TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Minggu, 01 Juli 2012

PENGUSUNG DAN PEMBUNGKUSNYA

Fatsal XII
PENGUSUNG DAN PEMBUNGKUSNYA.

Bilangan 4:9-10 Lalu mereka harus mengambil sehelai kain ungu tua (TL. KJV. NIV: biru) dan menudungkannya kepada kandil (pelita) untuk penerangan dengan lampu-lampunya (pelita), sepit-sepit dan penadah-penadahnya, dan segala perkakas (tempat) minyaknya yang dipakai untuk mengurus kandil (pelita) itu. Dan mereka harus meletakkannya dengan segala perkakasnya ke atas tudung (KJV: within a covering. TL: dibungkuskan dengan kain tudung) dari kulit lumba-lumba (TL: gajah mina) dan meletakkannya di atas usungan (pengusung).

Ini cara mengusung pelita.

RAHASIA PELAYANAN
_______________________________________
| I. Pelita dan semua alatnya_ |
| II. Dibungkus kain biru \ A. Tidak |
| III. Dibungkus mina gajah / Boleh |
| IV. Pengusung _/ Dilihat |
| _____________________________________ |
| Di atas pengusung ---------> B. Tidak boleh |
| dipegang |
|_______________________________________|

Kaki pelita, semua pelita dan alat-alatnya dibungkus kain biru, lalu dibungkus lagi dengan kulit gajah mina, kemudian ditaruh diatas pengusung.

A. TIDAK BOLEH DILIHAT

Jadi yang boleh memegang dan dan melihat pelita (dan alat-alat lain di dalam Kemah) hanya imam-imam saja.
Imam-imam yang membongkar, memasang dan memelihara pelita ini dengan segala perkakasnya.
Orang Lewipun tidak boleh melihat dan menjamahnya, juga orang Israel, lebih-lebih lagi orang kafir. Sebab itu waktu pelita (dan alat-alat lain) diusung orang, semua harus ditutup, dibungkus seperti pelita ini.
Semua orang-orang lain hanya melihat bungkusan kain mina gajah di atas pengusung.

I. PELITA DAN ALAT-ALATNYA.

Pelita dan alat-alatnya ini menceriterakan tentang pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci. Ini tidak boleh dilihat sembarang orang, artinya harus ditutup, dirahasiakan. Inilah rahasia pelayanan.
Mengapa tidak boleh dilihat? Mengapa dirahasiakan? Apakah ada dosa-dosa didalamnya? Tidak! Di dalam Tuhan (di dalam Ruangan Suci, di dalam kesucianNya) itu tidak ada dosa. Tidak ada perkara gelap di dalam Allah.

1 Yohanes 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (= dosa).

Jadi rahasia-rahasia ini bukan rahasia dosa, seperti banyak rahasia-rahasia dalam perkumpulan manusia duniawi.

Lalu, rahasia apakah ini?
Inilah rahasia pelayanan, yaitu segala seluk beluk pelayanan dan persekutuan orang-orang suci, dalam segala seginya, yang patut dirahasiakan supaya tidak merugikan pekerjaan Allah dan orang-orang suci itu sendiri.
Kita harus mencamkan baik-baik bahwa di dalam bungkus kulit mina gajah dan kain biru ini hanya ada emas, tidak ada perkara-perkara yang najis, semua suci. Rahasia pelayanan ini bukan berarti menuntut dan membela yang salah, dosa, najis, bukan. Tetapi di dalam pelayanan, di dalam menghadapi segala masalah kita harus dapat merahasiakan hal-hal itu dengan hati yang suci, dengan pikiran, angan-angan dan kehidupan yang suci seperti Allah. Kita harus melayani dengan hati emas, pikiran emas, mata emas, tangan emas, mulut emas, seperti Kristus. Ini Pelita emas dan perkakas emas yang di tutup di atas pengusung. Ini termasuk :

1. RAHASIA PELAYANAN TERHADAP UMAT TUHAN.

Amsal 25:9 Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain.

