TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Sabtu, 27 Februari 2010

Jangan membedakan

Perbedaan kondisi sosial ekonomi di sekeliling kita sangatlah jelas. Biasanya orang akan melihat dan menilai kita dari segi penampilan kita. Biasanya orang yang berpenampilan agak mencolok akan lebih di perhatikan dan di sambut. Dibanding dengan yang berpenampilan sangat-sangat sederhana. Menurut mata manusia, penampilan yang menunjukkan tingkat ekonomi lebih tinggi harus lebih di spesialisasikan. Tetapi alkitab berkata : Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (Yakobus 2:1)

Kita tidak boleh membedakan manusia. Apalagi kita melihatnya dari segi penampilan. Sebab di hadapan Tuhan bukan penampilan kita atau ekonomi kita yang di lihat. Tetapi Tuhan melihat iman yang ada pada kita. Jangan kita menjadi hakim atas penampilan orang lain. Kasihilah mereka sama seperti Kristus mengasihi kita. Perlakukanlah mereka dengan adil, sama seperti Kristus memperlakukan kita. Sambutlah mereka dengan ramah, sama seperti Kristus menyambut kita. (ml)

Galatia 2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu-bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka.........

Kiranya renungan singkat ini dapat mengingatkan kita, bahwa di hadapan Kristus, kita semua sama. GBU

Sertakan Tuhan dalam setiap rencana

Pembacaan dari Yakobus 4:13-15

Setiap manusia memiliki rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang. Namun setiap kita ini tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi esok hari. Semua rencana yang kita buat haruslah kita pikirkan dengan sangat teliti. Kita harus selalu siap akan dua hal, berhasil atau gagal. Persiapkan rencana A dan rencana B. Jika berhasil sesuai dengan yang kita mau, alangkah bahagianya kita dan kita merasa menjadi orang yang paling berhasil dan memegahkan diri,namun jika gagal, biasanya kita akan menjadi frustrasi atau stress. Untuk mengatasi semua itu hanya ada satu kunci. Agar kita dapat menerima segala apa yang terjadi.

Yakobus 4:15 Sebenarnya kamu harus berkata : "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.

Kunci dari semua itu adalah: BAWALAH KEHADAPAN TUHAN SEGALA PERENCANAAN KITA. SEBAB HANYA DIA YANG TAHU AKAN HARI ESOK. JIKA BERHASIL, ITU BERARTI MEMANG ATAS SEIJIN-NYA. SEHINGGA KITA TIDAK ADA ALASAN UNTUK MEMEGAHKAN DIRI. NAMUN JIKA GAGAL, BERARTI DIA TIDAK MENGIJINKAN ITU TERJADI, OLEH KARENA DIA TAHU AKAN APA YANG BERBAHAYA UNTUK HIDUP KITA, SEHINGGA TIDAK ADA ALASAN BUAT KITA MENJADI STRESS DAN TERPURUK.

IA YANG MEMILIKI KUASA UNTUK KITA. IA YANG SANGAT TAHU MEMBERIKAN YANG TERBAIK BUAT KITA. JANGAN PERNAH TIDAK MENYERTAKAN TUHAN DALAM SETIAP RENCANA KITA. BAIK ITU RENCANA JANGKA PENDEK, MAUPUN RENCANA JANGKA PANJANG. BAIK RENCANA UNTUK DIRI SENDIRI, MAUPUN RENCANA UNTUK KELUARGA, PEKERJAAN, PELAYANANA, DLL. (ml)

TUHAN YESUS MENGASIHI KITA SEMUA.

Kasih yang memulihkan

Saat ini apakah ada diantara kita yang merasa bahwa Allah terasa begitu jauh? Seakan-akan Ia sedang memalingkan wajah-Nya dari kita. Padahal saat ini mungkin kita sedang berada dalam masalah yang begitu membebani hati kita, namun justru di saat kita merasa lemah Tuhan seakan pergi menghindar dari diri kita.

Mungkin jika ada yang merasa seperti itu saat ini coba pertanyakan apakah kesalahan yang telah kita perbuat dihadapan Bapa. Selidiki hati kita lebih dalam, namun jangan sampai kita menghakimi diri sendiri dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan karena perasaan seperti itu asalnya dari iblis. Jika kita merasa tidak melakukan kesalahan, bertanyalah pada Bapa mengapa kita merasa Ia begitu jauh dari kita.

Mari kita lihat kehidupan Ayub yang dicobai begitu keras oleh iblis. Di depan matanya sendiri ia kehilangan anak-anaknya, seluruh harta bendanya habis, ditimpa penyakit berupa borok di sekujur tubuh, ditambah lagi istrinya yang menyuruh dia untuk mengutuki Allah. Ditengah penderitaannya yang begitu berat Allah tampaknya acuh tak acuh terhadap Ayub. Benarkah demikian? Sekali-kali tidak. Namun sebaliknya Allah ingin menunjukkan pada Ayub bahwa ada berkat tersembunyi yang jauh lebih besar dibalik penderitaanya. Bahkan ketika iblis datang pada Allah, Allah malah membanggakan Ayub dihadapan iblis yang membuat iblis iri hati. Dan di akhir kisahnya Ayub menunjukkan ketaatan dari imannya yang berhasil melewati penderitaannya, sehingga ia mendapat berkat yang lebih besar lagi dari sebelumnya.

Jika saat ini teman-teman merasa sedih dan putus asa dengan masalah yang sedang dihadapi, jangan pernah lari dan mengandalkan orang lain disekitar kita. Andalkanlah Tuhan baik dalam suka maupun duka. Sebab Tuhan adalah pencemburu, Ia tidak ingin menjadi yang kedua ataupun yang terakhir dalam hidup kita, namun Ia ingin menjadi yang pertama dalam hidup kita. Datanglah pada Tuhan selayaknya seorang anak yang datang mengadu pada ayahnya. Ia sendiri mengundang kita datang mendekat pada-Nya saat kita merasa lemah (Matius11:28)

Janganlah kita berharap pada manusia ataupun diri sendiri karena Tuhan tidak menyukai orang yang demikian (Yesaya 2:22, Yeremia 17:5) Tetapi datanglah pada Tuhan maka kita sendiri dapat merasakan pada saat kita mencari dan mengandalkan Tuhan, ada kasih yang dengan lembut menyejukkan hati kita. Hati kita akan dipuaskan dan tidak akan merasa haus lagi karena itulah janji yang Ia berikan bagi semua yang haus akan Dia (Yohanes 7:37-38)

Yohanes 4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan padanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Datanglah pada Yesus saat suka maupun duka, ungkapkanlah seluruh isi hatimu pada-Nya, taruhlah seluruh masalahmu dibawah kaki-Nya, dan biarkan kasih-Nya mengalir menjamah dan menyejukkan hati kita. Nikmatilah kasih yang Ia sediakan bagi semua yang berharap dan mengasihi Dia.

Tuhan Yesus memberkati.

Memikul salib

Ada 3 orang; A, B ,dan C di beri tugas oleh Tuhan untuk memikul salib yang sama besar dan sangat berat menuju puncak sebuah bukit. Di sana Tuhan berjanji akan menjemput mereka ke Surga. Di tengah jalan ketiga orang itu melihat sebuah gergaji, si B mulai berpikir dan menghasut kedua temannya untuk memotong salib mereka supaya salib itu menjadi ringan.

Namun kedua temannya tidak menuruti usul si B karena mereka taat dan mengasihi Tuhan.

Kasih mereka kepada Tuhan membuat mereka mau dan rela memikul tanggung jawab yang Tuhan sudah berikan tanpa keluhan.

Singkat cerita si B memotong salibnya, sehingga dengan mudah ia mendahului kedua temannya. Sampai dipuncak bukit, si B melihat sebuah jurang yang teramat lebar memisahkan puncak bukit itu dengan gerbang Surga. Di seberang jurang terlihat malaikat Tuhan yang sudah menanti kedatangan mereka.

Dengan bersemangat si B menanyakan jalan mana yang bisa dipakainya untuk sampai ke gerbang Surga, tapi malaikat Tuhan itu menjawab, "Tuhan sudah sediakan jalan itu".

Si B sangat bingung karena dia sama sekali tidak melihat jalan yang dimaksud sang malaikat Tuhan.

Beberapa saat kemudian, si A dan C tiba di puncak bukit tersebut.

Seperti halnya si B, mereka bertanya tentang jalan ke seberang pada malaikat Tuhan, mereka mendapatkan jawaban yang sama, "Tuhan sudah menyediakan jalan itu".

Kemudian Roh Kudus bukakan pikiran mereka berdua dan mereka mengerti sesuatu, ukuran salib yang berat dan besar itu sudah Tuhan buat tepat sama dengan jarak antara puncak bukit dan terbang Surga, itulah jalan yang Tuhan sudah sediakan.

Mereka segera sadar akan hal itu dan bergegas meletakkan salib mereka dan mulai menyeberang. Si B kebingungan karena salib yang Tuhan beri untuk dia sudah dia potong hingga tidak bisa berfungsi sebagai jembatan. Namun dipikirnya dia dapat meminjam salib A atau C untuk menyeberang. Tapi sungguh kasihan, begitu A dan C selesai menyeberang dengan salib mereka, salib itu tiba-tiba menghilang, itu berarti si B tidak dapat menyeberang ke pintu Surga.....

Dari ilustrasi ini, ditunjukkan bahwa seringkali kita menganggap Tuhan begitu kejam mengijinkan "salib" itu ada dalam hidup kita, kita juga sering mengeluh karena sepertinya pemrosesan (yang pahit) itu tidak kunjung selesai. Akibatnya kita terlalu sering mencari jalan keluar sendiri dan tidak mau taat pada Tuhan, sehingga memotong salib yang seharusnya kita pikul. Namun, justru "salib" itulah yang akan menolong kita mengerti akan kasih Tuhan pada kita.

Ia ijinkan kita mengalami pemrosesan yang sulit supaya kita menjadi semakin sempurna.

Tuhan Yesus memberkati.

Senyum ibu terakhir

Karena merasa sangat kehilangan, saya hampir tidak merasakan kerasnya bangku gereja yang saya duduki. Saya berada di pemakaman dari sahabat terbaik saya - ibu saya. Dia akhirnya mengalami kekalahan dari peperangan yang lama yaitu penyakit kanker yang dideritanya. Penderitaannya sangatlah besar, saya sering menemukannya kesulitan bernafas beberapa kali. Ibu selalu memberikan dukungan, ia memberikan tepuk tangan saat aku berlomba di sekolah, menyediakan tissue sambil mendengarkan saat aku patah hati, membuat aku tenang saat kematian ayah, membesarkan hati saya saat di kampus, dan selalu berdoa untuk saya sepanjang hidupku.

Ketika sakit ibu didiagnosa kanker, kakak perempuan saya baru memiliki bayi dan saudara laki-laki saya baru saja melangsungkan pernikahan dengan kekasih yang merupakan teman mainnya sejak kecil.

Maka saya lah yang sebagai anak tengah berumur 27 tahun yang tidak memiliki ikatan, untuk menjaganya. Saya melakukannya dengan perasaan bangga. "Apalagi Tuhan ?"

Saya bertanya saat duduk di dalam gereja. Hidup saya seperti didalam jurang yang kosong. Saudara laki-laki saya duduk dengan memandang ke salib sambil memeluk istrinya. Saudara perempuan saya duduk sambil memangku anaknya bersama suaminya.

Semua sangat sedih secara mendalam, tidak seorangpun yang memperdulikan saya duduk sendiri. Tempat saya bersama ibu, memberikan dia makan, membantu jalan, mengantar ke dokter, melihat dia berobat dan membaca alkitab bersama. Sekarang dia bersama Tuhan. Pekerjaan saya sudah selesai dan saya sendirian.

Saya mendengar suara pintu dibuka dan kemudian tertutup dibelakang gereja. Langkah yang cepat dan tergesa-gesa melewati lantai gereja yang berkarpet. Seorang anak muda melihat sekeliling ruangan dan kemudian duduk didepan saya. Dia melipat kedua tangan dan menempatkan diatas pangkuannya. Matanya penuh dengan air mata. Kemudian dia mulai menangis tersedu-sedu.

"Saya terlambat," dia menjelaskan, tanpa penjelasan yang penting.

Setelah beberapa pujian, dia bertanya, "Mengapa mereka memanggil Mary sebagai `Margaret'?".

"Oh", karena memang namanya Margaret, bukan Mary. Tidak ada yang memanggilnya Mary," saya berbisik. Saya ingin tahu mengapa orang ini tidak duduk di sisi lain dari gereja.

Dia menghentikan waktu duka cita saya dengan air mata dan rasa gelisah. Siapa sih orang asing ini ?

"Bukan, ini tidak benar, " dia bersikeras, beberapa pelayat yang lain melihat ke arah kami.

"Namanya adalah Mary, Mary Peters."

"Itu bukan dia", saya menjawab

"Apakah ini gereja Luther ?"

"Bukan, gereja Luther ada di seberang jalan."

"Oh."

"Saya rasa anda ada di pemakaman yang salah, Tuan."

