Pada tanggal 24 Oktober 2004 jam 9.30 malam, saya kedatangan tamu seorang wanita muda yang mengidap penyakit jantung sejak kecil. Dia menceritakan tentang masalahnya sejak kecil sampai dewasa ini, dan saat ini tubuhnya lemah serta sesak nafas, dan dadanya sakit. Menurut dokter ada penyumbatan di jantungnya dan harus dikoret melalui operasi jantung.
Sejak kecil wanita ini sudah disingkirkan oleh ibunya. Dia selalu dianiaya oleh ibunya, dan selalu dibedakan perlakuannya terhadap adik dan kakaknya. Bahkan karena saking stress-nya dan dendamnya dengan ibunya, wanita tersebut lari dan kuliah di kota lain. Dia tipe wanita yang kurang kasih sayang. Pada saat menempuh kuliahnya ini, dia bertemu dengan calon suaminya yang sanggup memberi kasih sayang kepada wanita tersebut pada mulanya. Tetapi dengan berjalannya waktu, calon suaminya tersebut mulai sering menganiaya wanita tersebut bahkan laki-laki tersebut mulai menjalin hubungan dengan wanita lain. Dan akhirnya wanita ini sangat dendam dengan calon suaminya.
Setelah wanita tersebut selesai bercerita tentang masalah yang dideritanya, Kami mengajak dia untuk menyembah Tuhan. Saya mengiringi dengan gitar dan melantunkan penyembahan “Seperti yang Kau Ingini”. Wanita tersebut mulai menangis. Dan saya ajak untuk mengampuni ibunya. Wanita tersebut menjerit-jerit sekeras-kerasnya tidak mau mengampuni ibunya, karena ibunya sangat kejam sering memukul dia tiada ampun. Setiap saya ajak wanita tersebut untuk mengampuni ibunya, dia menjerit-jerit tidak mau mengampuni ibunya, ibunya jahat tidak sayang kepada dia. Lama sekali wanita tersebut mau mengampuni ibunya. Setelah dia mampu untuk mengampuni ibunya, dia mulai muntah-muntah banyak sekali. Kami terus menyembah dan mengucap syukur karena Tuhan Yesus sudah memampukan wanita ini untuk mengampuni ibunya.
Kemudian kami mengajak wanita ini untuk mengampui calon suaminya. Wanita ini mulai meronta-ronta dan menjerit-jerit tidak mau mengampuni calon suaminya. Karena laki-laki ini sering memukuli dia. “Dia kejam, tidak sayang dengan aku”. Dan saya jawab:”Tidak, calon suamimu ini sangat sayang sama kamu, kalau tidak sayang dia sudah lama tinggalkan kamu”. “Mari ampuni dia, kalau kamu tidak mengampuni calon suamimu, kamu juga tidak akan diampuni oleh Bapa di Sorga”, kata saya. Dia menjawab:’Tidak mau, dia orangnya kejam, dia juga pacaran dengan wanita lain”. “Di dalam nama Tuhan Yesus, aku minta Roh Kudus untuk memampukan wanita ini mengampuni calon suaminya”, saya memohon kepada Tuhan. Setiap kali wanita ini berusaha mengampuni calon suaminya, dia selalu muntah-muntah. “Di dalam nama Tuhan Yesus, saya perintahkan roh-roh yang mencengkeram jantungnya keluar”. Darah segar dan darah kental berwarna merah hati banyak keluar dari mulutnya. Lama sekali wanita ini mampu mengampuni calon suaminya yang sering menganiaya wanita tersebut. Kemudian kami meneruskan menyembah Tuhan Yesus. Diantara penyembahan ini, wanita tersebut mulai mengampuni calon suaminya sambil menangis. Ternyata Tuhan sudah memampukan wanita tersebut untuk mengampuni calon suaminya.
Seminggu kemudian, dia bersaksi bahwa jantunnya sudah sembuh dan telah dicek ke dokter. Dan calon suaminya menjadi sangat baik dengan wanita ini. Dengan tertawa yang mengekspresikan sukacitanya, dia berterima kasih pada saya karena semua masalahnya sudah diselesaikan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sungguh sangat luar biasa.
Dendam yang bertahun-tahun membuat wanita ini mengidap penyakit jantung. Karena dia datang kepada Tuhan Yesus, semua masalahnya sudah diselesaikan-Nya.
Amin.
Tuhan Yesus memberkati
Sumber : http://yesuskristus.com/