Di dalam pelayanan kepada orang-orang yang mengalami kesukaran dalam hidupnya, atau yang jatuh dan terikat dalam dosa dengan segala akibat-akibatnya, biasanya ada banyak rahasia-rahasia pribadi yang kita lihat. Mereka mempercayai kita sebagai hamba-hamba Tuhan, sebagai imam-imam Tuhan untuk menolong persoalannya itu. Sebab itu mereka mengakui dan menceriterakan semua. Dengan hikmat dan kuasa Tuhan, kita membawa mereka pada pemecahan persoalan itu, atau kalau ada kejatuhan di dalam dosa-dosa, kita merebut mereka kembali dari dosa, membimbingnya pada pertobatan yang sungguh-sungguh sehingga darah Yesus menutup dosanya dan mereka dipulihkan kembali. Segala persoalan-persoalannya dan semua yang sudah ditutup darah Yesus, jangan kita ceriterakan kepada orang lain, sebab itu sudah dilupakan Tuhan (Ibr 8:12; Yehez 43:25; Maz 103:12).
Kalau kita menberitakan kesalahannya yang sudah dibereskannya ini maka:

a. Kita membukakan rahasia saudara kita, seperti yang tertulis dalam Amsal 25:9. Tuhan tidak berkenan! Kalau orang itu sendiri membukakan perkaranya pada orang, tidak apa-apa, tetapi jangan dari mulut kita. Orang-orang beriman harus dapat dipercaya dalam segala perkara 1Tim 3:11.

b. Kita merugikan saudara kita tersebut.

Mengapa?
Orang-orang dunia dan orang-orang kristen yang bodoh yang mengetahui kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya, dapat memakai hal ini untuk mengambil untung atau faedah-faedah daripadanya, menuduhnya, menghina, merendahkan bahkan dapat menekan dan merugikannya secara jasmani dan rohani, oleh karena kesalahan-kesalahannya itu. Tuhan sudah melupakan dosa yang sudah dibereskan, tetapi setan, orang-orang dunia dan orang Kristen yang bodoh, lebih-lebih yang sentimen kepadanya, itu tetap mengingat-ingat segala dosa-dosanya, untuk menghantamnya kembali pada saat yang tepat.

Amsal 11:13 Barangsiapa yang membawa mulut itu, ia itu membuka rahasia, tetapi orang yang setiawan hatinya itu melindungkan perkara itu (TL).

Sebab itu jangan bodoh, jangan merugikan orang yang kita layani karena Tuhan.

1Petrus 4:8 Maka yang terutama sekali, hendaklah kamu sangat berkasih-kasihan sama sendirimu, karena kasih itu menutup dosa yang banyak (TL).

Menutup segala dosa/ dosa yang banyak itu bukan berarti membenarkan yang salah, itu salah dan menjadi dosa. Jangan membela yang salah, tetapi jangan juga memberitakan dosa-dosa yang sudah ditutup darah Yesus, itu melawan darah Yesus, menghina darah Yesus yang sudah menyucikan orang itu, itu hebat! (sebab darah Yesus berkata: "Sudah bebas!", tetapi orang-orang yang melawan pekerjaan darah Yesus berkata: "Lihat dosa-dosa itu, hebat!" Ini betul-betul menghina pekerjaan darah Yesus). Kalau orang yang bersangkutan sendiri yang menceritakan segala dosa-dosanya (misalnya dalam kesaksian atau percakapannya) itu hak dan resikonya sendiri.
Kalau seorang saudara seiman tetap tinggal dalam dosanya dan tidk mau bertobat, maka paraa pemimpinnya patut menasehati dia (Mat 18:15-17); Tetapi kalau ia terus menerus tetap tidak mau bertobat, maka dosa-dosanya itu harus diumumkan dalam sidang dan ditempelak (disalahkan) supaya semua orang tahu dan tidak sampai ketularan dosa-dosanya atau dirugikan oleh dosa-dosanya.

1Timotius 5:20 Maka orang yang telah sabit (YLT: tetap, terus menerus di dalam) dosanya, hendaklah engkau templak di hadapan orang sekalian, supaya orang lain itu berasa takut (TL) (Baca juga Titus 1:13).

Jadi di dalam pelayanan kita tidak mengumumkan atau membuka dosa atau kesalahan orang lain yang sudah ditutup oleh darah Yesus (orang itu sudah bertobat). Tetapi orang beriman yang keras hati dan terus menerus hidup dalam dosa, tidak mau bertobat sekalipun sudah dinasehati, dosanya kita buka di hadapan seluruh sidang, supaya yang lain takut dan tidak ketularan.

