TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Selasa, 28 Agustus 2012

(*)Kesaksian Vita menara Doa .... Tgl 28/8/2012

(*)Kesaksian Vita menara Doa .... Tgl 28/8/2012

»» Tadi saya menara doa, Hadirat Tuhan kuat sekali, pertama kali saya rasa gereja begitu penuh Urapan, trus di pertengahan doa
sy dapat lagi penglihatan soal : "Telinga yg penuh darah", jadi saya bertanya kpd Tuhan apa yg hrs sy sampaikan, apa saya harus cerita, tetapi Tuhan katakan : Cukup buka mulutmu saja !
» Dan begitu saya buka mulutku kata2 dari Tuhan itu keluar dari mulutku kayak orang kalo muntah, keluar dari dalam tdk habis2nya : "This is for the church of God", saat itu juga sy merasa Tuhan punya KASIH dan KETEGASAN, Tuhan katakan : BERTOBAT !!!

»Kamu berdoa dan AKU mendengar doamu tetapi kamu tidak mendengar FirmanKu - Telingamu penuh dgn darah, Hatimu busuk - Jiwamu kotor , engkau mendengar Kebenaran tetapi mengejek - mendengar tetapi tidak percaya akan kuasaKu, tidak kah engkau malu datang kepadaku dengan jiwa yang kotor setiap saat ?

Demikianlah yang saya vita dapatkan dari Tuhan saat tadi di menara Doa.

»»»BERTOBATLAH !!!
AMEN


Blessing Family Centre

Sabtu, 25 Agustus 2012

MEZBAH DUPA

BAB XIII B

MEZBAH DUPA

Fatsal V
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN

Mezbah ini dibuat dari kayu dan disalut dengan emas, sehingga dari luar nampaknya seperti dari emas saja.

kayu - - 2 unsur ini yang membuat Mezbah
kemanu | Dupa, tetapi kayunya tersembunyi,
siaan. | tidak nampak, "mati"; emasnya yang
} jelas
emas - |
sifat |
ilahi -

A. KAYU

Kayu = kemanusiaan, tabiat manusiawi.

Firman Tuhan mengumpamakan manusia itu seperti pohon Mat 7:16-20, seperti pokok-pokok.

Markus 8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."

Jadi kayu itu melambangkan sifat manusiawi yang cenderung kepada dosa.

Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Tetapi terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Dipotong. Kayu ini berasal dari pohon yang ditebang, lalu dipotong-potong, diolah dan disesuaikan dengan ukuran dari Allah.

Inilah sifat-sifat manusiawi yang dipotong, dicocokkan dengan Firman Tuhan, dalam segala segi hidupnya. Baik dalam hal uang, nikah, pekerjaan, pergaulan, rekreasi dan lain-lain, dalam semua segi hidup. Tidak dicocokkan dengan selera sendiri atau menurut kehendak daging, tetapi dicocokkan dengan Firman Tuhan. Jadi "kayu" itu harus dipotong dan diolah untuk dapat menjadi mezbah dupa, untuk dapat berdoa dengan betul!
Kayu ini dimatikan, disalut dengan emas sehingga sama sekali tidak nampak kayunya, hanya emas semata-mata.

Suara daging tidak boleh bicara, harus dibuang, baru Roh Kudus mendapat kesempatan untuk menutup, menyalut semuanya, baru nampak kehidupan ilahi dalam hidup kita.
Selama daging bersuara dan dituruti, maka tidak akan nampak sifat-sifat ilahi di dalam kita, tetapi sifat daging, kedagingan. Jangan menuruti kehendak daging, hasilnya kematian.
Ini seperti orang-orang Israel yang menuruti kehendaknya sendiri, tidak mau patuh akan Firman Allah (Ul 1:32,41,45), akibatnya mereka binasa. Daging harus dimatikan, jangan berdoa menuruti daging, itu bukan doa yang betul, bukan mezbah dupa.

Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Kalau daging diberi kesempatan bicara, didengar, dituruti, maka orang itu tidak akan dapat berdoa dalam Roh, sebab yang nampak hanya kayu, daging, bukan emas, bukan sifat-sifat ilahi!
Seringkali ada pertanyaan yaitu mengapa mereka yang sudah dibaptis dalam Roh tetapi sukar berdoa dengan bahasa lidah, apalagi berjalan dalam Roh. Mengapa? Salah satu sebab terpenting ialah sebab daging tidak dimatikan, tidak disalut emas.

Suara daging dibiarkan terus bicara di dalam hatinya, tidak dibuang, dan mereka menuruti daging, sehingga hidupnya itu hanya kedagingan saja.
Meskipun sudah dibaptis dalam Roh, tetapi mereka kembali hidup menuruti hawa nafsunya, menuruti daging, (menuruti kemarahannya, percabulannya, ketamakannya, tontonan-tontonan, kebencian, kesombongannya dan sebaginya), itu sebabnya mereka tidak dapat berdoa dalam bahasa lidah lagi. Roh Kudus tidak dapat bekerja sebab orang itu menuruti daging, maka dengan sendirinya tidak ada ilham Roh, tidak ada bahasa lidah dan mereka tidak dapat berjalan dalam Roh sebab jalan dalam daging.

B. EMAS

Emas adalah logam mulia, logam tertinggi dalam Alkitab. Ini adalah bayangan sifat-sifat ilahi, yang tertinggi (2Tim 2:20-21).
Emas = sifat ilahi, suatu hidup yang dipimpin Roh, berjalan dalam Roh.

Salutan emas ini dikerjakan oleh Roh Kudus, yaitu sifat-sifat ilahi yang nampak nyata dalam hidup orang-orang suci yang penuh Roh Kudus dan dipimpin oleh Roh senantiasa. Ini tidak bisa nyata, kalau daging tidak mau "disembunyikan", dimatikan. Kayu atau daging harus mau ditutup seluruhnya, disalut dengan emas, baru nampak pekerjaan Roh Kudus.
Daging dan Roh Kudus itu selalu bertentangan.

Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Jadi kalau kita mau mematikan kedagingan ini dan menurut pimpinan Roh, baru Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita dan bau sifat-sifat ilahi itu nyata dalam hidup kita.
Selama daging dituruti, maka Roh Kudus tidak dapat berbuat apa-apa dalam hidup kita dan tanda-tanda atau sifat-sifat ilahi tidak nampak, yang nampak hanya hidup penuh kedagingan.

Jadi peperangan antara daging dan Roh itu ditentukan oleh kita!
Kalau kita memihak daging, mau mendengar suara daging, maka daging yang nyata dalam hidup kita. Roh Kudus sulit bekerja, sebab ada dosa! Roh Kudus adalah Roh yang kudus, yang hanya dapat bekerja dalam sikon yang kudus! Dosa melawan dan mendesak Dia (Kis 7:51).

Tetapi kalau kita mau menuruti atau menaati pimpinan Roh, daging terjepit dan mati. Kalau kita mau mengalami kematian daging (ini namanya salib, menderita karena menaati kebenaran) maka Roh Kudus dapat bekerja dengan leluasa dan sifat-sifat ilahi itu akan nampak. Begitu seterusnya, kalau kita terus mau dipimpin Roh, dan daging atau kayu itu terus dimatikan, terus diisolir, dibungkus, disalut sehingga hanya emas yang nampak, maka akan nampak pekerjaan Roh Kudus, terasa pengurapanNya, terasa pekerjaanNya, sifat-sifatNya, dan berdoa dalam Roh itu menjadi mudah dan indah.

Jadi yang memegang tombol daging atau Roh adalah kita sendiri. Mengerti atau tidak, sengaja atau tidak, tertipu atau dengan pengertian yang jelas, kitalah yang menekan tombol mana yang akan menguasai (mendominir) hidup kita.

Kita bukan robot tetapi makhluk bebas yang harus mempertanggungjawabkan keputusan, tindakan dan perbuatan kita di meja pengadilan Allah (Pkh 9:11; Rum 14:12).
Sebab itu jangan menuruti daging, tetapi menuruti Roh, termasuk di dalamnya pikul salib, (Bagi orang yang sungguh-sungguh mau hidup suci, mau mematikan daging, pikul salib karena menuruti hukum-hukum Tuhan itu tidaklah berat 1Yoh 5:3).

Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh (KJ: Berjalanlah di dalam) Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

MEZBAH DUPA

Kehidupan doa orang-orang suci yang memikul salib,

Kayu ~ tabiat daging -\ Kayu ditutup emas
--> sehingga tidak
Emas ~ tabiat ilahi -/ nampak lagi kayunya.

Orang yang mau dipimpin Roh itu, dagingnya terjepit, ditutup, disalut sehingga tidak lagi nampak sifat-sifat kedagingan, hanya sifat-sifat ilahi, antara lain berdoa dalam Roh.

Jadi mezbah dupa itu dibentuk oleh 2 perkara ini, kayu dan emas, yaitu kayu disalut emas. Begitulah doa orang-orang suci di dalam Roh itu didasari oleh 2 perkara ini.

Daging dimatikan ---> hidup benar, punya kebenaran.

Roh bekerja ---> dipimpin Roh pengurapan Roh.

Inilah doa di dalam Roh dan kebenaran yang memperkenankan Allah.

Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Di sini roh (dengan "r" kecil) menunjukkan pada roh manusia. Memang kita berhubungan dengan Allah dengan roh kita. Tetapi tanpa bantuan Roh Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa dan selalu kalah.
Roh Allahlah yang melahirbarukan kita (= menghidupkan roh kita yang mati Ef 2:1) dan Roh Allahlah yang menguatkan kita sehingga kita dapat menyembah Dia (Gal 5:16) di dalam Roh (Ef 6:18 Yud 20).

Menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran.
Kalau kita mau dipimpin Roh sehingga dagingnya dimatikan (mau mengalami kematian daging) inilah yang menjadi meja dari Mezbah Dupa, dasar dari penyembahan yang berkenan pada Tuhan.

Tidaklah heran kalau orang-orang seperti ini akan lancar berdoa dalam Roh (dalam bahasa lidah) dengan manis, sebab ada persekutuan dengan Allah. Allah berkenan dan memberkatinya, Rohkudus makin mengurapinya. Betapa indah kalau kita mau dan dapat terus menerus berdoa dalam Roh, itu hidup yang amat indah, yang membawa kepada kemenangan-kemenangan yang heran seperti yang dinyatakan dalam mahkota dari Mezbah Dupa ini, sangat indah.

Berdoalah tanpa berhenti dalam Roh dan kebenaran, itu seperti Mezbah Dupa di hadapan hadirat Tuhan ini, indah, kuat, heran, dan berkemenangan.


Blessing Family Centre

ARTI ROHANI MEZBAH DUPA

Fatsal IV

ARTI ROHANI MEZBAH DUPA

Mezbah Dupa terdiri dari: Mezbah dan Dupa.
Mezbah Dupa dan pendupaan yang mengeluarkan asap yang harum, itu menceritakan tentang dua orang suci.

Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan; itulah doa orang-orang kudus.

A. MEZBAH

dupa --> doa orang suci - kehidupan
/ (Wah 5:8) | doa dari
Mezbah / | orang-orang
Dupa \ | suci yang me-
\ } mikul salib/
mezbah --> orang2 suci. | yang hidup
sebagai "kor- | sebagai kor-
ban sembeli- | ban sembeli-
han" | han
(Rom 8:36) - (Maz 141:2)

Mezbah dalam bahasa Ibrani (Misbeach) = tempat penyembelihan. Mezbah dalam bahasa Gerika (Thusiasterion) = tempat pengorbanan.
Mezbah menceritakan tentang hidup yang dikorbankan (seperti binatang korban yang disembelih) karena Tuhan, untuk kemuliaan nama Tuhan.

Roma 8:36 Seerti yang tersurat: bahwa karena sebab Engkaulah kami dimatikan berhari-hari; maka kami dihisabkan seperti domba yang akan disembelih (TL)

Mezbah di dalam Ruangan Suci menceritakan tentang orang-orang suci (orang suci itu tingkatannya di Ruangan Suci) yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Jadi Mezbah Dupa itu berarti kehidupan doa (yang memperkenankan Tuhan) dari orang-orang suci yang memikul salib yaitu yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.

Mazmur 141:2 Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadiratMu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang (TL).

Apakah kita hidup sebagai orang dosa atau sebagai orang suci,tebusan Tuhan?
Kalau orang Kristen hidup dalam dosa, apalagi kalau diikat dosa, dengan sengaja, orang seperti ini sekalipun banyak berdoa, ia tidak akan menjadi Mezbah Dupa.

Kalau kita hidup sebagai orang suci (dan itu berarti daging disembelih terus menerus) ada harapan menjadi Mezbah Dupa, yaitu kalau orang-orang suci inin mau berdoa terus menerus di dalam Roh dan kebenaran.
Daging dan Roh itu bertentangan.

Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Kalau kita hidup dalam kesucian, itu melawan daging, itu seolah-olah mengorbankan daging, daging itu seperti dibuat korban sembelihan bagi Tuhan, itu sakit bagi daging. Ini resikonya kalau kita mau menerima Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberi kuasa kemenangan atas daging sehingga daging ditekan, "disembelih" dan tidak berdaya, tetapi kita harus mau menerima penyembelihan atau kematian daging ini. Untuk orang yang suka hidup menuruti daging, ini terlalu sakit sehingga ia mungkin tidak tahan. Tetapi kalau kita mau meninggalkan hidup dosa, kita pasti dapat menanggungnya, sebab kuasa untuk menang itu sudah kita terima dengan iman dari Tuhan Yesus.
Jadi tiap-tiap orang suci yang hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan itu secara rohani seperti domba yang tersembelih karena Kristus sepanjang hari, setiap hari (Rom 8:36), "setengah mati" terus menerus (untuk dagingnya).
Dengan kata lain kematian Kristus terus menerus bekerja di dalam kita.

2Korintus 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus (hidup yang suci seperti Yesus) juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

B. DUPA:

Yaitu doa (kata-kata) orang suci. Tanpa penyaliban daging, tidak akan keluar kata-kata doa yang memperkenankan Allah, malah sebaliknya yang akan keluar ialah kata-kata yang menyakiti Tuhan, yang penuh persungutan, pemberontakan dan berbau busuk.
Jadi kalau ada Mezbah yang menyala itu berarti daging dimatikan sehingga kuasa Tuhan bebas bekerja di dalam kita, kita bebas dan kuat menaati Firman Tuhan, dapat hidup dalam kesucian.
Kalau orang-orang seperti ini berdoa kepada Tuhan, pasti doanya itu diperkenan Tuhan, sebab ia mau hidup dalam kesucian, mau disembelih dagingnya dan pasti doanya itu bukan perkara-perkara yang dosa.

Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua (TL).

Sebab itu segala kata-kata yang keluar dari mulutnya, lebih-lebih yang ditujukan kepada Tuhan, itu seperti bau Dupa yang harum, yang sangat berkenan kepada Tuhan.

Amsal 15:8 Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya (TL).

