TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Rabu, 25 Mei 2011

Pertolongan yang Tak Terduga


  • (Yosua 2:4)
    “Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu”


    Pada tahun 1803, Thomas Jefferson memerintahkan Lewis and Clark untuk memimpin suatu ekspedisi melintasi bagian Amerika yang belum terjelajahi sampai ke Pantai Pasifik. Ekspedisi ini dinamai Corps of Discovery (Satuan Penemuan) sesuai dengan namanya. Ekspedisi itu mendata 300 spesies baru, mengidentifikasi hampir 50 suku Indian, dan menjelajahi medan yang belum pernah disaksikan orang Eropa sebelumnya.

    Dalam perjalanan, mereka bergabung dengan seorang pedagang bulu dari Perancis dan istrinya, Sacajawea. Mereka segera menyadari bahwa sang istri berperan sangat penting sebagai pemandu dan penerjemah.

    Dalam perjalanan itu, Sacajawea bertemu dengan keluarganya. Kakak laki-lakinya telah menjadi seorang kepala suku, dan ia membantu mereka mendapatkan kuda dan peta daerah Barat yang belum tergambar. Tanpa bantuan tak terduga dari Sacajawea dan saudaranya, ekspedisi itu belum tentu berhasil.

    Alkitab menceritakan sebuah ekspedisi yang bisa mendapat pertolongan yang tak terduga. Orang-orang Israel mengirimkan mata-mata memasuki Yerikho, sebuah kota yang berada di tanah yang dijanjikan kepada mereka. Disana, mata-mata Israel tinggal di rumah Rahab, seorang perempuan sundal. Wanita itu setuju untuk menjamin keluar mereka asalkan ia dan keluarganya dilindungi saat kota tersebut diruntuhkan. Para mata-mata ini setuju dengan syarat yang diajukan Rahab.

    Singkat cerita, mata-mata Israel berhasil lolos dari Yerikho dan kembali kepada Yosua. Mereka pun menceritakan segala sesuatu yang mereka alami disana kepada Yosua. Saat tiba penghancuran Yerikho, kedua pengintai ini pun menyelamatkan Rahab beserta orang-orang yang ada di dalam rumahnya tepat seperti yang mereka janjikan. Yosua dan bangsa Israel pada akhirnya berhasil memperoleh kemenangan besar seperti yang Allah janjikan kepadanya.

    Dari kisah diatas, kita dapat melihat bagaimana Allah memakai Rahab sebagai sumber bantuan untuk menggenapi janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel. Sebuah pertolongan yang yang manusia se-pintar apapun belum tentu bisa merancangkannya.

    Apakah saat ini Anda sedang mengalami suatu tantangan? Ingatlah, Allah dapat memberikan pertolongan dari sumber-sumber yang tak terduga.

    Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kuasa. Dia dapat membuka jalan bagi setiap persoalan kita walaupun sepertinya semua jalan itu telah tertutup.

    ===Tetap BERDOA & PERCAYA AKAN MUJIZAT TUHAN===


    Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/

Jumat, 20 Mei 2011

Yohanes 9 : 31

Yohanes 9 : 31

Kita tahu, bahwa Allah TIDAK MENDENGARKAN Orang" Berdosa,
Melainkan Orang" Yang Saleh & Yang Melakukan Kehendak NYA. Amin
-------Inilah Kunci bila ingin DOA kita didengar TUHAN.
* DIA Pasti Mengkhususkan anak" Tebusan NYA yang Hidup Benar !
* DIA Pasti Peduli pada kita yang hidup Seturut Kehendak NYA !
* DIA Pasti Mau Dengar DOA dari orang" yang TAAT pada Firman NYA !
==DOA menjadi HIDUP - NYATA & BERKUASA, saat anda adalah :
"PELAKU KEHENDAK TUHAN"Amin