2. RAHASIA PELAYANAN PEKERJAAN TUHAN YANG SUCI

Matius 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu"

Babi dan anjing adalah gambaran dari orang-orang yang tidak bbertobat, baik orang dunia maupun orang-orang Kristen tradisi dan yang undur.

2Petrus 2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Perkara-perkara kesucian jangan dibahas dengan orang-orang dosa, orang-orang dunia atau orang-orang Kristen duniawi (yang hidup di dalam dosa). Orang berdosa itu orang lama, sebab itu mereka tidak dapat mengerti pikiran orang suci (yang sudah diganti dengan pikiran Kristus - 1Kor 2:16 - yaitu pikiran yang sesuai dengan Firman Tuhan). Cara brpikir orang suci yang sesuai dengan Firman Tuhan itu sering kali menjadi kebodohan bagi orang-orang dunia.

1 Korintus 2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Mereka tidak dapat mengerti pengorbanan orang-orang beriman, mereka tidak dapat mengerti kejujurannya, kesuciannya, ketaatannya, imannya, doanya, gairahnya, kasihnya, mereka seringkali menganggap fanatik atau bodoh. Sebab itu seringkali mereka menghinakan atau justru mereka tersontoh (sebab tidak dapat mengerti), sehingga mereka undur, berbalik dan diperalat setan untuk mengacaukan dan merusakkan pekerjaan Tuhan.
Babi ini menginjak-injak mutiara itu dan anjing-anjing menginjak-injak barang yang kudus lalu berbalik menyerang kita sendiri, menyerang dan merusakkan pekerjaan Tuhan.

Ada seorang yang cinta Tuhan memberi korban sejumlah uang yang cukup besar. Ia memberi dengan sukacita dan rela, sama sekali tidak terpaksa. Saudaranya yang belum percaya diberitahu menjadi marah. Ia mulai mencari segala cara dan jalan untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari saudaranya "yang bodoh" ini. Ia berkata: "kamu bodoh, kena tipu sehingga uang dihambur-hamburkan untuk Gereja". Semua barang atau uang yang pernah diberikan kepada saudaranya diminta dan dituntut kembali. Timbul masalah, "anjing" itu menginjak-injak korban yang suci itu dan babi itu berbalik menyerang dia.

Meskipun saudara kandung, tetapi tidak percaya Tuhan, tidak perlu diberitahu rahasia penyerahan, rahasia iman kepada Tuhan 1Tim 3:9. Orang kafir tidak akan mengerti dan membuat banyak kekacauan dengan nasehat dan tindakannya.

Seringkali hamba-hamba Tuhan tidak sadar akan hal ini. Rahasia-rahasia dalam pelayanan diceritakan kepada anggota-anggota keluarga yang dekat dengan mereka tetapi belum bertobat (mungkin saudara kandung, om atau tantenya yang dekat dengan dia, sahabat-sahabat dekat dan orang-orang lain yang belum percaya kepada Tuhan!). Mereka ini orang-orang dekat tetapi dihadapan Allah mereka itu masih "babi-babi" dan "anjing-anjing", sebab itu tidak patut kita membicarakan atau menceritrakan seluk beluk pekerjaan Tuhan kepada mereka!

Misalnya tentang keuangan, "babi-babi dan anjing-anjing dekat" ini tidak mengerti tentang uang Allah, dan bagaimana dengan kasih dan pengorbanan orang-orang suci ini mempersembahkannya kepada Tuhan. Juga tentang pengumpulan uang, penggunaannya, lebih-lebih kalau jumlahnya banyak. Mereka hanya mengerti nilai uang secara perdagangan duniawi. Sebab itu mereka akan menghasilkan komentar-komentar dan nasehat-nasehat duniawi, nasehat dan dorongan dari roh dagang yang bisa merusakkan ketulusan hati si hamba Tuhan itu sendiri.
Lewat orang-orang dekat ini, iblis menipu, menyesatkan serta merusakkan pekerjaan Tuhan, diinjak-injaknya barang yang kudus dan mutiara-mutiara yang brharga itu.

Kalau hamba-hamba Tuhan berembuk dengan hamba-hamba Tuhan lain yang suci, sekalipun bukan orang dekat, tetapi karena Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang suci (yang tulus dan mempunyai pikiran Kristus, kasih akan Kristus serta pengertian Firman Tuhan yang baik) akan memberi nasehat, saran dan komentar yang baik, yang dapat memajukan dan memberkati pelayanan pekerjaan Tuhan.