Membayangkan orang yang salah menghadiri pemakaman itu membuat saya ketawa geli, dan membuat permen karet saya keluar dari mulut. Segera saya menutup mulut dengan kedua tangan saya, supaya orang yang melihat menyangka sebagai ungkapan kesedihan saya. Kursi yang saya duduki berbunyi berderit. Pandangan yang tajam dari pelayat lain membuat situasi menjadi agak ramai. Saya mengintip orang itu sepertinya kebingungan dan ketawa kecil. Dia memutuskan untuk mengikuti acara tersebut sampai akhir, karena acara pemakaman hampir selesai.

Saya membayangkan ibu saat ini sedang ketawa.

Akhirnya "Amen", kami keluar dan menuju ke tempat parkir.

"Saya percaya kita akan bicara lagi," dia ketawa. Dia berkata bahwa namanya Rick dan karena dia terlambat datang ke pemakaman tantenya, dia mengajak saya keluar untuk minum kopi.

Malam itu menjadi sebuah perjalanan yang panjang untuk saya dan pria itu, yang datang ke pemakaman yang salah, tetapi datang ke tempat yang tepat.

Setahun setelah pertemuan itu, kita melangsungkan pernikahan di sebuah kota, dimana dia menjadi asisten pendeta di gereja itu. Saat itu kami datang bersama di gereja yang sama dan pada waktu yang tepat.

Pada dukacitaku, Tuhan memberikan penghiburan. Pada saat kesepian, Tuhan memberikan kasih. Bulan Juni kemarin kami merayakan ulang tahun pernikahan ke dua puluh dua. Saat orang menanyakan kepada kami bagaimana kami bertemu, Rick mengatakan kepada mereka, "Ibunya dan Tanteku Mary, mengenalkan kami berdua, dan itu sungguh terjadi di surga."

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9)


(Sumber Artikel : Elia)

Tanda-tanda iblis menyerang

TANDA-TANDA ORANG DIPAKAI IBLIS Kejadian 4:4-7
Yas 28V09



Orang-orang yang dipakai iblis yaitu seseorang mulai mencari kesalahan-kesalahan orang lain
Contah dari Alkitab ketika persembahan kain tidak di terima Tuhan masalah pun mulai timbul di dalam pikiran kain .
Kejadian: 4:4-7 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: " Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Dan masalah itu kalau tidak di selesaikan / di bereskan / di biarkan berlarut-larut lamanya akan meningkat menjadi lebih berbahaya lagi dan bahkan menjadi pembunuhan, sedangkan yang Tuhan inginkan kita selesaikan sebelum matahari terbenam,

Contohnya kain begitu beraninya membunuh habel adiknya..
Kejadian: 4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: " Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.Sampai meninggal dan kemajuan- demi kemajuan zaman bahkan sekarang sampai muntilasi ( di potong-potong )

Solusinya : Perangilah setiap masalah nya itu dengan hikmat dan kuasa dari Tuhan setiap saat / terus-menerus, apalagi pada saat ada masalah yang kita hadapi yang begitu berat

Ibrani 10:30-34 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." Ngeri benar, kalau sudah jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup. Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang di perlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya


Yang kita harus renungkan adalah bukan siapakah orang yang dipakai Tuhan
Tetapi mengapa seseorang tidak dipakai Tuhan / kita tidak dipakai Tuhan.?


Amein
TUHAN YESUS MEMBERKATI
AgenCy Group

Kuatnya Pengampunan - Elia Stories

Seorang wanita berkulit hitam yang telah renta dengan pelahan bangkit berdiri di suatu ruang pengadilan di Afrika Selatan.

Umurnya kira-kira 70, di wajahnya tergores penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun. Di depan, di kursi terdakwa, duduk Mr. Van der Broek, ia telah dinyatakan bersalah telah membunuh anak laki-laki dan suami wanita itu.

Beberapa tahun yang lalu laki-laki itu datang ke rumah wanita itu. Ia mengambil anaknya, menembaknya dan membakar tubuhnya. Beberapa tahun kemudian, ia kembali lagi. Ia mengambil suaminya. Dua tahun wanita itu tidak tahu apa yang terjadi dengan suaminya. Kemudian, van der Broek kembali lagi dan mengajak wanita itu ke suatu tempat di tepi sungai. Ia melihat suaminya diikat dan disiksa. Mereka memaksa suaminya berdiri di tumpukan kayu kering dan menyiramnya dengan bensin.

Kata-kata terakhir yang didengarnya ketika ia disiram bensin adalah, “Bapa, ampunilah mereka.”

Belum lama berselang, Mr. Van den Broek ditangkap dan diadili. Ia dinyatakan bersalah, dan sekarang adalah saatnya untuk menentukan hukumannya. Ketika wanita itu berdiri, hakim bertanya, “Jadi, apa yang Anda inginkan? Apa yang harus dilakukan pengadilan terhadap orang ini yang secara brutal telah menghabisi keluarga Anda?”


Wanita itu menjawab, “Saya menginginkan tiga hal. Pertama, saya ingin dibawa ke tempat suami saya dibunuh dan saya akan mengumpulkan debunya untuk menguburkannya secara terhormat.” Setelah berhenti sejenak, ia melanjutkan, “Suami dan anak saya adalah satu-satunya keluarga saya. Oleh karena itu permintaan saya kedua adalah, saya ingin Mr. Van den Broek menjadi anak saya. Saya ingin dia datang dua kali sebulan ke ghetto (perumahan orang kulit hitam) dan melewatkan waktu sehari bersama saya hingga saya dapat mencurahkan padanya kasih yang masih ada dalam diri saya.”

“Dan, akhirnya,” ia berkata, “permintaan saya yang ketiga. Saya ingin Mr. Van den Broek tahu bahwa saya memberikan maaf bagi dia karena Yesus Kristus mati untuk mengampuni. Begitu juga dengan permintaan terakhir suami saya. Oleh karena itu, bolehkah saya meminta seseorang membantu saya ke depan hingga saya dapat membawa Mr. Van den Broek ke dalam pelukan saya dan menunjukkan padanya bahwa dia benar-benar telah saya maafkan.”

Ketika petugas pengadilan membawa wanita tua itu ke depan, Mr. Van den Broek sangat terharu dengan apa yang didengarnya hingga pingsan. Kemudian, mereka yang berada di gedung pengadilan – teman, keluarga, dan tetangga – korban penindasan dan ketidakadilan serupa – berdiri dan bernyanyi "Amazing grace, how sweet the sound that saved a wretch like me. I once was lost, but now I'm found. 'Twas blind, but now I see. (Anugerah yang ajaib, sungguh merdu suara yang telah menyelamatkan orang yang malang seperti saya. Saya pernah hilang, tetapi sekarang saya ditemukan. Saya pernah buta, tetapi sekarang saya melihat).“

Sumber : Notes Bpk. Ruben Kusnadi

Tebarkan jala bagi jiwa-jiwa di sekelilingmu

Saya datang ke sebuah rumah sakit untuk menjenguk seorang teman, karena dia sudah sakit selama beberapa waktu dan menjalani suatu operasi kecil. Ketika saya berada di aula rumah sakit, saya melihat tempat-tempat tidur disana, dan ada suatu pemandangan yang menarik perhatian saya: seorang pria beramput putih yang sedang berbicara di telp dan dia terlihat begitu galau. Begitu saya melihat wajahnya, gelombang belas kasih itu pun membanjiri saya. Saya terdorong untuk berjalan menghampiri dia.

Sementara dia masih berbicara di telepon, saya menyela dan berkata, “Pak, adakah sesuatu yang Anda inginkan?” dia tidak menjawab tapi saya bertanya lagi padanya “Pak, adakah sesuatu yang Anda inginkan?”

Dia meletakkan telpnya dan berkata, “istri saya. Dia dirawat di sini tiga bulan yang lalu dan didiagnosis menderita kanker, dan dokter mengatakan bahwa dia akan meninggal dalam tiga bulan. Sekarang sudah tiga bulan istri saya terbaring. Dokter mengatakan sudah tidak ada lagi yang dapat dilakukan.”... See More

Saya berkata “Pak, adakah sesuatu yang Anda inginkan?”, kali ini dia berkata, “Saya ingin agar istri saya hidup.”. Anda ingin istri dia hidup berapa lama?” Tanya saya. “Tiga bulan” sahutnya. Bagaimana kalau satu tahun, apakah anda bersedia? Dia tampak heran tapi saya bertanya lagi, “Bagaimana kalau satu tahun, apakah anda bersedia? Dia menjawab YA.

Karunia iman itu turun atas saya, dan melalui Roh Kudus, saya tahu bahwa Dia menjamin istrinya hidup hingga tiga tahun. Itu bukan iman saya, itu adalah karunia iman yang turun atas saya, dan saat itu juga saya tahu bahwa saya dapat berdoa untuk istrinya.

“Kalau saya boleh berdoa untuk istri Anda, saya percaya bahwa Yesus akan menyembuhkan dia dan mengembalikan dia kepada Anda.” Pinta saya. “Tolong doakanlah” kata pria itu. Saya pun berdoa untuk istrinya dan begitu saya menumpangkan tangan atasnya dan menghardik kankernya, Kuasa Allah pun menjamahnya.

Warna kulitnya berubah, dan dia membuka matanya. Haleluyah….dia disembuhkan saat itu juga

Suaminya pun terkejut, dia memandangi saya dan berkata, “Oh, terima kasih, terima kasih!” segera saja menjawab, “jangan, jangan berterimakasih kepada saya” Kemudian segera juga saya berkata “Izinkan saya bercerita tentang Yesus!” Dia menatap saya dan saya bertanya padanya, “Apakah Anda mau menerima Yesus ke dalam hidup anda?”

Dia berkata YA…. Haleluyah…satu jiwa diselamatkan, pasti seisi rumah akan diselamatkan…

Mari tebarkan jala bagi jiwa2, bangkitlah dalam iman dan izinkan kuasa Allah bekerja melalui hidupmu…Amin

Sumber : Status --- > Japheth Clement

Hati yang patah & jiwa yang hancur

HATI YANG PATAH DAN JIWA YANG HANCUR

Mazmur 34 : 19,20 Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;

Bila saat ini kau begitu merasa patah hati dan remuk jiwa, oleh karena sebuah kebenaran di selewengkan, atau patah hati karena melihat hal-hal yang menyimpang. Patah hati dan hancur hati diperlakukan tidak layak, diperlakukan tidak adil,Kau hancur oleh karena kerinduanmu pada Allah terhalangi, hati yang terluka dan patah karena akibat dari mengikut YESUS, oleh karena dianggap berbeda, Hati yang hancur dan patah karena penyesalan akan dosa-dosa kita

Remuk jiwa, keadaan hati yang telah hancur berkeping-keping dan sulit untuk ditata kembali.Hati yang hancur dan hati yang patah , jika kita membawanya dihadapan Tuhan, maka akan terjadi pemulihan. Namun jika kita membawanya pada dunia, maka yang timbul adalah kepahitan.

Kesulitan dalam hidup orang benar sangat banyak, mengapa? Sebab banyak hal berbeda yang tidak sejalan dengan pola kehidupan dan pola pikirnya. Dan ini akan membuatnya hancur hati di hadapan Tuhan.
Saudaraku yang terkasih, hampirilah Tuhan, hatimu patah dan jiwamu yang hancur akan dibalut-NYA akan ditataNYA kembali secara ajaib. Dan IA akan memberikan kita kekuatan, kemampuan. Dan yang terlebih penting lagi, IA akan menampung airmatamu di kirbatNYA dan mengembalikan padamu sebuah mutiara kebahagiaan. IA juga akan memeberikan hikmat padamu, sehingga kamu mengerti mengapa kamu harus melewati masa sulit seperti ini. Dan kamu akan mendapatkan kelegaan, sehingga dapat menghadapi semua kesukaran itu dengan senyuman diwajah. Ada sukacita yang luar biasa jika hati kita yang patah dan jiwa yang hancur kita serahkan dalam haribaan TUHAN. (ml)
Biarlah renungan ini memberikan kekuatan bagi kita yang patah hati dan remuk jiwa. GBU

Saya bersamamu sayang

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yang terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari. Istrinya, karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat tersebut adalah obat yang keras yang bahkan untuk orang dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. sang istri sangat takut dan ngeri membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata.

PERTANYAAN :
1. Apa 3 kata itu ?
2. Apa makna cerita ini ?


JAWABAN :
Sang Suami hanya mengatakan "SAYA BERSAMAMU SAYANG" Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal,tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri, lagipula seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan menyimpan botol tersebut maka hal ini tidak akan terjadi.
Tidak ada yang perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yang si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami dan itulah yang diberikan suaminya sekarang.
Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini. "Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil" Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.

MORAL CERITA
Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan orang lain atau siapa yang salah dalam sebuah hubungan atau dalam pekerjaan atau dengan orang yang kita kenal.
Hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia.


Tambahan:

Demikian juga Tuhan mengerti jeritan hati kita saat kita mengalami kegagalan, ketidakmampuan, Ia selalu bersama kita. Dia berkata, "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau sendiri".

