TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Minggu, 08 Juli 2012

LUKISAN

Fatsal II

LUKISAN

LETAK DAN KESAN UMUM

Mezbah Dupa terletak di dalam Ruangan Suci. Kalau kita masuk ke dalam Ruangan Suci, maka dari ke 3 alat yang ada di dalamnya, Mezbah Dupalah yang paling jauh ke dalam, tepat di depan tirai. Mezbah ini nampak jelas berkilau-kilauan, sebab dari luar nampaknya seluruhnya dibuat dari emas.
Karena cahaya pelita yang kuning (memakai minyak zaitun) dan karena semua alat-alatnya dari emas, termasuk Mezbah Dupa ini, maka seluruh Ruangan Suci itu berkilau-kilauan warna kuning emas, begitu anggun dan indah.

Selain itu bau harum rempah-rempah pedupaan langsung semerbak di hidung kita.
Tinggi Mezbah Dupa ini kurang lebih sampai di pinggang (2 hasta = -+ 90 cm).

BAHAN

Dibuat dari kayu penaga dan seluruhnya disalut emas sehingga sama sekali dari luar tidak nampak kayu, seolah-olah seluruhnya dari emas, padahal dalamnya kayu.

UKURAN DAN BENTUK

Lebar : 1 hasta bujur
Panjang : 1 hasta sangkar
Tinggi : 2 hasta

Jadi bentuknya itu seolah-olah seperti 2kubus (dengan sisi 1hasta) ditumpuk dengan tepat berimpit menjadi satu.

PERMUKAAN ATASNYA

Rata dan disalut emas.
Ada mahkota emas berkeliling.
Ada 4 tanduk dari kayu yang sama, menjadi satu dengan Mezbah dan disalut dengan emas.

Ada pedupaan (perukupan) emas berisi bara api dari Mezbah Korban Bakaran dan rempah-rempah pedupaan di atasnya, sehingga siang malam terus menerus mengeluarkan asap yang harum, memenuhi seluruh Kemah Perhimpunan.
Pada waktu Imam Besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci satu tahun sekali, ia harus membawa pedupaan emas ini sertanya (Ibr 9:4).

PENGUSUNGNYA

Mezbah ini diangkat dengan pengusungnya. Untuk ini diperlukan:
* 2 tongkat dari kayu penaga yang disalut emas.
* 4 gelang dari emas, masing-masing 2 gelang pada satu sisi, pada sudut-sudutnya.

Tongkat itu dimasukkan ke dalam gelang-gelang ini dan dengan demikian Mezbah Dupa ini diusung para Imam.

GRAFIRAT

Tiap tahun satu kali pada hari Grafirat, Imam besar mengadakan grafirat pada tanduk itudengan darah korban karena dosa.

REMPAH-REMPAH PEDUPAAN

Terdiri dari:
1. Getah mur.
2. Lawang.
3. Ramala.
4. Kemenyan murni.

1. Mur, ialah getah dari pohon mur. Getah itu tidak akan keluar dengan sendirinya, kecuali kalau ada luka atau dilukai. Pohonnya tentu "sakit" kalau keluar getah, seperti manusia yang berdarah.

2. Lawang dan
3. Rasamala.
Hanya disebut satu kali dalam ayat ini, tidak ada keterangan lebih lanjut, tetapi suah pasti bahwa kedua bahan ini termasuk rempah-rempah yang berbau harum.

4. Kemenyan. Inilah bahan yang memberi bau yang khas dari dupa. Seluruh Kemah dipenuhi dengan bau ini, bahkan tentu menjalar sampai di sekitarnya (Syir 3:6).

Garam. Dalam terjemahan bahasa inggris (NKJ) disebutkan bahwa rempa-rempah itu digarami (dengan garam tentuya). Dalam bahasa aslinya (malach) juga berarti digarami.
Dengan garam, pembakaran akan menjadi lebih baik dan sempurna. Garam sendiri kalau dibakar tidak menghasilkan bau harum.

PEMBUATANNYA:

Dari masing-masing bahan itu diambil sama banyak dan sama berat, lalu dicampur, digarami, ditumbuk sampai halus. Serbuk inilah yang disebut dupa, atau rempah-rempah pedupaan yang dibakar di atas Mezbah Dupa (Kel 30:7-8).

Pembuatan rempah-rempah ini menurut cara-cara keahlian tukang rempah-rempah.
Resep racikan dupa ini menjadi barang yang maha kudus!

TEMPATNYA

Dimanakah dupa yang sudah dibuat itu diletakkan? Ingat, ini adalah bahan yang maha suci? Sebab itu tidak boleh diletakkan sembarangan.

Keluaran 30:36 Sebagian dari ukupan (dupa) itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit (kata "sedikit" dalam TL, KJV, YLT, NIV tidak ada) dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.

Dalam ayat ini dikatakan bahwa dupa ini diletakan di depan tabut. Ini bukan berarti di dalam Ruangan Maha Suci, sebab tidak ada Imam yang boleh masuk ke dalamnya (Im 16:2 hanya Imam besar 1 tahun satu kali saja boleh masuk dalam Ruangan Maha Suci). Padahal setiap hari Imam-imam yang masuk Ruangan Suci harus mengambilnya, membakarnya di atas Mezbah Dupa.

Sebab itu letak dari tempat penyimpanan dupa ini ialah di dalam Ruangan Suci di antara tabut dan Mezbah Dupa, yaitu diantara tirai dan Mezbah Dupa.

PEMBAKARAN DUPA

Waktu untuk membakar dupa ialah: pagi dan petang setiap hari.
Pada pagi hari Imam masuk Ruangan Suci untuk membereskan Pelita (memadamkan, mengatur, membersihkan dan lain-lain). Sekaligus dengan ini ia menambahkan rempah-rempah pedupaan ini (dan bara api dari mezbah) di atasnya supaya pembakaran berlangsung terus.
Pada petang hari Imam menyalakan pelita. Juga pada saat ini ia menambahkan rempah-rempah di atas pedupaan itu. Dengan demikian sepanjang hari Mezbah Dupa menyala terus-menerus tanpa berhenti, selalu mengeluarkan asap yang harum di hadapan Tuhan, bahkan begitu seterusnya sepanjang segala turunan Israel (Ingat berdoa di dalam Roh yang non stop!).

LARANGAN

1. Selain daripada yang sudah ditentukan di atas, tidak boleh di bakar dupa asing = dupa yang lain, atau segala macam korban lainnya di atas Mezbah ini!

2. Siapapun juga tidak boleh membuat dupa atau racikan semacam resep ini untuk dirinya sendiri. Orang yang melanggar dihukum mati.


Blessing Family Centre

0 komentar:

Posting Komentar