Juga dalam semua bidang-bidang lain, misalnya dalam penginjilan, dalam perkembangan pekerjaan Tuhan, dalam pernikahan, dalam keluarga, dalam penyerahan diri dan lain-lain.

Suatu contoh: Dari riwayat hidup Paulus. Pada waktu Tuhan memanggil Paulus untuk bekerja di ladang Tuhan, Paulus menerimanya dengan segenap hati.
Untuk ini Paulus tidak mau berunding dengan keluarganya, dengan teman-teman orang Parisi dan Ahli Taurat lainnya. Ini semua orang-orang yang belum lahir baru, orang lama, "daging darahnya". Kalau ia berunding dengan mereka, pasti mereka akan mengatakan ia bodoh dan mereka akan berusaha mencegahnya. Sebab itu Paulus tidak mau menceritrakan hal ini pasa orang-orang "daging darahnya", ia tidak mau memberikan barang yang kudus itu pada anjing atau mutiara yang mulia itu kepada babi!

Galatia 1:16 Maka sebentar itu juga tiada aku bermusyawarat dengan seorang juapun (KJV: flesh and blood = daging dan darah)(TL).

Contoh lain: Ada beberapa pemimpin-pemimpin yang tergiur oleh pemberian besar dari orang-orang kaya yang sebetulnya belum bertobat atau rohaninya masih bayi. Pemimpin-pemimpin ini salah mengerti, mereka mengira orang-orang kaya (lebih-lebih yang suka memberi banyak uang) itu adalah tiang-tiang Gereja. Padahal mereka bukan atau belum saatnya untuk menjadi tiang-tiang Gereja. Kalau orang-orang yang tidak bertobat (atau yang masih bayi rohani) ini dipakai menjadi bendahara Gereja, timbul salah paham dan prasangka.
Mereka mulai menjadi heran. Tindakan-tindakan iman atau ketaatan pemimpin-pemimpin akan suara Tuhan dianggap suatu kekeliruan atau suatu penyelewengan sebab kehendak Tuhan bagi mereka adalah suatu kebodohan. Mereka mulai berkata-kata yang negatif, akhirnya mereka tidak tahan dan mengata-ngatai tindakan-tindakan yang tidak dimengerti olehnya itu. Mereka menjadi undul dan tersontok oleh semua yang dilhatnya itu. Belum waktunya bagi mereka untuk dapat melihat rahasia pelayanan yang suci.
(Belum lagi kalau betul-betul ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemimpin rohani ini, mereka tidak akan tahan melihat ini dan akan tersontok, undur bahkan mulai menginjak-injak barang yang suci dan mutiara-mutiara yang mulia ini, menginjak-injak pelayanan yang suci itu dan menyerang kembali.)
Sebab itu segala seluk beluk pelayanan jangan diserahkan pada para "babi dan anjing yang baik ini". Sekalipun mereka orang dekat, jangan membicarakan atau menceritrakan pada mereka-mereka yang tidak mempunyai pikiran Kristus, yang tidak dapat mengerti jalan pikiran Allah dan hamba-hambaNya yang taat.

Pelita dan alat-alat ini tidak boleh dilihat oleh orang-orang biasa apalagi orang kafir, hanya boleh dilihat oleh orang-orang suci yang tinggal di dalam Ruangan Suci, oleh orang-orang yang hidup sebagai imam-imam Tuhan.
Kadang-kadang ada pemimpin gereja yang bodoh, menceritakan segala hal-ihwal dan rahasia-rahasia pelayanan yang suci kepada wartawan yang dimuat dalam koran untuk dibaca oleh umum.
Lagi sekali ditekankan, bahwa di dalam pekerjaan Tuhan yang suci tidak ada rahasia-rahasia dosa (atau tidak disimpan rahasia-rahasia dosa), tidak ada rahasia-rahasia korupsi, perzinahan, kebencian dan sebagainya. Ini adalah rahasia-rahasia tersembunyi yang mendatangkan malu, ini bukan pelita, ini keji.

2 Korintus 4:2 Tetapi kami sudah membuangkan segala perkara tersembunyi yang mendatangkan malu, dan tiada kami melakukan diri dengan tipu daya atau memutarkan Firman Allah, melainkan dengan menyatakan yang benar itu kami mengenalkan diri kami kepada perasaan hati orang sekalian di hadirat Allah (TL).