Tetapi sebaliknya orang yang tidak mau dagingnya disalibkan, dimatikan, disembelih, maka nafsu dagingnya akan kuat (= hidup dalam kedagingan) dan dengan kuat melawan Roh, melawan Allah. Yang keluar dari mulutnya selalu pemberontakan, persungutan dan permintaan-permintaan daging. Tentu Tuhan tidak suka dan menolak doa semacam ini, sebab itu jahat dan Allah itu suci adanya.
Sekalipun orang seperti ini berdoa, doanya menjadi kebencian kepada Allah.

Amsal 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, (tidak mau taat, tidak mau hidup dalam mau hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan), juga doanya adalah kekejian.

CONTOH:

Israel tidak mau menyangkal diri, sehingga mereka dikuasai keinginan dagingnya, sebab itu doanya ialah doa minta daging, doa yang kebencian kepada Tuhan, penuh persungutan dan perlawanan.

Bilangan 11:4, 20 Maka bangsa kekacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu (hendak) pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
..melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka ia itu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadiratNya sambil katamu: Apakah gunanya kami telah keluar dari Mesir? (TL).

Allah marah dan hukuman Allah jatuh ke atas mereka.
Tetapi sebaliknya dengan Ayub sekalipun penderitaan Ayub berat, doanya tetap berkenan kepada Tuhan.
Ayub mengalami "celaka" yang amat dahsyat padahal ia sangat patuh, tertib dan sungguh-sungguh berbakti, sehingga ia tidak habis-habisnya keheranan mengapa segala perkara ini sampai terjadi, bahkan berturut-turut tetapi doanya, kata-katanya tetap benar.

Ayub 1:21 katanya: Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.

Kehendak daging Ayub mau berontak, tetapi Ayub menekannya, menyembelihnya, mematikannya, sehingga apa yang keluar dari mulutnya itu suatu doa yang sangat indah dan berkenan kepada Tuhan.

Sebaliknya, ada orang yang sudah hidup di atas Mezbah, tetapi tidak mau bertekun di dalam doa, tidak mau berseru kepada Tuhan, ini bodoh, sebab ia tidak mendapat segenap pertolongan Tuhan.

Misalnya:

Imam eli dan Hizkia. Mereka tidak mau bertekun berdoa Untuk minta kemurahan dan anugerah Tuhan. Sebab itu mereka tidak mendapat apa-apa selain yang sudah dikatakan lewat nabi-nabi Tuhan.

1Samuel 3:18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia Tuhan, biarlah diperbuatNya apa yang dipandangNya baik."

Hizkia

2Raja-raja 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"

Tuhan Yesus berkata: mintalah, berdoalah, Tuhan pasti mengabulkan doa yang sesuai dengan kehendakNya.

Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Jadi Mezbah Dupa itu mempunyai 2 faktor penting yakni dupa dan mezbah, yaitu orang suci yang pikul salib dan yang suka berdoa senantiasa (terus menerus).
Hidup sebagai Mezbah Dupa itu amat indah, harum sebab ia dihitung, diukur oleh Allah.

Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan Mezbah (ini Mezbah Dupa di dalam Ruangan Suci) dan mereka yang beribadah (TL= sembahyang) di dalamnya.

Inilah hidup yang berharga dan mulia di hadapan Allah. Pasti hidup seperti ini amat indah!
Semua orang yang indah di dalam Alkitab dan di dalam sejarah, adalah orang-orang yang seperti Mezbah Dupa. Mereka suka bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan Tuhan sering berbicara kepada mereka. Tetapi kalau hubungan ini putus, maka daging akan hidup kembali dan bau daging (keinginan-keinginan daging) itu akan menjadi jelas dan nyata sekali, seperti yang ditulis dalam (Gal 3:3-4). Belajarlah tetap hidup sebagai orang suci dan dengan bersukacita, penuh gairah tetap tekun hidup berdoa di dalam kehidupan yang suci ini.

Inilah Mezbah Dupa yang indah-indah dihadapan Allah, dan hidup yang sangat dekat dengan Allah, didepan Tabut Tahta Allah.
Meskipun demikian hubungan orang-orang suci dengan Allah tidak hanya dijalin dalam Mezbah Dupa, tetapi juga di dalam alat-alat Ruangan Suci lainnya.

Alat-alat dalam Ruangan Suci menunjukkan ibadat atau hubungan anak-anak Allah dengan Allah. Pelita Emas dan Meja Roti Pertunjukan menunjukkan hubungan dari Allah kepada manusia. Mezbah Dupa menunjukkan hubungan dari manusia kepada Allah, dan sebaliknya.

Semua alat-alat ini membuat suatu persekutuan yang erat, hidup dan indah antara manusia dan Allah.

Tanpa salah satu alat-alat tersebut, hubungan orang-orang suci dengan Allah akan pincang.
Sebab itu biarlah hidup ini menjadi seperti Ruangan Suci yang penuh dangan ketiga alat ini. Ini baru lengkap, indah dan akan menghasilkan hidup yag berbuah-buah, menyucikan kita (1Tim 4:5), sehingga dapat tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan.

Jadi Mezbah Dupa itu mutlak harus ada dalam kehidupan setiap orang suci, disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita!


Blessing Family Centre

PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)

Fatsal III
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)

Kalau seorang berada jauh dari Kemah Suci, misalnya sejauh 500 hasta, apakah ada tanda-tanda yang membuat orang itu ingat atau berpikir bahwa di dalam Kemah Suci ini ada sebuah Mezbah Dupa? Terangkanlah.
Cocokanlah jawaban saudara dengan Kidung Agung 3:6
- Apa arti mezbah?
Jadi Mezbah Dupa berarti apa?
- Di mana letak Mezbah Dupa?
- Mezbah Dupa ini termasuk satu seri perlengkapan perabotan Ruangan Suci. Apa saja yang lainnya?
- Berapa ukuran-ukurannya? Cobalah untuk mengukur dengan penggaris hasta yang ada.
- Dibuat dari bahan apa sajakah?
- Kira-kira setinggi berapa dari tubuh manusia?
- Apa saja yang ada di atas Mezbah Dupa ini?
- Ada berapa mahkota di atasnya?
Apa bedanya dengan mahkota dari Meja Roti Pertunjukan?
- Berapa tanduknya dan apa sajakah yang saudara ketahui tentang tanduk ini?
Bahan, bentuk, salutan dan di dalam upacara hari Grafirat?
- Bagaimana cara memindahkan Mezbah Dupa ini?
Alat-alat (bagian) apakah yang diperlukan untuk itu?
- Ceritakanlah tentang pendupaanemas yang ada di atasnya.
Dari mana apinya?
Berapa kali ditambahkan rempah-rempah pendupaan dalam satu hari?
Apa hubungannya dengan Pelita Emas?
- Pernahkah pendupaan ini dibawa keluar oleh Imam Besar?
- Apa saja racikan dari rempah-rempah pendupaan ini?
- Siapakah yang pernah melihat malaekat pada waktu membakar dupa? (Luk 1:10-11)
- Siapakah yang pernah menyembuhkan orang sakit pada waktu pembakaran Dupa petang hari? (Kis 3:1).

REMPAH-REMPAH PENDUPAAN

- Apa saja bahan-bahannya?
- Berapa ukuran beratnya masing-masing?
- Cara meracik dan mencampurnya tidak boleh sembarangan, bagaimana caranya dan mengapa demikian?
- perhatikan bahwa resep racikan ini tak boleh ditiru oleh siapapun dengan ancaman dibunuh bagi siapa yang meniru. Mengapa?


Blessing Family Centre

Selasa, 14 Agustus 2012

Kesaksian Vita

(*)Kesaksian Vita anak saya saat menara doa 7/8'012:

Saya di bawa dalam Roh dan sy melihat Tahta Tuhan penuh kemuliaan bersama 24 org" kudus mengelilingi takhta itu. Terus saya mendengar banyak suara berteriak " Tuhan berapa lama lagi ENGKAU akan datang membalaskan darah kami yg mati bagi Engkau ? Terus sy berkata : "Tidak ada yg tau kpn Tuhan dtg.. Tuhan yg layak menerima segala hormat dan kemuliaan, DIA lah di mana semua hikmat berasal terus saya melihat diriku berenang dgn senang sekali tetapi setelah itu Tuhan memanggil dan DIA mengurapi saya dgn Minyak saat itu juga sy merasa seluruh tubuhku panas sekali dan berMinyak dari kepala hingga kaki.
Tuhan berkata cuma orang yg di urapi dgn Minyak yg akan di terima.
Setelah itu sy melihat ada pintu besar yg terbuka Tuhan berkata kpd ku begitu masuk ke pintu :
"itu adalah tmpt pelatihan" jd saya masuk. Setelah itu Tuhan berkata kpd ku utk disampaikan :
"Carilah hal2 yg diatas, minta hal2 yg dr atas krn hidup mati kita tergantung dr pd itu.
Tuhan meyuruh saya utk sampaikn ke greja. Saya sedih,,,,
Saya melihat banyak yg tdk diurapi, hatiku sedih sekali sampai sakit rasanya.
Banyak org yg tdk minta pengurapan dari Tuhan ttpi hanya minta di urapi oleh pendeta.
Demikianlah kesaksian anak kami Vita saat berdoa.
♡☀Å♏έN☀♡


Blessing Family Centre

Minggu, 08 Juli 2012

LUKISAN

Fatsal II

LUKISAN

LETAK DAN KESAN UMUM

Mezbah Dupa terletak di dalam Ruangan Suci. Kalau kita masuk ke dalam Ruangan Suci, maka dari ke 3 alat yang ada di dalamnya, Mezbah Dupalah yang paling jauh ke dalam, tepat di depan tirai. Mezbah ini nampak jelas berkilau-kilauan, sebab dari luar nampaknya seluruhnya dibuat dari emas.
Karena cahaya pelita yang kuning (memakai minyak zaitun) dan karena semua alat-alatnya dari emas, termasuk Mezbah Dupa ini, maka seluruh Ruangan Suci itu berkilau-kilauan warna kuning emas, begitu anggun dan indah.

Selain itu bau harum rempah-rempah pedupaan langsung semerbak di hidung kita.
Tinggi Mezbah Dupa ini kurang lebih sampai di pinggang (2 hasta = -+ 90 cm).

BAHAN

Dibuat dari kayu penaga dan seluruhnya disalut emas sehingga sama sekali dari luar tidak nampak kayu, seolah-olah seluruhnya dari emas, padahal dalamnya kayu.

UKURAN DAN BENTUK

Lebar : 1 hasta bujur
Panjang : 1 hasta sangkar
Tinggi : 2 hasta

Jadi bentuknya itu seolah-olah seperti 2kubus (dengan sisi 1hasta) ditumpuk dengan tepat berimpit menjadi satu.

PERMUKAAN ATASNYA

Rata dan disalut emas.
Ada mahkota emas berkeliling.
Ada 4 tanduk dari kayu yang sama, menjadi satu dengan Mezbah dan disalut dengan emas.

Ada pedupaan (perukupan) emas berisi bara api dari Mezbah Korban Bakaran dan rempah-rempah pedupaan di atasnya, sehingga siang malam terus menerus mengeluarkan asap yang harum, memenuhi seluruh Kemah Perhimpunan.
Pada waktu Imam Besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci satu tahun sekali, ia harus membawa pedupaan emas ini sertanya (Ibr 9:4).

PENGUSUNGNYA

Mezbah ini diangkat dengan pengusungnya. Untuk ini diperlukan:
* 2 tongkat dari kayu penaga yang disalut emas.
* 4 gelang dari emas, masing-masing 2 gelang pada satu sisi, pada sudut-sudutnya.

Tongkat itu dimasukkan ke dalam gelang-gelang ini dan dengan demikian Mezbah Dupa ini diusung para Imam.

GRAFIRAT

Tiap tahun satu kali pada hari Grafirat, Imam besar mengadakan grafirat pada tanduk itudengan darah korban karena dosa.

REMPAH-REMPAH PEDUPAAN

Terdiri dari:
1. Getah mur.
2. Lawang.
3. Ramala.
4. Kemenyan murni.

1. Mur, ialah getah dari pohon mur. Getah itu tidak akan keluar dengan sendirinya, kecuali kalau ada luka atau dilukai. Pohonnya tentu "sakit" kalau keluar getah, seperti manusia yang berdarah.

2. Lawang dan
3. Rasamala.
Hanya disebut satu kali dalam ayat ini, tidak ada keterangan lebih lanjut, tetapi suah pasti bahwa kedua bahan ini termasuk rempah-rempah yang berbau harum.

4. Kemenyan. Inilah bahan yang memberi bau yang khas dari dupa. Seluruh Kemah dipenuhi dengan bau ini, bahkan tentu menjalar sampai di sekitarnya (Syir 3:6).

Garam. Dalam terjemahan bahasa inggris (NKJ) disebutkan bahwa rempa-rempah itu digarami (dengan garam tentuya). Dalam bahasa aslinya (malach) juga berarti digarami.
Dengan garam, pembakaran akan menjadi lebih baik dan sempurna. Garam sendiri kalau dibakar tidak menghasilkan bau harum.

PEMBUATANNYA:

Dari masing-masing bahan itu diambil sama banyak dan sama berat, lalu dicampur, digarami, ditumbuk sampai halus. Serbuk inilah yang disebut dupa, atau rempah-rempah pedupaan yang dibakar di atas Mezbah Dupa (Kel 30:7-8).

Pembuatan rempah-rempah ini menurut cara-cara keahlian tukang rempah-rempah.
Resep racikan dupa ini menjadi barang yang maha kudus!

TEMPATNYA

Dimanakah dupa yang sudah dibuat itu diletakkan? Ingat, ini adalah bahan yang maha suci? Sebab itu tidak boleh diletakkan sembarangan.

Keluaran 30:36 Sebagian dari ukupan (dupa) itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit (kata "sedikit" dalam TL, KJV, YLT, NIV tidak ada) dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.

Dalam ayat ini dikatakan bahwa dupa ini diletakan di depan tabut. Ini bukan berarti di dalam Ruangan Maha Suci, sebab tidak ada Imam yang boleh masuk ke dalamnya (Im 16:2 hanya Imam besar 1 tahun satu kali saja boleh masuk dalam Ruangan Maha Suci). Padahal setiap hari Imam-imam yang masuk Ruangan Suci harus mengambilnya, membakarnya di atas Mezbah Dupa.

Sebab itu letak dari tempat penyimpanan dupa ini ialah di dalam Ruangan Suci di antara tabut dan Mezbah Dupa, yaitu diantara tirai dan Mezbah Dupa.

PEMBAKARAN DUPA

Waktu untuk membakar dupa ialah: pagi dan petang setiap hari.
Pada pagi hari Imam masuk Ruangan Suci untuk membereskan Pelita (memadamkan, mengatur, membersihkan dan lain-lain). Sekaligus dengan ini ia menambahkan rempah-rempah pedupaan ini (dan bara api dari mezbah) di atasnya supaya pembakaran berlangsung terus.
Pada petang hari Imam menyalakan pelita. Juga pada saat ini ia menambahkan rempah-rempah di atas pedupaan itu. Dengan demikian sepanjang hari Mezbah Dupa menyala terus-menerus tanpa berhenti, selalu mengeluarkan asap yang harum di hadapan Tuhan, bahkan begitu seterusnya sepanjang segala turunan Israel (Ingat berdoa di dalam Roh yang non stop!).

