Fatsal II
LUKISAN
Seluruh pelita ini dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu:
A. Tujuh (7) buah pelita yang menyala.
B. Kaki pelita, tempat menaruh ke tujuh pelita tersebut.
C. Perkakas-perkakasnya.
A. PELITA
BENTUK.
Tidak banyak diceritakan tentang bentuk pelita ini, tetapi biasanya, berdasar ayat-ayat Firman Tuhan kita mengetahui ada beberapa hal dari pelita antara lain:
1. Ada tempat untuk menaruh minyak di dalamnya sebab pelita ini menyala dengan minyak zaitun yang diisikan Imam-imam pada pagi hari. (Kel 30:7)
Pelita ini harus menyala sepanjang malam tanpa diisi minyak lagi. Jadi pasti di dalamnya ada cukup tempat minyak untuk kebutuhan menyala semalam.
2. Ada sumbunya dan tempat keluarnya. Jadi ada lubang untuk menuangkan minyak ke dalamnya. Mungkin juga lubang minyak itu ada tutupnya.
3. Biasanya pelita ini juga dapat dipegang. Jadi mempunyai tempat pemegangnya seperti dalam mat 25:4, anak-anak dara yang cerdik itu memegang pelita dengan satu tangan, dan tempat minyak dengan tangan yang lain.
JUMLAH
Dalam Keluaran 25:37 dan Keluaran 37:23 disebutkan bahwa ada 7 buah pelita. Ini sesuai dengan 7 ujung-ujung dari kaki pelita sebagai tempat dari pelita-pelita ini.
BAHAN
Pelita ini juga dibuat dari emas murni, termasuk dalam jumlah 1 talenta emas untuk seluruh pelita, kaki pelita dan perkakasnya.
NYALANYA
Pelita ini memakai minyak zait, sebab itu warnanya sinarnya kuning. Ini sejalan dengan warna di dalam Ruangan Suci ini, sebab semua serba emas (Meja Roti Pertunjukan, Pelita, Mezbah Dupa, Tiang-tiang Pintu Kemah dan papan-papan, semua juga disalut emas). Betul-betul Ruangan Suci ini serba emas, karena emas itu menggambarkan tentang kesucian Allah.
KESAN
Tanpa pelita semua menjadi gelap dan tidak nampak serba emas, lebih-lebih pada waktu malam. Adanya pelita di dalam Ruangan Suci ini betul-betul menghidupkan semua isinya. Bau dupa dari Mezbah Dupa (dan Meja Roti Pertunjukan), terang dari pelita emas dan makanan dari Meja Pertunjukan. Masing-masing mempunyai andilnya sendiri dalam membentuk Ruangan Suci ini.
PERAWATAN
Keluaran 30:7-8 Diatasnya (Mezbah Dupa) haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan (TL: diisinya) lampu (pelita), haruslah ia membakarnya. Juga apabila Harun memasang lampu-lampu (pelita) itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap dihadapan Tuhan di antara kamu turun temurun.
Setiap petang imam-imam (hanya imam-imam yang boleh masuk ruangan suci) masuk ke dalam ruangan suci, untuk menyalakan pelita dan menambahi dupa pada mezbah dupa, sehingga sepanjang malam itu tidak gelap di dalam ruang suci. Setiap pagi hari imam-imam masuk kembali untuk memadamkan pelita itu dan membersihkannya, serta menuangkan minyak ke dalam 7 pelita untuk dinyalakan nanti petang.
B. KAKI PELITA
Yang nampak jelas dari jauh dan yang paling besar ialah kaki pelitanya.
Jadi pelita itu diletakkan di atas kakinya. Tidak semua orang (dari berbagai-bagai kebiasaan / kebudayaan) menaruh pelita di atas kaki pelita. Dalam banyak negara pelita itu biasanya hanya ditaruh di atas meja atau di tempat-tempat lain yang strategis.
Tetapi di Kanaan dan ini dikuatkan di dalam Firman Tuhan, pelita itu terbaik ditaruh di atas kaki pelita.
Markus 4:21 Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu: "Biasanya orang memasang pelita, supaya ditaruhnya di bawah gantang, atau di bawah katil? Bukankah supaya ditaruhnya di atas kaki pelita?"
Sebab itu (lebih-lebih dalam arti rohaninya) pelita itu terbaik diletakkan di atas kakinya. Inilah pikiran Firman Tuhan; karena itu kita akan mendapatkan pengertian yang paling baik tentang pelita kalau kita mengerti bahwa pelita dan kakinya adalah satu kesatuan.