Kalau toh ada rahasia-rahasia semacam ini, ini dosa, harus dibongkar, diakui dan disucikan.
Tetapi rahasia-rahasia pelayanan, cara berpikir menurut Kristus itu jangan diceritakan untuk umum, mereka tidak akan mengerti, itu menjadi kebodohan bagi mereka. Lebih-lebih Gereja atau hamba-hamba Tuhan yang terkenal, yang menarik banyak perhatian, itu seringkali dicari oleh wartawan-wartawan. Jangan diceriterakan rahasia-rahasia pelayanan. Gunakan kesempatan itu untuk menceriterakan tentang Injil, bukan seluk beluk pekerjaan Tuhan yang suci. Jangan bungkus-bungkus pelita ini dibuka lalu ditunjukkan pada orang-orang dunia, tetapi tunjukkan Injil Tuhan Yesus!

Kebodohan raja Hizkia.

2Raja 20:12-19 Pada waktu itu Merodakh Baladan bin Baladan, raja Babil, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya. Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?"
Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babil!"
Lalu tanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?"
Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku".
Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah Firman Tuhan! Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babil. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah Firman Tuhan. Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babil".
Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!" (Hizkia egois dan tolol)

Semua barang-barang dalam istana raja Hizkia ditunjukkannya kepada orang-orang kafir dari Babil. Sebetulnya ini tidak boleh dikerjakan oleh Hizkia. Meskipun ini bukan barang-barang gelap, bukan hasil penipuan dan sebagainya, tetapi ini barang-barang yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Hizkia berpikir secara logis, ini barang halal, mengapa tidak boleh ditunjukkan pada semua orang? "Open management?"
Tuhan marah! Tuhan tidak setuju! Ada akibat yang dahsyat! Babi dan anjing-anjing ini akhirnya menginjak-injak barang ini, mereka merampasnya dan menyerang semua orang-orang dalam istana Hizkia, membunuh sebagian dan menawan yang lain. Bahkan ini juga termasuk Daniel, yang dikebiri dan menjadi sida-sida dalam istana raja Babil.
Begitu juga banyak pemimpin-pemimpin Kristen yang terkenal tetapi bodoh, tidak mengerti peraturan Firman Tuhan ini, membuka semua isi rumah Tuhan, habis-habisan, terang-terangan. Mereka memakai pikiran yang logis, bukan pikiran Kristus. Dengan logikanya mereka berkata bahwa semua ini dilakukan dengan jujur, tidak ada perkara-perkara dosa di dalamnya, mengapa tidak boleh diceriterakan pada umum, segala seluk beluk pekerjaan Tuhan yang suci. Ini logika si Hizkia yang dicela Allah dengan keras.
Tetapi pikiran Allah lain! Hamba-hamba Allah yang mempunyai pikiran Allah tidak akan berbuat seperti orang-orang pintar duniawi ini. Orang dunia tidak akan mengerti pikiran Allah, itu menjadi kebodohan bagi mereka. Pikiran mereka adalah pikiran yang logis, politis, dagang, manusiawi dan sebagainya. Hamba-hamba Tuhan tidak memakai pikiran ini, tetapi pikiran Kristus!
Beberapa orang membukakan rahasia pelayanan, bagaimana mengatur pelayanan, hamba-hamba Tuhan, perencanaan penginjilan, persekutuan, tindakan-tindakan pendisiplinan, nubuatan, penyucian, keuangan dan lain-lain.