Kisah George

Aku dilahirkan dengan sifat mirip dengan papaku. Papaku, orangnya sangat keras tapi berhati lembut. Diam-diam aku mulai membandingkan sifat-sifatku dengannya. Dia orangnya cepat marah dan kalau marah dia bisa diam seribu bahasa. Jika ada orang yang menghinanya atau menyinggung perasaannya tak segan dia pasti membalasnya dengan lebih kasar dengan apa yang diperbuat orang tersebut. Jika dia sudah berlaku baik terhadap sahabatnya, dan sahabatnya itu berlaku sebaliknya tidak segan-segan orang tersebut di musuhinya alias kita tidak bisa bersahabat lagi. Sifat itu persis sama dengan yang aku punya. Mungkinkah itu genetic namanya? Atau apalah namanya, aku pikir kesamaan kelemahan itulah yang membuat aku merasa menjadi kembaran papaku.
Tidak gampang mengakui kelemahan itu pikirku. Aku sudah terbentuk seperti ini di dalam keluargaku. Karakterku tidak bisa berubah begitu saja. Dan aku tidak pernah merugikan orang lain pikirku. Jika ada orang yang baik kepadaku, aku pasti baik tapi jika orang berbuat jahat kepadaku, aku tidak perduli dan mau tahu tentang orang tersebut. Istilahnya dalam kamusku mengampuni adalah kata langka dalam kamus hidupku.Satu kali aku membaca sebuah artikel yang sangat menyentuh hatiku dan membuatku berubah.

Pada suatu hari, hari itu begitu cerah sebab George, 15 thn diajak mamanya pergi ke stasiun untuk menjemput pamannya yang baru tiba dari Los Angeles. George dengan senang hati memakai bajunya yang terbaik, tidak lupa dia menyemir sepatunya supaya mengkilat. Paman John, selalu membawa buku kesukaan George. Itu yang di tunggu-tunggu oleh George. Setelah mereka siap mamanya mulai menyetir mobil butut mereka dan berkata George sesampainya di stasiun bisakah kamu menunggu di ruang tunggu dan jangan jauh-jauh dari tempat itu. Karena mama sering melihat anak-anak sebayamu suka berkelahi antar gang di stasiun. Jadi hati-hatilah.

George tahu mamanya sangat kuatir karena memang akhir-akhir ini di televisi diberitakan bahwa ada perkelahian antar gang. Gang orang putih dan gang orang hitam. George sendiri tidak tahu pasti apa pokok masalah gang-gang itu sehingga mereka sering berkelahi. Tapi yang pasti George berdoa kepada Tuhan karena dia percaya Tuhan selalu menjaganya kemanapun dia dan mamanya pergi. Sejak papanya meninggal mamanya selalu pergi bersamanya. Walaupun mamanya Cuma seorang perawat di sebuah rumah sakit yang tidak terlalu terkenal tapi George merasa keluarga mereka selalu bahagia. George punya suatu keinginan jika dia sudah lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan dengan gaji yang baik, dia akan membelikan mamanya rumah. Karena sekarang mereka hanya tinggal di sebuah apartemen kecil.

"George, George, kita sudah sampai panggil" mamanya membuyarkan lamunannya tentang masa depan. Mereka bergegas masuk ke stasiun. Orang-orang sudah mulai berdatangan untuk menjemput sanak-saudara mereka. Kurang 20 menit lagi kereta yang ditumpangi pamannya akan tiba. Mamanya tiba-tiba menitipkan tas tangan berwarna hitam kepada George, sambil berkata "George mama mau ke toilet sebentar. Bisakah kamu duduk disini sampai mama kembali?" George mengganggukan kepalanya tanda mengiyakan karena di dalam kepalanya dia masih penasaran serta menerka-nerka buku apakah gerangan yang akan dia dapatkan dari paman John.

Di toilet, Ross mengucap syukur kepada Tuhan, karena ada George permata hatinya.George adalah penghiburannya. Ross mencuci tangannya sambil tersenyum memandangi dirinya di depan cermin. Rambutnya sudah ada ubannya. Walaupun kulitmu hitam tapi senyummu manis. Itu kalimat yang sering diucapkan oleh papanya George. Jika Ross melihat wajah George dia selalu teringat akan almarhum, Mark. Mmm, Mark meninggal saat George berumur 8 thn. Mark ditembak oleh orang yang tidak dikenal. Sampai sekarang si penembak belum tertangkap. Ross tidak mau mengingat hal itu lagi karena dengan mengingat kejadian itu lagi berarti dia tidak mengampuni orang yang telah menembak Mark suaminya.

Ross bergegas keluar dari toilet dan menuju tempat dimana George duduk. Sampai di tempat ruang tunggu, tidak didapatinya George. Kemana George, pikirnya sudah diperingatkan jangan kemana-mana masih saja anak itu tidak mendengarkan nasehatnya. Tak berapa jauh dari tempatnya berdiri, Ross melihat ada anak-anak seusia George kira-kira 5 orang sedang di borgol polisi. Mereka adalah anak-anak kulit putih, astaga ditangan mereka ada yang membawa senjata laras panjang serta pistol betulan.

Tiba-tiba Ross mulai pusing melihat begitu banyak kerumunan orang. Dan tiba-tiba dia melihat ada ambulance datang, dan ada sebuah tandu diturunkan, dan orang yang terbaring di atas tandu tersebut? Sepertinya ada orang yang mengalami kecelakaan pikirnya. Ross tidak jelas mengenalnya karena semakin banyak orang yang ada di sekitar tempat itu untuk melihat kejadian tersebut dari jarak dekat. Ross berlari kearah kerumunan orang-orang, dia berpikir pasti George ada di sekitar kerumunan orang-orang itu.Waktu dia mendekat jaraknya hanya 25 meter, Ross bisa melihat dengan jelas diatas tandu tersebut George, anak satu-satunya, terbujur kaku bermandikan darah. Yang diingatnya hanya dia pingsan setelah itu.

Tiba-tiba Ross terbangun di sebuah ruangan yang semuanya berwarna putih yang dia tahu pasti tempat ini adalah rumah sakit. Ada seorang polisi perempuan mendekatinya dan mengulurkan segelas air putih kepadanya. Hi, saya Maria, dia memperkenalkan dirinya. George,George bisik Ross dengan pelan kepada polisi tersebut. Dia menggenggam tangan Ross dengan lembut sambil mengatakan Maafkan aku anak ibu tidak bisa diselamatkan lagi. Dia mendapat 3 tembakan. Waktu kami bawa ke rumah sakit, dia masih sadar tapi setelah itu dia meninggal karena kehabisan darah. Ross tidak bisa berkata apa-apa lagi selain air matanya yang terus mengalir. Dalam diam Ross hanya berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan. Ross harus belajar menerima kenyataan pahit. Ya, sangat Pahit suami dan anaknya meninggal dengan cara yang sama yaitu dengan di tembak. Polisi mengindifikasi bahwa gang anak putihlah yang telah menembak George. Anak-anak tersebut mengira George adalah musuhnya karena George berkulit hitam.

Satu bulan kemudian Ross diperkenankan bertemu dengan anak-anak yang telah menembak George dan setelah itu dia mengadakan press conference. "Bapak-ibu sekalian saya berdiri disini sebagai seorang ibu yang sangat mengasihi anak saya satu-satunya. Saya mendedikasikan hidup saya untuk anak saya. Berat ketika saya tahu dia telah pergi meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Tapi di tempat saya berdiri, saya mau tegaskan, jangan ada lagi pertumpahan darah. Kehilangan orang yang paling kita kasihi itu sangat menyakitkan. Kepada orang yang telah menembak George dan semua keluarganya saya mau mengatakan bahwa saya tidak memiliki dendam sedikitpun. Saya telah mengampuni mereka. Seperti Yesus telah mengampuni dosa-dosa saya, demikian juga saya telah mengampuni kalian". Ross merelakan kematian George karena dia tahu George sudah ada di tempat yang nyaman bersama Bapa di Surga.

Kisah diatas mengubah cara berpikirku seratus persen tentang hal mengampuni. Jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita, tetaplah mengasihi mereka. Karena kasih Allah tidak terbatas.

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.(Matius 6:14-15)

Diubah untuk berubah

DIUBAH untuk BERUBAH 1 Korintus 15:47-54
Yas 28VIII07


Diubah untuk berubah seperti contoh seekor ulat yang sangat menjijikan, kita semua ke banya kan tidak menyukai ulat itu bukan ? beginilah prosesnya dari semula ulat, lalu dengan beberapa saat berubah menjadi kepongpong, begitu juga seterusnya, dengan beberapa saat lagi berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah / cantik dan disukai oleh kebanyakan orang (ingin memiliki ) buktinya ; sampai saat sekarang banyak di jual hiasan yang begitu mahal harga nya, bahkan sampai di kirim keluar negeri dengan harga yang mahal, tetapi kita sudah ditebus oleh JESUS Kristus dan di bayar lunas..


Apakah saudara-saudaraku ingin diubah ? diubah untuk berubah ada 2 hal yaitu:
1. Diubah untuk berubah dalam duniawi yaitu; Sebab kita bisa berubah didalam suatu keadaan , situasi, kondisi, contoh bila diberikan jabatan yang tinggi maka kita berubah, bila saudara kita yang kita cintai, yang kita kasihi, meninggal dunia, maka kita berubah, bila kita diberhentikan dari pekerjaan kita maka kita berubah, bila harta kita, rumah kita, kendaraan kita, ada yang hilang maka kita berubah.

Maka yang sering kita lakukan sekarang ini adalah pembenaran-pembenaran bukan kebenaran yang diajarkannya. Pada saat sekarang ini kebanyakan orang ingin menerima pemberian-pemberian yang baik-baik saja,/ yang enak-enak saja, terutama yang menguntungkan diri sendiri saja, lalu kalau pemberian-pemberian yang tidak baik/ yang tidak enak, terutama yang merugikan diri kita, maka kita tidak ingin menerimanya alias Ditolak dengan berbagai-bagai alasan untuk pembenaran

Itu berarti kita belum mengerti tentang kehidupan firman Tuhan yang mengarahkan kita, bahkan kehidupan kita selalu ada perubahan, perubahan harus kita hadapi meskipun datangnya dari kesulitan-kesulitan, masalah-masalah, apapun didalam kehidupan kita, kalau kita tidak ingin menghadapi keadaan ini maka kita adalah orang-orang yang mengingkari keadaan perubahan-perubahan itu

Intinya kitalah yang harus melakukan bagi orang-orang yang percaya dan orang-orang yang telah diselamatkan oleh JESUS Kristus


2. Diubah untuk berubah dalam Rohani yaitu : Kita bisa berubah melalui perubahan
didalam diri kita dahulu, kita berubah maka keadaan kita jadi berubah, bukan keadaan yang diubah maka kita jadi berubah,

Caranya: kita harus menyangkal diri, menyangkal segala sesuatu yang kita sukai, menyangkal segala sesuatu yang menguntungkan untuk diri kita ( ke inginan daging ) sekalipun perubahan-perubahan sepahit apapun, sesulit apapun, seberat apapun, kita harus menerimanya dan mengucapkan syukur kepada Tuhan Jesus dan renungkanlah sambil belajar didalam kegagalan-Kegagalan kita. maka itu tanpa ada kagagalan kita tidak akan menjadi sempurna ( janji-janji TUHAN kita 7 kali jatuh / gagal tidak akan tergeletak )



A M E I N.....
TUHAN JESUS MEMBERKATI
AgenCy Group

Benih yang baik

Benih Yang Baik ( 2 Raja-raja 4 : 8-17 )

” Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah ( Galatia 6: 9 )”

Pada suatu malam berangin kencang, sepasang suami istri lanjut usia datang di sebuah hotel kecil di Philadelphia, AS. Tetapi mereka kecewa, karena mendapati jika semua kamar penuh. Kebetulan, pada saat itu memang ada tiga acara besar yang di selenggarakan di kota itu, sehingga hotel-hotel pun full booked.
Mereka hampir putus asa dan pergi sebelum seorang resepsionis menawarkan mereka untuk menginap di kamarnya. ” Memang bukan kamar mewah, tetapi saya tidak dapat membiarkan tamu-tamu saya berada di tengah hujan badai pada jam satu dini hari seperti ini, katanya”. Keesokan harinya, pria tua itu memuji, ” Anda adalah karyawan yang sangat baik, sudah sepatutnya Anda menjadi direktur hotel terbaik di Amerika Serikat”

Dua tahun setelah malam itu, resepsionis tersebut menerima undangan dari pria tua itu untuk datang ke kota New York. Ketika mereka bertemu di stasiun New York, resepsionis tersebut di ajak di salah satu sudut kota dari Thirthy-fourth Street dan Fifth Avenue. Pria itu menunjuk satu bangunan besar yang sangat mewah dengan batu merah di setiap sudut bangunannya. ” Ini adalah hotel yang aku bangun untuk Anda pimpin”. Ya ternyata pria itu adalah Wiliam Waldrof Astor dan bangunan megah itu adalah hotel Wadrof- Astoria yang pertama. Sementara resepsionis muda itu tak lain adalah George C. Boldt, manajer pertama hotel yang kini di kenal dengan jaringan hotel mewah yang tersebar di seluruh penjuru dunia.

