TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Sabtu, 27 Agustus 2011

IMANUEL, ALLAH ROH KUDUS "Pimpinlah Saya IV"

IMANUEL, ALLAH ROH KUDUS "Pimpinlah Saya IV"

Matius 1:23b ".... Dan mereka akan menamakan Dia Imanuel -- yang berarti Allah menyertai kita".

Tuhan Yesus telah berpesan kepada kita agar kita mengikuti teladan-Nya (Yohanes 13:15) & kita semua tahu itu bukan hal yang mudah untuk daging, namun..........

Sekalipun tidak mudah KITA TETAP BISA melakukannya sebab ada ROH KUDUS yang menjadi GURU, PEMIMPIN & PENOLONG kita. (Yohanes 14:26; Roma 8:14).

Di dalam kebenaran orang suci hidupnya tidak bercela.

Yohanes 18:38 "Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu? Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapat orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka.
Aku tidak mendapati kesalahan apapun. Tidak pernah terdapat pada-Nya kesalahan dalam perkataan & perbuatan, Tuhan Yesus dari hati & pikiran-Nya yang suci & kudus selalu dihasilkan perkara-perkara yang mendatangkan kebaikan & keselamatan bagi orang lain (Matius 12:34b).

Pada hal Tuhan Yesus sebagai Anak Manusia hidup dalam darah & daging seperti kita manusia biasa, cuma bedanya Tuhan Yesus selalu hidup dalam Pimpinan Roh Kudus.

(Lukas 2:27; 3:22; 4:1). Itu sebabnya tidak ada cacat cela di dalam perkataan, perbuatan & semua segi hidup-Nya.

Yohanes 12:49 "Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan."

Yohanes 5:19 "Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak".

Tuhan Yesus menghendaki kita hidup dalam kebenaran, menjadi hamba kebenaran Yohanes 6:19c "......demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan".

Kalau kita MINTA TUHAN YESUS untuk bertahta di hati kita & ROH KUDUS menguasai & mengatur segala rencana-rencana pembicaraan, tindakan-tindakan kita & mengatur hidup kita & kita mau selalu MENTAATINYA, maka jalan kita diatas kebenaran Firman = dasarnya kain "lenan halus".

Ini harus menjadi dasar kehidupan orang suci, jujur, dapat dipercaya dalam segala perkara, tidak bermanis mulut, tidak punya maksud jahat yang tersembunyi di dalam kebaikan pura-pura, tidak punya rencana kotor, serigala berbulu domba (II Korintus 3:5; Matius 7:15).

Suatu kehidupan yang benar, jujur & tulus di hadapan Allah. Mengapa harus Yesus Putera Allah yang menebus dosa dunia??

Sebab...
Dosa manusia tidak bisa dibayar oleh emas, perak atau barang-barang yang fana (I Petrus 1:18-19).

Dosa manusia hanya bisa ditebus oleh nyawa (darah).
Ibrani 9:22 "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan".

Manusia biasa lahir dengan bercacat cela lahir dalam dosa, darah seorang manusia tidak bisa menebus dosa manusia yang lainnya, sebab dia sendiripun berdosa, punya hutang dosa, bagaimana mungkin seorang yang punya banyak hutang bisa menebus hutang orang-orang lain yang juga banyak??

Bagaimana mungkin melunasi hutang dari banyak lainnya!
Darah binatang juga tidak bisa mengampuni dosa, bukan pembayaran lunas atas dosa.

Ibrani 10:4 "sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa".

Harus ada DARAH YANG SUCI, DARAH YANG KUDUS, TANPA CACAT CELA & DOSA untuk membayar lunas semua hutang dosa manusia!!

Pribadi Yang Suci, Kudus & tanpa cacat cela tentu saja hanya Allah sendiri!

Tapi sebagai Allah, Dia tidak bisa mati, itu sebab-Nya diutus-Nya Putera Tunggal-Nya Yesus Kristus untuk turun ke dunia menjadi Putera Manusia yang menyerahkan diri-Nya sendiri, mati dengan menumpahkan darah-Nya guna menebus dosa manusia.

Yesus sebagai manusia, bukanlah hasil (hubungan perkawinan/biologis) biasa, tetapi benih-Nya adalah dari Roh Kudus. Dia dilahirkan melalui seorang perawan bernama Maria dengan tidak bercacat cela.

Dia hanya mengambil tubuh-Nya, sebagai tubuh seorang manusia dari tubuh Maria & Roh-Nya adalah Roh Allah.

Jadi, Yesus adalah Allah yang menjadi manusia sesaat dalam tugas-Nya untuk menebus dosa kita.

I Timotius 3:16 "Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: Dia (Allah), yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan diantara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan".

Yesus adalah Putra Manusia yang tanpa cacat cela.
Ya! Hanya...... Hanya darah Yesus saja satu-satu-Nya yang bisa menebus manusia dari dosa & kebinasaannya.

I Yohanes 1:7b "...... dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa".

Matius 26:28 "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa".

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.

Blessing Family Centre Surabaya

Senin, 22 Agustus 2011

IMANUEL, ALLAH ROH KUDUS "Pimpinlah Saya III"

IMANUEL, ALLAH ROH KUDUS "Pimpinlah Saya III"

Matius 1:23b ".... Dan mereka akan menamakan Dia Imanuel -- yang berarti Allah menyertai kita".

Tuhan Yesus telah berpesan kepada kita agar kita mengikuti teladan-Nya (Yohanes 13:15) & kita semua tahu itu bukan hal yang mudah untuk daging, namun..........

Sekalipun tidak mudah KITA TETAP BISA melakukannya sebab ada ROH KUDUS yang menjadi GURU, PEMIMPIN & PENOLONG kita.

ROH KUDUS TOKOH UTAMA di belakang keberhasilan Yesus sehingga Ia mampu mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

ROH KUDUS pula TOKOH UTAMA dibelakang kejayaan Yusuf, kekuatan Simson, kesetiaan Daniel, Sadrakh, Mezakh & Abednego, kesuksesan Daud, Kebijaksanaan Salomo.
Kematian daging Paulus, keberanian Petrus, serta para tokoh iman lainnya. Jangan lupa, mereka pun manusia biasa seperti kita juga.

Kita bisa melihat Petrus yang manusia biasa & punya ciri-ciri khas seorang manusia yaitu sebagai kenyataannya........ jauh yang diucapkannya.

Petrus tadinya adalah orang yang tidak mau menyangkali diri, maunya cuma (= cari selamat sendiri; Lukas 22:33-34,54-62)......

tapi setelah Petrus penuh Roh Kudus, Kisah 2:14, 40) ia menjadi Petrus yang baru, yang mau mengabaikan keuntungan (keselamatan) diri sendiri, menjadi seseorang yang berapi-api membela Tuhannya, tidak takut penjara & berani mati, mati untuk membuktikan bahwa ia sungguh mengasihi Tuhan bukan hanya di bibir saja, seperti dulu (Yohanes 21:15-17).

Jadi, jika kita memberi diri dipimpin Roh yang kekal itu maka.......... ---> KITA JUGA AKAN MENJADI SATU DENGAN APA YANG SAMA DENGAN KEBANGKITAN-NYA.
Itu sebabnya Tuhan Yesus sendiri berkata:
Yohanes 14:26 "tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Ku Dia-lah yang akan mengajar segala sesuatu kepadamu (Roh Kudus adalah Guru & Pembimbing kita) dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu".

Roma 8:14 "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah" (=Roh Kudus adalah Pemimpin kita).

Sekarang kita minta Roh Kudus untuk mengajar & menolong kita mengikuti teladan Kristus & kehidupan Tuhan Yesus dalam Pelajaran Alkitab KEMAH SUCI diceritakan dalam semua bagian-bagian PINTU GERBANG.

Salah satunya, TABIR PINTU GERBANG yang terbuat dari kain lenan halus itu.

Warna Kain & warna-warna benang ini menceritakan warna-warna kehidupan Tuhan Yesus.

1. Kain Lenan Halus Yang Putih (II Samuel 6:14; Wahyu 15:6; 19:8,14) artinya KEBENARAN ORANG SUCI.

~ Di dalam kebenaran tidak ada kecurangan / kelicikan.
Imamat 19:15 "Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran."

Tuhan Yesus memberi teladan kepada kita bahwa Ia tidak mau berbuat curang.

Tuhan juga membayar bea Bait Allah (Matius 17:24-27; Matius 22:17-21) = apa yang menjadi hak orang lain tidak dicurangi.

