TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Minggu, 02 Januari 2011

David Lu, Mantan Gangster Kini Menjadi Penginjil

David Lu sejak remaja telah tenar menjadi pembuat onar. Di masa remajanya dia sering berantem, melakukan, pencurian dan kekerasan. Keluarganya menjadi pusing dibuatnya.
Ayahnya lalu memasukan dia ke Chinese Militer Akacademy. Setelah tiga tahun mempelajari ilmu bela diri , dia dikeluarkan karena memimpin sebuah kelompok untuk membuat keributan dan perkelahian.


Keahliannya dalam Tae kwon do dan Boxing langsung diterapkannya saat menjadi gangster dari sebuah Grup bernama the Bamboo Union, sebuah sindikat grup mafia yang sangat serkenal di Taiwan. Pekerjaannya adalah sebagai seorang debt collector.


Tahun 1974, dia ditangkap karena perampokan dan dijatuhi hukuman selama lima tahun. Dia mengatakan bahwa selama dia penjara tidak ada perubahan dalam sikap dan sifatnya. Menurut Lu,"Penjara adalah ibarat sekolah, anda bisa belajar tips untuk tidak akan tertangkap dalam pencurian selanjutnya."


Tahun 1977, kurang tiga tahun lagi masa hukumannya berakhir, dia melarikan diri dari penjara dan kembali ke Taipei. Sebagai seorang buronan yang paling dicari, disediakan hadiah sebesar 300.000 dolar Taiwan untuk penangkapnnya. Di Taipei Lu terus melakukan aksinya. Rekor perampokannya terus bertambah dan dan dalam menjalankan aksinya dia sangatlah brutal. Karena 'prestasinya', Lu dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi oleh seniornya.


Pada tahun yang sama, dia tertangkap kembali dan dijatuhkan tuduhan atas perampokan dan penculikan dengan hukuman 14 tahun penjara. Selama di penjara dia bersahabat dengan seorang anggota geng yang sangat berkuasa yang memiliki julukan Achilles. Tugas dari Lu adalah menulis surat kepada ke lima istri dari Achilles. Tapi suatu kali ia menerima surat dari seorang wanita bernama Ruth Chen, saudara dari seorang pria yang mau dibujuknya untuk bergabung dengan gang Bamboo Union.


Awalnya Lu meremehkan surat dari Ruth tapi sejak kematian Achilles, seorang gangster yang sangat berkuasa, dia menjadi shock dan mulai memikirkan temntanghidupnya.
Melalui korspondensi dengan Chen, keingintahuannya tentang Keristenan bertambah dan dia bernazar kepada Tuhan,“Tuhan, jika Engkau membebaskan saya dari penjara, saya akan melayani engkau”.
Perlu waktu setahun, pada akhirnya doa Lu terjawab. Dalam sidang pengadilan yang kedua, dia terbukti tidak bersalah dan dua tahun kemudian tepatnya tahun 1979 dia dibebaskan. Dia memenuhi janjinya dengan masuk Christian Disciple Institute. Dia akhirnya bertemu dengan sahabat penanya, Chen, lalu mereka menikah.
Dia mengakui juga bahwa pada awalnya kehadirannya di gereja tidaklah mudah. Orang-orang mengatakan bahwa kalau dia menjadi troublemaker di masyarakat, dia pasti akan menjadi troublemaker di gereja.


Mereka kemudian pindah ke Amerika karena Lu melanjutkan studi doktornya. Sepuluh tahun kemudian mereka kembali ke Taiwan dan dia meminta maaf kepada para korbannya.
Yang paling berat adalah seorang tetangganya, yang ditendang dengan kepalanya oleh Lu dan diinjak-injak. “Saya waktu tu sangat jahat”, kenangnya. Ibu dari pria yang dipukulnya itu sampai menjerit-jerit, memohonnya untuk menghentikan tindakannya. Setelah dibanting pintu beberapa kali akhirnya Lu di ijinkan masuk ke rumah dan dia meminta maaf.



Lu telah membuka 35 gereja di Taiwan dan telah mengubahkan hati banyak orang. Proyek terbesarnya adalah penjara. Melalui kunjungan mingguannya dan dan lewat surat-menyurat ada 3000 orang yang telah bertobat dan 150 orang dianmtaranya adalah gangster.


“Orang-orang mengatakan bahwa macan tutul tidak bisa mengubah bintik hitamnya, saya akan membuktikan bahwa mereka salah.’kata Lu.


“Tidaklah pernah terlambat untuk berubah. Setiap orang bisa berubah,”katanya. “Tidak pernah ada kata terlambat”.


Soli Deo

0 komentar:

Posting Komentar