Pengalaman Boldt ini mirip dengan pengalaman perempuan Sunem yang menolong Elisa pada bacaan di hari ini. Kebaikan hati perempuan itu kemudaian berujung pada kebahagiaannya sendiri. Kebaikan kecil tetapi dilakukan dengan tulus hati akan memberi dampak yang besar, bukan saja bagi si penerima namun juga pada diri kita. Sikap Boldt yang mengaggap ” customer is the real boss ” bukanlah semata-mata slogan cantik. Tetapi cabalah kita praktekan sendiri nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perjalanan meniti karier kita.
Memang, kita tidak akan pernah tahu bagaimana bentuj buahnya, tetapi paling tidak dengan menanam benih yang baik kita bisa menduga buah apa yang akan kita petik suatu hari nanti bukan?

Selamat memasuki masa Prapaskah I
Tuhan memberkati
FT

Apakah botol yang kau bawa pecah

Dr. Lin Ting Tung adalah orang Taiwan pertama yang
menjadi dokter dan menjadi Kristen. Ini terjadi pada
akhir abad ke-19. Ia bekerja di rumah sakit kecil yang
dirintis oleh Dr. Maxwell,seorang misionaris Inggris.
Ketika itu tingkat kesehatan masyarakat di Taiwan
sangat rendah dan cara pengobatan masih sangat
sederhana.

Pada suatu hari seorang anak datang ke rumah sakit itu
dan meminta obat untuk ibunya yang sedang demam akibat
malaria. Anak ini berjalan lebih dari dua jam dari
desanya ke rumah sakit melalui jalan setapak melewati
hutan dan sawah.

Ketika nama ibunya dipanggil, anak ini langsung
bangkit dari bangkunya,meraih botol obat dan bergegas
pulang. Sore harinya pukul lima , ketika kamar obat
akan ditutup, seorang perawat tampak bingung dan
berbisik,
"Dokter Lin,botol obat untuk pasien malaria masih ada
disini. Tetapi ada satu botol yang hilang.

Isinya disinfektan. Dr. Lin terkejut,diperiksan ya
botol yang tertinggal, benar isinya obat malaria.
Jadi, anak tadi membawa botol yang salah!

Botol-botol dikamar obat itu memang berbentuk sama dan

berwarna sama lagipula, baik obat malaria maupun
disinfektan sama-sama cairan.

"Celaka kita. ibu itu bisa mati. Disinfektan itu obat
keras pembunuh kuman untuk kamar operasi. Kalau sampai

diminum, usus bisa terbakar dan orang itu akan mati"
ujar Dr. Lin dengan wajah pucat. Segera mereka
melaporkan peristiwa ini kepada Dr.Maxwell.

Ia juga terkejut. "Sekarang pukul lima , anak itu
pergi dari sini pukul tiga jadi Ia sudah hampir tiba.
Tidak mungkin kita mengejarnya.

Kita tidak tahu jalan kedesa itu" ujar Dr.Maxwell.
Dr.Maxwell termenung. lalu ia berkata, "Mulai hari ini

semua obat keras tidak boleh diletakkan diatas meja.
sekarang panggil semua karyawan untuk berkumpul.Kita
akan berdo'a."

Begitulah semua orang yang bekerja di rumah sakit
itu berkumpul dan berdo'a. Dr. maxwell berdo'a,
"Tuhan, kami telah membuat kecerobohan. Ampunilah
kami.Nyawa seorang ibu sedang terancam.
Tolonglah dia, cegahlah dia agar tidak meminum obat
yang salah itu......"

Malam harinya Dr. Lin berdinas malam. Ia harus
bertanggung jawab atas kematian ibu ini. Esok harinya,

ketika masih subuh pintu diketuk. Ternyata itu anak
yang kemarin membawa botol yang keliru. Mukanya pucat
ketakutan.

Dr. Lin juga takut. Kedua orang itu berdiri saling
memandang dengan gugup.
Kemudian anak ituberkata, "Ma'af dokter. Kemarin saya
bawa botol itu sambil berlari, lalu saya jatuh botol
itu pecah dan isinya tumpah".

Dr. Lin yang masih terpaku karena gugup langsung
bertanya, Kapan Jatuhnya? anak itu menjadi makin
ketakutan, "Ma'af, dokter.

Saya baru datang sekarang. jatuhnya kemarin sore,
menjelang gelap," Dr. Lin langsung ingat : Menjelang
gelap....itu adalah saat ketika semua karyawan rumah
sakit berkumpul mendo'akan ibu anak ini!

Jiwa ibu anak ini tertolong, isi botol yang salah itu
tidak sampai terminum, karena botol itu pecah ditengah
jalan.

Kita bisa lihat peristiwa ini dari sudut si anak. Ia
pulang membawa botol obat ini sambil berlari. Ia ingin
cepat-cepat memberikan obat ini kepada ibunya.Ia ingin
menunjukan baktinya kepada ibunya. Ia ingin ibunya
cepat sembuh. Anak ini tidak mengetahui bahwa botol
yang sedang dipegangnya berisi racun. Ia tidak bisa
membaca tulisan dibotol itu. Ia buta huruf Anak ini
berlari terus. Jalan dari desa ke rumah sakit di
kota sangat jauh. Perginya dua jam, pulangnya dua jam.

Ia letih. Lalu, tiba-tiba ia tersandung. Ia jatuh.
Mungkin Ia terluka, tetapi yang paling celaka:
Botolnya jatuh dan pecah, cairan isinya tumpah
ditanah. Bayangkan bagaimana perasaan anak itu. Ia
kecewa, sedih dan takut.

Bagaimana kalau penyakit ibunya makin parah. Bagaimana

kalau dokter itu marah? Anak ini sangat terpukul oleh
kejatuhan ini.

Saat itu ia belum tahu bahwa justru terjatuhnya dia
ini menolong nyawa ibunya. Mungkin orang lain akan
ersenyum, "Ah, itu cuma kebetulan," namun
orang percaya akan bersaksi, "Tuhan bisa bekerja
melalui sebuah kebetulan,"
itulah juga kesaksian Rasul Paulus di Roma 8:28 :

"....Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia......."

"SEGALA SESUATU" berarti segala keadaan atau segala
kejadian, baik berhasil maupun kejatuhan. Kejatuhan
dapat berbentuk musibah, penyakit atau kegagalan.
Seringkali kita mengira bahwa Allah hanya hadir dan
bekerja dalam keberhasilan. Padahal Allah juga hadir
dan bekerja dalam kejatuhan. Apa tujuan Allah bekerja
dalam kejatuhan?

Paulus menjawab,".. ...untuk mendatangkan
KEBAIKAN.... .."

Jadi Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui sebuah
kejatuhan

GOD BLESS YOU

Doaku terjawab

Aku minta kekayaan agar aku bahagia,
Namun IA memberi kekurangan agar aku bijaksana
Aku minta kuasa agar aku dipuja sesama,
Namun IA memberi kelemahan agar aku bergantung pada-NYA
Aku minta segala sesuatu agar aku menikmati kehidupan,
Namun IA memberi kehidupan agar aku menikmati segala sesuatu
Aku minta kesehatan agar aku mengerjakan yang lebih besar,
Namun IA memberi anugerah agar aku mengerjakan yang lebih baik
Aku tak selalu memperoleh apa yang aku minta,
Namun doaku selalu terjawab

Ini kan hanya recehan

Amsal 2:21 - Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ.

Mazmur 37:37-38 - Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurha ka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Seorang pengkhotbah muda diundang untuk membagikan firman Tuhan di dalam sebuah Ibadah Raya. Dalam ibadah itu ia mengupas tentang hal “Jangan Mencuri”, salah satu poin dari sepuluh perintah Allah. Keesokan harinya ia naik bis dan memberikan uang satu dolar untuk membayar ongkosnya. Kemudian ia menerima uang receh sebagai kembaliannya dan berjalan ke pintu keluar sambil menghitungnya. Ternyata uang yang diterimanya lebih dan ia terus berjalan sambil berkata dalam hatinya, “Pemilik bis ini tidak akan bangkrut hanya karena uang ini. Ini kan hanya recehan . . . . .” Namun beberapa detik kemudian hatinya berubah, ia memutar haluan dan berjalan kearah depan. Sambil menyerahkan uang kepada kondektur ia berkata, “Kembaliannya lebih nih . . .” Reaksi sang kondektur sungguh diluar dugaannya. “Saya sengaja Pak Pendeta. Kemarin saya mendengar khotbah Bapak tentang hukum “Jangan Mencuri”, dimana kita tidak boleh mengambil barang orang lain atau apa saja yang bukan bagian kita. Dari tadi saya memperhatikan Bapak melangkah sambil menghitung uang kembalian itu, dan ternyata Bapak melakukan apa yang Bapak ajarkan,” jawab sang kondektur sambil mengacungkan jempolnya. Hari itu si pengkhotbah muda lulus dalam ujian kejujuran, dan dalam prosesnya ia memberi kesaksian iman yang dinyatakan dalam perbuatannya.

Uang receh itu adalah penguji yang kelihatan kecil atau sepele, tapi jika lulus maka itu membuktikan bahwa iman yang diperkatakannya selaras dengan perbuatannya. Namun dewasa ini iman yang ada di dalam diri orang percaya sudah menjadi “barang” langka, apalagi di Indonesia yang merupakan Negara dimana tingkat korupsinya tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa banyak pejabat yang tidak jujur di dalam melakukan tugasnya. Pejabat dan pengusaha berkolusi melakukan penipuan kelas kakap dan karyawan atau buruh yang kecil melakukan penipuan kecil. Semuanya dilakukan untuk mengeruk keuntungan bagi diri sendiri (Yak 3:14 - Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!). Selain karena uang, ada juga orang-orang yang tidak berlaku jujur demi mencari popularitas, kehormatan atau mempertahankan kedudukannya. Biasanya hal ini banyak terjadi dipanggung politik atau pemerintahan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi di gereja Tuhan. Tetapi semua fakta ini tidak bisa menjadi alasan bagi anak-anak Tuhan untuk tidak berlaku jujur, karena Tuhan selalu ada di pihak orang yang jujur.

Mengenai kejujuran, Tuhan Yesus berkata, “Jika ya, hendaklah kamu katakana: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5:37). Artinya, jika kita tidak jujur berarti kita ada dipihak iblis, tapi bila kita berlaku jujur maka Tuhan akan membuka jalan bagi kita, meskipun jalan yang kita lalui tidak semulus jalan yang serong. Tetapkanlah hati untuk berjalan dijalur orang jujur!

DOA:
Hasrat hatiku adalah hidup sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya sehingga hidupku menjadi terang yang memancarkan kemuliaanMu. Mampukan aku ya Tuhan Yesus. Amin.

KATA-KATA BIJAK:
Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya. (Amsal 11:6)

Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/

Kamis, 25 Februari 2010

Waspadai cinta buta

Pepatah mengatakan cinta itu buta, tetapi benarkah demikian? Memang beberapa orang muda membiarkan mata hati mereka dibutakan oleh indahnya cinta & manisnya rayuan sang kekasih, seperti yang dialami oleh Cristy, seorang gadis Kristen yang pernah aktif melayani di gereja. Keputusan untuk menikah dengan pria yang berbeda iman telah membuat Cristy terbuang dari keluarganya. Sesungguhnya di dasar hati yang terdalam, Cristy menyadari bahwa ia telah menjual imannya dengan menikahi pria tersebut.

Saat pria pilihan hatinya itu melamar Cristy, dia berjanji bahwa kelak ia akan memberi Cristy keleluasaan untuk beribadah sebagai orang Kristen. Pria itu meminta Kristy untuk mengikuti ritual pernikahan yang sesuai dengan agamanya, dan setelah itu Cristy dapat kembali menjadi seorang Kristen. Tapi apa yang terjadi setelah menikah? Dengan keras suaminya melarang Cristy pergi ke gereja, bahkan mendengar lagu rohani atau membaca Alkitab pun Cristy tidak diperbolehkan. Di sisi yang lain Cristy juga mendapat tekanan dari ibu mertuanya yang suka membanding-bandingkan dirinya dengan menantu-menantunya yang lain. Yang paling menyakitkan adalah ketika suaminya mendapati Cristy sedang membaca firman Tuhan, dia mengambil Alkitab itu & membakarnya. Suaminya juga mengancam akan menceraikannya jika ia kedapatan sekali lagi membaca Alkitab atau mendengar lagu rohani. Cristy hanya bisa menangisi kebodohannya menikah dengan pria yang tidak seiman, yang kelihatannya baik, pengertian, bahkan pernah masuk bersamanya beribadah ke gereja. Semua sikap manis itulah yang membuat Cristy tertipu & memutuskan untuk menikah dengannya.

Berapa banyak pemuda/pemudi Kristen yang terjebak, yang membiarkan logikanya tidak jalan & mata hatinya buta karena menjalin kasih dengan mereka yang tidak seiman? Membuka hati untuk menjalin kasih dengan mereka yang tidak seiman berarti sedang merancang sebuah rumah tangga yang tidak berkenan di mata Tuhan. Sebab itu janganlah bermain api dengan memberikan hati serta cintamu kepada gadis atau pria yang berbeda iman. Hal ini dapat menjadi awal dari kehancuran iman. Jangan tukarkan kebahagiaan & keselamatan hidupmu yang mahal hanya dengan seorang wanita berparas cantik atau pria berwajah tampan.
Ingatlah nasihat Rasul Paulus, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap." ~ (2 Korintus 6:14)

Jika Anda mau hidup sesuai firman Tuhan, khususnya di dalam hal memilih pasangan hidup maka Anda akan terhindar dari berbagai macam kesulitan. Karena itu tetapkanlah hati untuk menjalin kasih & menikah dengan orang yang seiman.