~ Di dalam kebenaran tidak ada dusta / kebohongan.

Matius 5:37 "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak, apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.

Tuhan Yesus memberi teladan pada kita bahwa Ia pribadi yang jujur, tulus & apa adanya, tidak ada tipu daya dalam mulut-Nya.

Tuhan tidak janji muluk-muluk supaya orang yang mengikut Dia, Tuhan memberitahu apa yang sebenarnya, tulus dari dalam hati-Nya.

Lukas 9:23 "Kata-Nya kepada mereka semua: "setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku".

Tapi Dia janji menyertai kita hingga kesudahan jaman, janji-Nya ini juga jujur, pasti jadi & tidak diingkari.

Yang bisa & biasa mengingkari janji & suka berdusta tentu saja si iblis.

Kisah 13:10 dan berkata: "hai anak Iblis", engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, enkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan jalan Tuhan yang lurus itu?"

Yohanes 8:44 "Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu, ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta".

Jadi janganlah berdusta / menjadi saksi dusta. Ingatlah Ananias & Safira (Kisah 5:1-10).

Yesaya 28:17 "Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian".

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Blessing Family Centre Surabaya

Jumat, 19 Agustus 2011

TETAP TEGUH, MESKI DALAM BADAI

Seseorang musafir yang selalu penuh keraguan tersesat di padang pasir.

Sinar matahari yang begitu panas telah memanggang tubuhnya. Keringat bercucuran, dan kini ia merasa sangat kehausan, tenggorokannya terasa sangat kering.

Dari kejauhan ia melihat sebuah oasis, namun ia tidak percaya bahwa itu benar-benar oasis, “Ah…. Itu pasti hanyalah tipuan mataku saja. Itu hanyalah fatamorgana. Yang jelas tidak ada apa-apa disana…!”.

Sang musafir terus berjalan, dan kini oasis itu nampak semakin nyata dan jelas.

Ia bahkan dapat melihat buah-buah korma yang ranum dan rerumputan segar hijau di sana. “Benar-benar keterlaluan tipuan mataku ini. Mungkin bayangan ini ada karena aku dalam keadaan lapar dan haus..” keluhnya dalam hati.

Ia terus berjalan dan bayangan itu tetap ada bahkan semakin jelas kelihatan. Ia bahkan mampu mendengar gemerecik air, dan mencium aromanya yang meneygarkan. Tetapi ia tidak menghiraukan semua itu. Bahkan karena merasa jengkel dan marah dengan bayangan yang semakin jelas terlihat dan terdengar nyata itu, ia membalikkan badannya dan berjalan menjauhi bayangan itu.

Tidak lama kemudian dua orang musafir lainnya menemukan orang itu tergeletak pingsan karena kehausan dan tidak berdaya. Salah seorang dari musafir itu berkata, “Saya tidak habis mengerti, mengapa ada orang yang sebodoh ini. Ia pingsan karena haus dan lapar, sedangkan didepan matanya ada sumber air yang siap diminum, dan buah-buah korma yang tinggal dipetik dan dimakan….”.

Temannya menjawab, “Mungkin dia adalah salah satu dari jutaan orang di dunia ini yang selalu penuh dengan keraguan…!!”

Saudaraku terkasih,

Salah satu penyebab mengapa kita tidak dapat menikmati berkat-berkat Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita, adalah karena keraguan kita akan janji-janji Allah dan kuasaNya yang begitu luar biasa.

Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang dua rumah yang dibangun di atas dasar yang berbeda. Perbedaannya jelas, yaitu dasar atau fondasinya.

Yang seorang membangun rumahnya di atas batu dan yang seorang lagi di atas pasir. Yang membangun di atas pasir hanya mampu bertahan ketika tidak ada hujan, banjir, dan angin. Tetapi ketika hujan, banjir dan angin datang, rubuhlah rumah itu.

Kekuatan dan teori-teori yang dibuat manusia bagaikan pasir yang mudah hanyut. Ketika percobaan dan godaan datang, orang yang berpegang pada kekuatannya sendiri akan mudah dipengaruhi dan hanyut oleh keraguan. Tidak ada pengharapan dan keyakinan yang teguh akan kuasa Tuhan.

Tetapi orang yang membangun imannya di atas dasar Firman Tuhan, dia-lah yang akan menikmati berkat-berkat Tuhan yang luar biasa dalam hidupnya. Dia akan tetap teguh berpegang pada Firman Tuhan, sekalipun pencobaan dan tantangan datang menerpa kehidupannya. Dia tetap percaya bahwa kuasa Tuhan sanggup mengubahkan dukanya menjadi sukacita dan bahagia yang tidak berkesudahan. Mengubah kutuk menjadi berkat berkelimpahan. Mengubah kekalahan menjadi kemenangan.

(Lukas 6: 46-49)

Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?

Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,

ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Why do you call Me, Lord, Lord, and do not] what I tell you? For everyone who comes to Me and listens to My words and does them, I will show you what he is like: He is like a man building a house, who dug and went down deep and laid a foundation upon the rock; and when a flood arose, the torrent broke against that house and could not shake or move it, because it had been securely built or founded on a rock. But he who merely hears and does not practice doing My words is like a man who built a house on the ground without a foundation, against which the torrent burst, and immediately it collapsed and fell, and the breaking and ruin of that house was great.

(Mazmur 26:1) Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.

O Lord, for I have walked in my integrity; I have trusted in, leaned on, and relied on the Lord without wavering and I shall not slide.

-----------------------------------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Renungan subuh Lisa Fransisca diambil dari Manna Sorgawi .

Selalu Indah Pada Waktunya

Kesaksian Andy Noya
Andy Noya
Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu?

Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat. Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Selain butuh persetujuan saya, juga butuh biaya untuk proses operasi.
Soal persetujuan, relatif mudah. Saya sudah menyiapkan mental menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter menjelaskan tentang risiko kehilangan payudara. Risiko itu sudah saya pahami.

Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi itu.

Namun, yang membuat saya tidak bisa tidur adalah soal biaya yang sangat besar. Gaji saya sebagai redaktur surat kabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu.

Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Berjuang membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan, saya membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi kehidupan yang berat. Selain uang, saya juga mendukungnya secara moril. Singkatnya, saya berperan sebagai pengganti ayah dari anak-anaknya.

Dalam situasi itu kakak saya divonis menderita kanker stadium empat. Selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini. Kalau memikirkan hal tersebut, saya menyesalinya. Seandainya kakak saya berani mengungkapkan kecurigaannya pada tandatanda kanker payudara, mungkin menjadi lain.

Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter, kanker ganas di payudaranya kondisinya tidak tertolong lagi. Saya menyesali kakak saya yang “menyembunyikan” penyakitnya. Tetapi, setelah kakak saya tiada,saya bisa memakluminya. Saya paham mengapa kakak saya menghindar pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan, kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak membantunya.

Namun, ketika keadaan yang terburuk terjadi, saya harus siap menghadapinya. Yang saya pikirkan adalah, mencari uang untuk biaya operasi. Otak saya benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu?

Dalam keputusasaan, terngiang ucapan kakak saya saat dokter menganjurkan operasi. “Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh, tidak ada jaminan saya akan terus hidup,” ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia tahu saya tidak akan mampu menanggungnya.

Pagi itu, saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian, saya mendengar jelas doa yang saya panjatkan. “Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini.” Setelah, itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.

Paginya, setelah mandi, sarapan, dan menuju kantor, otak saya kembali mencari pemecahan soal biaya operasi. Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya? Pikiran bercabang. Di satu sisi yakin, Tuhan akan membuka jalan. Di Lain sisi iman saya tidak cukup kuat, sehingga masih saja gundah.

Handphone saya berdering. Di ujung telepon terdengar suara sahabat saya, seorang public relations. Dengan memohon dia meminta kesediaan saya menjadi pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank Pemerintah. Dia terpaksa menelepon saya karena “keadaan darurat”. Pembicara yang seharusnya tampil, mendadak berhalangan. Dia memohon, saya dapat menggantikannya.

Karena Sabtu saya libur, saya menyanggupinya. Singkatnya, semua lancar. Acara worskshop sukses. Sahabat berterima kasih. Apalagi, katanya, para peserta puas. Pihak bank bahkan minta, agar saya jadi pembicara lagi untuk acara-acara yang lain.

Teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya hanya berniat menolong. Tapi sahabat saya memohon, agar saya mau menerimanya.