Rahasia-rahasia pelayanan itu perlu dibuka (dibicarakan dan didoakan) di antara para imam. Baik di antara pelayan Tuhan di dalam Gereja, boleh juga dengan imam-imam dari Gereja-gereja lain yang sejenis, asalkan imam-imam, orang-orang suci dari Allah, jangan orang-orang dari Babil!
Bagi Hizkia sendiri tidak ada banyak akibat dari tindakan-tindakannya yang logis (tetapi ngawur di hadapan Allah), sebab rohaninya cukup kuat, tetapi itu menimbulkan banyak kerugian bagi umat Tuhan, bahkan generasi-generasi berikutnya, anak-anak dan turunannya, orang-orang yang dilayaninya. Ini hamba Tuhan yang bodoh, yang menjadi bencana, malapetaka dan laknat bagi orang-orang beriman lain di sekitarnya, menjadi batu sontohan.
Banyak perkara yang indah-indah, yang sudah ditunjukkan pada orang-orang Babil, akhirnya lenyap dirusakkan orang-orang kefir ini, bahkan menjadi milik dan tawanannya iblis. Perkara-perkara yang indah yang diberi Tuhan bagi Gereja akan lenyap karena cara-cara yang ceroboh ini. Karunia-karunia, kuasa, pengurapan, iman, mujizat, kuasa doa dan sebagainya. Sebab itu menjadi kebodohan bagi mereka yang diinjak-injak, dihinakam oleh orang-orang banyak dan orang-orang besar yang sebetulnya hanya babi dan anjing di hadapan Allah.
Jangan bodoh, itu merugikan pekerjaan Tuhan dan umat Tuhan. Juga kalau ada anggota atau hamba-hamba Tuhan yang jatuh jangan membukakan segala rahasia kejatuhannya yg keji-keji itu, dalam uang, dalam persundalan, kebencian dan lain-lain. Itu sungguh merugikan segala pihak.
Kesalahan dan dosa orang-orang beriman, lebih-lebih pemimpin-pemimpin rohani, hal ini tidak dirahasiakan tetapi tidak perlu diberitakan ke mana-mana. (Ingat prinsip tindakan terhadap dosa yang ditutup darah Yesus dan dosa orang yang tak mau bertobat).

Pada waktu Saul dan Yonatan kalah, mereka jatuh dan mati. Firman Tuhan berkata supaya hal ini tidak diberitakan! Kekalahan-kekalahan umat Tuhan ini menjadi kemenangan setan dan setan berusaha memberitakan di mana-mana (juga lewat mulut orang-orang beriman yang bodoh dan yang dikuasai setan), sebagai suatu kesaksian yang baik untuk memperbesar sukses setan.

2Samuel 1:20 Janganlah kabarkan itu (memberitakan kekalahan dan kematian Saul dan Yonatan) di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat.

Sebab itu orang-orang beriman tidak mau membuat berita-berita kejatuhan ini sebagai "warta berita" ke mana-mana, meskipun ini bukan suatu rahasia.
Berita-berita semacam ini membuat Daud dan semua orang lainnya yang serupa, menangis sedih. Ini bukan berita sukacita, sekalipun orang yang jatuh itu memusuhi dan merugikan orang-orang suci itu sendiri. (Ingat orang-orang suci tidak membenci musuh-musuhnya, apalagi saudara-saudara seiman lainnya, sekalipun ada salah faham dan macam-macam perbuatan yang merugikan orang-orang suci ini).
Orang-orang suci mempunyai hati seperti Tuhan Yesus, seperti hati Bapa yang penuh kasih menunggu anak murtad itu pulang kembali. Orang-orang suci mengharapkan pertobatan dan pemulihan kembali dari saudara-saudara seimannya yang jatuh. Orang-orang seperti ini akan jaya, hidup berkemenangan dengan indah, sebab mempunyai kasih Allah, yang tidak ingin buluh-buluh yang terkulai dipatah kan dan sumbu-sumbu "berasap" (yang sudah mati dan tinggal asapnya saja) dipadamkan.

Matius 12:20 Buluh yang terkulai tiada dipatahkanNya, dan sumbu yang sedang berasap itupun tiada dipadamkanNya, sehingga Ia mengeluarkan hukuman dengan jaya (TL).

Orang-orang beriman yang bodoh, leih-lebih yang benci atau sentimen kepada saudara-saudara seimannya, itu suka memberitakan di mana-mana tentang kejatuhan saudara-saudara seiman yang menjadi musuhnya itu, kadang-kadang malahan ditambah-tambahi, bahkan berani memfitnahnya. Ini orang-orang beriman yang bodoh, yang diperalat setan atau yang memang sudah kembali dikuasai oleh setan. Ini merugikan Kerajaan Surga, ini sama sekali tidak memperkenankan Tuhan. Menjadi alat setan dalam bidang apapun adalah kebencian Allah (Ams 16:29).

II. DIBUNGKUS KAIN BIRU

Biru ini adalah tanda ketaatan dalam pelayanan, taat akan Tuhan dalam memelihara rahasia pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci.