TUHAN YESUS Memberkati.. =)

Dikirim oleh : Tjeng Feng Putri

Muliakan Tuhan dengan tubuhmu

1 Korintus 6: 19,20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri ?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah ALLAH dengan tubuhmu.

Shalom saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus, jika kita membaca dua ayat tadi, kita sudah hafal dan tau betul bahwa kita tidak boleh mencemari tubuh kita dengan percabulan, sebab tubuh kita ini milik Tuhan. Jika kita merenungkan lebih dalam lagi, sesungguhnya yang dimaksud dengan "muliakanlah Allah dengan tubuhmu" bukan hanya bicara soal percabulan. Tetapi segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh kita ini. Banyak orang menyianyiakan tubuhnya, tidak menghargai apa yang sudah Tuhan beri padanya. Tubuh yang sengaja tidak dirawat dan dijaga kesehatannya.
Misalnya :
Seorang mengidap suatu penyakit yang sudah di vonis oleh dokter dia tidak dpt sembuh. Dia dengan sengaja tidak mau berobat dan tidak berusaha untuk menuruti aturan dokter dalam hal diet makanan. Sebab dia berpikir untuk apa obat-obatan yang cuma menyambung hidupku sementara, dan ia melalaikan semuanya.

Apakah kita boleh mendahului Tuhan? Sama sekali tidak. Sebagai manusia kita tidak berhak menentukan kapan hal itu terjadi. Tugas kita hanya berusaha dan terus berharap akan mujizat.
Sebab yang berhak atas tubuh dan nyawa kita adalah Tuhan. Jadi jika saudara dan saya adalah salah satu orang yang sedang mengalami sakit penyakit yang menurut dunia medis sudah tidak ada harpan, JANGAN PERNAH PUTUS ASA DAN MEMBIARKAN TUBUH KITA TANPA PERAWATAN. TUGAS KITA HANYA MERAWAT,BERSEMANGAT DAN BERIMAN ,BERPENGHARAPAN PADA ALLAH YANG DAHSYAT DAN SANGGUP MENYEMBUHKAN.

JIKA KITA MERAWAT TUBUH INI SEPERTI YANG TUHAN MAU, MAKA KITA MEMULIAKAN TUHAN DENGAN TUBUH KITA. JADI BUKAN HANYA KITA HARUS MENGHINDARI PERCABULAN. (ml)
Biarlah hari ini kita diingatkan untuk menghargai tubuh ini yang diberikan Tuhan pada kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Figur ayah

Herry Theo February 19 at 2:13pm Reply
Biasanya, bagi seorang anak yang sudah dewasa, baik yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, dan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya. Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Pada masa sekarang ini, banyak diantara para generasi2 yg tidak terlalu akrab dengan ayahnya. Dan tidak sedikit juga generasi2 sekarang ini telah kehilangan figur ayah. Ada yang telah di tinggalkan sejak kecil, ada yg mempunyai ayah namun tidak bisa memberikan kasih yg benar kepada anaknya. Ada yang memiliki ayah yg kejam, melakukan pelecehan gan penganiayan. Ada juga yang mempunyai ayah tetapi hidupnya tidak lagi bisa memerankan figurnya sebagai ayah, sikapnya tigaklah membawa kenyamanan tuk anak2nya. Dampak dari figur ayah yang salah membuat hubungan kita dengan Tuhan itu menjadi kurang erat. Dengan hal inilah, generasi banyak tidak bisa intim dengan Bapa surgawi. Kami akan berusaha untuk menggambarkan beberapa hal tentang gambaran BAPA surgawi bagi generasi2 cinta Tuhan. Kala kita memiliki ayah tetapi sikapnya selalu dingin dengan kita,namun di satu sisi lain kita juga harus mengetahui apa yg ia lakukan melalui istrinya atau ibu kita. saya akan kasih gambaran berikut ini:

Sewaktu kamu kecil, ibulah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang ayah bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu sudah mulai lancar berjalan. Ayah selalu memberikan perhatian penuh dan mengajarimu bersepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, ayah akan melepaskan pegangannya
Kemudian Ibu akan bilang : "Jangan dulu yah, jangan dilepas dulu roda pegangannya"
Tapi tahukah kamu?
Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia ingin kita bisa bersepeda dengan baik.
Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, ayah menatapmu iba. Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Padahal dalam batinnya sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah ingin membuat kamu tersenyum?
Ayah melakukan itu karena ia tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan bu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.


Ketika kamu sudah beranjak remaja. Kamu mulai menuntut pada ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat berharga baginya. Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah ibu dan itu pun yang menyuruh ayah agar membujukmu tidak merajuk. Tahukah kamu, bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, dia harus bersikap keras agar kamu tidak salah melangkah. Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu. Ketika saat seorang cowok mulai sering datang ke rumah untuk menemuimu, ayah akan memasang wajah paling cool sedunia. ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut, ia akan meneleponmu.
Ketika melihat anakya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu, itu bukan karena ia membencimu, tetapi ia begitu khawatir dengan keadaanmu.

Setelah lulus SMA, ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter, Insinyur atau pengecara. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi ia akan tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginannya
Ketika kamu menjadi dewasa, dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Ayah harus melepaskanmu di bandara. Sebetulnya saat itu badan ayahterasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat. Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Si saat kamu jauh dari orang tua, ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, ternyata ayahlah yang mengingatkan ibu untuk menelponmu?
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan keperluanmu, yang kamu hubungi adalah ibu. Tetapi sesungguhnya yang mencemaskan kebutuhanmu adalah ayah

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "anaknya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah berhasil menjadi seorang sarjana"
Sampai saat seorang teman rasanganmu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena ayah harus yakin, bahwa pasangan itulah yang akan memberikan kamu kebahagian.
Dan akhirnya....
Saat ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersamapasanganmu yang di anggapnya kalian bahagia, ayah pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena ia sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, ayah berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
anakku yang dulu lucu dan kucintai telah menjadi dewasa
Bahagiakanlah ia bersama pasangannya..."
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.

Itu adalah gambaran yang sedikit tentang kasih Bapa yang kita bisa dapatkan dengan kasih yang benar. Memang tidak semua kita mendapatkan ayah yang demikian, tetapi ketahuilah bahwa gambaran BAPA itu melebihi ayah kita. Ketika kita tahu bahwa Hati Bapa itu selalu dekat dengan anak2Nya, maka kita tidak akan pernah mau meninggalkan kasihNya yang begitu hangat. Jika mau mendapatkan Hati Bapa, kita harus terlebih dahulu mengampuni ayah kita. Dengan jalan demikian Bapa surgawi akan mengantikan posisi ayah duniawi. Jika para generasi butuh konseling atau bimbingan rohani, para generasi dapat menghubungi para admin atau officer. Mereka akan melayani dengan penuh hati bapa. grup ini mau membantu para generasi cinta Yesus agar semakin dalam lagi intim dengan BApa Surgawi. Nanti kita akan lanjutkan lagi dengan kisah2 HATI BAPA yang lain.Amin.
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Istri yang lambat

Dalam sebuah keluarga hiduplah sepasang Suami-Istri, Pak Pendeta dan Ibu pendeta dan anak-anak tercinta disuatu desa terpencil. Sekian lamanya mereka kelihatan hidup tentram dan bahagia sehingga tak terasa sudah sekian tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga, sifat dan karakter si suami sudah tak asing lagi buat si istri. Begitu pula halnya sang suami, sifat dan karakter istrinya sudah melekat erat dalam dirinya. Si suami merasa bersyukur sekali memiliki istri seorang pendeta dan si istri juga sangat bersyukur sekali punya suami seorang pendeta pula.

Suatu hari mereka diundang dari gereja Resort untuk mengikuti dan bertanding KOOR di Konser terbesar gereja-gereja di Bandung, yang dikuti oleh para pendete-pendeta seluruh gereja. dan disediakan jemputan bagi daerah-daerah yang jauh (terpencil) dengan Bus besar, dengan syarat, untuk daerah B harus menunggu jam sekian, disimpang B, dengan catatan siapa yang terlambat akan ditinggal, karena Bus akan melaju dengan cepat dan kebetulan untuk daerah pak Pendeta harus menunggu tepat jam 4 sore disimpang A karena acara akan dimulai jam 7 malam.

Demikianlah mereka saling mempersiapkan diri dari pagi, mulai dari baju, sepatu, tas, dasi, dan perlengkapan lainnya, sempat terbersit dalam pikiran si suami bahwa istrinya seorang yang lelet (lambat) apalagi soal berdandan bisa sampe berjam-jam lamanya. Dan suaminya berkata kepada istrinya, "Ma, ingat kita harus berangkat jam setengah 4, karena busnya akan datang jam 4, mama harus persiapkan semuanya, kalau perlu kesalon, mbok ya sekarang aja, biar ndak telat"

Tapi sang istri dengan manis dan bangganya berkata, "Ndak perlu kesalon, wong dari dulu mama dandanan sendiri , kok papa ndak tau sih?"

Sambil senyum-senyum sang suami menjawab, "Bukan begitu mam, maksudnya supaya kamu keliatan lebih cantik dikit, beda dari yang sebelum-sebelumnya, inikan acara besar, apalagi nanti kita para pendeta duduknya paling depan jadi ndak malu-maluin, gitu lho"

"Mana tau pula kita menang!",jawab si istri dengan ketus, "Jadi maksud kamu, selama ini aku ndak cantik!, jadi selama ini kamu bohong, dolo sebelum nikah bilangnya aku tercantik, seksi, jadi kamu nyesel kawin sama aku!"

Si suami kembali menjawab, "Udah deh ma, aku ndak mau berantem, inget ma kita khan pendeta udah lahir baru lagi .... chik ... chik ...chik.."

Singkat cerita tibalah waktunya mereka harus berangkat, jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore, pak Pendeta sudah bersiap-siap dan kelihatan gagah dengan jasnya, tapi alangkah terkejutnya dia ketika masuk kamar, istrinya baru berpakaian, belum lagi dandan, nyisir rambut dan sebagainya,

Suaminya berkata: dengan sedikit marah, dia berkata, "Mama cepetan kita hampir terlambat!"

Istrinya menjawab: "Sebentar pa, 5 menit lagi pasti kelar, gw khan perlu sanggulan lagi."

Suaminya berkata lagi: "apa? sanggulan lagi? ndak perlu pake sanggul-sanggulan lah..."

Istrinya menjawab: "Tapi biar keliatan cantik dan beda dong??? Lagian telat-telat dikit ndak apalah paling juga busnya jam karetan, jam Indonesia khan molor-molor setengah jam...."

Dengan kesal suaminya menjawab, sambil keluar kamar dan berteriak, "Memang kamu dari dulu lelet, lambat, ndak pernah berubah, dari dulu ampe sekarang!"

Si istri menjawab dengan berteriak pula, "Baguslah, Tuhan Yesus aja ndak pernah berubah, dari dulu sekarang dan selamanya tau!"

Demikianlah mereka keluar rumah jam setengah lima sore, diperjalanan sisuami terus mengomel dengan istrinya.. "kita pasti dah terlambat, dasar lelet.....lelet...lambat...lambat..akhirnya mereka sampai disimpang...5 menit....10 menit mereka menunggu, tetapi Bus tetap ndak nonggol-nongol"

Si suami sambil kesal dan marah berkata..."Pasti busnya sudah berangkat, ini semua gara-gara kamu.....makanya jadi orang jangan lambat tau!"

Dengan tak ragu lagi pak Pendeta pergi ke Wartel terdekat untuk menelpon kekantor pusat pelayanan bus yang tertera di denah undangan konser itu.

Ternyata Bus yang akan menjemput mereka sudah berangkat setengah jam yang lalu, dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju kota Bandung.

Putuslah harapan pak Pendeta, begitu marahnya dia sehingga dia hanya diam saja seolah enggan untuk berbicara kepada istrinya, Istrinya mencoba menghibur suaminya dan berkata, "Pa, sabar aja, kita tetep doa mudah-mudah ada mobil atau bus yang menuju keBandung, kita pasti belum terlambat"

Sambil tetap menunggu, si istri tetap berdoa, “Tuhan gimana ini, kami mau memujimu berikanlah transportasi yang terbaik, kami tetap menunggu disimpang ini Tuhan, ampuni segala dosa kami...."

Belum sempat si istri mengucapkan Amin, tiba-tiba suaminya berteriak, "Ma, cepetan ma itu ada Bus yang hendak keBandung, katanya mereka mau ikutan tanding koor juga dikonser itu."

Secepat kilat siistri berkata dalam hati ".....terima kasih Tuhan....Amin....."