LARANGAN

1. Selain daripada yang sudah ditentukan di atas, tidak boleh di bakar dupa asing = dupa yang lain, atau segala macam korban lainnya di atas Mezbah ini!

2. Siapapun juga tidak boleh membuat dupa atau racikan semacam resep ini untuk dirinya sendiri. Orang yang melanggar dihukum mati.


Blessing Family Centre

Kamis, 05 Juli 2012

MEZBAH DUPA

BAB XIII
MEZBAH DUPA

A. UMUM

Fatsal I
AYAT-AYAT POKOK

1. PERINTAH

Terjemahan lama
Keluaran 30:1-10
1. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan pula sebuah meja akan membakar dupa di atasnya: perbuatkanlah dia dari pada kayu penaga.

2. Sehasta akan panjangnya dan sehasta lebarnya, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta dan tanduknya hendak berhubung dengan dia.

3. Dan salutkanlah dia dengsn emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknya, dan perbuatkanlah dia suatu karangan emas kelilingnya.

4. Dan lagi perbuatkanlah padanya dua bentuk ge-lang emas, di bawah karangan itu pada kedua sisi nya, kiri-kanan, ia itu akan tempat kayu pengusung supaya dapat di usung oranglah akan dia.

5. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga, lalu salutkanlah dia dengan emas.

6. Maka meja itu hendaklah kautaruh di hadapan tirai yang menudungi tabut asyahadat, di hadapan tutup grafirat yang di atas assyahadat itu, yaitu di tempat Aku datang mendapatkan kamu kelak.

7. Maka di atas meja itulah akan dibakar rempah-rempah yang harum baunya oleh Harun pada sebilang pagi, apabila diisinya pelita hendaklah dibakarnya itu.

8. Maka apabila dipasang Harun akan pelita itu pada petang hari, hendaklah ia itupun di bakar olehnya, maka selalu ia itu suatu bau-bauan yang harum di hadapan hadirat Tuhan di antara segala turunanmu.

9. Maka diatas meja itulah jangan engkau membakar dupa yang lain atau korban bakaran atau persembahan makanan dan lagi jangan engkau curahkan kepadanya persembahan minuman.

10. Maka pada setahun sekali hendaklah Harun mengadakan grafirat bagi tanduk-tanduknya dengan darah korban karena dosa yang diampuni; pada setahun sekali hendaklah diadakannya grafirat baginya diantara segala bangsa kamu, maka inilah kesucian segala kesucian bagi Tuhan adanya.

Terjemahan Baru
Keluaran 30:1-10.
1. "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kau buat itu dari kayu penaga;

2. sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu.

3. Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kau buat bingkai emas sekelilingnya.

4. Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.

5. Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas.

6. Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.

7. Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.

8. Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan Tuhan di antara kamu turun-temurun.

9. Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

10. Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi Tuhan."

K.J.V
Exodus 30:1-10
1. And thou shalt make an altar to burn incense upon: of shittim wood shalt thou make it.

2. A cubit shall be the length thereof, and a cubit the breadth thereof; four-square shall it be: and two cubits shall be the height thereof: the horns thereof shall be of the same.

3. And thou shalt overlay it with puregold, the top thereof, and the sides thereof round about and the horns thereof; and thou shalt make unto it a crown of gold round about.

4. And two golden rings shalt thou make to it under the crown of it, by the two corner thereof upon the two sides of it shalt thou make it; and they shall be for places for the staves to bear it withal.

5. And thou shalt make the staves of shittim wood, and overlay them with gold.

6. And thou shalt put it before the vail that is by the ark of the testymony, before the mercy seat that is over the testimony, where I will meet wiht thee.

7. And Aar'on shall burn thereon sweet incense every morning: when he dresseth the lamps, he shall burn incense upon it.

8. And when Aar'on lighteth the lamps at even, he shall burn incense upon it, a perpetual incense before the Lord throughout your generations.

9. Ye shall affer no strange incense thereon, nor burnt sacrifice, nor meat offering; neither shall ye pour drink offering thereon.

10. And Aar'on shall make an atonement upon the horns of it once in a year with the blood of the sin offering of atonements: once in the year shall he make atonement upon it throughout your generations: it is most holy unto the Lord.

2. PELAKSANAAN

Terjemahan Lama
Keluaran 37:25-28.
25. Maka diperbuatkannya meja pedupaan itu daripada kayu penaga, panjangnya sehasta, lebarnyapun sehasta, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya adalah berhubung dengan dia.

26. Lalu disalutkannya emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknyapun dan diperbuatnya akan dia suatu karangan emas kelilingnya.

27. Dan lagi diperbuatkannya padanya dua bentuk gelang daripada emas di bawah karangan itu, pada kedua sisinya pada kiri-kanannya, akan tempat kayu pengusung, supaya ia itu dapat diusung oranglah.

28. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya daripada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas.

Terjemahan Baru
Keluaran 37:25-28.
25. Dibuatnyalah mezbah pembakaran ukupan itu dari kayu penaga, sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, empat persegi, tetapi dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya seiras dengan mezbah itu.

26. Disalutnyalah itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya.

27. Dibuatnyalah dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya, pada kedua rusuknya, pada kedua bidang sisinya, sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.

28. Dan dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas.

K.J.V
Exodus 37:25-28.
25. And he made the incense altar of shittim wood: the lenght of it was acubit, and the breadth of it a cubit, it was four square; and two cubits was the height of it; the horns thereof were of the same.

26. And he overlaid it with pure gold, both the top of it, and the sides there of round about, and the horns of it: also he made unto it a crown of gold round about.

27. And he made two rings of gold for it under the crown therof, by the two corners of it, upon the two sides thereof, to be places for the staves to bear it withal.

28. And he made the staves of shittim wood, and overlaid them with gold.

3. TERJEMAHAN PERBANDINGAN
(Diambil dari semua terjemahan yang dicantumkan dalam Daftar Istilah)

PERINTAH:
Keluaran 30:1-10

1. Dan hendaklah engkau membuat sebuah MEZBAH untuk membakar DUPA diatasnya; Hendaklah engkau membuatnya dari kayu penaga.

2. Panjangnya : 1 hasta dan
lebarnya : 1 hasta,
dan tingginya : 2 hasta;

TANDUK-TANDUKNYA:
hendaklah dari yang sama.

3. Hendaklah engkau menyalutkannya dengan emas murni, (bagian) atasnya dan sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya. Dan hendaklah engkau membuatkan untuknya sebuah MAHKOTA dari emas sekelilingnya.

4. Dan hendaklah engkau membuatkan baginya 2 GELANG emas dibawah mahkota itu, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya hendaklah kau membuatkannya, yaitu tempat tongkat-tongkat untuk mengusungnya.

5. Dan hendaklah engkau membuat TONGKAT-TONGKAT itu dari kayu penaga dan menyalutkannya dengan emas.

6. Dan hendaklah engkau meletakannya di depan Tirai yang dekat Tabut Perjanjian, di depan kedudukan - rahmat (KJ: Mercy seat, tutup Tabut Perjanjian, TL: Tutupan Grafirat) yang ada di atas perjanjian, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.

7. Dan HARUN akan membakar dupa yang harum di atasnya setiap pagi. Ketika ia mendandani (young: to do good, make right) pelita, hendaklah ia membakar dupa di atasnya.

8. Dan ketika Harun menyalakan pelita pada senja, hendaklah ia membakar dupa di atasnya, suatu pedupaan yang terus menerus di hadapan Allah, sepanjang segala turunanmu.

9. JANGANLAH mempersembahkan dupa yang asing di atasnya, atau korban bakaran, atau persembahan makanan, juga jangan engkau mencurahkan persembahan minuman ke atasnya.

10. Dan hendaklah Harun membuat suatu grafirat di atas tanduk-tanduknya setahun sekali dengan darah dari korban karena dosa yang diampuni (ditebus); satu tahun sekali hendaklah ia membuat grafirat di atasnya sepanjang segala turunanmu. Ini Maha suci kepada Allah.

PELAKSANAAN
Keluaran 37:25-28

25. Maka ia membuat MEZBAH DUPA itu dari kayu penaga,
- panjangnya 1 hasta,
- lebarnya 1 hasta, 4 persegi; dan
- tingginya 2 hasta.

TANDUK-TANDUKNYA itu dari yang sama.

26. Dan ia menyalutnya dengan emas murni, baik (bagian) atas nya, sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya. Ia juga membuat baginya sebuah MAHKOTA EMAS sekelilingnya.

27. Dan ia membuat 2 GELANG dari emas untuk itu dibawah mahkota tersebut, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya, yaitu tempat tongkat-tongkat untuk mengusungnya.

28. Dan ia membuat TONGKAT-TONGKAT dari kayu penaga serta menyalutnya dengan emas.

REMPAH-REMPAH KEHIDUPAN
Keluaran 30:34-38

34. Dan Tuhan berkata kepada Musa, ambilah olehmu

REMPAH-REMPAH yang harum:

- GETAH MUR
- LAWANG, dan
- RASAMALA, rempah-rempah yang harum ini dengan
- KEMENYAN yang murni, masing-masing sama beratnya.

35. Dan hendaklah engkau membuatnya menjadi suatu DUPA (NKJ: bau-bauan), suatu perbuatan menurut keahlian tukang rempah-rempah, digarami (NKJ), murni dan suci.

36. Dan hendaklah kau tumbuk sebagian daripadanya sampai sangat kecil-kecil (TL: halus), dan letakkanlah dari padanya di depan Perjanjian (Tabut) dalam Kemah perhimpunan, dimana Aku akan bertemu dengan engkau. Itu akan menjadi Maha kudus kepadamu.

37. Dan tentang dupa (bau-bauan) yang harus kau buat itu, janganlah engkau membuat bagi dirimu seperti racikan tersebut. Itu akan menjadi kepadamu suci bagi Allah.

38. Barangsiapa yang membuat serupa itu, untuk menghirup baunya akan ditumpas dari antara bangsanya.


Blessing Family Centre

FUNGSI PELITA

Bab XII E
FUNGSI PELITA

Fatsal XIV
DI DALAM PERTUMBUHAN IMAN

A. PERTUMBUHAN IMAN

Iman seorang yang percaya itu bertumbuh, dan Alkitab menggambarkan hal ini seperti pertumbuhan manusia biasa.

1. LAHIR BARU, MENJADI ORANG BARU.

Yohanes 3:3,5 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Setiap orang harus dilahirbarukan untuk dapat masuk dalam kerajaan Surga. Ini proses pertama dari hidup rohani kita dari Pintu Gerbang sampai Pintu Kemah. Dengan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi kita, kita dilahir barukan, menjadi orang-orang baru. Kelahiran seorang bayi ditandai dengan air, darah dan roh (tangis si bayi). Begitu juga secara rohani ada tanda atau kesaksian Roh (suara), air dan darah.

1Yohanes 5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Oleh darah Tuhan Yesus dosa kita diampuni dan kita dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa.

1Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau mas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Dalam babtisan air kita bangkit dalam suatu hidup yang baru seperti Kristus.

Roma 6:4 Demikianlah kita dikuburkan sertanya oleh babtisan (air) itu kedalam maut, supaya sebagaimana Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, sedemikian itu juga inipun dapat berjalan dalam suatu hidup yang baharu (TL).

Oleh Rohkudus yang masuk di dalam hati kita, kita berseru-seru "Abba ya Bapa", ini suatu materai dari Allah bahwa kita sekarang sudah disahkan sebagai anak Allah.

Galatia 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!".

Roma 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Demikianlah proses permulaan ini yaitu kelahiran baru yang dirampungkan dengan babtisan Rohkudus.

2. KANAK-KANAK ROHANI

Semua orang beriman pada permulaannya menjadi kanak-kanak rohani, yang haus akan Firman Tuhan seperti bayi yang haus akan susu.

1Petrus 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi (TL: kanak-kanak) yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani (KJV: susu Firman Allah), supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.

Tetapi kita tidak boleh tinggal sebagai kanak-kanak terus.

Efesus 4:14 Supaya jangan lagi kita menjadi kanak-kanak, beralun-alun seperti gelombang, dan ditiup oleh segala jenis angin pengajaran, dengan semu daya manusia dan cerdiknya, yang membawa kepada segala akal yang sesat (TL) (lihat: 1Kor 3:1).

3. DEWASA ROHANI

Setiap orang beriman harus secepatnya menjadi dewasa rohani.

Ibrani 5:12,14 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan azas-azas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (lihat juga Ibr 6:1).

Dalam pertumbuhan jasmani setiap orang memerlukan jangka waktu yang lebih kurang sama untuk menjadi dewasa, yaitu kira-kira 17-20 tahun. Pertumbuhan rohani agak berbeda. Jangka waktu ini dapat jauh lebih pendek (lebih cepat), tergantung dari orangnya masing-masing dan dari gembala yang membimbing sejak dari permulaannya. Seorang yang penuh Rohkudus dan mau sungguh-sungguh dipimpin Roh, dalam 1 atau 2 tahun sudah dapat mulai menjadi dewasa rohani. Tetapi ini belum sampai pada puncak pertumbuhan rohaninya!

4. SEMPURNA SEPERTI KRISTUS

Inilah tujuan akhir pertumbuhan iman kita, menjadi sempurna roh, jiwa dan tubuh.

1Tesalonika 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Sehingga menjadi sempurna seperti Kristus, setara dengan Kristus sebagai mempelainya.

1Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diriNya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab, kita akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.

Efesus 5:27,32 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan Jemaat.

B. TUMBUH

Ruangan Suci menceritakan tentang pertumbuhan rohani dari bayi/ kanak-kanak sampai menjadi dewasa.
Alat-alat dalam ruangan suci merupakan kunci dan fasilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan iman. Sebab itu kita perlu mengerti dan mengalami hidup yang suci di dalam Roh (ini seperti berjalan di dalam Ruangan Suci), supaya kita tumbuh dengan baik. Baik Meja Roti Pertunjukkan, Pelita dan Mezbah Dupa semuanya merupakan fasilitas atau kunci untuk pertumbuhan yang betul.
Kalau seorang beriman tumbuh, sekalipun belum sampai pada puncaknya (belum sama seperti Kristus), itu sudah berarti banyak. Sebab, sampai di mana ia tumbuh selama di dunia ini, itulah ukuran kemuliaannya di dalam kerajaan Surga untuk kekal selama-lamanya!

Lukas 19:16-17 Maka datanglah yang pertama itu serta menghadap, serta berkata: Ya Tuan, Perak Tuan yang sekati itu menjadi sepuluh kati lebihnya.
Maka kata Tuan itu kepadanya: Sabaslah hai hamba yang baik; oleh sebab engkau setia dengan yang sedikit, engkau diberi kuasa memerintah sepuluh buah negeri (TL).