Bilangan 15:38-40 Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan (KJ:biru). Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah Tuhan, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap Tuhan. Maksudnya (biru) supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintahKu dan menjadi kudus bagi Allahmu.

Kita harus mengerti hal ini baik-baik dan taat dalam menjaga isi rumah Allah. Kita harus dapat dipercaya dalam segala perkara.

1Timotius 3:11c .... dan dapat dipercayai dalam segala perkara.

Orang-orang yang tidak mau taat akan perintah Tuhan, jangan dipercayai perkara-perkara yang penting dalam pelayanan, supaya jangan mereka merugikan pekerjaan Tuhan yang suci.
Dalam segala bidang pelayanan dan terhadap semua orang yang kita layani, kita harus dapat memegang rahasia jabatan dan rahasia pelayanan sebagai imam-imam Tuhan. Ini adalah tugas kita sebagai hamba-hamba Allah, imam-imam rohani.

III. DIBUNGKUS KULIT MINA GAJAH

Ini bungkusan yang paling luar. Kulit gajah mina ini kuat. (Lihat tentang kulit gajah mina ini di dalam pelajaran Atap Kemah pada buku Kemah Suci Jilid II). Kulit gajah mina ini melambangkan perlindungan Allah yang kuat. Ini bagian atau tugas dari Allah.

__________________________________
| kain biru <------------------- tugas |
| hamba Tuhan |
| |
| kulit gajah mina <---------- tugas Allah |
|_________________________________|

memang kita ini bekerja sama dengan Allah dai dalam ladang pekerjaan Tuhan yang suci ini (1Kor 3:6). Kalau kita sudah melakukan tugas kita dengan baik, maka Allah yang melindungi dengan baik-baik.

Kalau Allah yang melindungi kita, maka kita tidak perlu takut sama sekali.

Zakharia 2:8b Sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya.

Mazmur 105:15 Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabiKu.

Perlindungan Allah begitu kuat dan teliti, sehingga rambut di atas kepala kita, seuanya sudah dihitung dan dipelihara (Mat 10:31).

KESIMPULAN:

Adalah kehendak Tuhan supaya pelita dan alat-alatnya (serta alat-alat lainnya dalam kemah) untuk tidak dilihat (diketahui) oleh orang dunia dan orang-orang Kristen duniawi. Jangan sampai kita merugikan anak-anak rohani kita serta semua orang-orang di sekitar kita seperti Hizkia yang bodoh itu. Beritakanlah kabar kesukaan dari Surga pada semua orang dunia. Tetapi seluk beluk pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci jangan diberitakan pada orang-orang dunia atau bayi-bayi rohani, melainkan hanya di antara orang-orang suci, yang hidup sebagai imam-imam Allah. Tetapi di dalamnya tidak ada rahasia dosa yang mendatangkan malu, tidak ada rahasia-rahasia perzinahan, kebencian, kesombongan dan rahasia-rahasia duniawi lainnya. Rahasia pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci itu suci!

IV. PENGUSUNG

Tidak disebutkan di buat dari apa. Mungkin sekali dari kayu tetapi tidak disalut emas, sebab tidak disebutkan demikian. Sesudah dibungkus baik-baik dengan kain biru dan kulit mina gajah, ditaruh dari atas pengusung dan diangkat oleh orang-orang Lewi yaitu dari orang-orang Kehat.
Pengusung ini tetap termasuk barang-barang yang suci dari Kemah Suci, tetapi tidak dalam tanggung jawab imam-imam, melainkan tanggung jawab orang-orang Lewi. Ini hal-hal yang tidak langsung berhubungan dengan bersinar (dalam bungkusan pelita itu tidak bersinar) tetapi perlu untuk kelangsungan pekerjaan Tuhan.

Bilangan 4:4 Pekerjaan jabatan orang Kehat di Kemah Pertemuan ialah mengurus barang-barang yang maha kudus.

Orang-orang ini bukan imam, tetapi mereka disucikan khusus untuk mengangkat "barang-barang rahasia" ini. Orang-orang Lewi ini tingkatnya di bawah imam-imam, tetapi mereka juga disucikan dan hidup khusus untuk Tuhan.