Malamnya, saya baru berani membuka amplop itu. Betapa terkejutnya, jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya! Tidak kurang dan tidak lebih.

Mata saya berkaca-kaca. Tuhan, Engkau memang luar biasa. Engkau Maha Besar. Dengan cara-Mu Engkau menyelesaikan persoalanku.

Esoknya cek tersebut saya serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran Tuhan. Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik harian Media Indonesia tempat saya bekerja, datang menengok kakak saya di rumah sakit.

Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya. Malam itu, Surya Paloh memutuskan, semua biaya perawatan akan ditanggungnya. Tuhan Maha Besar. Amiin!

Kamis, 11 Agustus 2011

Saya Berdoa, Tuhan kabulkan

“Bapak, maulah bapak berdoa untuk saya….” Tanya seorang perempuan kepada pendeta Yongky.

Pendeta Yongky baru selesai memimpin ibadah KKR, dan ia baru pertama kali melayani di Gereja kecil itu.

Sore yang kelabu karena mendung yang siap tertumpah ke muka bumi.

“Apakah yang akan didoakan anakku…” tanya pendeta Yongky sambil menatap perempuan yang terlihat lesu dan gelisah. Terlihat sesekali ia menghapus keringat yang membasahi keningnya, dan nampak ia berusaha menutupi kegelisahan hatinya dengan menundukkan kepala dan meremas jari jemarinya.

“Tolong doakan saya dapat jodoh, bapak… Umur saya sudah 32 tahun… dan sampai sekarang saya belum dapat jodoh….

Beberapa kali saya menjalin hubungan dengan seorang lelaki, namun selalu gagal….

Saya sudah khawatir dengan usia saya, orang tua dan keluarga sudah terus mendesak saya untuk segera menikah…

Saya ingin menikah, tapi dengan lelaki yang benar-benar saya cintai dan mencintai saya…. Dan saya menginginkan lelaki yang takut Tuhan.

Sungguh bapak, walaupun usia saya sudah tidak muda lagi, saya benar-benar menginginkan lelaki yang menjadi suami saya nanti adalah lelaki yang baik dan pilihan hati saya. Saya tidak ingin menikah hanya karena tuntutan usia, dan kemudian hanya akan berakhir dengan kepahitan….

Saya ingin menikah sekali untuk selamanya, sampai Tuhan memisahkan kami dalam kematian….

Saya sudah berdoa. Namun sampai sekarang jodoh itu tidak kunjung datang….. Oh tolonglah saya bapak…” airmata bercucuran dari mata kuyu itu.

Pendeta Yongky mengambil beberapa lembar kertas putih dan sebuah pena dan menyerahkannya pada perempuan itu.

“Anakku…, apakah kamu percaya Tuhan telah mendengar doamu dan mengabulkannya…?” tanya pendeta Yongki dengan tatap mata teduh.

“Ya … bapak, saya percaya….” Sahut perempuan itu dengan tegas. Nada suara tegas dan pancaran mata bersemangat seolah ada bintang-bintang disana semakin menegaskan keyakinannya.

“Siapa namamu anakku…?”

“Maya…, bapak”

“Maya, sekarang kamu tuliskan di kertas ini, ciri-ciri lelaki yang kamu inginkan untuk menjadi suamimu. Bagaimana perawakannya, warna kulitnya, warna rambutnya, bentuk parasnya, suaranya, pekerjaannya. Pokoknya tuliskan semua yang jadi impianmu tentang lelaki yang akan menjadi suamimu itu….” Saran pendeta Yongky.

Maya menuruti nasihat itu, dan dengan serius dan bersemangat menuliskan gambaran lelaki impiannya.

“Anakku, dalam kitab Ibrani 11:1 dinyatakan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Kamu berdoa untuk mendapatkan jodoh seperti yang kamu tuliskan di kertas itu dengan ciri-ciri yang begitu lengkap, dan kamu percaya bahwa itu sudah diberikan Tuhan padamu. Sesungguhnyalah apa yang kamu imani itu sudah diberikan Tuhan, ia akan hadir dan kamu terima pada saat yang paling tepat untukmu.

Jadi kamu harus sabar. Teruslah bertekun dalam doa, sampai doa itu dijawab oleh Tuhan.

Tempelkanlah kertas yang telah kamu tulis itu ditempat yang paling sering kamu lihat, misalnya di kaca riasmu.

Bila kamu membacanya, maka secara nyata akan tergambar dengan jelas dalam pikiranmu lelaki idamanmu, dan naikkan permohonanmu dalam doa pada Tuhan, dan ucapkan terimakasih, dan amini setiap doa yang kamu panjatkan itu.”

“Ya…. Bapak…”

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Demikian bunyi Firman Tuhan dalam kitab Yohanes 15:7”.

“Terimakasih bapak….” Kata Maya dengan mata berbinar-binra karena rasa bahagia.

“Tuhan Yesus memberkatimu selalu, anakku….” Kata pendeta Yongky setelah mereka sama-sama berdoa.


Saudaraku terkasih,

Peristiwa itu sudah dua tahun yang lalu, dan pendeta Yongky nyaris tidak mengingatnya lagi, sampai saat ia kembali melayani di Gereja kecil di atas bukit itu, diantara jemaat yang menyalaminya, muncul seorang perempuan yang menggendong seorang bayi mungil yang cantik dan lucu. Bayi mungil itu nampak pulas dalam dekapannya.

“Bapak….., saya Maya…. Bayi ini putri kami….namanya Maria. Dan ini suami saya….Joshua.” dengan erat digenggamnya jemari pendeta Yongky, dan dengan kegembiraan yang penuh diperkenalkannya suaminya, seorang lelaki gagah dengan wajah dan senyum ramah simpatik.

Bayi mungil dipelukannya bagai ikut tersenyum dengan kegembiraan dan kebahagiaan ayah bundanya.

“Bapak ingat kan, saya yang dua tahun lalu datang pada bapak dalam keputusasaan, dan bapak menasihatkan saya agar berdoa dengan tidak putus-putusnya untuk jodoh yang saya impikan dan saya tuangkan di kertas…

Tuhan telah mengabulkan doa dan permohonan saya…. Lelaki dari surga itu telah dikirimkan pada saya, dan ia melebihi apa yang saya tuliskan di kertas itu …” kata Maya dengan wajah penuh senyum, sementara suaminya menatapnya dengan mata penuh cinta.

Maya menceritakan bagaimana ia mengenal suaminya. Seorang pemuda dari kota yang baru menyelesaikan pendidikannya dan mengabdikan dirinya di kota kecil dimana Maya tinggal, yang kemudian aktif di organisasi pemuda di gereja Maya.

“Terpujilah nama Tuhan. “ puji pendeta Yongky sambil menengadah kelangit.



(Matius 17:20) Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

He said to them, Because of the littleness of your faith. For truly I say to you, if you have faith like a grain of mustard seed, you can say to this mountain, Move from here to yonder place, and it will move; and nothing will be impossible to you.
---------------------------------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Sumber: kesaksian pendeta Yongky

PENYALIBAN YESUS

PENYALIBAN YESUS

Oleh : Philipa

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Yesaya 53:5-6

Hari ini, 23 Juli, ketika sedang berdoa dengan keluarga saya, saya melihat YESUS KRISTUS JURUSELAMAT kita telah diikat oleh tentara Romawi. Dan DIA sedang berbaring di lantai sementara tentara menggunakan objek seperti-penggar uk untuk menghantam DIA.

Mereka mulai dari tulang rusuk kiri dan menariknya ke kanan dan daging tercabik. TUHAN kita benar-benar disiksa. Tidak diragukan lagi Alkitab menggunakan kata ''menghancurkan ''.

Seluruh area penuh dengan darah. DagingNYA terkoyak. Seluruh tubuhnya penuh dengan darah, dan DIA rusak. Saya bahkan tidak bisa melihat bola mata-Nya. Saya melihat ibuNYA Maria dan Yohanes melihat Dia dan menangis. Itu adalah pemandangan yang sangat menyedihkan. Dari sana, saya melihat-Nya di kayu salib dengan darah- Nya yang mengalir dari- Nya. Tubuh saya mulai sakit dan saya menangis dengan hebat. Bahkan, kata-kata tidak dapat menjelaskan apa yang saya lihat.

Setelah pengelihatan itu, saya mendapat sakit kepala parah dan TUHAN menghibur saya dan DIA memberi saya air minum Surgawi.