Hamba ini berhasil mengerjakan harta tuannya dari 1 kati menjadi 10 kati, sebab itu ia diperkenankan menjadi raja dari 10 negeri/ kota. Begitu pula, sampai di mana pertumbuhan kita, itulah ukuran kita di Surga yang kekal.
Sebab itu jangan malas untuk tumbuh, bergairah, sebab ini sangat berarti untuk kekal!
dalam bab ini kita khusus mempelajari pertumbuhan rohani yang terjadi kalau kita hidup sebagai Pelita Emas yang selalu bersinar.

C.PERTUMBUHAN DENGAN PELITA

Selain Tuhan Yesus, kita juga terang dunia.

Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak akan tersembunyi.

Menjadi pelita yang bersinar itu berarti menjadi berkat, melayani jiwa-jiwa dalam pelayanan yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita.
Pelayanan itu besar pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani. Tanpa pelayanan seseorang sukar bertumbuh rohaninya. Seorang yang melayani dalam kesucian, sesuai dengan Firman Tuhan, di dalam pengurapan Rohkudus akan bertumbuh dengan pesat.

PETRUS
Seorang nelayan yang sederhana dan tidak terpelajar (Kisah 4:12), itu tidak banyak berarti di dalam masyarakat, juga di dalam kerajaan Surga. Tetapi sebab Petrus bergairah dalam pelayanan dengan tulus, maka dalam waktu yang sangat pendek (kira-kira 3 1/2 tahun) Petrus menjadi seorang yang dewasa rohani, penuh dengan pengurapan Rohkudus dan dapat menanggung pekerjaan Tuhan yang besar-besar.
Coba Petrus tidak mau ikut dalam pelayanan, maka ia tidak akan tumbuh begitu pesat dalam rohaninya dan akan tetap tinggal sebagai seorang nelayan biasa di tasik Galilea, juga seorang yang tidak banyak berarti di dalam rencana pekerjaan Allah. Tetapi sebab Petrus mau meninggalkan jalanya dan mengikut Tuhan Yesus dengan setia dan tulus, maka Petrus bertumbuh begitu cepat sehingga menjadi alat Tuhan yang indah.

MUSA
Musa juga demikian. Sekalipun Musa seorang pembesar istana, seorang yang terdidik dan terkenal, tetapi kebesarannya tidak lebih sampai kuburan saja. Sesudah mati ia hanya dikenal sebagai seorang pembesar Mesir, tetapi dalam alam kekekalan ia bukan apa-apa. Namun waktu Musa mau melayani Tuhan, sekalipun pada permulaannya dengan berat, tetapi Musa pergi dengan tulus, jujur dan dengan hati yang suci, maka dengan cepat Musa bertumbuh menjadi orang yang rohani. Pada waktu ia kembali ke Mesir, tinggkat rohaninya masih sangat rendah, masih bersungut-sungut. Tetapi sesudah dalam pelayanan dalam beberapa bulan saja (belum setahun) Musa meningkat begitu tinggi, sehingga ia bercakap-cakap dengan Tuhan muka dengan muka (Kel 19). Sangat pesat dan indah.
Pelayanan dengan hati yang tulus itu membuat orang-orang suci tumbuh dengan cepat.

Mengapa rohani tumbuh pesat dalam pelayanan yang suci?
Bagaimana prosesnya?

Terlebih dahulu kita harus mengerti apa syarat-syarat pelayanan rohani.

D. SYARAT-SYARAT PELAYANAN ROHANI ADALAH:

1. Pelayanan harus dengan hati yang suci.

Pelayanan dengan dosa (dengan kebencian, dengan iri, dengan prcabulan, dengan pencurian, dengan kesombongan dan dengan dosa-dosa lainnya) tidak akan menghasilkan pertumbuhan rohani tetapi justru mendatangkan hukuman yang dahsyat! Beberapa banyak pelayan-pelayan Tuhan rusak rohaninya, murtad, oleh sebab ikut pelayanan dengan tidak tulus. Mereka menjadi mati rohani, seperti Hofni dan Pinehas yang melayani dengan dosa-dosa percabulan dan bertuhankan perut (1Samuel 2:22-23).
Sebaliknya, kalau seorang melayani dengan hati yang suci (seperti Petrus dan Musa), ia akan tumbuh dengan pesat sekali.
Sebab itu jangan sembarangan melayani, tetapi melayani dalam kesucian, itu membuat pertumbuhan rohani yang amat pesat.

2. Motivasi (maksud hati) yang tulus.

Jangan ada maksud-maksud yang tidak tulus, yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, yang melawan kehendak Allah.
Ada orang yang berapi-api melayani Tuhan, tetapi dengan api yang salah, dengan semangat dan motif yang salah. Misalnya dengan semangat "tidak mau kalah", dengan iri, dengan ingin merebut kepujian, dengan ingin akan uang dan sebagainya. Orwng-orang seperti ini di dalam pelayanan akan menghalalkan banyak cara-cara duniawi dan dosa-dosa, sehingga pelayanan limpah dengan dosa dan melawan Allah!
Mereka justru akan mati dalam pelayanan, dihukum Allah seperti Nadab dan Abihu. Mati dalam pelayanan artinya rusak rohaninya, undur dan murtad, dan itu justru di dalam pelayanan! Mungkin alasannya karena kesalahan pemimpinnya, dituduh atau karena salah faham, atau berkelahi dan persoalan-persoalan lainnya dalam pelayanan sehingga akhirnya undur dan mati rohaninya (orang-orang ini mudah mati rohani sebab penuh dengan dosa dan tidak ada pertolongan Roh Kudus, bahkan setan bekerja di dalam hatinya!).

Imamat 10:1-2 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu.
Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan Tuhan api yang asing (api yang lain) yang tidak diperintahkanNya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan Tuhan.

Pelayanan kita harus dengan motif yang tulus, yaitu karena mencintai Tuhan!

Yohanes 21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, adakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau" Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu".

3. Melakukan kehendak Allah

Dalam pelayanan kita harus mengetahui bahwa bentuk atau macam pelayanan yang kita kerjakan itu adalah kehendak Allah dan cara-caranyapun adalah cara-cara yang sesuai kehendak Allah. Kita perlu mempunyai ayat-ayat pegangan yang kuat sebagai dasar keyakinan kita bahwa pelayanan yang kita lakukan itu sesuai dengan kehendak Allah, dan cara-cara kerja kita itu berada di dalam pimpinan Roh senantiasa.

Efesus 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Jangan membuat pelayanan sendiri, apalagi dengan maksud-maksud pribadi, itu bukan pekerjaan Tuhan. Kalaupun memakai nama Tuhan, itu mencatut nama Tuhan, dan ini akan mendapat hukuman dari Tuhan!
Betapa indah kalau kita mengetahui bahwa kita melakukan kehendak Allah, sehingga sekalipun ada halangan, hambatan dan gangguan, kita tidak gentar dan tidak mudah putus asa, sebab kita tahu bahwa kehendak Allah pasti jadi.
Jangan lupa, juga cara-caranya harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Banyak kali karena ambisi atau karena ingin lekas berhasil, maka ia memakai segala macam cara yang ada, dan semua cara duniawi juga dihalalkan. Dengan bohong, tipu, pura-pura, menyanjung-nyanjung suap dan sebagainya.
Sebab itu kita harus memeriksa semuanya supaya pelayanan dan cara-cara melayani ini selalu sesuai dengan Firman Tuhan dan dalam pimpinan RohKudus.

4. Berbuah-buah bagi Tuhan

Jangan asal melayani, tetapi miliki sasaran yang betul yaitu untuk menghasilkan buah-buah bagi Tuhan.

Lukas 13:9 Mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!

Sebab kalau kita berbuah-buah lebat, kita memuliakan Allah.

Yohanes 15:8 Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.

Jangan sampai pelayanan kita bantut (= tidak berbuah-buah). Kalau tidak ada buah, kita harus memeriksa diri dan bertanya-tanya pada Tuhan, supaya kita dapat menemukan sebab-sebabnya, memperbaikinya dan dengan pertolongan Tuhan dapat berbuah-buah.

E. PROSES PERTUMBUHAN DALAM PELAYANAN

1. KELEMAHAN-KELEMAHAN DIKIKIS HABIS

Dalam pelayanan. lebih-lebih dengan banyak kesukaran dan persoalan (menghadapi macam-macam orang dan macam-macam peristiwa) maka segala kelemahan si pelayan Tuhan itu nampak jelas. Misalnya: kurang sabar, mudah marah, kikir, sombong, condong pada percabulan, ingin puji, tidak jujur, sukar mengampuni dan sebagainya.

Kalau kita mau membuang kelemahan-kelemahan itu (dengan iman kita pasti dapat melakukannya, sebab Roh Kudus akan menolong kita!) maka kita akan bertumbuh. Jadi oleh pelayanan segala kelemahan yang ada (yang belum nampak) itu menjadi kentara dan dikikis habis, lalu kita bertumbuh!

2. SIFAT-SIFAT BARU BERTUMBUH

Sifat-sifat baru, terutama kasih akan bertumbuh. Dalam pelayanan, pelayan Tuhan ini dihadapkan (bahkan seringkali dituntut) sudah menjadi seperti Tuhan Yesus. Penuh dengan sifat-sifat yang baru.
Sebab itu dalam pelayanan kita mendapat banyak kesempatan untuk menumbuhkan sifat-sifat yang baru, tentunya dengan iman. (Dengan iman berarti kita menganggap seperti sudah mempunyai semua sifat-sifat ini, lalu bertindak dan hidup dengan sifat-sifat yang baru ini Markus 11:24).
Bahkan dengan banyak gangguan, tantangan, pencobaan dan kesukaran-kesukaran dalam pelayanan, sifat-sifat baru ini dimatangkan dan diuji, hingga dapat bertumbuh dengan subur dan baik!
Justru di dunia yang penuh dengan banyak kejahatan dan dosa inilah sifat-sifat baru itu dapat tumbuh dengan subur.
Di Surga sukar untuk menumbuhkan sifat-sifat baru, misalnya rendah hati, jujur, setia, tulus dan sebagainya, karena di sana semua orangnya baik-baik dan tidak ada kejahatan, sifat-sifat yang baru sulit ditumbuhkan dan dimatangkan.
Demikianlah di dalam pelayanan selama di dunia ini, sifat-sifat baru ini dapat tumbuh dengan baik.

3. MAHIR PIKUL SALIB

Pelayanan berarti korban. Tanpa korban tidak ada pelayanan yang betul. Lebih banyak pelayan, lebih besar mezbahnya, lebih banyak sengsara salib yang harus ditanggung. Dalam pelayanan kita pasti akan menghadapi banyak salib.

Sebab itu kalau dengan tulus, jujur dan suci dalam melakukan pekerjaan Tuhan, maka kita akan mendapat banyak kesempatan mengalami sengsara lahir bathin karena Tuhan (= sengsara salib). Kalau kita bersukacita, mau menanggungnya dengan rela, maka makin lama kita akan makin bertambah mahir memikul salib. Akhirnya seperti Tuhan Yesus, kita akan menjadi orang yang mahir dalam sengsara, mahir pikul salib, "terbiasa dengan sengsara".

Yesaya 53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kitapun Dia tidak masuk hitungan.

Kalau seorang makin mahir menderita bagi Kristus, itu berarti bahwa ia makin tumbuh rohaninya, tumbuh dalam pelayanan.

4. PENGALAMAN-PENGALAMAN BARU DENGAN ALLAH

Dalam pelayanan, Roh Kudus akan memimpin kita dalam banyak perkara-perkara baru. Tuhan tidak terbatas dengan cara-cara tertentu saja. Tuhan yang Mahatahu dan Mahakuasa itu dapat memakai banyak cara-cara yang baru, lebih-lebih pada akhir zaman ini. Sebab itu orang yang taat dan patuh dipimpin Roh akan makin lama makin limpah dengan banyak cara-cara yang baru di dalam pengalamannya berjalan dengan Allah.
Tentu pengalaman-pengalaman ini sesuai dengan Firman Allah sebab Allah tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan FirmanNya sendiri! Allah itu tidak susut dan selalu benar! Pengalaman-pengalaman baru dengan Allah itu selalu cocok dengan Firman Allah, sehingga kita juga makin mengerti kebenaran-kebenaran Firman Tuhan dalam pengalaman-pengalaman ini.
Betapa indah kalau kita melayani dalam pimpinan Tuhan. Setiap persoalan atau gangguan akan menjadi pengalaman baru dengan Allah dan dengan demikian kita makin bertumbuh.

5. HAUS AKAN FIRMAN TUHAN

Orang yang sungguh-sungguh ingin melayani Tuhan dengan syarat-syarat yang betul, sebab rindu melayani dengan baik, ia akan belajar Firman Allah dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Akan ada kehausan dan kerinduan yang besar akan Firman Allah pada orang-orang yang setia melayani.
Belajar Firman Tuhan untuk ditaati, itu sangat efektif. Kita akan lebih cepat mengerti Firman Tuhan kalau langsung dipraktekkan (dengan selalu bersandar pada kuasa Roh Kudus).
Sebab itu kita akan cepat tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dalam menghayatinya, sehingga lebih banyak Firman yang "menjadi daging" dan kita bertumbuh oleh karenanya.
Sangat indah pertumbuhan rohani orang yang suka melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus.

6. MAHIR MEMAKAI SENJATA-SENJATA DAN FASILITAS ROHANI

Dalam pelayanan banyak tantangan dan peperangan dengan iblis.
Karena itu kita harus memakai segala alat peperangan rohani yang sudah disediakan Tuhan! Kalau tidak, kita akan kalah, tidak berbuah-buah, bahkan dapat dihancurkan setan. Firman Tuhan dan Rohkudus akan mengajarkan dan memimpin kita memakai segala senjata-senjata peperangan ini!

Karunia-karunia Roh itu salah satu senjata yang sangat kita perlukan untuk pelayanan, supaya dapat berkembang dengan baik dalam pelayanan. Dalam pelayanan ada banyak kesempatan (= latihan) untuk memakai senjata-senjata atau fasilitas-fasilitas dari Allah ini. Mungkin pada permulaan kita belum mahir menyampaikan nubuat atau bertindak dengan kuasa, bahkan mungkin masih canggung dan kurang tepat, tetapi dengan banyak kesempatan (= latihan), kita dapat makin tepat menuruti pimpinan Roh, sehingga makin mahir memakai macam-macam karunia Roh.
Juga jabatan, doa puasa, perisai iman, pedang Roh, bersyukur, lemah lembut dan sebagainya harus kita pergunakan sebab berulang-ulang di dalam pelayanan, kita berada dalam keadaan yang "mendesak", sehingga kita harus memakainya. Semua ini membuat kita makin mahir dan makin tumbuh secara rohani.

7. IMAN TUMBUH

Kesukaran, kekurangan, ketidakmampuan, terjepit dan banyak lagi kesukaran dalam pelayanan membuat kita betul-betul membutuhkan tindakan-tindakan iman sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Sebab itu dalam pelayanan kita lebih banyak harus bertindak dengan iman daripadw dalam segi-segi hidup lainnya. Dengan perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan iman ini, iman kita akan makin bertumbuh dan menjadi besar bahkan sampai akhirnya menjadi sempurna.

Yakobus 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Ini berarti pertumbuhan!