Begitu juga dalam Gereja, kadang-kadang ada beberapa bagian pelayanan yang membutuhkan keahlian yang tidak dimiliki oleh pemimpin-pemimpin dalam Gereja. Mereka tidak usah mengerjakannya sendiri, tetapi dapat mengangkat orang-orang dari antara orang-orang suci yang ada dalam Gereja untuk mengatur pelayanan-pelayanan khusus yang memerlukan keahlian ini jasnmaniah ini.

Misalnya dalam hal bangunan, pelayan meja, memberi tumpangan dan lain-lain. Sebab itu jangan mengambil orang-orang yang belum lahir baru. Harus orang-orang yang sudah lahir baru, hidup dalam kesucian dan hidup bagi Tuhan (Pil 1:21); barulah hal itu berkenan kepada Tuhan. Mereka harus mengerti peraturan-peraturan Firman Tuhan tentang pelayanan yang dikerjakan, supaya jangan sampai mereka mati karena bersalah dalam pelayanan.

B. TIDAK BOLEH DIJAMAH

Pelita dan alat-alatnya adalah barang-barang yang suci.

Yesaya 52:11 Menjauhlah! Keluarlah dari sana! Jangan engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat (mengusung) perkakas rumah Tuhan.

Orang-orang yang boleh menjamah barang-barang Allah yang suci, hanyalah imam-imam yang suci. Orang yang tidak suci tidak boleh menjamahnya. Sebab itu berbahaya. Mereka akan mati seperti uza.

2Samuel 6:6-7 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Ini adalah suatu perkara yang dahsyat, tetapi sudah terjadi.
Orang yang tidak bertobat, yang tidak suci, itu tidak layak menjamah apalagi mengusung bejana-bejana Allah yang suci ini.

Kalau orang-orang ini menjamahnya, mereka akan menjadi mati rohani! Orang-orang yang hidup dalam dosa tidak boleh menjamah atau melakukan pekerjaan Tuhan yang suci. Jangan memberi bagian pelayanan yang suci kepada orang-orang yang tidak bertobat ini (lihat lebih lanjut dalam pelita, Bab XIIE fatsal XVD pada buku Kemah Suci jilid II).

Orang itu bisa mati rohani sebab:
1. Ia mendapat kesan, hidup dalam dosa atau tidak, tidak ada bedanya. Apalagi kalau semua pelayan nampaknya berjalan seperti biasa, ia tidak membutuhkan dilepaskan dari dosa. Ia akan keras hati dalam dosa dan mati binasa.

2. Akan tersontoh oleh dosa-dosa yang ada di antara pelayan Tuhan, akhirnya undur dan merasa ibadat itu sia-sia.

3. Dalam serangan iblis, Tuhan tidak menolong sebab ia bukan pihak Tuhan. Ia undur dan bertambah keras hatinya sebab bertambah yakin kekristenan itu hanya begitu-begitu saja.

Jangan menyerahkan pekerjaanTuhan yang suci kepada orang lama, orang yang tidak layak, itu mematikan orang itu sendiri. Juga pekerjaan Tuhan dirugikan. Orang yang dilayani oleh orang lama tidak akan dibebaskan dari dosa. Setan tidak akan lari dengan khotbah-khotbah dan nasehat (tetapi setan akan lari dan dihancurkan dengan kuasa Allah). Bahkan lewat orang-orang ini setan dapat memakainya dengan bebas untuk menanamkan segala macam racun pikiran akal manusia untuk mematikan iman semua orang Kristen yang dlayaninya.

Sebab itu jangan menyerahkan pelayanan yang suci ini kepada orang-orang dunia (atau bayi-bayi rohani). Jangan mimbar yang suci dinajiskan oleh orang dosa sekalipun orang-orang itu besar, pintar, kaya, terhormat dan berpangkat secara duniawi. Secara duniawi nampaknya megah kalau orang-orang besar duniawi ini ada di atas mimbar (atau di dalam panitia-panitia pekerjaan Tuhan). Tetapi itu membuat mereka mati rohani dan merugikan pekerjaan Tuhan. (Memberi sambutan-sambutan sebagai wakil-wakil dari pemerintahan atau badan-badan yang diwakilinya itu tidak salah, tetapi bukan bicara sebagai seorang "hamba Allah" yang suci).
Demikianlah caranya mengusung Pelita, jangan diangkat secara terbuka dan sembarangan, tetapi harus memenuhi syarat-syarat Tuhan.


Blessing Family Centre

0 komentar:

Posting Komentar