Salam Kasih dariku, Erna Tumbelaka

Blessing Family Centre Surabaya

Kamis, 12 Mei 2011

Renungan, 12Mei 2011

Renungan, 12Mei 2011

* Bilamanakah saat terakhir engkau berkata :
"Aku Mengasihi MU TUHAN"
* Bilamanakah saat terakhir engkau berkata :
"Aku Merindukan MU TUHAN"
* Bilamanakah saat terakhir engkau berkata :
"Hanya ENGKAU TUHAN segalanya bagiku"
Teman .... mari ucapkanlah kepada TUHAN YESUS
minimal 4x sehari, Pagi - Siang - Sore - Malam.
Rasakan DIA pasti Hadir Bersamamu, memberimu Rasa Damai,
Tenang - Getaran getaranKasih NYA pasti menyembuhkan
luka hatimu dan memberimujalan keluar !
YESUS DIA Ajaib bagimu dan bagiku. Amin
Salam Kasih dariku, Erna T

Blessing Family Centre Surabaya

Sabtu, 07 Mei 2011

IMANUEL, ALLAH ROH KUDUS "Pimpinlah Saya II"

IMANUEL, ALLAH ROH KUDUS "Pimpinlah Saya II"

Matius 1:23b ".... Dan mereka akan menamakan Dia Imanuel -- yang berarti Allah menyertai kita".

Roma 8:11 "Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, dia di dalam kamu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang di dalam kamu".

Roh Allah (=Roh Kudus, Roh Kuasa Allah) yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Roh yang dahsyat, yang luar biasa kekuatan kuasa-Nya tetap sama itu, juga diam di dalam kita.

I Korintus 3:16 "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?"

Lalu mengapa kalau ada Kuasa yang begitu hebat tinggal bersama kita, 'kok' kita masih menderita, lemah lesu, tidak bisa memenangkan peperangan iman, 'malah' banyak juga yang masih dijajah setan & tidak bisa melepaskan diri dari perhambaan dosa??, (seperti orang Israel yang tidak bisa lepas dari perbudakan bangsa Mesis selama ratusan tahun).

Rahasia mengapa Roh (Kuasa) Allah tidak bisa bekerja maksimal pada kita seperti Ia telah bekerja dalam Yesus, ada di : Roma 6:5 "Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa kebangkitan-Nya".

Ayat di atas menjelaskan satu hukum sebab akibat, ditunjukan dari kata awal:

------> Sebab jika kita telah ...... Berarti ...... jika kita telah melakukan hal, maka barulah kita akan tahu & merasakan hasilnya ......

Kita harus melakukan apa? Supaya bisa mengalami sendiri kuasa yang sama seperti yang ada pada Yesus itu juga bekerja penuh dalam kita ??

Kita harus ......
------> ...... menjadi satu dengan apa yang sama dalam kematian-Nya.

Kematian dari apa???
Tentu saja sama seperti Yesus, Ia mati dari tubuh manusia-Nya yang terdiri dari darah & daging seperti kita ini, baru ...... Ia bangkit.

Semasa hidup-Nya sebagai Anak Manusia dalam tubuh darah & daging yang sama seperti kita, Yesus juga telah berjuang untuk menyangkali diri & mematikan keinginan daging-Nya (Matius 4:1-10)

Sampai pada puncak penyangkalan diri-Nya di Getsemani (Lukas 22:41-44) yang dilanjutkan dengan memikul salib-Nya (Yohanes 19:17).

Terakhir benar-benar kematian-Nya dalam arti yang sesungguhnya mati, nyawa-Nya lepas dari tubuh-Nya (Lukas 23:16).

Lalu apakah balas kita kepada Tuhan atas kasih-Nya yang hebat atas kita??

Tuhan hanya menginginkan ......

Yohanes 13:15 "Sebab Aku telah memberi suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Ku perbuat kepadamu".

Jadi kita pun harus mati dari keinginan daging mau menyangkali diri & pikul salib, kalau menang kita harus mengasihi Tuhan Yesus (Lukas 9:23).

Dan jika kita mau "mematikan daging" kita, berarti siap dipimpin Roh Kudus seperti Yesus.

Ibrani 9:14 "Betapa lebihnya darah Kristus yang oleh Roh Yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup".

Jadi Roh yang kekal itulah yang memampukan Yesus untuk bisa berkata: "Ya, Bapa-Ku", jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi bukanlah kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu-lah yang terjadi (Lukas 22:42).

Roh Kudus yang memampukan Yesus untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah!!

Kalau kita beralasan tentu saja Yesus bisa melakukan semua itu sebab "bibit-Nya" memang Kudus & Dia adalah Allah sendiri yang turun menjadi manusia.