Yang terkasih dalam KRISTUS, TUHAN kita telah melalui semua ini karena kita telah berdosa dan bersalah dihadapan ALLAH. Sebagai pengganti kita, Dia menanggung hukuman karena kita dan membayar hukuman dosa kita--hukuman mati. Sehingga kita dapat diampuni dan memiliki damai sejahtera dengan ALLAH. Mohon dengan segala kerendahan hati, jangan biarkan penderitaanNYA sia-sia. Berikan hidup Anda sepenuhnya kepada-Nya. Dan saya beritahu Anda, Anda tidak akan menyesal melakukan itu. SEMOGA TUHAN MEMBERKATI ANDA.

PHILIPA

icoPenyaliban-- Phillipa-- diter ima 23 Juli 2011.doc

Blessing Family Centre Surabaya

Rabu, 10 Agustus 2011

ALLAH MENGASIHI KITA

    • "Nak, mari datang kemari. Tolong semirkan sepatu Bapak ya?" pintu seorang bapak yang berprofesi sebagai seorang pedagang.

      Setiap pagi bapak separoh baya itu menumpang sebuah fery yang membawanya menyeberang sungai ke tempat ia berdagang.

      Sementara menunggu fery datang, ia biasanya menunggu di sebuah warung dekat pelabuhan sambil menikmati secangkir kopi panas.

      Sementara bapak itu menikmati kopi dengan nikmat, biasanya banyak berdatangan anak-anak kecil yang menawarkan jasa untuk menyemir sepatunya dan juga para pengunjung warung itu.

      Anak-anak kecil yang seharusnya bersekolah untuk menjadi pandai, bukannya berkeliaran mencari nafkah dengan membuat sepatu pelanggannya menjadi berkilap.

      Dengan berlari kecil anak lelaki itu datang menghampiri si Bapak, dan dengan bersemangat mulai menyemir sepatunya.

      Matanya berbinar-binar, mulutnya tersungging senyum manis, sesekali pandangannya berpindah dari sepatu yang tengah disemirnya dan beralih ke wajah si bapak yang tengah menikmati kopinya. Tatap mata penuh kasih.

      Anak itu nampak sangat senang melakukan pekerjaan menyemir sepatu itu. Dengan hati-hati dan telaten ia membersihkan sepatu itu dengan kain yang tersampir dibahunya, dan kemudian menyemirnya hingga hitam berkilau. Setelah selesai menyemir, sejumlah uangpun diberikan si bapak kepadanya.

      “Terimakasih pak….. “ katanya dengan suara santun sambil menundukkan tubuh sebagai tanda hormat.

      Kejadian itu kembali berulang keesokan harinya, ketika si Bapak baru tiba didermaga dan menunggu fery kecil yang akan ditumpanginya. Dari kejauhan anak itu segera berlari mendapatkan si Bapak.

      Dengan senang hati ia membantu membawa tas si Bapak. Sementara si bapak menikmati hangatnya kopi, anak kecil itu menyemir sepatunya sampai mengkilap. Dan setelah anak itu selesai menyemir sepatu, si Bapak memberikan sejumlah uang kepadanya.

      Kejadian ini terus saja berulang sampai suatu pagi, ketika si anak kecil melihat si Bapak dari kejauhan, dengan sekuat tenaganya ia berlari menyongsong si bapak dan membawa tasnya sampai ke warung kopi.

      Ia membuka sepatu Bapak itu dengan tangan kecilnya yang kurus hitam dan kemudian dengan cekatan menyemir sepatu dipangkuannya sampai mengkilap.

      Sorot matanya yang polos menyiratkan sukacita yang besar, ia melakukannya dengan penuh antusias.

      Setelah selesai, seperti biasa si Bapak memberikan sejumlah uang kepada anak lelaki kecil itu. Tapi reaksinya kali ini sungguh berbeda. Anak itu menolak pemberian si Bapak.

      Si Bapak kaget. Dengan lembut si Bapak bertanya sambil menatap wajah anak itu, "Nak, kenapa kamu tidak mau mengambil uang ini? Apakah kamu tidak membutuhkannya?"

      Dengan mata berkaca-kaca anak kecil tersebut menjawab, "Pak, saya ini anak yatim piatu. Saya hidup di jalanan. Kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Saya belum pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua. Tetapi ketika kita pertama berjumpa dan Bapak memanggil saya dengan sebutan, ‘Nak, mari datang kemari',

      sewaktu Bapak memanggil saya ‘Nak', saya merasa seperti anak Bapak. Saya merasa memiliki ayah lagi. Oleh sebab itu saya tidak mau lagi mengambil uang yang Bapak berikan kepada saya. Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya lakukan untuk Bapak. Saya ingin selalu menyenangkan hati Bapak."

      Bapak itu ingat kesendiriannya selama ini, setelah istrinya pulang ke surga, dan anak-anaknya mempunyai kehidupan sendiri setelah mereka menikah. Dengan rasa sejuk yang mengalir ke lubuk sanubarinya, dengan menahan jatuhnya air mata bahagia bapak itu merangkul lembut tubuh anak lelaki itu dan bertanya, "Nak, maukah mulai saat ini juga kamu tinggal bersama saya dan menjadi anak saya?"

      Si anak kecil balas memeluk erat tubuh bapak itu. Ia tengadah memandang wajah sibapak dengan bercucuran air mata penuh syukur, "Saya mau…. Saya mau pak…..!" jawabnya dengan suara serak karena tangis.


      Saudaraku terkasih,

      Itulah yang kerapkali terjadi dengan kita?
      Saat kita sebagai anak yang terhilang, Tuhan datang sebagai Bapa yang baik menghampiri dan memanggil kita, "Nak, mari datang kemari!" Saat suara itu memanggil, kita merasakan kembali kasih Bapa.

      Kita merasakan kasihNya yang besar, kasih tanpa batas dan tanpa syarat, kasih yang membuat kita berkata seperti anak kecil itu, "Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya lakukan untuk Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

      (Matius 18:14) Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."

      Just so it is not the will of My Father Who is in heaven that one of these little ones should be lost and perish.
      ---------------------------------

      LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

      Renungan malam Lisa Fransisca.
      Diolah dari tulisan “Kisah Anak Penyemir Sepatu”

AKU MENCINTAIMU SAYANG

“Sungguh…., saya benar-benar tidak bisa mengerti mengapa banyak perempuan yang tidak bisa menghormati suaminya dalam kehidupan perkawinan mereka. Mereka bertingkah seenaknya. Tidak mau lagi melayani kebutuhan suaminya dengan sukacita. Beda dengan saat-saat awal pernikahan atau pada masa pacaran….. begitu manis dan menyenangkan…..” tanyaku dengan pertanyaan yang mungkin sangat sulit untuk di jawab.

Obrolan ringan ini muncul ditengah-tengah kesibukan kerja aku dan Anny, teman sekerja satu ruangan.

Dan obrolan ringan ini berkaitan dengan kesaksian Anny tentang tetangga sebelah rumahnya yang hari Jum’at kemarin dipanggil Tuhan, karena menderita penyakit kanker payudara.

Berawal dari penyakit lupus yang diderita Nengsih, ibu muda dengan dua anak balita. Karena kasih sayang yang kuat pada anak dan suami, ibu muda itu mengkonsumsi obat yang bisa menyembuhkan penyakit lupusnya, tetapi obat itu berdampak mengikis daya tahan tubuhnya terhadap serangan berbagai penyakit.

Bermula dari benjolan kecil di payudara, yang dideteksi sebagai tumor biasa, karena semakin membesar akhirnya, benjolan itu dioperasi.

Anny bercerita bahwa Nengsih adalah pribadi yang tertutup, dan kesan tertutup itu mungkin disebabkan karena dari seluruh kakak yang sangat berhasil dalam kehidupan mereka, hanya Nengsih yang pendidikannya minim, karena kemampuannya yang terbatas.

Ia hanya bersekolah di sekolah biasa, sementara kakak-kakaknya di sekolah andalan.

Setelah berumah tangga, kehidupan mereka juga sederhana bila dibandingkan dengan keluarga kakak-kakaknya.

Setelah beberapa waktu menikah, kejutan diperlihatkan Nengsih. Ia muncul dengan penampilan baru yang semakin tertutup, seluruh wajahnya tertutup cadar hitam, hanya sepasang matanya yang terlihat.