Lalu mereka naik ke Bus itu dan sambil berbincang-bincang, rupanya rombongan yang ada di Bus ini juga ikut bertanding dalam koor nanti dari rombongan gereja lain di dekat desa mereka. Mereka mengaku bahwa mereka juga terlambat karna harus menunggu antrian lama dipom bensin. Tiba-tiba mereka dikejutkan dalam satu berita dipembicaraan telpon supir bus didepan, lalu supir itu berkata kepada para penumpang, Bus No. 412 yang berangkat ke Bandung jam 4 tadi mengalami kecelakaan jatuh kejurang yang curam, belum diketahui berapa yang tewas dan berapa yang selamat, tapi menurut beritanya, bus dalam keadaan mengenaskan.

Pak Pendeta dengan tercenggang dan berkata kepada istrinya..... "Ma, itu kan bus yang akan kita tumpangi tadi.....kok bisa ya????"

Si istri dengan sedikit kurang percaya melihat kembali undangan itu, ternyata memang benar No. 412. dan berkata kepada suaminya: " Untung pa, kita telat, kalo ndak udah tewas".

"Tidak pikir panjang lagi, pak pendeta langsung merangkul istrinya dengan lembut, seakan dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya seumur hidup. Dalam hatinya ia berdoa, Tuhan terima kasih, Engkau masih mengizinkan kami untuk bersama dalam hidup ini, masih sempat lagi untuk memujiMu, terima kasih telah memberikan istri yang terbaik bagiku, terima kasih telah memberikan istri yang lelet kepadaku, aku bersyukur segala sesuatunya telah Engkau atur, segala sesuatu yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan, terima kasih telah membuka mataku, aku akan menjaga hatiku kemanapun aku pergi, aku tak akan menodainya, aku tak akan menyakitinya, aku tak akan meminta lebih...lebih ...lebih Tuhan.... terima kasih telah memberikan istri yang sepadan bagiku......Amin"

(Sumber kesaksian : Elia)

Selalu merepotkan

Yuni seorang pra remaja kelas 1 SMP sering mendengar doa syafaat ayahnya. Untuk kesekian kalinya ia mendengar doa ayahnya seperti ini:

"Tuhan kasihanilah ibu tua di sebelah rumah kami yang kini sedang mengalami penderitaan hidup. Menantunya sudah di-PHK, anaknya sakit keras, dan sementara itu sewa rumahnya akan habis bulan depan. Buka jalan baginya Tuhan sehingga ia dapat melihat kuasa-Mu yang besar, amin!"

Suatu hari Yuni memberanikan diri untuk mengemukakan pendapatnya, "Pa, Yuni punya pekerjaan sekolah nih...! katanya.

"Kenapa memangnya?" Papanya menjawab sambil memandangnya curiga.

"Yuni mohon pada Papa, tolong kerjakan PR Matematika halaman 23-30, PR Geografi membuat peta Indonesia. Oh ya, satu lagi, prakarya membuat keranjang dari sapu lidi yang seperti..."

"Apa-apaan, Yuni! Itu semua kan pekerjaanmu, kamu yang harus kerjakan, jangan ngrepotin Papa dong! Semuanya khan sudah Papa sediakan, kamu tinggal mengerjakannya saja!" sahut Papanya dengan suara tinggi.

"Kaya doa Papa buat ibu sebelah rumah dong..." balas Yuni.

"Maksud kamu...?" Papanya mulai bingung.

"Iya...seperti Papa juga "ngerepotin" Tuhan, khan Papa juga bisa melakukannya. Papa cuma datang ke rumah sebelah dan berikan sebagian berkat yang Papa terima dari Tuhan pada ibu itu, ... terjawab deh doanya.

Papa khan bisa doain hal yang lain lagi..." jawab Yuni yang kemudian langsung lari ke kamarnya.

Sumber : http://ketawa.com/

Tuhan aku meminta Engkau hadir, mengapa justru malapetaka yang Kau berikan

Malam itu aku terbangun dari tidurku lantaran pintu kamar yang tiba-tiba ditutup, karena aku tahu aku tidak pernah terlelap dalam tidur, hatiku risau dan sedih. selalu terngiang-ngiang papa dan mama yang terus bertengkar, setiap ada suara yang terdengar tiba-tiba, aku selalu berlari, karena aku takut mereka bertengkar. Beberapa kali aku terjaga di tengah malam lantaran piring, gelas, yang dilempar "menghiasi" pertengkaran Orang Tuaku.

Kejadiannya dimulai pada tahun 1995, entah apakah ini sebuah kebetulan ataukah mungkin ini adalah bagian dari rencana Tuhan dalam hidupku, yang pasti aku tahu semenjak aku "hidup baru" justru terjadi begitu banyak masalah dalam keluargaku, papa dan mama siang malam bertengkar, ada banyak masalah-masalah sepele yang begitu mudah menyulut api kebencian dalam rumah tangga.

Setiap kali aku pulang kerumahku di Pandaan, mereka selalu "berpura-pura" ramah, namun aku tahu pertengkaran dan permusuhan itu masih ada, aku sedih "mengapa Tuhan Justru pada waktu aku merasakan Engkau begitu dekat dan mengasihi aku, tetapi keluargaku menjadi berantakan" setiap malam aku berkata "Tuhan Engkau baik bagiku" meskipun kenyataan sungguh menyakitkan hatiku, aku mencoba menghibur dan menguatkan imanku sendiri dengan janji-janji Tuhan, "Aku Tahu Tuhan Engkau tidak pernah Ingkar janji".

Setiap hari minggu aku datang ke Gereja lebih awal sekedar untuk meluapkan pengharapanku akan janji Tuhan, aku memandang Sakramen Maha kudus, dan aku berkata "Mampir Tuhan, mampirlah sebentar dalam keluargaku". Aku ingat kembali betapa Tuhan menunjukkan perbuatannya yang begitu ajaib dalam pelayananku, aku melihat begitu banyak mujizat yang Tuhan lakukan untuk orang lain, namun ketika aku melihat keluargaku yang berantakan aku tersadar dari lamunanku, dan tanpa sadar hatiku menangis sedih. "Aku ingin memeluk-Mu Tuhan supaya Engkau tahu isi hatiku, aku ingin Engkau mampir dalam keluargaku"

Ketika Perayaan ekaristi telah usai, aku tetap termenung dibangku memanjat kan doa, hingga seluruh umat meninggalkan Gereja, aku memberanikan langkahku untuk mendekati Orgen gereja, aku bukanlah seorang pemusik yang hebat, namun ada sesuatu dari dalam hatiku yang meluap-luap dan ingin aku ungkapkan dengan musik, untuk Tuhan "Aku ingin Engkau tahu isi hatiku, Tuhan". aku menyanyikan lagu "Ada orang Buta" dan aku pikir aku seperti orang buta yang duduk meminta-minta belas kasih Allah "mampirlah sebentar Tuhan", hal ini selalu aku lakukan setiap kali aku pulang Ekaristi, sungguh indah ditengah-tengah keheningan dan kedamaian Rumah Tuhan, aku bernyanyi dan menangis mohon belas kasih Allah. "Tuhan aku mengemis cinta-Mu, aku butuh Engkau Tuhan"

Minggu-lepas minggu berlalu, yah beberapa bulan telah berlalu, Tetapi bukan kebaikan yang aku terima malah sebuah musibah terjadi dalam keluarga kami, tiba-tiba pada suatu pagi tetangga memberitahukan kami bahwa papa jatuh dari Vespa dan,... Ya Tuhan,... ia mengalami kelumpuhan,... Stroke, separuh Tubuhnya tidak dapat digerakkan, bicaranya tidak jelas, papa sempat opname di Rumah Sakit, "Tuhan aku meminta Engkau hadir, mengapa Justru malapetaka yang Engkau berikan!!" mungkin saat itu aku kecewa, aku mencoba menumpangkan Tanganku kepada papaku, diam-diam aku doakan ia, "aku minta mujizat Tuhan", namun tidak ada hasil, "aku malu" ada banyak kesembuhan yang Tuhan lakukan untuk orang lain melalui aku, namun tidak untuk saat itu. dan tidak untuk diriku.

Aku mencoba menguatkan diriku, aku berlari ke Rumah Tuhan kembali dan aku menyanyi "Ada Orang Buta" lagi untuk Tuhan, aku bermain Orgen Gereja dengan hatiku hingga suatu ketika, seorang Ibu yang sedang berdoa di pojok gereja menghampiriku dengan bercucuran airmata, ia menangis karena tersentuh oleh permainan Orgenku. "Aku sedih Tuhan, ibu tadi tersentuh oleh musikku, tetapi Engkau,... kenapa Engkau tidak tersentuh sama sekali Tuhan" aku mengeluh, "entah kepada siapa aku dapat meminta Tolong kalau Engaku tidak berkenan menolongku" Aku tidak dapat melihat jalan keluar lagi, aku jatuh, seakan semua pintu telah tertutup bagiku, aku mencoba berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk. Tetapi TIDAK !! Tuhan tetap menopang aku melalui mimpi buruk-ku.

Kini aku sadar Tuhan TELAH mampir dalam hidupku..... Ia menyingkapkan mimpi burukku. Kini,.. 8 Tahun kemudian ah itu terjadi beberapa tahun yang lalu seperti sebuah mimpu buruk dalam kelurgaku, minggu kemarin ketika aku pulang ke Pandaan, ketika aku melihat papa dan mama bersenda gurau dan tampak begitu "romantis" aku teringat kembali "saat-saat" susah beberapa tahun yang lalu, itu telah berlalu. aku coba merenungkan; dan aku berkata dalam hatiku "Terima kasih Tuhan, untuk Anugerah Stroke yang Engkau berikan".

Aku mulai menyadari bahwa Penyakit Stroke yang diderita papa adalah anugerah dari Tuhan, untuk mempersatukan kembali rumah tangga kami, lantaran terkena Stroke dan "takut mati" maka papa menjadi penyabar, dan mama, jatuh belas kasihan kepada papa karena Ia tahu bahwa papa tidak berdaya melawan sakit stroke yang dideritanya, hari lepas hari berlalu, pelan-pelan benih-benih cinta dan belas kasihan itu. Tumbuh kembali. aku melihat Tuhan merajut perkara-perkara indah,... hahahaha ehmmm kalau saat ini ada rekan-rekan bertanya papa mama siapa yang paling romantis di dunia? aku akan menjawab hehehhe itu papa dan mamaku, aku bangga dengan mereka Mimpi Buruk itu telah berlalu dan aku sadar, bahwa Tuhan mendengar doaku, Ia tidak pernah lalai, aku tahu lagu "ada orang buta" sudah sampai ditelinga Tuhan, karena aku menyanyikannya dengan hatiku di Rumah Tuhan. 8 tahun sudah berlalu sebuah perjalanan panjang untuk sebuah doa pemersatu keluarga. Aku belajar satu hal dalam pengalaman keluragaku bahwa :

Allah Turut bekerja dalam segala Hal, bahkan dalam MALAPETAKA yang terjadi dalam hidup kita,... untuk mendatangkan KEBAIKAN bagi kita.

Pegang janji Tuhan hari ini: Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Kini Papa dan mamaku hidup bahagia, papa saat ini rajin Fitnes, dan mama selalu memasak makanan kesukaanku, ketika aku pulang, kami berbahagia, meskipun papa belum sembuh total dari penyakit strokenya,.. tetapi ada perkara yang Indah,... lebih dari sekedar sakit Stroke yang terjadi dalam keluarga kami,....

Yah setiap hari Tuhan menambahkan cinta dan belas kasihan dalam hati papa dan mamaku. Aku bersyukur.

Setiap malam aku menggandeng tangan istriku dan kami berdoa untuk mengucap syukur atas papa dan mama kami yang begitu baik dan yang Tuhan berikan untuk kami.

"Tuhan Yesus, beri kami kesempatan untuk membahagiakan papa dan mama di hari tua mereka, Tuhan" inilah doa hati kami setiap malam.

Aku Tahu Tuhan sudah mampir dalam Rumah Tanggaku.

Percayalah dan Teguhkanlah Hatimu, Saudara:

Allah Turut Bekerja DALAM SEGALA HAL BAHKAN DALAM MALAPETAKA DAN KEJATUHAN KITA Untuk mendatangkan KEBAIKAN BAGI KITA JADILAH RUMAH DOA BAGI KELUARGAMU SEKARANG!! SAMPAI TUHAN 'MAMPIR' DALAM KELUARGAMU

(Sumber Kesaksian : tidak di ketahui)


~ Anonymous

Kata-kata lebih tajam daripada pedang

Komunikasi bisa dengan lisan maupun tulisan. Baik lisan maupun tulisan, keduanya memakai "kata-kata". Menghargai pendapat dan menjaga perasaan orang yang kita ajak berkomunikasi wajib dikedepankan jika kita ingin komunikasi kita berjalan dengan baik.

Benarkah KATA-KATA lebih tajam dari PEDANG ?

Pedang bisa melukai seseorang, tetapi jika orang tersebut memakai baju besi seperti yang dipakai ksatria pada jaman dahulu waktu berperang, pedang tidak bisa melukai. Kata-kata yang menghina / fitnah / ejekan dll yang negatif memang tidak menimbulkan luka apa-apa pada tubuh orang yang menjadi sasaran. Tetapi perkataan bisa melukai "hati" dan terekam di memory orang yang di hina / difitnah, sekalipun orang tersebut memakai pakaian anti peluru dan berada dalam Istana yang kuat perlindungannya.