Lalu bagaimana dengan rasul Paulus yang benar-benar manusia biasa & "bekas bandit" paling wahid di kalangan orang-orang Kristen pada jaman itu??

Saulus yang tadinya mati-matian mengejar-ngejar orang Kristen untuk disiksa & dibunuh (Kisah 9:1-2). Setelah berjumpa dengan Tuhan & penuh Roh Kudus (Kisah 9:13 - 17) ia menjadi Paulus yang baru, seorang yang mati-matian mengejar jiwa-jiwa untuk diselamatkan dipindah dari kegelapan pada terang Kristus yang ajaib.

Rasul Paulus dimampukan oleh Roh Kudus yang kekal itu untuk :
~ Menyangkali diri & melepas semua kesenangan dagingnya yang dulu.
Pilipi 3:7-8 "tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (ay. 8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semtanya".

Oleh karena Dia-lah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

~ Bahkan mau menjadi serupa seperti Tuhan dalam kematian-Nya".
Pilipi 3:10 "yang ku kehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.
Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, Amin.

Blessing Family Centre Surabaya

Senin, 02 Mei 2011

Pencobaan


Perlu diluruskan bahwa cobaan bukanlah berasal dari Allah. Karena Tuhan Allah tidak pernah mencobai umat ciptaanNya, Ia justru sangat mencintai umatnya. Cobaan itu berasal berasal Iblis dan keinginan kita sendiri namun di izinkan oleh Tuhan. Mengapa demikian?

Yakobus 1 ayat 13,14

13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Awalnya manusia [ adam dan hawa ] kudus dan memiliki kemuliaan Allah dan alam maut tidak dapat menguasainya. Dikarenakan godaan Iblis berhasil kepada hawa maka jatuhlah manusia kedalam dosa, dan kehilangan kemuliaan Allah. Kemudian manusia sebelum lahirnya sang Penebus melalui para Nabi berusaha membawa manusia kedalam jalan yang benar namun tidak sempurnya, hingga genaplah waktunya bahwa anak manusia akan dilahirkan ke dunia ini sebagai penebus. Dialah yang akan menebus segala dosa-dosa kita. Dia adalah TERANG DUNIA yang akan membawa jalan kebenaran menuju Allah. Melalui darah Tuhan Yesus maka kita di sucikan, darah perjanjian baru antara manusia dengan Allah. Dengan adanya perjanjian ini maka kita [ manusia memiliki harapan untuk mendapatkan kembali kemuliaan Allah ].
Iblis tahu akan hal ini dan ia terus berusaha membuat kita gagal, dengan menggodai kita. Kenapa di izinkan oleh Tuhan. Sebenarnya dibilang di izinkan juga kurang tepat, menurut saya sebenarnya Tuhan sudah memberikan kepercayaan kepada kita, itulah mengapa manusia ber-akal budi, hati nurani dan roh kudus yang dapat kita gunakan untuk melawan iblis. Namun memang kebanyakan manusia itu tergoda baik oleh bisikan iblis maupun keinginannya sendiri, hawa nafsu, ketamakan, dll. hal ini terjadi karena kurang mengertinya kita terhadap kehendak Tuhan oleh sebab itu manusia lebih mengikuti hal-hal kedagingan/ duniawi dan berfikir bahwa cobaan itu dari Allah dan ya sudah pasrah saja toh tidak melebihi kapasitas individu.
Padahal tidak demikian, coba anda rasakan saat cobaan datang, jika kita bisa sedikit saja mendekatkan diri kepada Tuhan maka sebenarnya Tuhan itu akan memberi jalan keluar. Benar tidak? makanya kadang kita selalu merasa bahwa Tuhan tidak akan mencobai kita melebihi kekuatan kita, ada hikmah dibalik itu dan sebagainya. sebenarnya tidak seperti itu.