Menurut cerita kakak Nengsih saat Anny melawat kerumah duka. Penyakit yang dideritanya itu juga suaminya tidak mengetahuinya, karena ia tidak pernah sekalipun menceritakan pada suaminya dan juga saudara serta orang tuanya.

Semua rasa sakit itu ditelannya sendiri. Sampai benjolan itu berpindah ke payudara yang lainnya, dan ternyata sudah berupa kanker ganas. Penyakit itu hanya diobati dengan obat-obatan tradisionil dan herbal.

Bukannya membaik, tapi malah menyebabkan semakin parah. Membengkak dan mengeluarkan cairan bernanah yang berbau busuk….

Saat-saat menjelang ajalnya, dimana rasa sakit sudah tidak tertahankan lagi. Dengan menuliskan pada secarik kertas dengan upaya yang sangat keras karena kesakitan yang sangat, Nengsih meminta dibawa ke rumah sakit.

Namun semua sia-sia, nyawanya tidak tertolong lagi. Dia pergi ke keabadian menghadap Sang Pencipta dengan merengkuh dada menahan kesakitan yang tidak tertahankan.

Aku dan Anny terlibat dalam percakapan tentang kesedihan dan derita Nengsih. Bagaimana mungkin antara suami isteri tidak saling mengetahui kalau pasangannya menderita penyakit yang mematikan. Dan sang isteri yang begitu kokohnya menyembunyikan penderitaannya, hanya karena tidak ingin suami dan keluarganya direpotkan.

“Apa mungkin suaminya tidak tahu kalau ada benjolan aneh di dada isterinya…? “tanyaku heran.

“Mungkin saja Lisa, karena memang ada juga pasangan suami isteri yang tertutup walau sedang melakukan hubungan intim….” Sahut Anny dengan wajah serius.

Pembicaraan kami sampai melantur hingga terlontar pertanyaanku, “Sungguh…., saya benar-benar tidak bisa mengerti mengapa banyak perempuan yang tidak bisa menghormati suaminya dalam kehidupan perkawinan mereka. Mereka bertingkah seenaknya. Tidak mau lagi melayani kebutuhan suaminya dengan sukacita. Beda dengan saat-saat awal pernikahan atau pada masa pacaran….. begitu manis dan menyenangkan…..”.

Anny menghela nafas panjang, “Lisa…. Dengan berlalunya waktu…., perkawinan terkadang membuat sikap egois muncul, terutama dari pihak kita perempuan. Apalagi kita juga bekerja. Terus terang saya juga pernah mengalaminya. Dimana karena sudah penat dikantor dan tiba di rumah semakin capek lagi.

Bila suami minta dibuatkan teh, terkadang saya dengan kesal menjawab, ‘ bikin saja sendiri, air panas ada di termos. Saya capek…’. Saya juga sering ngomel berkepanjangan kalau suami tidak mau bantu bersih-bersih rumah yang berantakan, atau nyuci baju kotor, nyuci piring…

Karena capek, saya juga terkadang menolak ajakannya untuk bercinta…. Bila pagi hari, saya biasanya hanya menyiapkan makanan untuk anak kami, sementara untuk suami hanya sekedarnya. Saya bersyukur suami saya baik orangnya, dia tak pernah mengeluhkan sikap saya yang sebenarnya keterlaluan…..

Namun saya bersyukur, sikap saya sebagai isteri yang kurang berbakti pada suami itu akhirnya berubah drastis.

Saya walaupun bagaimanapun capeknya, sekarang selalu sukacita melayani semua kebutuhan suami saya dan kebutuhan anak saya. Saya tidak pernah mengeluh mengurusi rumah tangga kami. Saya selalu sediakan makanan untuk keluarga saya.

Saya selalu merapikan rumah kami sehingga menjadi tempat yang menyenangkan buat keluarga kami. Saya juga selalu bersikap manis dan lembut pada suami saya. Selalu melayani ia dengan kasih sayang.

Mulanya suami saya kaget dengan perubahan sikap saya itu, tapi ia sangat senang.

Kamu tahu Lisa, ia semakin sayang pada saya. Dan kata-kata pujian selalu terlontar dari bibirnya, bahwa saya adalah isteri yang terbaik, dan ia sangat mencintai saya…. Dan terus semakin cinta pada saya..

Kamu tahu apa yng membuat saya berubah Lisa….?” Tanya Anny dengan tatap mata jernih dan tersenyum manis.

“Karena Anny sangat mencintai suami….” Sahutku dengan ringan.

“Itu sudah tentu Lisa. Saya mencintai suami saya dengan sangat. Dia suami yang luar biasa… Tapi bukan hanya itu alasan utamanya….” Kata Anny dengan tersenyum manis.

“Lalu apa….?” Tanyaku dengan rasa penasaran.

“Lisa kamu ingat kan dengan Susy, teman kita yang pada usia muda ditinggal suaminya meninggal…?

Susy kan dekat dengan saya. Waktu saya melawat di rumah duka. Susy merangkul dan menangis keras dalam pelukan saya. Susy dengan bercucuran airmata menyatakan penyesalannya selama almarhum suaminya masih ada.

Suaminya begitu baik dan lembut, dan Susy ditengah tangisannya mengatakan bahwa ia isteri yang tidak baik, isteri yang tidak berbakti pada suami, bahwa ia isteri yang kasar. Isteri yang suka memerintah suaminya untuk melayani dirinya.

Susy menangis dengan tangis yang memilukan dan meneriakkan di depan jenazah suaminya, permohonan maaf dan ampunnya karena selama mereka hidup berumah tangga ia bukanlah isteri yang berbakti dan hormat pada suami, Ia seorang isteri yang egois dan senang menang sendiri. Penyesalan yang sama sekali tidak ada artinya, dan yang disesalinya sepanjang hidupnya…

Lisa, kamu tahu, pemandangan dan jerit tangis penyesalan Susy itu begitu menghantam saya. Saya begitu ngeri dan takut. Saya berterimakasih pada Allah karena masih memberi kesempatan pada saya untuk berubah.

Saya ngeri dengan yang dialami Susy. Dan saya tak mau itu menimpa saya. Saya tahu saya selama ini juga bukan isteri yang baik, berbakti dan hormat pada suami, yang merupakan imam dalam rumah tangga saya.

Sejak saat itu saya berubah total. Saya berusaha untuk menjalani kehidupan saya sebagai seorang isteri yang baik. Saya melayani suami saya dengan sukacita.

Tak pernah lagi saya biarkan suami saya membuat tehnya sendiri, kecuali saya dalam keadaan sangat sakit dan tak bisa bangkit dari tempat tidur.

Tak pernah lagi saya biarkan suami saya makan seadanya. Rumah saya selalu saya usahakan bersih, dan saya sangat berterimakasih kalau suami saya membantu saya. Kami melakukan setiap kegiatan bersama-sama.

Dan Lisa, ternyata semua itu sangat membahagiakan saya dan suami. Hubungan kami semakin mesra, dan rasa cinta kasih itu semakin meronai hati dan kehidupan kami.

Kami saling terbuka untuk menyenangkan hati satu sama lain….” Perasaan bahagia yang dirasakan Anny mengalir nyaman di hatiku.

Saling pengertian dan menghormati satu sama lain dalam hubungan suami isteri, ternyata menimbulkan sukacita dan kebahagiaan yang tidak terkira. Dan aku yakin, hubungan suami isteri seperti itulah yang berkenan di mata Tuhan.

(Efesus 5:22-25) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.

Wives, be subject to your own husbands as to the Lord. For the husband is head of the wife as Christ is the Head of the church, Himself the Savior of body. As the church is subject to Christ, so let wives also be subject in everything to their husbands. Husbands, love your wives, as Christ loved the church and gave Himself up for her,

------------------------------------------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Renungan malam Lisa Fransisca

Jumat, 05 Agustus 2011

MIMPI YG DIBERIKAN TUHAN TENTANG RAPTURE

MIMPI YG DIBERIKAN TUHAN TENTANG RAPTURE by Amos Muigai.

Pagi ini Senin (3- Agustus-2010), aku bangun tepat pukul 05:20 pada akhir mimpi ini:

Aku pergi ke toko terdekat sementara di rumah, untuk membeli koran untuk ayah saya. Segera setelah aku melangkah keluar dari toko, aku mendengar suara terompet keras dari atas yang menarik mataku ke langit dan aku melihat sebuah tanda salib putih bercahaya di langit.