8. MAKIN MAHIR BERJALAN DALAM ROH

Tanpa Roh Kudus, semua pelayanan kita sia-sia dan bantut (= tidak berbuah), bahkan dapat habis! Sebab itu orang yang sungguh-sungguh melayani, lebih-lebih dalam pelayanan yang berat dan padat, akan sangat tergantung dari pimpinan Rohkudus.

Kisah 11:12a Maka Roh menyuruh aku pergi bersama-sama dengan mereka itu dengan tiada syak (TL).

Kita sangat membutuhkan pimpinan Roh Kudus ini. Sebab itu dalam pelayanan yang baik, dengan syarat-syarat yang betul, semua pelayan Tuhan akan makin mahir berjalan dalam Roh, apalagi mahir, maka seperti Henokh, kita akan bertumbuh dengan pesat kepada kesempurnaan Tuhan. Sangat indah dan heran!

Semua hal-hal ini menceritrakan bagaimana proses seorang beriman bertumbuh di dalam pelayanan. Tetapi jangan lupa, ini berlaku untuk pelayanan yang suci, tulus, seperti yang telah diterangkan dalam syarat-syarat pelayanan di atas. Betapa indah pelayanan yang tulus, betapa besar pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani. Sebab itu setiap orang beriman harus menjadi saksi-saksi Kristus, Pelita-pelita yang bersinar dalam kesucian, sehingga boleh tumbuh dengan baik dalam hidup rohaninya.
Menjadi Pelita dengan betul berarti bertumbuh dalam pelayanan yang suci.


Blessing Family Centre

Selasa, 03 Juli 2012

PELITA YANG DIPADAMKAN

Fatsal XIII

PELITA YANG DIPADAMKAN

Keluaran 27:20-21 Haruslah kauperintahkan kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang murni untuk lampu (pelita), supaya orang dapat memasang lampu (pelita) agar tetap menyala. Di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir (tirai) yang menutupi tabut hukum, haruslah Harun dan anak-anaknya mengaturnya (menyalakannya) dari petang sampai pagi di hadapan Tuhan. Itulah suatu ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel turun-temurun (lihat juga Imamat 24:2-3).

Pelita ini dinyalakan dari petang sampai pagi hari, sepanjang malam. Biasanya imam yang bertugas, masuk Ruangan Suci sehari dua kali, pagi dan petang. Pada waktu petang hari pelita tersebut dinyalakan oleh imam, supaya menyal terus sepanjang malam, dan pada pagi hari pelita itu dipadamkan. Setiap kali, imam masuk ke dalam Ruangan Suci, ia juga membakar dupa di atas Mezbah dupa.
Kita ini pelita-pelita Tuhan, dan kita harus menjadi pelita yang selalu menyala bagi Tuhan.

A. BILAKAH PELITA KITA DIPADAMKAN?

Jatah umur setiap orang tidaklah sama. Juga masa menyala semua orang tidak sama panjangnya.

1. Ada yang menyala sampai nafas terakhir.
Hamba-hamba Allah yang setia, akan tetap bersinar dan berbuah-buah sampai saat terakhir di atas bumi. Itu amat indah (Maz 92:15). Menyala sampai mati, sebab memang jatah waktunya sudah habis (kecuali bunuh diri, ini dosa rangkap 5, langsung masuk neraka!).
Orang yang sempurna sekalipun belum mati, ia berubah dalam sekejap, naik ke tahta Allah. Ia terus menyala buat Tuhan, tetapi sekarang dengan cara yang lain, yaitu dengan cara pelayanan orang sempurna, seperti pelayanan Tuhan Yesus sesudah kebangkitan (Kis 1:3).

2. Ada yang masih hidup, tetapi pelitanya sudah padam, ini biasanya karena dosa atau percintaannya. Sebab orang yang bersinar dengan tulus dan suci akan penuh dengan sukacita. Jalan dengan Allah itu amat indah. Orang seperti ini tidak ingin berhenti bersinar bagi Tuhan. Tetapi kalau orang itu sudah kena tipu setan, kena tipu daya dosa sehingga ia ingin berbuat dosa (sudah dosa!) atau ada percintaan dosa, maka ia ingin berhenti bersinar sebab ingin melazatkan daging. Celaka!
Wai, kalau ia tidak bertobat, pelitanya akan padam terus. Kalau sampai mati atau sampai Tuhan datang pelitanya tetap padam, maka ia akan ditolak ke luar dari Surga seperti 5 anak dara yang padam pelitanya (Mat 25:11-13).

3. "Pensiun?"
Ada orang yang merasa dirinya sudah cukup lama bersinar bagi Tuhan, mungkin sudah beberapa puluh tahun, lalu sekarang ingin pensiun. Bagaimana?
Hamba-hamba Allah tidak ada yang pensiun.
Sampai rambut putih, tetap bersinar, tetap berbuah-buah (Anak manusia sendiri juga tidak pensiun. Sesudah mati dan bangkit, terus melayani, bahkan sesudah kenaikan ke Surga, Ia terus melayani kita dari sebelah kanan Allah Bapa (Rom 8:34 1Yoh 2:1).
Jabatan-jabatan Gerejani boleh digantikan oleh orang-orang yang lebih muda, tetapi sebagai hamba Allah, ia tetap bersinar sampai nafas terakhir. Jangan tertipu alasan pensiun. Pensiun itu istilah dan cara-cara duniawi. Seorang hamba Allah sepatutnya bersinar terus pelitanya sampai mati.
Ingin pensiun (atau lebih terus terang: berhenti!) dari pelayanan adalah tanda-tanda rohani yang berbahaya sebab:

a. Orang yang cinta Tuhan tetap ingin hidup suci, taat dipimpin Roh, terus memperkenankan Tuhan dan ini berarti bersinar terus. Tidak mau bersinar lagi itu mungkin karena simpan dosa atau ada percintaan perkara-perkara duniawi.

Ada seorang yang menjabat sebagai tua-tua sidang sudah 35 tahun terus menerus. Ia merasa sudah cukup lalu mengundurkan diri. Tetapi sebetulnya ia berhenti itu karena ia kena ikatan Video dan makin lama menjadi makin duniawi. Ia kena tipu setan dan undur.

Jangan sampai tertipu oleh iblis sehingga mati dalam dosa lalu binasa untuk kekal.

b. Pensiun atau menganggur itu berbahaya.
Orang yang menganggur mudah dibujuk setan sehingga dosa dan keduniawian masuk dan pelitanya padam. Selagi tentaranya berperang mati-matian, Daud nganggur, berjalan-jalan di atas atap rumahnya dan setan menerpa hamba Allah yang baik ini tetapi nganggur. Daud kena, pelitanya padam, bahkan menjadi begitu gelap (2Sam 11:2). Jangan ingin atau merencanakan berlibur dari bersinar, itu amat berbahaya, apalagi memadamkannya sendiri, tetapi hiduplah bagi Tuhan dan mati itu untung (Pil 1:21).

B. APA YANG TERJADI WAKTU PELITA PADAM?

1. Padam pada waktu mati atau kedatangan Tuhan, itu sangat indah. Salib akan digantikan mahkota yang mulia dan kekal.

Roma 8:17-18 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Untuk bersinar bagi Tuhan itu memerlukan banyak pengorbanan. Orang yang mau menjadi berkat (menjadi pelita yang bersinar) itu harus mau korban. Tanpa korban, tidak ada sinar yang keluar dari pelita kita. Semua pengorbanan karena Kristus (bukan karena ambisi, puji atau maksud-maksud tersembunyi lainnya), semuanya akan berubah menjadi kemuliaan yang abadi!

2Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan yang kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Bahkan kita sudah merasakan hal ini sejak di dunia.

1Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Kalau seorang menderita karena Kristus, itu sakit. Tetapi kalau ia mengambil keputusan bahwa ia mau menanggung derita itu untuk Kristus, maka Rohkudus mengurapinya dengan khusus, yaitu Roh kemuliaan diam di atasnya (lihat terj. KJV). Dan ini membuat orang itu merasakan sukacita yang indah di dalam hatinya.
Sebab itu orang-orang beriman yang mengerti hal itu, sama sekali tidak keberatan menderita sengsara dan "rugi" karena Kristus, bahkan bersukacita (Mat 5:9-11) dan melompat kegirangan (Luk 6:23).

Misalnya waktu Petrus dan Yohanes ditangkap dan dianiaya karena Kristus, mereka bersedia dan rela menderita karena Kristus. Sebab itu waktu mereka dipukul, mereka mau mengalami penderitaan itu, maka Roh kemuliaan turun ke atas mereka sehingga mereka bersukacita! Heran, orang-orang tidak mengerti mengapa mereka dapat bersukacita, padahal mereka dipermalukan dan dianiaya. Ini disebabkan karena oh kemuliaan turun ke atasnya sehingga mereka bersukacita.

Kisah 5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang mahkamah agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Juga pada waktu Paulus dan Silas ditangkap, dipermalukan, dianiaya dan dipasung seperti penjahat kelas berat, padahal mereka justru melakukan kehendak Allah. Tetapi mereka mau menderita karena Tuhan, sehingga mereka bersukacita, sebab Roh kemuliaan turun ke atasnya. Mereka menyanyi-nyanyi memuji nama Tuhan. Orang-orang yang melihatnya menjadi heran, tidak mengerti.

Kisah 16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

Mengapa orang-orang ini bersukacita? Sebab Roh kemulian turun ke atasnya, sehingga mereka merasa sukacita, dan Rohkudus mencelikkan mata hatinya sehingga mereka dapat mengerti dengan jelas bahwa semua aniaya ini akan berubah menjadi kemuliaan yang abadi di dalam kerajaan Surga. Betapa indah!
Semua derita karena Kristus akan menjadi mahkota kemuliaan. Segala yang sudah kita buat bagi Tuhan itu akan mengikut menyertai kita sebagai pahala dan kemuliaan untuk kekal (Wah 14:13; 22:12).
Di surga sudah tidak ada salib lagi. Di Surga sudah tidak ada lagi orang yang menghina, menela, mencuri, merugikan, menyakiti hati, dsb.nya. Di Surga tidak ada sengsara Salib, hanya di dunia, sebab itu kita tidak dapat menambahi lagi ukuran kemuliaan kita di Sana.
Oleh karena itulah kita bersedia, rela dan bersukacita menderita karena Tuhan selagi hidup di dunia ini. Orang yang bersungut-sungut karena sengsara Kristus itu buta, tidak mengerti, bodoh dan tertipu oleh iblis. Salib Kristus itu sungguh-sungguh mulia untuk abadi.

2. Padam karena dipadamkan sendiri, ngeri, gelap sekali!

Kalu pelita dipadamkan sendiri, akan terjadi macam-macam celaka, yaitu:

a. Akan menjadi sangat gelap. Setan akan masuk dan dosa akan berkelimpahan.

Matius 6:23b Sebab itu, jikalau terang yang di dalam dirimu menjadi gelap alangkah besarnya gelap itu! (TL)

Ia berhenti bersinar sebab hatinya penuh dengan dosa dan percintaannya. Sebab itu sesudah padam pelitanya, ia akan melazatkan dagingnya, tumbuh dengan cepat dalam dosa-dosa dan kenajisannya sehingga bergelimpangan dengan dosa dan gelap sekali.
Ini seperti anak terhilang, berhenti bersinar dan pergi menuruti nafsunya, hidupnya jadi kotor sekali.

b. Hidup jadi sia-sia, tidak berarti.

Seperti Nuh, sesudah sukses yang sangat besar lalu kena tipu manisnya air anggur, sehingga ia mau melazatkan diri dalam anggur. Ia khusus menjadi peladang untuk menghasilkan air anggur (kesukaan duniawi). Akibatnya ia mabuk dan menjadi telanjang.

Kejadian 9:20-21 Arakian, maka Nuh mulai menjadi seorang peladang, ditanamnyalah pokok anggur satu kebun.
Maka diminum oleh Nuh air anggur itu, lalu iapun mabuklah, maka berbaringlah ia dengan telanjang di tengah-tengah kemahnya (TL).

Sebab itu hidup Nuh menjadi rusak. Sebetulnya ia dapat menjadi sempurna seperti Henokh, tetapi karena suka bahkan mabuk dalam anggur (= kesukaan duniawi), pelitanya padam dan hidupnya menjadi sia-sia.
Dalam 350 tahun sesudah air bah Nuh tidak mempunyai pengalaman apa-apa, apalagi yang indah-indah dengan Allah. Padahal tingkat hidup Nuh sudah begitu tinggi, begitu dekat dengan Allah.
Henokh dalam waktu 300 tahun saja sudah dapat menjadi sempurna. Sebetulnya kalau Nuh terus hidup dengan Allah, mungkin 100 tahun lagi ia sudah menjadi sempurna seperti henokh. Sayang Nuh tertipu oleh anggur sampai mabuk dan meninggalkan cara hidup berjalan dengan Allah.
Hidup Nuh menjadi sia-sia sebab ia mabuk anggur.

Jangan mengejar perkara-perkara dunia yang fana, sebab mau menuruti daging, mau main-main dalam dosa dan keduniawian. Orang seperti ini tidak lagi mau melayani Tuhan, tidak lagi mau pikul salib, pelitanya akan padam dan hidupnya menjadi sia-sia!
Jangan sampai tertipu oleh iblis! Orang yang mau mengicip-icip kesukaan daging, tidak mau bersinar lagi dan pelitanya menjadi padam.

Lukas 5:39 Maka tiada seorangpun yang minum air anggur lama, ingin akan air anggur yang baharu, karena katanya: "Yang lama itulah sedap rasanya" (TL).

c. Semua pahalanya lenyap dan binasa.

Kalau orang ini padam pelitanya, lalu undur dan murtad, maka bukan saja hidupnya menjadi sia-sia dan hina, tetapi juga semua yang sudah dilakukannya dahulu itu hilang dengan sia-sia dan ia binasa di dalam dosanya (kalau tidak bertobat).

Yehezkiel 33:13 Jikalau FirmanKu kepada orang yang banar, bahwa dengan sesungguhnya ia akan hidup, dan ditaruhnya harapnya pada kebenarannya, lalu dibuatnya mana yang tidak betul, maka segala kebenaran tiada akan diingat, melainkan iapun akan mati juga di dalam kejahatan yang dibuatnya (TL).

Betul-betul sia-sia.

Galatia 3:3-4 Adakah kamu sebegitu bodoh? Sedang kamu sudah mulai dengan Roh, sekarang kamu hendak menyudahkan atas peri duniawi? (TB: daging) Sia-siakah kamu menanggung hal yang sekian banyak itu? Jikalau sungguh, ia itu menjadi sia-sia (TL).

Orang yang masuk neraka tidak mempunyai pahala sama sekali. Sekalipun dahulu ia sudah menabung banyak pahala, itu semua lenyap dengan sia-sia. Sangat ngeri dan rugi kekal. Bertahan sampai keakhir, jangan sampai pelitanya padam, itu rugi, hilang semua pahalanya dan binasa.
Jangan berhenti bersinar, jangan dipadamkan sendiri. Bertahanlah sampai Tuhan sendiri yang memadamkan pelita kita (= dipanggil pulang).
Jangan seperti Elia yang minta mati (= minta dipadamkan) pelitanya. Coba kalau Tuhan mengabulkan doa Elia dan ia mati, ia rugi besar. Elia tidak akan mengalami perkara-perkara besar dengan Allah. Bahkan tidak akan mengalami menjadi sempurna. (Kadang-kadang Tuhan tidak mau mengabulkan doa kita seperti disini, sebab itu merugikan kita sendiri!).
Apalagi andaikata Elia putus asa dan bunuh diri, langsung masuk neraka kekal, betul-betul rugi besar dan kekal.