Seperti PAKU yang ditancapkan di kayu, meskipun paku bisa dicabut kembali tetapi Ia meningalkan bekas lubang pada KAYU. Setiap kali kita menghina/memfitnah/mengejek dll. kepada orang lain sama seperti kita menancapkan PAKU, dan setiap kita minta maaf kepada orang tersebut, sama seperti kita mencabut PAKU tadi. Namun bekas yang ditimbulkan paku tetap abadi bersama kayu tersebut.

Sesuatu yang sudah masuk memory manusia, tidak bisa dihapus karena tidak ada "software"nya. Kata kasar/tajam/hinaan yang terlanjur masuk menancap di memory manusia tidak bisa di "delete". Yang bisa dilakukan adalah mengimbanginya dengan hal positif.

Oleh karena itu jawaban pertanyaan diatas BENAR, bahwa kata-kata lebih tajam dari pedang.

Jadi mari kita HATI-HATI MENGGUNAKANNYA.

Dikirim oleh David Oktavianus untuk group Doa dan Curhat dlm Kristus versi 2

Menerima apa adanya

Suatu hari ada seorang pemuda miskin tapi memiliki hati yg sangat bijaksana dan baik hati suatu hari Si_pemuda in bertemu dengan seorang gadis yg cantik dan kaya raya tapi sayang Si_gadis ini tdk bisa melihat (buta) walaupun Si_gadis in kaya raya dan cantik tetapi tdk ada satu pun keluarganya memperhatikan gadis ini akhirnya Si_gadis bertemu dengan pemuda yg bijaksana dan baik hati tapi miskin singkat kata mereka berpacaran suatu hari Si_gadis memiliki cita2 jika suatu hari nanti dia dpt melihat ia akan langsung menikah dgn pemuda yg miskin itu td itu adalah cita2 pertama dlm hidup Si_gadis....

Singkat cerita ada orang yg memdonorkan matanya utk Si_gadis dan orang yg pertama dia lihat adalah pemuda perhatian baik hati dan yg telah setia menemaninya selama Si_gadis ini buta dan akhirnya pemuda tadi menanyakan apakah setelah kmu melihat dunia ini kmu masih siap menikah dengan aku.... Betapa terkejutnya Si_gadis itu ketika ia melihat ternyata pemuda yg di cintainya selama ini ternyata Buta...

Tanpa berfikir panjang Si_gadis memutuskan hubungan cintanya dengan pemuda itu dan dengan ucapan syukur pemuda itu pulang kerumah dengan air mata yg menetes di pipinya dan sesampainya di rumah pemuda ini menuliskan surat di selembar kertas dgn kata2 singkat ''Tolong jaga baik2 mataku''....

Pernahkah kita menyadari Allah setia menanti kita sampai kapan kita dpt melihat rencana Tuhan yg begitu indah dlm hidup kita dan ketika kita dpt melihat rencana Tuhan ternyata kita kecewa kepada Tuhan krn rencana Tuhan tak sesuai dengan rencana kita dan kita meninggalkan Tuhan dan pernah kah kita menyadari bahwa Tuhan Yesus tdk hanya memberikan matanya utk kita tp Tuhan Yesus telah memberikan nyawanya utk kita krn itu mengucap syukurlah dlm Tuhan Yesus

Dikirim oleh : David Oktavianus untuk Group "Doa dan curhat dlm Kristus" versi 2

Hari Valentine

Pada awalnya, 14 Februari dirayakan sebagai hari peringatan untuk Santo Valentinus. Legenda yang umum beredar adalah bahwa ia dihukum mati di Roma sekitar tahun 270 karena nekat menikahkan pasangan kristiani, meski sudah dilarang oleh Kaisar Klaudius II. Legenda lain juga bercerita tentang surat bertuliskan “dari Valentine-mu” yang ia kirimkan kepada seorang gadis yang ia sembuhkan dari kebutaan, pada malam sebelum ia dihukum mati. Mungkin karena kuatnya pesan cinta kasih dari legenda-legenda tersebut, hari peringatan ini kemudian dimaknai menjadi hari kasih sayang—sebuah hari ketika orang-orang saling mengungkapkan kasih dengan memberikan kartu, bunga, atau hadiah kepada mereka yang dikasihi.
Sungguh sayang jika kita harus menunggu tanggal 14 Februari hanya untuk mengungkapkan kasih. Sebab, kita bisa dan perlu melakukannya, kapan pun orang lain memerlukannya. Kita juga tidak boleh hanya hidup penuh kasih ketika hari Valentine tiba. Sebab, merupakan panggilan setiap orang percaya untuk hidup dalam kasih dan selalu memancarkan kasih. Bukan hanya kepada orang yang kita kasihi, melainkan juga kepada semua orang, termasuk musuh-musuh kita. Begitu pentingnya panggilan ini, sehingga Paulus berkata bahwa sekalipun kita memiliki segala hikmat, iman, dan karunia, tetapi tanpa kasih, hidup kita sia-sia saja.

Namun demikian, hari Valentine ini dapat dijadikan momentum untuk becermin dan memperbaiki kualitas kasih dalam hidup kita. Sudahkah kita hidup dalam kasih dan memancarkan kasih seperti yang Tuhan harapkan? Sudahkah kualitas-kualitas kasih yang ada dalam perikop Alkitab kita hari ini juga ada dalam hidup kita?

HIDUPLAH DALAM KASIH BUKAN HANYA PADA HARI VALENTINE, MELAINKAN SETIAP SAAT DALAM HIDUP KITA

Tuhan Yesus memberkati

(Sumber artikel : Alison Subiantoro)

Dia Tetap Allah

Jim (Ayah Becki, pelayan Tuhan ): Ketika mereka membawa putri saya, Becki, ke unit gawat darurat di rumah sakit, saya tahu bahwa mereka akan segera keluar bersamanya. Lagipula, bukankah jemaat gereja kami sedang mendukung kami dalam doa? Meskipun Allah belum menyembuhkan kanker pada kakinya, namun bukankah Dia seringkali bekerja pada saat- saat terakhir? Tidakkah akan menjadi kesaksian yang indah bila Dr. Kline keluar dan mengatakan pada Sally, saya dan saudara-saudara perempuan Becki, serta begitu banyak sahabat di sekeliling kami, bahwa tumor itu tiba-tiba lenyap? Beberapa jam kemudian, Dr. Kline keluar dari ruang operasi namun tidak dengan berita seperti yang saya harapkan. Sebaliknya ia mengatakan bahwa mereka harus mengamputasi kaki Becki. Bagian tubuhnya yang lain belum terserang sel-sel kanker, karena itu nyawanya masih tertolong. Namun, ia harus kehilangan kakinya! Ia tidak akan berlari-lari lagi. Apa pendapat dari jemaat yang saya layani tentang kuasa doa bila hal ini terjadi pada kami? Mengapa Allah mengecewakan kami? Ya, Tuhan, usianya saja baru 16 tahun!

Saya berpaling pada Sally dan berkata, "Kita harus kuat sekarang. Kita harus melalui saat-saat sulit ini dengan kekuatan kita sendiri. Jelas sudah, Allah tidak mau menolong kita."

Sally (Istri & Ibu Becki): Saya terkejut mendengar ucapan Jim.

Allah memang tidak menjawab doa kami seperti yang kami harapkan, tetapi saya tahu Dia akan membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang setia. Becki akan segera sembuh dan karena ia masih memiliki pandangan yang positif terhadap hidup ini, saya tahu bahwa semangatnya tidak ikut teramputasi.

Becki (Anak, 16 tahun): Saya juga berharap Allah akan memberikan mukjizatNya untuk saya. Namun jika tidak, saya tahu Dia akan menguatkan saya. Allah berjanji akan memberikan segala sesuatu yang saya butuhkan. Jika saya membutuhkan dua kaki. Dia tidak akan mengambil satu kaki saya. Saya tidak mau dikasihani meski saya tahu bahwa saya harus berjuang melalui proses penyembuhan dan membiasakan diri dengan kaki palsu saya.

Jim: Tatkala bergumul melawan keragu-raguan dalam diri saya, beberapa sahabat baik bersedia mendengarkan luapan perasaan saya.

Saya bertanya kepada mereka, "Apakah Allah terlalu sibuk menjawab doa orang lain yang sedang mencari tempat parkir sehingga Dia tidak punya waktu untuk menyembuhkan kaki Becki? Bagaimana mungkin saya dapat kembali berdiri di hadapan jemaat dan mengajar bahwa Alkitab adalah kebenaran?" Saat ini saya sadar bahwa saya hanya memiliki satu pilihan. Maukah saya membiarkan Dia menunjukkan kedaulatan Nya sebagai Allah? Pada akhirnya saya menyadari bahwa yang menakutkan adalah bila saya menjauh dari Nya.

Pada minggu-minggu selanjutnya setelah operasi Becki, saya mengakui bahwa berdoa bukan berarti memilih dan mengambil sendiri berkat yang saya inginkan. Sebaliknya, doa adalah perjanjian saya dengan Allah, suatu pengakuan akan keberadaanNya dan bahwa saya mengizinkan rencanaNya terjadi dalam hidup saya, apapun itu. Dia ingin agar saya memberi Nya kesempatan untuk menjadi Allah, dan mengatakan kepadaNya bahwa saya siap bertumbuh secara rohani lewat berbagai penderitaan dan masalah. Keraguan saya pun sirna. Akhirnya saya dapat berkata,"Baiklah, Allah, saya memang tidak mampu memahami hal ini, tetapi saya percaya bahwa Engkau akan memelihara kami semua. Saya akan memberiMu kesempatan untuk menyatakan kedaulatanMu sebagai Allah."

Sally : Saya lega Jim mampu mengatasi kepedihan hatinya. Yang lebih mengembirakan lagi adalah respon Becki dalam menghadapi keadaannya.

Suatu hari ia bermain roller skate lagi. Karena ia bermain berpasangan, ia tidak perlu menggunakan tongkat penyangga. Ketika musik berakhir, ia mengakhirinya dengan melakukan putaran hanya dengan satu kaki.

Seorang anak lelaki kecil yang baru pertama kali melihatnya berteriak,"Oh, kamu kehilangan satu kaki?"

Dengan keterkejutan yang dibuat-buat Becki menjawab, "Benarkah? Ya, ampun. Saya selalu menghilangkan banyak barang. Ibu saya akan membunuh saya kalau ia tahu bahwa saya menghilangkannya. Maukah kamu membantu mencarikan kaki saya?"

Anak itu dengan sungguh-sungguh mulai mencari kaki Becki yang disangkanya benar-benar hilang. Akhirnya, Becki menunjukkan tongkat penyangganya dan menjelaskan tentang kakinya.

Saya sangat sedih dengan keadaan Becki. Saya sedih melihat penderitaannya setelah operasi dan bagaimana ia berusaha menyesuaikan diri untuk hidup dengan satu kaki. Tetapi selera humornya membuat saya semakin percaya atas kedaulatan Allah dalam peristiwa ini.

Becki: Allah telah memakai kehilangan ini agar saya memiliki hati yang penuh belas kasihan kepada orang-orang yang dalam penderitaan.

Saya belajar tentang terapi pemulihan, sehingga saya dapat melayani banyak orang cacat lainnya. Disamping itu, Dia juga memakai saya dalam hal-hal yang tak pernah saya duga sebelumnya. Beberapa tahun setelah operasi itu, seseorang berkata kepada saya, "Sikap Anda yang tidak malu dengan keadaan tubuh Anda membantu saya untuk dapat menerima diri sendiri. Saya terlalu keras kepala dan malu dengan bentuk kaki saya. Namun sewaktu saya melihat Anda pergi dengan mengenakan celana pendek atau baju renang, tanpa malu menunjukkan kaki anda yang buntung, saya menjadi sadar betapa konyolnya saya karena malu dengan ketidaksempurnaan tubuh saya. Sejak itu, saya dapat menerima banyak hal pada diri saya dan menyadari bahwa ketidaksempurnaan merupakan bagian keunikan saya."

Kini, beberapa tahun kemudian, saya menikah dengan seorang pendeta, Craig Sanders, dan kami dikaruniai tiga putri yang aktif. Sebagai istri pendeta, saya banyak menghibur orang lain dan mengembangkan komisi wanita. Saya berjalan-jalan santai dengan menggunakan tongkat penyangga sebanyak tiga atau empat kali seminggu, bersepeda, bermain ski, dan mengelola bisnis kursi rotan di rumah. Allah sangat baik kepada saya dan saya bersyukur atas perbuatan tanganNya bagi hidup saya.

(Sumber kesaksian : Jim & Sally Conway, Becki Conway Sanders)

Sungguh-sungguh berusaha

Titus 3 : 7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-NYA, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Titus 3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Sahabat yang terkasih dalam Kristus, jika kita membaca ayat 7 di atas, kita tentunya sangat bersukacita. Sebab kita adalah termasuk orang yang dibenarkan oleh kasih karunia. Jika bukandibenarkan oleh kasih karuni, maka kita tidak akan dapat menerima hidup yang kekal. Sebab kita ini adlah orang-orang yang sudah berdosa. Tidak ada satupun dari kita yang benar dan tidak berdosa.