Aku berkonsentrasi dan tiba-tiba ternyata menjadi orang merentangkan lengan-Nya. Dia mengenakan pakaian PUTIH MURNI, SANGAT TERANG dan BERCAHAYA. Seluruh langit itu diterangi oleh terang-Nya. Aku tak bisa melihat ke atas lagi karena silau. Dari semua khotbah AKHIR-JAMAN, aku telah mendengar dan menyaksikan bersama- sama dengan kitab suci, saya telah membaca dalam Alkitab, aku menyadari bahwa itu adalah TUHAN dan Juruselamat, Yesus Kristus.

Tiba-tiba aku melihat sesuatu yang belum pernah saya alami seumur hidupku. Itu benar-benar mengejutkan saya. Saya melihat begitu banyak orang naik dan mengambang di udara dengan gaun PUTIH dan BERCAHAYA. Ketika saya mendongak, aku melihat sebuah segitiga cahaya mulai dari TUHAN datang ke bawah. Mereka semua dalam posisi HORIZONTAL seolah-olah mereka sedang tidur. Mereka bergerak di sepanjang segitiga cahaya terhadap TUHAN. Pada saat melihat orang yg bercahaya putih, Tangannya menangkup seakan menerima sesuatu.

Aku mengingat ajaran- ajaran tentang Pengangkatan dan tahu itu sedang terjadi saat ini. Aku berteriak, "Yesus, Tuhan dan Juruselamat saya" Segera! Aku melihat diriku diangkat ke atas tanah dan melihat diriku sendiri, aku menyadari bahwa aku mengenakan gaun putih yang sangat terang.

Sebelum pergi terlalu jauh aku menunduk dan melihat seorang teman saya yang ketinggalan. Dia menangis dalam kesedihan sementara mengenakan pakaian seolah-olah dia baru bangun. Dia memberikan alasan begitu banyak dan menyebut nama seseorang yang telah menunda persiapannya sehingga tidak siap. Dia adalah seorang percaya tetapi tampaknya ia tidak siap untuk TUHAN. Ini benar-benar menyentuh hati saya.

Aku sekarang sangat tinggi dan bersama-sama dengan semua yang telah diangkat duluan. Ketika saya memandang dg tajam, saya melihat bahwa langit itu dipenuhi dengan banyak orang berjubah putih. ORANG MENGAMBANG di udara! Seperti banyak potongan saputangan putih. OH TUHAN SAYA! Sungguh sangat MENGEJUTKAN namun sebuah pemandangan yang spektakuler dan INDAH! Kami semua ditarik kepada Yesus.
Aku melihat kita semua mengelilingi Yesus sehingga Ia ada di tengah.

Segera setelah ini, langit terbuka dan kami semua masuk sekaligus! Di sana, aku melihat kumpulan air yg sangat tenang. Bahkan tak satu gelombangpun dapat dilihat. Kami melewati sampingnya. Lalu aku melihat Tuhan memegang tongkat gembala, sementara memimpin kita semua, melalui jalan bergelombang dan sangat kasar saya berada di garis depan orang banyak di sebelah kiri-Nya.

Aku melihat diriku memeluk TUHAN dan menangis sambil berkata, "TERIMA KASIH, TERIMA KASIH, TERIMA KASIH YESUS TELAH MENYELAMATKANKU" Saya kemudian melihat salah satu saudara saya dalam Kristus yang baru saja memberikan hidupnya kepada Kristus dan saya bertanya, "Betapa diberkatinya kamu yang baru saja memberikan hidupmu kepada Kristus kamu ada di sini? "Dia berkata," Ini semua adalah anugerah dan rahmat Allah "Saya kemudian bertemu dengan seorang pemuda yang tidak terlihat seperti berasal dari bumi dan aku bertanya kepadanya, "Apakah anda juga berasal dari bumi" Dia ragu-ragu sampai saya mengubah pertanyaan saya, "Apakah anda pernah tinggal di bumi ?" Dia menjawab, "Aku tidak tinggal di sana tapi aku ada di sana." ... "Untuk melakukan apa? "...." Melakukan kehendak Tuhan saya "...." Seperti apa...?" Aku telah dikirim untuk memukul bumi dan menyebabkan GEMPA BUMI. Saya langsung ingat buku "Surga itu nyata" karangan Choo Thomas dimana dia berbicara tentang pertemuannya dengan Malaikat di bumi dalam bentuk manusia dan timbul dalam pikiran saya bahwa ini adalah salah satu malaikat tersebut.

Aku terbangun dengan air mata mengalir tak terkendali di pipiku sambil berkata, "TERIMA KASIH YESUS, TERIMA KASIH YESUS!" Ketika aku terbangun untuk membaca Alkitab saya menemukan semuanya di sana. (1TES 4:15-17, Mazmur 23) TUHAN saya tidak layak untuk WAHYU TERSEBUT. Saya sangat mengasihiMu!

Dia datang untuk mempersiapkan pengantin tanpa cacat cela. MARI BERSIAPLAH UNTUK DIA! WAHYU 22:17 ... WAHYU 22:20 SEGERA DAN SANGAT SEGERA KITA AKAN MELIHAT RAJA! BAGI TUHAN SEGALA KEMULIAAN! AMIN.

Blessing Family Centre Surabaya

Kamis, 04 Agustus 2011

LAHIR BERKAT MUJIZAT DOA

LAHIR BERKAT MUJIZAT DOA

"Kezia Valerie Oktavianus"

Mujizat Tuhan terjadi... Setelah di vonis Dokter Spesialis Kandungan tetang bagimana kodisi kandungan istri saya karena pada malam itu sudah pembukaan 2 jadi dan Air ketuban tinggal 63% Dokter memberikan surat rujukan supaya istri saya masuk rumah sakit pada tgl 26 juli malam dan besok paginya harus di rangsang akhirnya setelah negoisasi Dokter mengijinkan untuk masuk Rumah sakit pada esok paginya, Pagi-pagi sekitar jam 08:30wita kami berangkat kerumah sakit, Dokter Spesialis Kandungan menyarankan untuk di rangsang karena air ketuban sudah keluar dikit demi sedikit dari tgl 12 Juli ( Air ketuban tinggal 63%) karena jika air ketuban habis maka anak dalam kandungan tidak bisa keluar / tidak bisa lahir secara normal maka harus di beri rangsangan atau di operasi, sampainya di Rumah Sakit istri langsung di bawa ke dalam Ruang besalin, dan ternyata diruangan bersalin ada beberapa orang yang sama-sama mau melahirkan dan kebetulan ada satu orang ibu muda pas di samping tempat tidur istri saya ada seorang ibu muda dengan perawakan yang besar yang dari tadi pagi sekitar Jam 5 subuh sdh terlebih dulu obat perangsang, merintih dan menangis hanya itu saja yg bisa di perbuat oleh ibu di sebelah istri saya, wah saya ngebayangkan gimana klo nanti istri saya yang kecil dan imut-imut ini, sampai di beri perangsang dan merintih seperti itu, saya hanya bisa berseru kepada Yesus "Tuhan tolong Tuhan berikan yang terbaik dlm proses persalinan ini" Setelah di periksa lagi ternyata istri saya masih belum ada perubahan masih pembukaan 2 dari tadi malam, waktu demi waktu kami lalui sampai siang waktu di priksa kembali oleh suster di rumah sakit ternyata belum ada perubahan masih tetap pembukaan 2, sampai malam sekitar jam 08:30wita datang seorang perawat untuk memerikasa kembali bagaimana kondisi kadungan dan detak jantung sang janin dlm kandungan di situ baru terlihat perubahan sedikit naik satu peringkat menjadi pembukaan 3, tidak lama kemudian seorang suster yang lain datang untuk menegaskan bahwa besok pagi jam 5 subuh istri saya akan di berikan obat perangsangan supaya bisa melahirkan secara normal tetapi di bantu oleh obat perangsang,
Yang menurut cerita orang2 sakitnya luar biasa dan efek dari obat perangsang itu sampai 24 jam, dari situ tidak ada jawaban yang pasti yang bisa kami berikan, kami hanya berkata "Sus, di pending dulu aja ya, kita lihat besok aja, jadi atau tidak di beri perangsangnya bahkan suster sempat meyarankan kepada kami untuk menanda tangani surat penolakan, dan kami pun berkat jangan dulu di tolak sus, kita tunggu aja sampai besok pagi" setelah itu kami berdoa, berdoa dan berdoa kami yakin bahwa kami akan di pakai Tuhan Yesus untuk menyatakan mujizatNya supaya setiap orang bisa percaya bahwa Allah yang saya sembah di dalam nama Tuhan Yesus itu Allah yang ajaib.