BENTUK
Kaki pelita ini bentuknya seperti sebuah pohon dengan cabang-cabang yang simetris. Dari batang yang ditengah keluar 6 cabang, 3 di sebelah kiri, 3 di sebelah kanan (Kel 25:32). Jadih ada 7 ujung-ujung untuk tempat menaruh pelita (satu ujung dari batang yang di tengah, 6 dari cabang-cabangnya).
Kaki pelita ini tidak polos halus tetapi ada gambaran atau bentuk-bentukan, seolah-olah seperti diukir tetapi disini tidak diukir, melainkan di tempa.
Gambaran dari kaki pelita ini adalah seperti ganbar bunga Badam.
CATATAN TENTANG BUNGA BADAM
(dari Unger's Bible Dictionary)
Keluaran 25:33,34 Bentuk dasar pelita diambil dari bunga badam ini.
Inggris : Almond
Ibrani : Shaqed = yang menjagakan (strong: hasten, remain, wake, watch for)
Pohon ini bersemi (langsung keluar bunga) dengan limpah bukan daun! Baru sesudah bunga-bunganya, kemudian daunnya muncul.
Sebelum pohon-pohon lain bersemi, pohon badam bersemi bunga-bunga terlebih dahulu, mendahului semua pohon-pohon lainnya.
Sebab itu ia dinamakan badam = Shaqed yang berarti tergesa-gesa, bersegera-segera, menjagakan (membangunkan pohon-pohon lain dari "tidur musim dingin").
- Mirip Peach (species lain dari genus yang sama), sejenis buah.
- Berasal dari China.
- Paling baik tumbuh di Syria
- Berbunga pada bulan Febuari bahkan akhir Januari sudah berkembang sebelum keluar daunnya, sehingga nampak sangat menyolok penuh kembang tanpa daun.
Warna kembangnya merah muda, tetapi keseluruhannya berwarna putih.
Buahnya dapat dimakan dalam 2 fase.
1. Masih muda, asam, belum matang, crisppod.
2. Yang matang.
Bijinya berbentuk bulat lonjong, satu ujung bundar dan ujung lainnya lancip.
- Ada 4 species almond lia di Israel.
- Kej 43:11; buah-buah terbaik dari Kanaan.
- Bil 17:8 Tongkat Harus keluar tunas, bunga dan buah badam.
-Syirul Asyar 12:5. Yer 1:11,12 Pohon badam berbunga-bunga.
POLA DASAR
Kaki pelita ini terdiri dari bagian-bagian atau unit-unit yang sama yang merupakan pola dasar dari kaki pelita ini. Setiap bagian atau unit itu merupakan gambaran dari bunga badam dan masing-masing terdiri dari 3 bagian kecil yaitu:
1. Kelopak
2. Kuncup
3. Bunga
Jadi setiap kelopak selalu diikuti sebiji kuncup dan sebiji bunga.
Keluaran 25:33 Ketiga kelopaknya dibuat serupa dengan bunga badam, pada satu cabang, dengan kuncup dan bunganya; dan tiga kelopak dibuat serupa bunga badam di cabang yang lain, dengan kuncup dan bunganya; demikianlah pada keenam cabang yang keluar dari kaki pelita itu. (TP).
Keluaran 25:34 Dan pada kaki pelita itu harus ada empat kelopak yang dibuat seperti badam dengan kuncup-kuncup dan bunga-bunganya. (TP).
Jadi seluruh kaki pelita ini merupakan rangkaian dari unit-unit yang terdiri dari kelopak kuncup bunga badam.
JUMLAH UNIT DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Seluruh kaki pelita ini terdiri dari bentukan pola dasar ini. Setiap cabang terdiri rangkaian 3 unit pola dasar ini dan batangnya terdiri dari rangkaian 4 unit pola dasar ini.
Jadi:
1 unit = 1x3= 3 bagian
1 cabang
terdiri dari
3 unit = 3x3= 9 bagian
6 cabang
terdiri dari
4 unit = 4x3= 12 bagian
_______________
Jumlah seluruhnya 66 bagian
Jadi seluruh kaki pelita itu terdiri dari 66 bagian.
Setiap cabang keluar dari batang di atas kuncup dari setiap unit yang berada pada batang kaki pelita, disebelah kiri dan kanannya. Demikianlah bentuk dari kaki pelita ini.
CARA PEMBUATANNYA.
Keluaran 25:31 Haruslah engkau membuat sebuah kaki pelita dari emas murni itu dan dibuat dari pekerjaan tempaan: batangnya dan cabang-cabangnya, kelopak-kelopaknya, kuncup-kuncupnya, dan bunga-bunganya, haruslah seiras (dari sepotong yang sama) (TP).