Oleh sebab itu Tuhan mengajarkan kepada kita, jangan kita menghakimi atau menghujat sesama, oleh karena merasa diri paling suci dan paling benar. Kita sudah kehilangan kemualiaan Allah,oleh karena dosa dan pelanggaran kita.

Dibenarkan oleh kasih karunia,merupakan HADIAH YANG SANGAT LUAR BIASA. Tidak ada satupun pemberian/hadiah yang dapat menandinginya.Harta seluruh dunia jika kita miliki, tidak dapat menandingi HADIAH tersebut.

Biasanya hadiah diberikan pada seseorang yang berulang tahun,atau memiliki prestasi dalam bidang tertentu.
Sebagai anak-anak Allah yang telah menerima janji HADIAH tersebut, apa prestasi yang dapat kita tunjukkan pada Allah ?

KESUNGGUHAN DALAM KITA BERUSAHA MELAKUKAN PEKERJAAN BAIK. Mengapa Allah meminta kita bersungguh-sungguh melakukan itu? Sebab banyak sekali orang yang telah menerima HADIAH tersebut ternyata menyia-nyiakan HADIAHnya. Dengan kita berusaha sungguh-sungguh, berarti kita sangat menghargai HADIAH tersebut, kita akan merawat dan menjaga hadiah yang sangat berharga itu.

KESUNGGUHAN BERARTI SERIUS, TIDAK MAIN-MAIN, TIDAK ADA ALASAN APAPUN, untuk tidak melakukannya.
BENARKAH KITA TELAH SUNGGUH-SUNGGUH BERUSAHA MELAKUKAN PEKERJAAN YANG BAIK ???
ATAUKAH KITA HANYA SEKEDAR MELAKUKAN SAJA, DENGAN MENGAJUKAN BERBAGAI ALASAN YANG MENYATAKAN KITA TIDAK SANGGUP??

KESUNGGUHAN KITA BERUSAHA,MEMBUKTIKAN BERAPA BESAR KITA MENGASIHI,MENGHARGAI,MENGHORMATI ALLAH,YANG TELAH MELIMPAHKAN HADIAH YANG SANGAT LUAR BIASA. (ml)

TUHAN YESUS MENGASIHI KITA SEMUA.

Menabur Kebaikan

Di desa Arjasari, Bandung Selatan, terdapat sebuah gedung berlantai dua bergaya minimalis. Gedung megah menurut ukuran desa itu adalah perpustakaan. Bermula dari keinginan sederhana seorang tukang gorden keliling bernama Ayi Rohman untuk mendirikan perpustakaan bagi anak-anak di desanya. Mang Ayi, begitu ia biasa disapa, percaya bahwa sumber kemiskinan adalah kebodohan. Dan kebodohan bisa dientaskan dengan meningkatkan budaya baca masyarakat sekitar.

Berawal dari tujuh puluh buah buku hasil cari sana-sini, berdirilah perpustakaan seadanya di ruang tamu rumahnya. Untuk menambah koleksi bukunya, Mang Ayi biasa menyisihkan hasil jualan gordennya. Sekarang, bantuan donatur telah mengalir; gedung permanen, koleksi buku yang terbilang lengkap, dan terutama minat baca anak-anak di desanya meningkat pesat. Mang Ayi tidak lagi berjualan gorden, ia total mengurus perpustakaannya. Dan yang tidak pernah ia bayangkan adalah kesejahteraannya justru meningkat. “Dulu waktu jadi tukang gorden, melihat uang satu juta saja sudah sebuah keajaiban. Kini, setelah saya memikirkan orang lain, saya malah mendapatkan hidup yang lebih baik,” tuturnya.

Firman Tuhan hari ini berkata: “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan. Siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum” (ayat 25). Tentu bukan berarti kita kemudian berbuat baik kepada sesama dengan prinsip memancing, “Melempar teri untuk mendapat kakap”. Sebab itu artinya berpamrih, tidak tulus. Sebaliknya, yang ditekankan di sini adalah jangan pelit berbuat kebaikan kepada orang lain. Sebab hukum Tuhan berkata bahwa dengan memberi, kita bukannya habis, melainkan justru akan mendapat.

SIAPA YANG MENABUR KEBAIKAN AKAN MENUAI BERKAT

(Sumber Artikel: Ayub Yahya)

Kesaksian Hari Darmawan

Waktu itu, anak saya Suzan yang sangat percaya pada Tuhan sejak usia 8 tahun hingga berusia 21 tahun, dan selalu menunjukkan sikap hidupnya yang diberkati Tuhan menceritakan kepada saya bahwa Tuhan itu baik padanya selama ini, Suzan mengatakan, dia percaya bahwa Tuhan sudah memelihara dan membesarkan dirinya. Ketika Suzan menceritakan kebaikan Tuhan kepada saya, hati saya tersentuh. Hati saya tergugah bahwa benar- benar ada Tuhan, karena anak saya baik-baik semuanya. Anak saya tidak berlaku jahat, meski kesempatan itu ada. Peluang untuk mereka, anak-anak saya berbuat negatif itu ada dan sangat besar. Apalagi, mereka saya lepas hidup di Singapura dengan materi yang cukup. Di Singapura itu ada banyak anak-anak yang jadi jahat, tapi banyak juga yang baik. Kesempatan itu ada disana, baik itu diskotik, kehidupan bebas, dan sebagainya. Tapi puji Tuhan, saya bahagia sekali, anak-anak saya baik semuanya.

Bahkan lewat Suzan, saya disadari bahwa Tuhan yang memberikan anugerah kepada semua kehidupan ini. Saya pikir, dengan sikap anak-anak saya ini, saya percaya bahwa Tuhan sudah memilih saya untuk menjadi anakNya.

Begitu saya tahu bahwa Tuhan mengasihi saya dan keluarga saya, maka saya menangis berhari-hari. Saya ingat bahkan menangis itu sampai seminggu, ketika saya merasa "God touch my heart". Saya kira itu adalah karya Roh Kudus, yang bekerja dalam hati saya, hingga saya digoyang seperti itu.

Kalau saja yang bicara soal Tuhan itu anak saya yang bersikap tidak baik, dan percaya kepada Tuhan, 'go to hell'lah. Tapi, saya bangga dengan anak saya karena dia begitu hebat dan berhasil.

Tuhan Memproses Setelah saya mulai kenal Tuhan, dan saya benar-benar merasa Tuhan bekerja untuk saya. Saya mulai dibentuk, diproses berat. Sekitar tiga tahun, saya baru benar-benar merasakan sukacita penuh, dan hidup itu begitu menyenangkan dan penuh dengan damai sejahtera.

Hari Darmawan, ayah empat anak dan peraih Aprindo Award ini berkata dengan rendah hati, "Hidup itu diberikan oleh Tuhan dan Dia yang atur rejeki kita. Kedua, kalau dulu mencari uang hanya untuk berbelanja, main perempuan, dan hidup bermewah-mewah. Tapi sekarang kita merasa malu sekali, jika hanya bisa mencari uang untuk diri sendiri, tanpa melihat kehidupan sosial."

Hari mengatakan, orang sering berkata, ya, hidup saya senang, mewah, atau banyak hoki. "Tapi saya tidak percaya itu. Saya hanya percaya kalau saya punya hidup sukacita hanya didalam Tuhan. Saya tidak bisa ungkapkan dengan kata-kata bagaimana sukacita saya, karena itu sangat luar biasa," tambahnya. Sebab, sambung peritel terbesar itu, sukacita itu tidak perlu diungkapkan. Hatinya sudah kaya, penuh sukacita. Jadi, tegas Hari, ketika menerima Tuhan Yesus, banyak terjadi perubahan yang radikal pada diri saya. Saya lebih mengenal sesama manusia dan lebih menghargai, mencintai sesama."Biasanya saya mengikuti persekutuan diantara staf yang terdiri dari kurang lebih 20 orang, dengan mengundang pengkhotbah. Dalam persekutuan itu, saya semakin dikuatkan dan bisa menolong orang lain yang sedang stres. Jadi, biar kaya, kita tetap memerlukan Tuhan. Banyak anak muda yang ingin cepat kaya tapi dalam hidupnya tidak peduli pada orang lain dan tidak berjiwa sosial," katanya.


Menyinggung soal bisnis Matahari-nya, Hari mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan citra toko baru. Sedangkan soal nama 'Matahari', Hari Darmawan mengatakan, "Karena saya ini orang Kristen, 'matahari' itu berarti matanya Darmawan. Karena mata itu ada di hati saya, maka matahari itu harapan dan visi saya. Saya benar-benar belum tahu, tapi yang saya tahu hanya 'Matahari' saja waktu itu, ketika memberi nama usahanya. Saya percaya semua sudah ada yang mengatur, yaitu Tuhan," katanya.

Tetap Geliat Ketika jaman krisis, bisnisnya tetap geliat, padahal banyak pesaing tangguh, Hari mengatakan, semua itu cuma anugerah Tuhan semata. Meski, dirinya sama seperti orang lain, yang mengalami tokonya dibakar dan dijarah. "Saya cuma serahkan semuanya kepada Tuhan, dan saya tetap berdoa," kata Hari Darmawan.

Hari Darmawan mengatakan, dirinya adalah ayah dan pebisnis yang bahagia. Pasalnya, sebagai seorang ayah, dia tidak perlu repot-repot mendidik anak-anaknya. Karena mereka semua sudah masuk gereja dan sangat rajin sekali. "Jadi, saya tidak terlalu menguatirkan anak-anak saya. Mereka yang membawa saya untuk lebih dekat dengan Tuhan," jelasnya.

Kini, Hari mengakui, obsesinya hanya terus melayani sambil meningkatkan apa yang sudah Tuhan berikan padanya.

Dua kali Tuhan menyelamatkan nyawaku

Berawal pada tahun 1999 bulan nov,saya bekerja sebagai seorang salesman di satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia,suatu hari di tgl 17 nov 1999 saat sudah menjelang mlm sekitar pukul 17.30,truk yang saya kendarai beserta sopir saya melaju sangat kencang sekali,karena kami buru2 ingin pulang kerumah,saat itu hujan turun rintik2. Perjalanan kami saat itu adalah dari kota blitar menuju ke kota kediri,tetapi ketika kami sudah setengah perjalanan entah karena sopir saya mengantuk...truk yang dikendarainya tiba2 keluar dari badan jalan,mungkin karena sangat kencangnya truk tersebut sehingga sopir saya kehilangan kendali,akhirnya truk tsb menabrak pagar tembok rumah org sepanjang 6 meter hingga hancur dan truk tsb berguling2 dijalan lalu berhenti dalam keadaan terbalik,dgn kondisi ban sdh diatas...ketika truk masih dalam kondisi berguling-guling saya heran karena saya masih tenang dan masih sempat berdoa kepada Tuhan untuk minta pertolongan.

PUJI TUHAN.....ketika truk tsb sdh berhenti saya keluar dari truk,dan AJAIB!!!tidak ada satu pun atau sedikipun luka di tubuh saya,saya masih sadar total sementara sopir saya harus dibawa ke rumah sakit karena luka dalam.

Kejadian tragis yang kedua terjadi di bulan maret th 2007,ketika itu saya membawa sebuah mobil futura bersama teman saya dari kota malang menuju ke blitar,kebetulan waktu itu saya sendiri yang membawa mobil itu...

Pagi2 benar saya sudah berangkat,tetapi ketika sdh keluar dari kota malang,ditengah perjalanan tiba2 dari arah berlawanan ada 2 pengendara motor yang saling mendahului,mungkin karena terlalu dekatnya jarak mereka berdempetan sehingga salah satu motor tsb jatuh dan terlemar ke arah mobil saya,saat itu saya sangat kaget sekali dan tidak sempat menghindar sehingga akhirnya mobil saya menabrak motor tsb,karena motor tsb menyangkut di ban mobil saya sehingga mengakibatkan mobil saya terbalik,dan disaat mobil saya terbalik ada sebuah mobil lagi yang melaju dengan kencang menabrak pula ke mobil saya,kejadian aneh seperti yg pertama pun terjadi lagi,dalam kondisi mobil jungkir balik saya msh sempat berdoa kepada Tuhan.

Keajaiban pun terjadi,ketika mobil berhenti dlm keadaan terbalik,saya keluar dari dlm mobil dalam keadaan utuh tanpa luka sedikitpun,adahal mobil saya saat itu sdh berubah bentuk menjadi gepeng....

Setelah kejadian tersebut saya merenungkan bahwa Tuhan sangat menyayangi saya,Tuhan menunjukan begitu kasihnya yang besar kepada umatNya,cuma kadang kita sebagai manusia kurang penurutan terhadapNya,tdk menuruti perintahNya serta hukum2Nya

Semoga kesaksian kecil diatas bisa berguna bagi saudara2,untuk lebih setia lagi kepada Tuhan,Tuhan tdk menuntut apa2 kepada umatnya,hanya minta supaya kita mematuhi segala hukum2Nya,dan jangan dilanggar atau dirubah....

(Sumber kesaksian : Jimmy)