Ternyata karena kuasa Allah yang dasyat itu di nyatakan terjadi sekitar pukul 09:30wita, istri saya mulai mengeluhkan sakit di perut dan kami harus kembali masuk kedalam ruangan bersalin, setalah di cek baru pembukaan 4 tapi kami yakin dan percaya bahwa Allah di dalam nama Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kami sendirian dan benar mujizat itu di nyatakan dan pada akhirnya tanpa di rangsang, tanpa operasi "Kezia Valerie Oktavianus" bisa lahir secara normal rabu malam tgl 28 July jam 00:20 wita, Tuhan memberikan jawaban tepat pada waktuNya, Dasyat banget cara Yesus bagi orang-orang yang percaya kepadanya dan selalu mengandalkanNya, dengan kuasa Doa dan Mujizat itu Nyata. Amin

Jika kami sekeluarga bisa merasakan Allah berkerja dan mujizat Nyata, kenapa anda tidak...? Andalkan Tuhan dlm setiap langkah kita & mujizat itu akan Tuhan nyatakan

Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Salam Kasih : Ps. David Oktavianus

Blessing Family Centre Surabaya

Rabu, 03 Agustus 2011

Penglihatan Watini tanggal 20 dan 24 Juli 2011

Penglihatan Watini tanggal 20 dan 24 Juli 2011

 

by. Samuel Benny.

 

Mimpi Tgl 20/07/11

 

Aku di kasih mimpi mengenai harry potter.

Aku mengabaikan mimpi ini terus tapi suara hati terus mengingatkan aku pd mimpi ini utk di tuliskan & di beritahukan kpd Bp. Pdt & tadi akupun di bangunkan lagi utk mengetik sms ini ke Bp. Pdt sekarang juga, mimpi mengenai film penyihir inggris !!!

 

Aku bermimpi bagaimana film harry potter ini begitu amat memikat & di puja oleh anak – anak sampai orangtua, semua begitu memuja–muja dan meniru gaya magic maupun keinginan utk menjadi para penyihir seperti di film tsb. Dari di

tempat mall, acara sekolahan, kalangan pemerintahan, TV sampai gereja - gereja pun ikut antusias dengan praktek film harry potter ini. Aku melihat para pendeta ikut-ikutan juga mengajarkan dan mulai menghalalkan segala cara pengajaran dengan meniru gaya harry potter dengan mempraktekkan sihir - sihir mengenai kesembuhan dan berkat - berkat ilahi pada jemaat. (Wahyu 13)

 

Lalu aku melihat iblis ada dimana – mana dan terus bekerja menggunakan kekuatan untuk mewujudkan mantera-mantera yg di kumandangkan mereka ke dalam kehidupan nyata manusia. Dan di dalam mimpi aku , ada suara yg aku dengar bahwa ada 1 lagi iblis yg memiliki kekuatan yg dahsyat, yg mengerikan dan menyesatkan yang masih belum di lepaskan (dalam arti masih terikat ).

 

Kemudian aku di bawa ke suatu tempat lubang yg amat besar yang mirip bekas lubang kawah !!! yakni ke suatu lokasi lubang bumi yang amat luas dan sangat dalam serta berasap. Pokoknya sangat seram kalau aku melihat ke bawah. Lalu tiba - tiba aku melihat walaupun ke tutup di dalam gumpalan asap itu, keluar puluhan ribu-an binatang aneh, entah berasal di dalam bumi atau bukan aku tidak tahu. ? Bentuk tubuhnya mereka mirip kayak semut raksasa dengan perpaduan laba – laba tarantula yang memiliki sengatan beracun di belakangnya dan ada taring di dekat mulutnya !!!, Yach seperti binatang mutan karena bentuknya juga tidak mirip serangga tapi seperti jenis binatang baru dengan berwarna hijau terang.

 

Mereka berjalan amat cepat keluar dari lubang perut bumi tersebut seperti mau mencari makanan atau berburu mangsa ke segala arah dan tempat. (Wahyu 9)

 

Penglihatan Tgl 24/07/11

 

Aku di kasih lihat dengan boneka tangan (mirip bantal guling) yg memiliki 1 mata . boneka ini memiliki mata yg bisa bergerak ke kiri & ke kanan lalu matanya seperti tertawa sinis dan memandang dengan penuh kemenangan yg memikat. Pokoknya seperti bisa melihat dan memberikan kode yg aku tidak tahu artinya ?

Intinya boneka yg memiliki 1 mata buat dunia ini seperti melambangkan icon antikris yg mulai mempromosikan diri buat tatanan dunia baru !!!



--
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

SAYANG, AKU MENGASIHIMU.

  • “Mama… , saya mau masuk IPS …. Nggak mau masuk IPA…” tegas Tabita.

    “Sebaiknya kamu masuk IPA, karena banyak pilihan nantinya kalau meneruskan ke Perguruan Tinggi. Kamu bisa ambil jurusan pertanian, tehnik dan bila mau kamu juga bisa ambil jurusan sosial ekonomi…” kataku coba memberi masukan.

    “Tapi aku nggak suka pelajaran eksak…” bantah Tabita dengan kesal.

    “Nilai pelajaran eksakmu kan bagus, cobalah… pasti nantinya juga kamu suka. Kamu harus pikirkan peluang ke depannya. Banyak pilihan jurusan yang bisa dipilih, dibandingkan kalau Tabita ambil IPS….” Sahutku agak keras.

    Terus terang, dalam pemilihan jurusan di SMA itu, antara aku dan Tabita putraku sempat terjadi ketegangan. Dia ingin masuk jurusan IPS dan aku ingin dia masuk IPA dengan pertimbangan, ia bisa ikut jejakku masuk jurusan pertanian selulus SMA dan akhirnya bekerja di Kementerian Pertanian, atau dia bisa masuk teknik dan bisa bekerja di Kementerian PU seperti kakek, tante atau omnya.

    Namun setelah sharing dengan ibu Bernadeth, tetangga sebelah rumah seorang dosen UI. Aku akhirnya bisa menerima putusan Tabita untuk memilih jurusan yang dia suka.

    “Lisa, pilihan apapun yang putramu mau, itu adalah haknya. Dan jurusan IPS juga adalah pilihan yang bagus. Dia nantinya bisa memilih jurusan ekonomi, hukum, bahasa, perbankan, akuntansi, atau apapun yang ia suka.

    Kalau kamu paksakan apa yang menurutmu bagus untuk masa depannya, baginya belum tentu itu bagus. Misalnya saja ia menurut, belum tentu juga nantinya semuanya berjalan dengan baik, karena ada unsur keterpaksaan.

    Yang penting kamu sebagai ibu, terus mendampinginya, memberikan pengarahan padanya, agar ia bertanggung jawab dengan pilihannya itu. Menjadi apa yang ia impikan bagi kehidupan masa depannya” ujar bu Bernadeth dengan bijak.

    Aku menyerah dengan pilihan Tabita. Dan kejadian itu terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu.

    Dan aku bersyukur karena aku tidak ngotot dengan keinginanku, dan memaksakan kehendakku pada putraku. Aku prihatin dengan seorang teman yang memaksakan kehendaknya agar putranya masuk fakultas kedokteran, namun setelah beberapa tahun putranya terganggu jiwanya karena tidak mampu mengikuti kuliah di fakultas tersebut. Masa depan anak yang hancur karena ambisi orang tua.

    Sekarang Tabita sedang menyelesaikan skripsinya di Fisip jurusaan Hubungan Internasional, ia mempunyai impian menjadi seorang diplomat.Tuhan Yesus kiranya menolongnya mencapai impian itu. Amin.

    Saudaraku terkasih,
    Memang untuk mencapai semua ini, bukanlah suatu perjalanan mulus dan licin, begitu banyak onak duri yang harus dilalui. Keputus asaan karena banyak waktu terbuang untuk hobby di bidang musik yang menyebabkan kuliah terbengkalai.

    Kebohongan berkepanjangan untuk suatu gelar, sekedar membuat bangga orang tua. Dan orang tua yang terpukul karena tersibaknya kebohongan yang menghancurkan impian, tentang kehidupan putra yang diharapkan bisa mandiri untuk generasi didepannya.