Bunuh diri itu melawan rencana dan kehendak Allah, melawan waktu Allah, merusakkan bait Allah, membunuh, tidak bertobat, dosa rangkap 5, langsung masuk neraka. Jangan tertipu oleh logika setan. Bagaimanapun juga orang bunuh diri akan masuk neraka (bacalah buku kecil tentang bunuh diri).
Jangan memadamkan pelita kita sendiri, sabar, dan harap kekuatan dari Tuhan.

C. SETIA BERSINAR SAMPAI KE AKHIR

Wahyu 2:10c Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bagaimana kita dapat setia bersinar sampai akhir?

Selama kita lekat di dalam Kristus (Yoh 15:1-8) maka kita akan bersinar terus. Lekat dengan Kristus berarti daging mati, sehingga Roh kita hidup dengan Roh Kudus (Roma 8:13-14), tumbuh dalam kesucian, tekun dalam Firman Tuhan, doa, pelayanan dan persekutuan. Ini membuat hidup menjadi segar dan penuh sukacita senantiasa, ini menjadi kekuatan kita.

Nehemia 8:11c Sebab itu janganlah kamu berdukacita karena kesukaan yang daripada Tuhan itulah kekuatanmu! (TL).

Cari dan nikmatilah selalu air anggur baru dari Firman Tuhan dan Rohkudus, dalam persekutuan dan pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci.
Tinggallah teus di dalam kesukaan Tuhan. Pasti tahan, pasti kuat bahkan dapat tumbuh makin tinggi, suci dan mulia.
Jadi orang yang mau diolah, sehingga dagingnya mati sama sekali, segala keinginan-keinginannya sudah dimatikan, akan mudah bersinar sampai akhir, bahkan dengan sukacita.
Tetapi kalau setiap kali datang percobaan ia masih mau menuruti daging, sehingga selalu jatuh bangun dalam keinginan daging, berat bagi orang ini bertahan terus sampai ke akhir, jangan ada percintaan dosa, itu menjadi celaka dan sebab kejatuhan.
Berdiri benar di hadapan Tuhan. Belajar berjalan dalam Roh seperti Henokh, terus menerus setiap saat setiap hari, maka kita akan kuat, bertahan, bahkan hidup menjadi makin berarti, makin lebat berbuah, makin mulia.
Jangan simpan dosa atau keinginan-keinginannya, itu kelemahan yang mematikan/ menjatuhkan banyak orang-orang beriman bahkan orang-orang rohani yang besar-besar.
Jangan merasa sudah cukup pikul Salib, dan mau berhenti, itu masuk jerat maut setan. Kalau belum mati, belum selesai pikul Salib! Jangan berhenti pikul Salib, jangan berhenti bersinar. Salib diganti mahkota bukan di dunia, tetapi di Surga (sekalipun penuaian segala pengorbanan kita sudah kita alami sebagian di dunia (Gal 6:9)) tetapi mahkota kemuliaan itu di Surga, bukan di bumi. Jangan mencari kemuliaan atau kepujian itu di dunia sekarang, nanti keliru, kita harus memegang Luk 17:10, kita ini hamba yang tak berguna, yang tak berlayak akan segala puji dan kemuliaan, semua itu milik Allah.
Seringkali orang-orang yang sudah "senior", tua, lama bersinar dan sukses, lalu merasa patut ditinggikan, dipuji lebih daripada yang lain. Ini berarti tidak lagi mau memikul salib, (menderita karena kebenaran), tidak mau rendah hati lagi, tidak mau direndahkan karena Kristus tetapi minta ditinggikan bahkan menuntut dipuji. Hati-hati, ini tanda kejatuhan tingkat lanjutan! Memang, orang-orang yang setia dan berbuah-buah itu patut diharagai, tetapi jangan dikultuskan, jangan disanjung dan dipuji, itu kebiasaan yang jahat Ams 27:14/ 29:5. Hanyalah Tuhan yang patut dipuji.
Beberapa orang rohani suka memakai cara-cara duniawi. Dengan menerima penghormatan yang berlebih-lebih, ini kepujian manusiawi, apalagi yang terus menerus, melekat atau dilekatkan kepada dirinya sendiri, ini berbahaya!

Roma 2:29b Maka kepujian orang itu bukannya daripada manusia melainkan daripada Allah (TL).

Orang-orang ini akan direndahkan oleh Tuhan (Mat 13:12). Meskipun Tuhan masih dapat memakai hamba-hambaNya yang suka puji ini, tetapi ini tidak betul, ini mendukakan Tuhan dan akhirnya kalau tidak bertobat, dapat padam pelitanya dan menjadi sangat gelap.

Memang sulit untuk berkenan pada Tuhan dan juga ingin menjadi orang besar, tenar dan populer di dunia.

Lukas 16:15b Karena apa yang nampak tinggi kepada manusia, itulah kebencian kepada Allah (TL).

Kepujian kita itu dari Tuhan, bukan dari manusia! Jangan menuntut hak kesenioran, bahkan menikmatinya. Patutlah Tuhan yang selalu disembah, ditinggikan, dipuji-puji dan dipermuliakan, dan kita ini makin berkurang-kurang!
(Daging sakit sekali kalau tidak dipuji-puji dan ditinggikan!). Tetapi selama kita hidup, kita tetap mau memikul salib, tetap bersinar untuk memuliakan nama Tuhan. Bersinarlah terus bagi Tuhan.

D. SAAT PEMADAMAN

1. Untuk anak-anak Allah.

Jatah waktunya habis. Ini sudah ditentukan (Pengkhot 3:2). Allah yang tahu segala perkara lebih dahulu, Dialah yang mengizinkan dan menentukan kematian itu. Inilah "fajar pagi" untuk orang itu, atau hari kedatangan Tuhan. Mati dan kedatangan Tuhan itu praktis nilainya sama untuk orang yang mati.
Allah menentukan kematian untuk anak-anakNya dengan cinta dan kemaha tahuanNya sebab itu saatnya pasti pada waktu yang paling menguntungkan anak-anakNya.

a. Kalau Allah melihat bahwa orang itu masih dapat berbuah dan terus meningkat, ia tidak akan "memetik" anakNya ini, pasti Tuhan akan menyelamatkan dan memberi hidup dan kuasaNya. Tuhan itu baik! Memang di Surga jauh lebih enak daripada di bumi (Pil 1:23), tetapi kesempatan untuk meningkat, mulia dan berbuah-buah itu hanya ada di dunia. BiasanyaTuhan memanggil pulang anak-anakNya pada saat puncak tertinggi.

b. Kalau Allah melihat bahwa anakNya ini akan merosot, tidak kuat bertahan atau akan jatuh, seringkali Tuhan angkat lebih dahulu. Masih ada lagi beberapa faktor lainnya yang diperhitungkan Allah untuk mengakhiri hidupnya, tetapi pasti hal ini dilakukan dengan cinta, di dalam kemaha-tahuanNya dan kemaha-kuasaNya. Sebab itu segala tindakan Allah pasti dilakukannya untuk menjadi keuntungan bagi anak-anakNya. Sebab itu kalau kita masih hidup, percayalah pada Allah bahwa kita pasti menang dan masih akan berbuat beberapa perkara yang indah dengan Tuhan. Jangan putus asa. Berjalanlah dengan Tuhan dan berbuatlah perkara-perkara yang besar dengan Tuhan (maz 60:14); Tuhan memberikan kita kehidupan ini untuk menang, untuk berbuah-buah dan untuk berbuat perkara-perkara besar dengan Allah.
Kadang-kadang kita dapat menemukan bukti-bukti bagaimana orang-orang beriman, lebih-lebih hamba-hambanya, yang dipanggil Tuhan sebelum kejatuhan atau kehancuran pelayanannya. Tuhan pasti akan berbuat yang terbaik bagi kita, sebab Ia cinta, maha tahu dan maha kuasa. Jangan syak akan tindakanNya. Misalnya:

Hizkia dipanggil pulang, sebelum berbuat banyak perkara-perkara yang bodoh, tetapi menolak (2Raj 20:1-2). Di sini jelas kelihatan bahwa dalam 15 tahun extra yang diminta Hizkia tidak ada perkara-perkara rohani yang indah yang dibuat Hizkia, hanyalah hal-hal jasmani (kolam dan saluran air). Justru Hizkia menjadi kutuk bagi orang Israel, sebab membuka diri bagi utusan-utusan Babil. Salah satu akibat kutuk itu ialah Daniel menjai tawanan dan sida-sida di Babil. Coba Hizkia mau "pulang", ia akan senang di Surga dan tidak menjadi laknat bagi Israel dan turunannya.
Tuhan ahu lebih dahulu semua yang akan terjadi, sebab itu jangan kita menolak dan menyesali hal-hal yang dibuat dan di tentukan oleh Tuhan. Kita perlu mengerti kehendak Tuhan dengan baik dan jelas, sebab itulah yang terbaik!

2. Ukuran untuk orang dunia itu lain!

Orang-orang yang tidak akan mau percaya/ selamat, Tuhan sudah tahu lebih dahulu dan bagi Tuhan, mereka tidak berarti, segala saat dapat disuruh pulang. Biasanya orang-orang ini limpah dengan segala dosa dan kejahatannya. Namun seringkali mereka dibiarkan saja oleh Tuhan (sekalipun mendatangkan bencana pada umatNya) untuk menjadi ujian, percobaan, latihan dan berkat bagi umatNya. Kadang-kadang orang-orang ini mempunyai hubungan keluarga, sehingga Tuhan tidak sembarangan mencabutnya, supaya jangan berakibat buruk (yang tidak diharapkan oleh Allah) bagi anak-anakNya (Mat 13:29).

E. KESIMPULAN :

Orang-orang suci sebagai Pelita Tuhan harus bersinar. Orang beriman yang tidak bersinar, tidak berbuah, akan dikerat (Yoh 15:2), inilah hidup yang sia-sia. Tetapi yang berbuah-buah, bersinar, akan makin dibersihkan dan dipelihara Allah. Pasti hidup seperti ini akan makin lama makin indah dan makin berarti.
Jangan ada dosa, keinginan atau percintaan dosa, mematikan roh, dan menguatkan daging, sehingga tidak mau korban, tidak mau pikul Salib melainkan melazatkan daging (=berhenti bersinar). Ini salah satu sebab terbesar mengapa orang-orang beriman memadamkan pelitanya sendiri.
Buanglah setiap dosa dan bersukacitalah selalu dalam Roh dan FirmanNya di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, maka kita akan tahan bersinar terus, bahkan dengan gairah dan sukacita.

Kalau sudah sampai waktunya, Tuhan yang akan memadamkan sendiri pelita kita, bukan kita sendiri! Kalau Tuhan yang memadamkan, itu yang paling indah.

Sabar menunggu kedatangan Tuhan, tetapi jangan dengan percintaan duniawi, melainkan dengan sukacita di dalam RohKudus.

Jangan berlibur atau berhenti bersinar. Sekalipun sudah lama bersinar dan tidak mempunyai jabatan dalam Gereja, tetap tetaplah bersinar, penuh RohKudus (penuh minyak persediaan) menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita.
Satu kali semua sengsara karena Kristus akan diganti dengan mahkota yang mulia dan abadi.


Blessing Family Centre

Minggu, 01 Juli 2012

PENGUSUNG DAN PEMBUNGKUSNYA

Fatsal XII
PENGUSUNG DAN PEMBUNGKUSNYA.

Bilangan 4:9-10 Lalu mereka harus mengambil sehelai kain ungu tua (TL. KJV. NIV: biru) dan menudungkannya kepada kandil (pelita) untuk penerangan dengan lampu-lampunya (pelita), sepit-sepit dan penadah-penadahnya, dan segala perkakas (tempat) minyaknya yang dipakai untuk mengurus kandil (pelita) itu. Dan mereka harus meletakkannya dengan segala perkakasnya ke atas tudung (KJV: within a covering. TL: dibungkuskan dengan kain tudung) dari kulit lumba-lumba (TL: gajah mina) dan meletakkannya di atas usungan (pengusung).

Ini cara mengusung pelita.

RAHASIA PELAYANAN
_______________________________________
| I. Pelita dan semua alatnya_ |
| II. Dibungkus kain biru \ A. Tidak |
| III. Dibungkus mina gajah / Boleh |
| IV. Pengusung _/ Dilihat |
| _____________________________________ |
| Di atas pengusung ---------> B. Tidak boleh |
| dipegang |
|_______________________________________|

Kaki pelita, semua pelita dan alat-alatnya dibungkus kain biru, lalu dibungkus lagi dengan kulit gajah mina, kemudian ditaruh diatas pengusung.

A. TIDAK BOLEH DILIHAT

Jadi yang boleh memegang dan dan melihat pelita (dan alat-alat lain di dalam Kemah) hanya imam-imam saja.
Imam-imam yang membongkar, memasang dan memelihara pelita ini dengan segala perkakasnya.
Orang Lewipun tidak boleh melihat dan menjamahnya, juga orang Israel, lebih-lebih lagi orang kafir. Sebab itu waktu pelita (dan alat-alat lain) diusung orang, semua harus ditutup, dibungkus seperti pelita ini.
Semua orang-orang lain hanya melihat bungkusan kain mina gajah di atas pengusung.

I. PELITA DAN ALAT-ALATNYA.

Pelita dan alat-alatnya ini menceriterakan tentang pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci. Ini tidak boleh dilihat sembarang orang, artinya harus ditutup, dirahasiakan. Inilah rahasia pelayanan.
Mengapa tidak boleh dilihat? Mengapa dirahasiakan? Apakah ada dosa-dosa didalamnya? Tidak! Di dalam Tuhan (di dalam Ruangan Suci, di dalam kesucianNya) itu tidak ada dosa. Tidak ada perkara gelap di dalam Allah.

1 Yohanes 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (= dosa).

Jadi rahasia-rahasia ini bukan rahasia dosa, seperti banyak rahasia-rahasia dalam perkumpulan manusia duniawi.

Lalu, rahasia apakah ini?
Inilah rahasia pelayanan, yaitu segala seluk beluk pelayanan dan persekutuan orang-orang suci, dalam segala seginya, yang patut dirahasiakan supaya tidak merugikan pekerjaan Allah dan orang-orang suci itu sendiri.
Kita harus mencamkan baik-baik bahwa di dalam bungkus kulit mina gajah dan kain biru ini hanya ada emas, tidak ada perkara-perkara yang najis, semua suci. Rahasia pelayanan ini bukan berarti menuntut dan membela yang salah, dosa, najis, bukan. Tetapi di dalam pelayanan, di dalam menghadapi segala masalah kita harus dapat merahasiakan hal-hal itu dengan hati yang suci, dengan pikiran, angan-angan dan kehidupan yang suci seperti Allah. Kita harus melayani dengan hati emas, pikiran emas, mata emas, tangan emas, mulut emas, seperti Kristus. Ini Pelita emas dan perkakas emas yang di tutup di atas pengusung. Ini termasuk :

1. RAHASIA PELAYANAN TERHADAP UMAT TUHAN.

Amsal 25:9 Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain.