Pembuatan kaki pelita ini tidak dengan dituang atau dipahat/ diukir, melainkan dengan menempa satu potong emas murni yang besar begitu rupa sampai keluar bentukan-bentukan diatas. Tentu ini bukan hasil 1-2 kali penempaan, tetapi beribu-ribu kali ditempa. Inipun masih terlalu sukar, tetapi Tuhan memberi Bezaliel dan Aholiab Roh Hikmat yang heran, sehingga dengan pertolongan Tuhan, perintah Tuhan ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya Kel 36:1-2.
BAHAN
Keluaran 25:39 Dari satu talenta emas murni haruslah ia membuatnya dengan segala perkakasnya. (TP)
Kali pelita, pelita dan semua perkakasnya dibuat dari emas murni seberat satu talenta (lihat index, 1 talenta = 40-50 kg).
Emas ini (dan lain-lain bahan) di persembahkan orang-orang Israel secara gotong royong bagi bait Allah.
FAEDAHNYA
Kaki pelita ini tidak menyala, hanyalah tempat bagi pelita. Tanpa kaki, pelita-pelita itu letaknya tidak teratur, mungkin diletakan dilantai dan nyalanya tidak efektif. Tetapi dengan adanya kaki pelita maka letak pelita-pelita teratur sehingga bercahaya dengan efektif, menerangi seluruh ruangan suci, membuat pelayanan para imam di dalam ruang suci tidak di dalam gelap, tetapi di dalam terang yang cukup.
LETAK
Kaki pelita ini diletakkan di dalam Kemah Suci pada sebelah selatan, berhadapan dengan Meja Roti Pertunjukan.
Keluaran 26:35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir (tirai) itu, dan kandil (kaki pelita) itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.
C. PERKAKAS-PERKAKAS PELITA
1. TEMPAT MINYAK
2. SEPIT
3. PENADAH
4. PENGUSUNG + KAIN BIRU LAUT.
TEMPAT MINYAK
Bilangan 4:9 Lalu mereka harus mengambil sehelai kain ungu tua dan menudungkannya kepada kandil (kaki pelita) untuk penerangan dengan lampu-lampunya (pelita), sepit-sepit dan penadah-penadahnya, dan segala perkakas minyaknya (tempat minyak) yang dipakai untuk mengurus kandil (kaki pelita) itu.
Di sini ditaruh minyak zait yang dipersembahkan orang-orang Israel untuk kepentingan pelita. Im 24:2; Kel 27:20. Imam-imam menuang minyak ini ke dalam ke 7 pelita itu. Bentuknya dan ukurannya tidak diceritakan. Dibuat dari emas murni.
SEPIT
Semua alat-alat ini dibuat dari emas murni. Bentuknya tidak dijelaskan. Sumbu pelita yang dibakar, sesudah sekian lama dapat menjadi arang yang hitam dan ini membuat nyala pelita menjadi kecil. Perlu dipotong dan dibersihkan. Untuk ini dipakai sepit (seperti gunting) untuk memotongnya sumbu yang sudah rusak, supaya dapat menyala lebih terang lagi.
PENADAH
Ini digunakan untuk menadah semua kotoran-kotoran yang ada pada pembersihan itu.
PENGUSUNG
Bilangan 4:10 Dan mereka harus meletakkannya dengan segala perkakasnya ke atas tudung dengan dari kulit lumba-lumba (mina gajah) dan meletakkannya di atas usungan.
Ini terjadi pada waktu Kemah Suci dibongkar dan akan dipindahkan mengikuti perjalanan bangsa Israel menurut pimpinan Tuhan. Semua pelita, kaki pelita dan perkakasnya ditutup dengan kain berwarna biru laut lalu dibungkus dengan kulit mina gajah, kemudian diletakan diatas usungan dan diusung orang-orang Lewi. Tidak disebutkan bahan, bentuk dan ukuran dari usungan serta ukuran kain biru laut dan kulit mina gajah tersebut.
Mungkin sekali usungan ini dibuat dari kayu penaga dan tidak disalut emas, sebab tidak diletakan di dalam ruangan suci. Usungan ini seperti pedati-pedati dan alat-alat lainnya hanya dipergunakan di dalam perjalanan. Sebab itu seperti pedati (yang dipakai untuk mengangkat barang-barang yang berat), mungkin juga usung ini hanya dari kayu saja.
Blessing Family Centre
0 komentar:
Posting Komentar