    Kepahitan, keputus-asaan, perasaan gagal dan tak berguna, dan kesakitan yang bercampur aduk menjadi satu. Namun disinilah pentingnya kebersamaan diantara keluarga, saling menguatkan ditengah keterpurukan. Menyerahkan dengan kepasrahan yang nyaris ambruk di tangan Sang Empunya Kehidupan. Pasrah dalam doa dan pengharapan yang nyaris punah.

    Memaafkan setulusnya, yang lebih didominasi kerinduan hati untuk menolong, menyelamatkan dan menerima kenyataan bahwa di saat yang paling genting sekalipun tangan Tuhan masih menopang. Memberikan jalan keluar bagi umatNya yang menggapai pertolongan dengan pengharapan yang kuat bahwa semuanya akan berakhir dengan menyenangkan.

    Mempertebal ketabahan, kesabaran, dan kerjasama untuk memperbaiki keadaan yang sudah caruk maruk. Bergandengan tangan untuk saling menolong dan menguatkan.

    Dan pendekatan sebagai seorang sahabat dan pribadi yang bebas untuk menentukan pilihan pribadi terbaik, saling memahami satu dengan lainnya, dan penyerahan total kepada kehendak Tuhan, akhirnya memuluskan jalan untuk mencapai keberhasilan.

    Melepaskan rasa ego pribadi seorang tua yang merasa bisa menentukan kehidupan yang terbaik bagi putranya, dan menyadari bahwa seorang anak adalah suatu pribadi tersendiri yang unik, yang mempunyai kehidupan pribadi.

    “Tabita sudah menikmati fasilitas dari jerih payah orang tua, bisa bersekolah dengan baik, mendapatkan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari, bisa memperoleh apa yang diinginkan walaupun harus secara prioritas kepentingan. Mama berharap, Tabita bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Berjuang untuk keberhasilan kuliah yang menjadi pilihan sendiri. Selesai…, bekerja …., dan berumah tangga dengan perempuan seiman yang takut Tuhan. Kemuadian nantinya mendidik anak-anak yang akan hadir sebagai orang tua yang bertanggung jawab…” itulah yang selalu kuingatkan pada Tabita.

    Saudaraku terkasih,
    Tanggal 18 Juli 2011, Tabita berumur tepat 26 tahun. Usia yang sudah sangat dewasa untuk menentukan hal yang terbaik untuk masa depannya sendiri.

    Aku selalu berdoa Tuhan Yesus memampukan ia bersikap bijak untuk berjuang meraih masa depan yang baik, dan nantinya mampu berbuat yang terbaik sebagai suami, orang tua yang bertanggung jawab bagi keturunannya dan orang disekelilingnya. Amin.

    “Mama waktu menikah umur 25 tahun dan almarhum papamu umur 26 tahun….” Kataku waktu melihat Tabita tenang-tenang saja tanpa ada teman perempuan yang spesial. Dia hanya tersenyum.

    Tapi sungguh, aku berharap setelah ia menyelesaikan kuliahnya, dan kemudian bekerja, Tabita segera dipertemukan Tuhan dengan perempuan seiman yang takut Tuhan yang akan menjadi pendamping hidupnya dan melahirkan anak-anaknya.


    Saudaraku terkasih,
    Satu pelajaran berharga yang ingin kubagikan padamu.

    Tolong, jangan pernah paksakan ambisi pribadi kita selaku orang tua kepada anak-anak kita, walaupun menurut kita itu terbaik bagi mereka.

    Mereka adalah pribadi bebas yang berhak untuk menentukan pilihan masa depannya sendiri. Tugas kita sebagai orang tua adalah memfasilitasi semua kebutuhan mereka semampu kita, dan mengarahkan mereka secara bijak, jika mereka mulai melenceng dari tujuan utama mereka untuk mendapatkan kehidupan masa depan yang baik.


    (Amsal 19:18,20) Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

    Discipline your son while there is hope, but do not set yourself to his ruin. Hear counsel, receive instruction, and accept correction, that you may be wise in the time to come.


    (Kolose 3:20,21) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
    Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

    Children, obey your parents in everything, for this is pleasing to the Lord. Fathers, do not provoke or irritate or fret your children, lest they become discouraged and sullen and morose and feel inferior and frustrated.
    --------------

    LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

    Renungan malam Lisa Fransisca.

NAFSU YANG MEMATIKAN

  • Angin berhembus lembut. Daun di atas pepohonan melambai mengikuti alunan angin. Mentari menyeruak dari balik dedauan, panas dan menyilaukan.

    ‘Aku akan melompat ke seberang sungai kecil ini…. Disana banyak makanan…” kata Frogky si katak hijau, sambil ancang-ancang untuk melompat. Lehernya memanjang dan kakinya menjulur lurus kedepan. Siap melompat.

    “Bolehkah aku ikut di atas lehermu….. Aku tak bisa melompat apalagi berenang karena tubuhku tidak sebesar tubuhmu …” pinta Scorpion seekor kalajengking berwarna hitam legam.

    Frogky menatap Scorpion dengan curiga. Penampilan Scorpion si kalajengking memang menyeramkan. Sepasang mata hitam menyorot tajam, dengan sepasang capit besar tajam.

    Mulut yang selalu terbuka lebar dengan gigi tajam dan bertonjolan. Tubuh berlekuk-lekuk kasar keras, dan ekor yang melengkung panjang yang nampak siap pula menghempas korbannya.

    “Maaf…. Saya tidak bisa membawa kamu…” jawab Frogky dengan suara bergetar, ia agak takut.

    “Ayolah teman…., masa sich kamu tidak mau menolong sesama yang sedang kesulitan… “ rayu Scorpion dengan nada memelas.

    Terjadilah keraguan dalam hati Frogky si katak dan ia berkata: “kalau kamu naik ke atas tubuhku, nanti kamu menggigitku dan aku pasti mati.”

    “Ayolah teman…, mana mungkin aku menggigitmu. Kalau kamu kugigit, kan aku juga akan mati terbawa arus sungai, percayalah …. aku tidak akan menggigitmu.” Kata Scorpion dengan suara lunak meyakinkan.

    Akhirnya Frogky si katak dapat diyakinkan dan naiklah kalajengking ke atas tubuhnya dan si katak menyeberangi sungai.

    Namun begitu Frogky si katak menginjakkan kakinya di atas tanah diseberang sungai, tiba-tiba Scorpion si kalajengking menggigit si katak dan seketika katak itu kesakitan dan mulai lemas.

    “Katamu kamu tidak akan menggigit aku. Ternyata kamu bohong……, dan sebentar lagi aku pasti akan mati karena gigitanmu..,” rintih Frogky si katak dengan sedih dan kesakitan karena bisa yang mulai menyebar ke seluruh tubuhnya.

    “Hihihihi… Aku kan Kalajengking, pasti aku akan menggigit dan membunuh musuhku…..” tawa Scorpion dengan entengnya.


    Saudaraku terkasih,

    Kitapun terkadang bersikap seperti Frogky si katak. Kita tahu banyak hal yang sebenarnya dilarang dan berbahaya jika dilakukan. Tetapi kita berkeras hati untuk mencobanya, mungkin karena iseng, atau mungkin karena tidak enak menolak tawaran teman.

    Godaan dan bujukan dosa seringkali begitu indah dan menjanjikan kenyamanan semu.

    Seperti kalakengking menegaskan siapa dirinya yang sesungguhnya, demikian juga DOSA. Begitu dituruti dan dilakukan, seringkali sulit bagi manusia untuk menghindarinya dan melepaskan diri dari jebakan dosa itu.

    Satu kali saja berbuat dosa atau kejahatan, dapat menjerumuskan seseorang ke jurang maut.

    Sehingga kita harus tegas terhadap dosa dan godaan setan maupun keinginan daging kita.

    Kita perlu menolak dengan tegas keinginan-keinginan dosa dan bujukan duniawi. Seperti percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora (Galatia 5:19-21).

    Setiap dosa pasti selalu ingin mematikan jiwa dan kerohanian manusia.


    Sementara kehidupan abadi dalam sorga bersama Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus serta para malaikatNya menjadi jaminan bagi kita yang menjalani perintahNya untuk hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Galatia 5:22,23).


    “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” (Kejadian 4:7)

    If you do well, will you not be accepted? And if you do not do well, sin crouches at your door; its desire is for you, but you must master it.
    ------------------

    LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

    Sumber tulisan dari cerita “Kalajengking dan Katak” yang telah diolah kembali