Di dalam pelayanan kepada orang-orang yang mengalami kesukaran dalam hidupnya, atau yang jatuh dan terikat dalam dosa dengan segala akibat-akibatnya, biasanya ada banyak rahasia-rahasia pribadi yang kita lihat. Mereka mempercayai kita sebagai hamba-hamba Tuhan, sebagai imam-imam Tuhan untuk menolong persoalannya itu. Sebab itu mereka mengakui dan menceriterakan semua. Dengan hikmat dan kuasa Tuhan, kita membawa mereka pada pemecahan persoalan itu, atau kalau ada kejatuhan di dalam dosa-dosa, kita merebut mereka kembali dari dosa, membimbingnya pada pertobatan yang sungguh-sungguh sehingga darah Yesus menutup dosanya dan mereka dipulihkan kembali. Segala persoalan-persoalannya dan semua yang sudah ditutup darah Yesus, jangan kita ceriterakan kepada orang lain, sebab itu sudah dilupakan Tuhan (Ibr 8:12; Yehez 43:25; Maz 103:12).
Kalau kita menberitakan kesalahannya yang sudah dibereskannya ini maka:

a. Kita membukakan rahasia saudara kita, seperti yang tertulis dalam Amsal 25:9. Tuhan tidak berkenan! Kalau orang itu sendiri membukakan perkaranya pada orang, tidak apa-apa, tetapi jangan dari mulut kita. Orang-orang beriman harus dapat dipercaya dalam segala perkara 1Tim 3:11.

b. Kita merugikan saudara kita tersebut.

Mengapa?
Orang-orang dunia dan orang-orang kristen yang bodoh yang mengetahui kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya, dapat memakai hal ini untuk mengambil untung atau faedah-faedah daripadanya, menuduhnya, menghina, merendahkan bahkan dapat menekan dan merugikannya secara jasmani dan rohani, oleh karena kesalahan-kesalahannya itu. Tuhan sudah melupakan dosa yang sudah dibereskan, tetapi setan, orang-orang dunia dan orang Kristen yang bodoh, lebih-lebih yang sentimen kepadanya, itu tetap mengingat-ingat segala dosa-dosanya, untuk menghantamnya kembali pada saat yang tepat.

Amsal 11:13 Barangsiapa yang membawa mulut itu, ia itu membuka rahasia, tetapi orang yang setiawan hatinya itu melindungkan perkara itu (TL).

Sebab itu jangan bodoh, jangan merugikan orang yang kita layani karena Tuhan.

1Petrus 4:8 Maka yang terutama sekali, hendaklah kamu sangat berkasih-kasihan sama sendirimu, karena kasih itu menutup dosa yang banyak (TL).

Menutup segala dosa/ dosa yang banyak itu bukan berarti membenarkan yang salah, itu salah dan menjadi dosa. Jangan membela yang salah, tetapi jangan juga memberitakan dosa-dosa yang sudah ditutup darah Yesus, itu melawan darah Yesus, menghina darah Yesus yang sudah menyucikan orang itu, itu hebat! (sebab darah Yesus berkata: "Sudah bebas!", tetapi orang-orang yang melawan pekerjaan darah Yesus berkata: "Lihat dosa-dosa itu, hebat!" Ini betul-betul menghina pekerjaan darah Yesus). Kalau orang yang bersangkutan sendiri yang menceritakan segala dosa-dosanya (misalnya dalam kesaksian atau percakapannya) itu hak dan resikonya sendiri.
Kalau seorang saudara seiman tetap tinggal dalam dosanya dan tidk mau bertobat, maka paraa pemimpinnya patut menasehati dia (Mat 18:15-17); Tetapi kalau ia terus menerus tetap tidak mau bertobat, maka dosa-dosanya itu harus diumumkan dalam sidang dan ditempelak (disalahkan) supaya semua orang tahu dan tidak sampai ketularan dosa-dosanya atau dirugikan oleh dosa-dosanya.

1Timotius 5:20 Maka orang yang telah sabit (YLT: tetap, terus menerus di dalam) dosanya, hendaklah engkau templak di hadapan orang sekalian, supaya orang lain itu berasa takut (TL) (Baca juga Titus 1:13).

Jadi di dalam pelayanan kita tidak mengumumkan atau membuka dosa atau kesalahan orang lain yang sudah ditutup oleh darah Yesus (orang itu sudah bertobat). Tetapi orang beriman yang keras hati dan terus menerus hidup dalam dosa, tidak mau bertobat sekalipun sudah dinasehati, dosanya kita buka di hadapan seluruh sidang, supaya yang lain takut dan tidak ketularan.

2. RAHASIA PELAYANAN PEKERJAAN TUHAN YANG SUCI

Matius 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu"

Babi dan anjing adalah gambaran dari orang-orang yang tidak bbertobat, baik orang dunia maupun orang-orang Kristen tradisi dan yang undur.

2Petrus 2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Perkara-perkara kesucian jangan dibahas dengan orang-orang dosa, orang-orang dunia atau orang-orang Kristen duniawi (yang hidup di dalam dosa). Orang berdosa itu orang lama, sebab itu mereka tidak dapat mengerti pikiran orang suci (yang sudah diganti dengan pikiran Kristus - 1Kor 2:16 - yaitu pikiran yang sesuai dengan Firman Tuhan). Cara brpikir orang suci yang sesuai dengan Firman Tuhan itu sering kali menjadi kebodohan bagi orang-orang dunia.

1 Korintus 2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Mereka tidak dapat mengerti pengorbanan orang-orang beriman, mereka tidak dapat mengerti kejujurannya, kesuciannya, ketaatannya, imannya, doanya, gairahnya, kasihnya, mereka seringkali menganggap fanatik atau bodoh. Sebab itu seringkali mereka menghinakan atau justru mereka tersontoh (sebab tidak dapat mengerti), sehingga mereka undur, berbalik dan diperalat setan untuk mengacaukan dan merusakkan pekerjaan Tuhan.
Babi ini menginjak-injak mutiara itu dan anjing-anjing menginjak-injak barang yang kudus lalu berbalik menyerang kita sendiri, menyerang dan merusakkan pekerjaan Tuhan.

Ada seorang yang cinta Tuhan memberi korban sejumlah uang yang cukup besar. Ia memberi dengan sukacita dan rela, sama sekali tidak terpaksa. Saudaranya yang belum percaya diberitahu menjadi marah. Ia mulai mencari segala cara dan jalan untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari saudaranya "yang bodoh" ini. Ia berkata: "kamu bodoh, kena tipu sehingga uang dihambur-hamburkan untuk Gereja". Semua barang atau uang yang pernah diberikan kepada saudaranya diminta dan dituntut kembali. Timbul masalah, "anjing" itu menginjak-injak korban yang suci itu dan babi itu berbalik menyerang dia.

Meskipun saudara kandung, tetapi tidak percaya Tuhan, tidak perlu diberitahu rahasia penyerahan, rahasia iman kepada Tuhan 1Tim 3:9. Orang kafir tidak akan mengerti dan membuat banyak kekacauan dengan nasehat dan tindakannya.

Seringkali hamba-hamba Tuhan tidak sadar akan hal ini. Rahasia-rahasia dalam pelayanan diceritakan kepada anggota-anggota keluarga yang dekat dengan mereka tetapi belum bertobat (mungkin saudara kandung, om atau tantenya yang dekat dengan dia, sahabat-sahabat dekat dan orang-orang lain yang belum percaya kepada Tuhan!). Mereka ini orang-orang dekat tetapi dihadapan Allah mereka itu masih "babi-babi" dan "anjing-anjing", sebab itu tidak patut kita membicarakan atau menceritrakan seluk beluk pekerjaan Tuhan kepada mereka!

Misalnya tentang keuangan, "babi-babi dan anjing-anjing dekat" ini tidak mengerti tentang uang Allah, dan bagaimana dengan kasih dan pengorbanan orang-orang suci ini mempersembahkannya kepada Tuhan. Juga tentang pengumpulan uang, penggunaannya, lebih-lebih kalau jumlahnya banyak. Mereka hanya mengerti nilai uang secara perdagangan duniawi. Sebab itu mereka akan menghasilkan komentar-komentar dan nasehat-nasehat duniawi, nasehat dan dorongan dari roh dagang yang bisa merusakkan ketulusan hati si hamba Tuhan itu sendiri.
Lewat orang-orang dekat ini, iblis menipu, menyesatkan serta merusakkan pekerjaan Tuhan, diinjak-injaknya barang yang kudus dan mutiara-mutiara yang brharga itu.

Kalau hamba-hamba Tuhan berembuk dengan hamba-hamba Tuhan lain yang suci, sekalipun bukan orang dekat, tetapi karena Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang suci (yang tulus dan mempunyai pikiran Kristus, kasih akan Kristus serta pengertian Firman Tuhan yang baik) akan memberi nasehat, saran dan komentar yang baik, yang dapat memajukan dan memberkati pelayanan pekerjaan Tuhan.

Juga dalam semua bidang-bidang lain, misalnya dalam penginjilan, dalam perkembangan pekerjaan Tuhan, dalam pernikahan, dalam keluarga, dalam penyerahan diri dan lain-lain.

Suatu contoh: Dari riwayat hidup Paulus. Pada waktu Tuhan memanggil Paulus untuk bekerja di ladang Tuhan, Paulus menerimanya dengan segenap hati.
Untuk ini Paulus tidak mau berunding dengan keluarganya, dengan teman-teman orang Parisi dan Ahli Taurat lainnya. Ini semua orang-orang yang belum lahir baru, orang lama, "daging darahnya". Kalau ia berunding dengan mereka, pasti mereka akan mengatakan ia bodoh dan mereka akan berusaha mencegahnya. Sebab itu Paulus tidak mau menceritrakan hal ini pasa orang-orang "daging darahnya", ia tidak mau memberikan barang yang kudus itu pada anjing atau mutiara yang mulia itu kepada babi!

Galatia 1:16 Maka sebentar itu juga tiada aku bermusyawarat dengan seorang juapun (KJV: flesh and blood = daging dan darah)(TL).

Contoh lain: Ada beberapa pemimpin-pemimpin yang tergiur oleh pemberian besar dari orang-orang kaya yang sebetulnya belum bertobat atau rohaninya masih bayi. Pemimpin-pemimpin ini salah mengerti, mereka mengira orang-orang kaya (lebih-lebih yang suka memberi banyak uang) itu adalah tiang-tiang Gereja. Padahal mereka bukan atau belum saatnya untuk menjadi tiang-tiang Gereja. Kalau orang-orang yang tidak bertobat (atau yang masih bayi rohani) ini dipakai menjadi bendahara Gereja, timbul salah paham dan prasangka.
Mereka mulai menjadi heran. Tindakan-tindakan iman atau ketaatan pemimpin-pemimpin akan suara Tuhan dianggap suatu kekeliruan atau suatu penyelewengan sebab kehendak Tuhan bagi mereka adalah suatu kebodohan. Mereka mulai berkata-kata yang negatif, akhirnya mereka tidak tahan dan mengata-ngatai tindakan-tindakan yang tidak dimengerti olehnya itu. Mereka menjadi undul dan tersontok oleh semua yang dilhatnya itu. Belum waktunya bagi mereka untuk dapat melihat rahasia pelayanan yang suci.
(Belum lagi kalau betul-betul ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemimpin rohani ini, mereka tidak akan tahan melihat ini dan akan tersontok, undur bahkan mulai menginjak-injak barang yang suci dan mutiara-mutiara yang mulia ini, menginjak-injak pelayanan yang suci itu dan menyerang kembali.)
Sebab itu segala seluk beluk pelayanan jangan diserahkan pada para "babi dan anjing yang baik ini". Sekalipun mereka orang dekat, jangan membicarakan atau menceritrakan pada mereka-mereka yang tidak mempunyai pikiran Kristus, yang tidak dapat mengerti jalan pikiran Allah dan hamba-hambaNya yang taat.

Pelita dan alat-alat ini tidak boleh dilihat oleh orang-orang biasa apalagi orang kafir, hanya boleh dilihat oleh orang-orang suci yang tinggal di dalam Ruangan Suci, oleh orang-orang yang hidup sebagai imam-imam Tuhan.
Kadang-kadang ada pemimpin gereja yang bodoh, menceritakan segala hal-ihwal dan rahasia-rahasia pelayanan yang suci kepada wartawan yang dimuat dalam koran untuk dibaca oleh umum.
Lagi sekali ditekankan, bahwa di dalam pekerjaan Tuhan yang suci tidak ada rahasia-rahasia dosa (atau tidak disimpan rahasia-rahasia dosa), tidak ada rahasia-rahasia korupsi, perzinahan, kebencian dan sebagainya. Ini adalah rahasia-rahasia tersembunyi yang mendatangkan malu, ini bukan pelita, ini keji.

2 Korintus 4:2 Tetapi kami sudah membuangkan segala perkara tersembunyi yang mendatangkan malu, dan tiada kami melakukan diri dengan tipu daya atau memutarkan Firman Allah, melainkan dengan menyatakan yang benar itu kami mengenalkan diri kami kepada perasaan hati orang sekalian di hadirat Allah (TL).

Kalau toh ada rahasia-rahasia semacam ini, ini dosa, harus dibongkar, diakui dan disucikan.
Tetapi rahasia-rahasia pelayanan, cara berpikir menurut Kristus itu jangan diceritakan untuk umum, mereka tidak akan mengerti, itu menjadi kebodohan bagi mereka. Lebih-lebih Gereja atau hamba-hamba Tuhan yang terkenal, yang menarik banyak perhatian, itu seringkali dicari oleh wartawan-wartawan. Jangan diceriterakan rahasia-rahasia pelayanan. Gunakan kesempatan itu untuk menceriterakan tentang Injil, bukan seluk beluk pekerjaan Tuhan yang suci. Jangan bungkus-bungkus pelita ini dibuka lalu ditunjukkan pada orang-orang dunia, tetapi tunjukkan Injil Tuhan Yesus!

Kebodohan raja Hizkia.