Jadi begini :
IBLIS datang mencobai kita [ misal kejatuhan ekonomoi keluarga ] , Tuhan melihatnya kemudian Dia memberikan solusinya [ jikalau ia berhasil melewatinya dgn iklas dan baik maka ia akan berjodoh bertemu dengan si A yang akan membawa dia keluar dari pergumulan ini dan buah ini akan matang dalam waktu 3 tahun jika ia dapat pelihara misalnya ]

maka :

1. kondisi pasrah
manusia yang merasa itu cobaan dari Allah akan pasrah, sabar dan menunggu waktu, tanpa berbuat apa-apa karena yakin Tuhannya nanti akan menyediakan untuknya, namun ternyata tidak kunjung tiba kebangkitan ekonominya. Karena iblis tahu waktu sudah mau 3 tahun maka datanglah iblis untuk menambah kejatuhannya dengan membisikkan bahwa Tuhan Allahmu itu Jahat tidak peduli dll, akhirnya manusia tersebut berbalik benci dengan Tuhan bahkan menyakiti sesama demi mendapatkan kembali kehidupan yang sebelumnya yang kaya raya. [ jika demikian maka siapa yang menang? Iblis bukan. ]
manusia ini dinyatakan gagal bagaimana menurut anda, walaupun setelah mangkir dari Allah ia tetap bisa mendapatkan kembali kekayaannya

2. kondisi tanpa Tuhan
manusia yang berusaha sekeras mungkin karena jika dilihat secara duniawi dirinyalah yang mampu membawa keberhasilan bukan siapa-siapa termasuk Tuhan. Masuk akal namun seharusnya ia ingat bahwa manusia berusaha Tuhan yang memutuskan. Lalu berusaha keraslah ia untuk mengembalikan kejayaannya dengan berbagai cara halal namun semua gagal, lalu datanglah iblis dan menambah godaan kepadanya “ayo coba cara curang, cara yang merugikan orang lain, cara cepat dll” akhirnya dengan cara menipu ia berhasil mengembalikan kekayaannya. Lalu siapakah yang menang? Iblish bukan. Manusia tidak menyadarinya.
manusia ini dinilai gagal bagaimana menurut anda, walaupun ia tidak mengenal Allah ia tetap bisa berhasil mendapatkan kekayaan kembali

3. kondisi bersama Tuhan
Jatuhlah menimpa manusia yang mengerti, ia menganggap ini pekerjaan iblis ataupun karena keserakahannya sendiri. Lalu ia berdoa kepada Tuhan, mohon ampun dan mohon Tuhan yang pimpin, Tuhan yang memberi solusi, dan Tuhan yang menemaninya dalam setiap langkah melalui cobaan ini. Dalam perjalanan menghadapi cobaan ini ia tidak pasrah dan menunggu waktu, ia tetap berusaha. Ia juga akan tetap bersuka cita, ia tetap rajin berdoa, rajin bersyukur. Dengan secara tidak langsung orang lain yang melihat maka akan bertanya dan berfikir kok bisa ya dalam susah masih bisa bersuka cita dan yakin kepada Tuhannya. Ia menjalani dengan sabar, sukacita dan bersyukur. Hal ini menyebabkan Iblis makin kesal dan menambahkan lagi godaan-godaan. Sudah ekonomi jatuh, salah satu anggota keluarga dibuat sakit. atau apa saja yang tentunya segala sesuatu yang membuat kita akhirnya menyerah. Namun iblis tidak dapat berbuat lebih karena Tuhan menjaga orang yang percaya, makanya seakan-akan Tuhan tidak mencobai melebihi kekuatan manusia. Padahal Tuhanlah yang menjaga kita, iblis ingin mencoba kita lebih tapi digagalkan oleh Tuhan. lalu karena orang ini menjalankan dengan tulus dan baik maka suatu saat bertemula ia dengan seseorang. Nah disinilah kebaikan/ ketulusannya dinyatakan. Orang yang dipertemukan bisa saja tidak kelihatan akan membawa dia keluar dari kejatuhan malah bersifat terbalik, orang tersebut yang lebih butuh pertolongan. Jika ia mampu berinteraksi dengan orang tibalah waktu 3 tahun itu dan tiba-tiba orang tersebut bertemu dengan seseorang yang dapat membuat ia kayaraya bahkan berlipat-lipat, sehingga dapat memuliakan Allah.
manusia ini dinilai sukses dan berhak lanjut ke level berikutnya namun akan tetap di goda lagi oleh si IBLIS saat ia berada di puncak misalkan godaan 3T Tahta Wanita dan Harta.

Sumber : http://renungan-kristen.blogspot.com/