2Raja 20:12-19 Pada waktu itu Merodakh Baladan bin Baladan, raja Babil, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya. Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?"
Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babil!"
Lalu tanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?"
Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku".
Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah Firman Tuhan! Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babil. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah Firman Tuhan. Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babil".
Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!" (Hizkia egois dan tolol)

Semua barang-barang dalam istana raja Hizkia ditunjukkannya kepada orang-orang kafir dari Babil. Sebetulnya ini tidak boleh dikerjakan oleh Hizkia. Meskipun ini bukan barang-barang gelap, bukan hasil penipuan dan sebagainya, tetapi ini barang-barang yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Hizkia berpikir secara logis, ini barang halal, mengapa tidak boleh ditunjukkan pada semua orang? "Open management?"
Tuhan marah! Tuhan tidak setuju! Ada akibat yang dahsyat! Babi dan anjing-anjing ini akhirnya menginjak-injak barang ini, mereka merampasnya dan menyerang semua orang-orang dalam istana Hizkia, membunuh sebagian dan menawan yang lain. Bahkan ini juga termasuk Daniel, yang dikebiri dan menjadi sida-sida dalam istana raja Babil.
Begitu juga banyak pemimpin-pemimpin Kristen yang terkenal tetapi bodoh, tidak mengerti peraturan Firman Tuhan ini, membuka semua isi rumah Tuhan, habis-habisan, terang-terangan. Mereka memakai pikiran yang logis, bukan pikiran Kristus. Dengan logikanya mereka berkata bahwa semua ini dilakukan dengan jujur, tidak ada perkara-perkara dosa di dalamnya, mengapa tidak boleh diceriterakan pada umum, segala seluk beluk pekerjaan Tuhan yang suci. Ini logika si Hizkia yang dicela Allah dengan keras.
Tetapi pikiran Allah lain! Hamba-hamba Allah yang mempunyai pikiran Allah tidak akan berbuat seperti orang-orang pintar duniawi ini. Orang dunia tidak akan mengerti pikiran Allah, itu menjadi kebodohan bagi mereka. Pikiran mereka adalah pikiran yang logis, politis, dagang, manusiawi dan sebagainya. Hamba-hamba Tuhan tidak memakai pikiran ini, tetapi pikiran Kristus!
Beberapa orang membukakan rahasia pelayanan, bagaimana mengatur pelayanan, hamba-hamba Tuhan, perencanaan penginjilan, persekutuan, tindakan-tindakan pendisiplinan, nubuatan, penyucian, keuangan dan lain-lain.

Rahasia-rahasia pelayanan itu perlu dibuka (dibicarakan dan didoakan) di antara para imam. Baik di antara pelayan Tuhan di dalam Gereja, boleh juga dengan imam-imam dari Gereja-gereja lain yang sejenis, asalkan imam-imam, orang-orang suci dari Allah, jangan orang-orang dari Babil!
Bagi Hizkia sendiri tidak ada banyak akibat dari tindakan-tindakannya yang logis (tetapi ngawur di hadapan Allah), sebab rohaninya cukup kuat, tetapi itu menimbulkan banyak kerugian bagi umat Tuhan, bahkan generasi-generasi berikutnya, anak-anak dan turunannya, orang-orang yang dilayaninya. Ini hamba Tuhan yang bodoh, yang menjadi bencana, malapetaka dan laknat bagi orang-orang beriman lain di sekitarnya, menjadi batu sontohan.
Banyak perkara yang indah-indah, yang sudah ditunjukkan pada orang-orang Babil, akhirnya lenyap dirusakkan orang-orang kefir ini, bahkan menjadi milik dan tawanannya iblis. Perkara-perkara yang indah yang diberi Tuhan bagi Gereja akan lenyap karena cara-cara yang ceroboh ini. Karunia-karunia, kuasa, pengurapan, iman, mujizat, kuasa doa dan sebagainya. Sebab itu menjadi kebodohan bagi mereka yang diinjak-injak, dihinakam oleh orang-orang banyak dan orang-orang besar yang sebetulnya hanya babi dan anjing di hadapan Allah.
Jangan bodoh, itu merugikan pekerjaan Tuhan dan umat Tuhan. Juga kalau ada anggota atau hamba-hamba Tuhan yang jatuh jangan membukakan segala rahasia kejatuhannya yg keji-keji itu, dalam uang, dalam persundalan, kebencian dan lain-lain. Itu sungguh merugikan segala pihak.
Kesalahan dan dosa orang-orang beriman, lebih-lebih pemimpin-pemimpin rohani, hal ini tidak dirahasiakan tetapi tidak perlu diberitakan ke mana-mana. (Ingat prinsip tindakan terhadap dosa yang ditutup darah Yesus dan dosa orang yang tak mau bertobat).

Pada waktu Saul dan Yonatan kalah, mereka jatuh dan mati. Firman Tuhan berkata supaya hal ini tidak diberitakan! Kekalahan-kekalahan umat Tuhan ini menjadi kemenangan setan dan setan berusaha memberitakan di mana-mana (juga lewat mulut orang-orang beriman yang bodoh dan yang dikuasai setan), sebagai suatu kesaksian yang baik untuk memperbesar sukses setan.

2Samuel 1:20 Janganlah kabarkan itu (memberitakan kekalahan dan kematian Saul dan Yonatan) di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat.

Sebab itu orang-orang beriman tidak mau membuat berita-berita kejatuhan ini sebagai "warta berita" ke mana-mana, meskipun ini bukan suatu rahasia.
Berita-berita semacam ini membuat Daud dan semua orang lainnya yang serupa, menangis sedih. Ini bukan berita sukacita, sekalipun orang yang jatuh itu memusuhi dan merugikan orang-orang suci itu sendiri. (Ingat orang-orang suci tidak membenci musuh-musuhnya, apalagi saudara-saudara seiman lainnya, sekalipun ada salah faham dan macam-macam perbuatan yang merugikan orang-orang suci ini).
Orang-orang suci mempunyai hati seperti Tuhan Yesus, seperti hati Bapa yang penuh kasih menunggu anak murtad itu pulang kembali. Orang-orang suci mengharapkan pertobatan dan pemulihan kembali dari saudara-saudara seimannya yang jatuh. Orang-orang seperti ini akan jaya, hidup berkemenangan dengan indah, sebab mempunyai kasih Allah, yang tidak ingin buluh-buluh yang terkulai dipatah kan dan sumbu-sumbu "berasap" (yang sudah mati dan tinggal asapnya saja) dipadamkan.

Matius 12:20 Buluh yang terkulai tiada dipatahkanNya, dan sumbu yang sedang berasap itupun tiada dipadamkanNya, sehingga Ia mengeluarkan hukuman dengan jaya (TL).

Orang-orang beriman yang bodoh, leih-lebih yang benci atau sentimen kepada saudara-saudara seimannya, itu suka memberitakan di mana-mana tentang kejatuhan saudara-saudara seiman yang menjadi musuhnya itu, kadang-kadang malahan ditambah-tambahi, bahkan berani memfitnahnya. Ini orang-orang beriman yang bodoh, yang diperalat setan atau yang memang sudah kembali dikuasai oleh setan. Ini merugikan Kerajaan Surga, ini sama sekali tidak memperkenankan Tuhan. Menjadi alat setan dalam bidang apapun adalah kebencian Allah (Ams 16:29).

II. DIBUNGKUS KAIN BIRU

Biru ini adalah tanda ketaatan dalam pelayanan, taat akan Tuhan dalam memelihara rahasia pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci.

Bilangan 15:38-40 Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan (KJ:biru). Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah Tuhan, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap Tuhan. Maksudnya (biru) supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintahKu dan menjadi kudus bagi Allahmu.

Kita harus mengerti hal ini baik-baik dan taat dalam menjaga isi rumah Allah. Kita harus dapat dipercaya dalam segala perkara.

1Timotius 3:11c .... dan dapat dipercayai dalam segala perkara.

Orang-orang yang tidak mau taat akan perintah Tuhan, jangan dipercayai perkara-perkara yang penting dalam pelayanan, supaya jangan mereka merugikan pekerjaan Tuhan yang suci.
Dalam segala bidang pelayanan dan terhadap semua orang yang kita layani, kita harus dapat memegang rahasia jabatan dan rahasia pelayanan sebagai imam-imam Tuhan. Ini adalah tugas kita sebagai hamba-hamba Allah, imam-imam rohani.

III. DIBUNGKUS KULIT MINA GAJAH

Ini bungkusan yang paling luar. Kulit gajah mina ini kuat. (Lihat tentang kulit gajah mina ini di dalam pelajaran Atap Kemah pada buku Kemah Suci Jilid II). Kulit gajah mina ini melambangkan perlindungan Allah yang kuat. Ini bagian atau tugas dari Allah.

__________________________________
| kain biru <------------------- tugas |
| hamba Tuhan |
| |
| kulit gajah mina <---------- tugas Allah |
|_________________________________|

memang kita ini bekerja sama dengan Allah dai dalam ladang pekerjaan Tuhan yang suci ini (1Kor 3:6). Kalau kita sudah melakukan tugas kita dengan baik, maka Allah yang melindungi dengan baik-baik.

Kalau Allah yang melindungi kita, maka kita tidak perlu takut sama sekali.

Zakharia 2:8b Sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya.

Mazmur 105:15 Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabiKu.

Perlindungan Allah begitu kuat dan teliti, sehingga rambut di atas kepala kita, seuanya sudah dihitung dan dipelihara (Mat 10:31).

KESIMPULAN:

Adalah kehendak Tuhan supaya pelita dan alat-alatnya (serta alat-alat lainnya dalam kemah) untuk tidak dilihat (diketahui) oleh orang dunia dan orang-orang Kristen duniawi. Jangan sampai kita merugikan anak-anak rohani kita serta semua orang-orang di sekitar kita seperti Hizkia yang bodoh itu. Beritakanlah kabar kesukaan dari Surga pada semua orang dunia. Tetapi seluk beluk pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci jangan diberitakan pada orang-orang dunia atau bayi-bayi rohani, melainkan hanya di antara orang-orang suci, yang hidup sebagai imam-imam Allah. Tetapi di dalamnya tidak ada rahasia dosa yang mendatangkan malu, tidak ada rahasia-rahasia perzinahan, kebencian, kesombongan dan rahasia-rahasia duniawi lainnya. Rahasia pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci itu suci!

IV. PENGUSUNG

Tidak disebutkan di buat dari apa. Mungkin sekali dari kayu tetapi tidak disalut emas, sebab tidak disebutkan demikian. Sesudah dibungkus baik-baik dengan kain biru dan kulit mina gajah, ditaruh dari atas pengusung dan diangkat oleh orang-orang Lewi yaitu dari orang-orang Kehat.
Pengusung ini tetap termasuk barang-barang yang suci dari Kemah Suci, tetapi tidak dalam tanggung jawab imam-imam, melainkan tanggung jawab orang-orang Lewi. Ini hal-hal yang tidak langsung berhubungan dengan bersinar (dalam bungkusan pelita itu tidak bersinar) tetapi perlu untuk kelangsungan pekerjaan Tuhan.

Bilangan 4:4 Pekerjaan jabatan orang Kehat di Kemah Pertemuan ialah mengurus barang-barang yang maha kudus.

Orang-orang ini bukan imam, tetapi mereka disucikan khusus untuk mengangkat "barang-barang rahasia" ini. Orang-orang Lewi ini tingkatnya di bawah imam-imam, tetapi mereka juga disucikan dan hidup khusus untuk Tuhan.

Begitu juga dalam Gereja, kadang-kadang ada beberapa bagian pelayanan yang membutuhkan keahlian yang tidak dimiliki oleh pemimpin-pemimpin dalam Gereja. Mereka tidak usah mengerjakannya sendiri, tetapi dapat mengangkat orang-orang dari antara orang-orang suci yang ada dalam Gereja untuk mengatur pelayanan-pelayanan khusus yang memerlukan keahlian ini jasnmaniah ini.

Misalnya dalam hal bangunan, pelayan meja, memberi tumpangan dan lain-lain. Sebab itu jangan mengambil orang-orang yang belum lahir baru. Harus orang-orang yang sudah lahir baru, hidup dalam kesucian dan hidup bagi Tuhan (Pil 1:21); barulah hal itu berkenan kepada Tuhan. Mereka harus mengerti peraturan-peraturan Firman Tuhan tentang pelayanan yang dikerjakan, supaya jangan sampai mereka mati karena bersalah dalam pelayanan.

B. TIDAK BOLEH DIJAMAH

Pelita dan alat-alatnya adalah barang-barang yang suci.

Yesaya 52:11 Menjauhlah! Keluarlah dari sana! Jangan engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat (mengusung) perkakas rumah Tuhan.

Orang-orang yang boleh menjamah barang-barang Allah yang suci, hanyalah imam-imam yang suci. Orang yang tidak suci tidak boleh menjamahnya. Sebab itu berbahaya. Mereka akan mati seperti uza.

2Samuel 6:6-7 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Ini adalah suatu perkara yang dahsyat, tetapi sudah terjadi.
Orang yang tidak bertobat, yang tidak suci, itu tidak layak menjamah apalagi mengusung bejana-bejana Allah yang suci ini.

Kalau orang-orang ini menjamahnya, mereka akan menjadi mati rohani! Orang-orang yang hidup dalam dosa tidak boleh menjamah atau melakukan pekerjaan Tuhan yang suci. Jangan memberi bagian pelayanan yang suci kepada orang-orang yang tidak bertobat ini (lihat lebih lanjut dalam pelita, Bab XIIE fatsal XVD pada buku Kemah Suci jilid II).

Orang itu bisa mati rohani sebab:
1. Ia mendapat kesan, hidup dalam dosa atau tidak, tidak ada bedanya. Apalagi kalau semua pelayan nampaknya berjalan seperti biasa, ia tidak membutuhkan dilepaskan dari dosa. Ia akan keras hati dalam dosa dan mati binasa.

2. Akan tersontoh oleh dosa-dosa yang ada di antara pelayan Tuhan, akhirnya undur dan merasa ibadat itu sia-sia.

3. Dalam serangan iblis, Tuhan tidak menolong sebab ia bukan pihak Tuhan. Ia undur dan bertambah keras hatinya sebab bertambah yakin kekristenan itu hanya begitu-begitu saja.

Jangan menyerahkan pekerjaanTuhan yang suci kepada orang lama, orang yang tidak layak, itu mematikan orang itu sendiri. Juga pekerjaan Tuhan dirugikan. Orang yang dilayani oleh orang lama tidak akan dibebaskan dari dosa. Setan tidak akan lari dengan khotbah-khotbah dan nasehat (tetapi setan akan lari dan dihancurkan dengan kuasa Allah). Bahkan lewat orang-orang ini setan dapat memakainya dengan bebas untuk menanamkan segala macam racun pikiran akal manusia untuk mematikan iman semua orang Kristen yang dlayaninya.

Sebab itu jangan menyerahkan pelayanan yang suci ini kepada orang-orang dunia (atau bayi-bayi rohani). Jangan mimbar yang suci dinajiskan oleh orang dosa sekalipun orang-orang itu besar, pintar, kaya, terhormat dan berpangkat secara duniawi. Secara duniawi nampaknya megah kalau orang-orang besar duniawi ini ada di atas mimbar (atau di dalam panitia-panitia pekerjaan Tuhan). Tetapi itu membuat mereka mati rohani dan merugikan pekerjaan Tuhan. (Memberi sambutan-sambutan sebagai wakil-wakil dari pemerintahan atau badan-badan yang diwakilinya itu tidak salah, tetapi bukan bicara sebagai seorang "hamba Allah" yang suci).
Demikianlah caranya mengusung Pelita, jangan diangkat secara terbuka dan sembarangan, tetapi harus memenuhi syarat-syarat Tuhan.


Blessing Family Centre