SYARAT-SYARAT PERJAMUAN SUCI (2)
Orang yang tidak tahu membeda-bedakannya, itu akan makan dan minum sembarangan, sebentar minum dari cawan Tuhan, sebentar dari cawan setan, sebentar dari hidangan Tuhan, sebentar dari hidangan setan, inilah orang yang tidak tahu membeda-bedakan tubuh Kristus. Semua dianggap sama sajadan ia bersekutu dengan semuanya. Orang seperti ini dilarang makan, minum Perjamuan Suci.
Makan minum di sini berarti persekutuan.
Kalau seorang sudah makan dari meja perjamuan Tuhan, ia tidak boleh makan dari meja setan. Tuhan tidak suka kita bersekutu dengan-Nya dan juga dengan setan. Orang semacam ini membangkitkan cemburu (kemurkaan) Allah, itu luar biasa.
I Korintus 10:22 "Atau maukah kita membangkitkan cemburu (TL.: kemurkaan) Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?"
Kita harus dapat membedakan tubuh Kristus yang suci dari tubuh binatang (Wahyu 13, yaitu persekutuan / pergaulan yang najis dalam dunia yang akhirnya akan menjadi tubuh Antikris).
Makan hidangan Tuhanmembuat kita bersekutu dengan tubuh Kristus di dalam kasih dan kesucian ilahi.
Orang-orang yang makan dari hidangan setan akan bersekutu dengan binatang itu, itulah persekutuan di dalam tabiat dosa menuruti hawa nafsu tanpa batas, tanpa malu, yaitu tabiat binatang yang keji-keji di dalam dosa. Cawan setan seperti yang diminum perempuan sundal Babil yang besar itu (Wahyu 17:2) itulah air anggur persundalan yang membuat mabuk segala raja di bumi, dan segala isi duniapun mabuk dengan air anggur persundalannya.
Jadi makan minum dari hidangan dan cawan setan itu berarti bersekutu dengan segala perkara-perkara dosa dan kenajisan dunia. Inilah persekutuan dengan iblis!
Orang yang bersekutu dengan Allah, makan minum dari Perjamuan Suci, tidak boleh bersekutu dengan iblis, bahkan juga sampai angan-angannya; kalau tidak, hukuman Allah akan jatuh ke atasnya! Allah sangat cemburu dan murka pada orang yang makan minum dari meja Tuhan, tetapi juga makan minum dari meja setan.
Ada seorang mengancam tunangan adiknya, katanya: "Kalau engkau mencintai adikku, jangan lagi engkau berhubungan dengan perempuan-perempuan lain".
Orang itu tidak mau adiknya dipermainkan. Begitu juga Tuhan Yesus tidak mau kita bersekutu dengan Tuhan, tetapi juga bersekutu dengan iblis (II Korintus 11:2).
Kita harus dapat membedakan tubuh Kristus dan tubuh setan, meja Tuhan dengan meja setan.
Tidak boleh ada rencana untuk kembali bersekutu dengan iblis, dengan segala hidangannya (buku-buku, tontonan, kesukaan dosa dan lain-lain), kita harus disucikan, harus ada tanda darah dalam pikiran dan cita-cita kita.
Kalau sudah bersekutu dengan Tuhan, tidak boleh lagi ada rencana apapun dengan setan, putus sama sekali, ada tanda darah di ambang dan jenang pintu hati kita. Keluar masuk disucikan, sampai dalam pikirandan angan-angan kita. Orang yang mengambil bagian dalam Perjamuan Suci, itu mengambil bagian dalam sengsara Kristus (darah = tanda sengsara), artinya mau sengsara karena Kristus, mau menderita sebab ingin hidup suci, berkenan kepada Tuhan sehingga menyangkali dan mematikan daging.
Orang yang sesudah makan Perjamuan Suci, lalu kembali bersekutu dengan perkara-perkara daging dan dosa, itu berarti ia makan minum lagi dari hidangan setan dan cawan sundal Babil. Allah akan marah besar dan menghukumnya. Bahkan hanya mempunyai rencana saja untuk kembali minum anggur dunia, tidak boleh! Harus ada tanda darah, tanda salib didalam angan-angan dan pikiran kita, semua keinginan daging itu harus dimatikan.
Galatia 5:24 "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan (mematikan) daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."
Makan minum Perjamuan Suci itu berarti sudah mengambil keputusan untuk selama-lamanya tidak lagi mau bersekutu dengan perkara-perkara dosa!
Tidak boleh bersekutu dengan tubuh Kristus dan tubuh setan bersama-sama. Keduanya harus dibedakan dan kita harus memilih! Memilih Perjamuan Suci berarti bersekutu dengan tubuh Kristus dan selamanya putus hubungan dengan perkara-perkara dari setan!
Melanggar ini berarti hukuman mati dalam Perjanjian Lama, atau murka Allah dalam Perjanjian Baru, sehingga rohani menjadi lemah, sakit dan mati.
Orang-orang yang sembarangan dengan Perjamuan Suci, yang juga makan minum dari meja setan, orang itu akan mati rohani seperti Yudas (sesudah mengambil bagian dalam Perjamuan Suci) dan akhirnya juga mati jasmani.
I Korintus 11:29 "Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya."
I Korintus 11:30 "Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal."
Jadi 2 (DUA) SYARAT MATI dari Perjamuan Suci itu mengenai masa lalu, dan masa yang akan datang.
I. Tiada ragi = hidup masa lalu dan masa kini harus beres, jangan ada dosa yang belum dibereskan, betul-betul sudah disucikan dan mati lepas dari semua dosa. Jangan makan Perjamuan Suci tanpa hidup yang beres, nanti kena hukuman Allah.
II. Ada tanda darah = ada salib, sudah lepas dari semua dosa dan ikatannya dan sudah mematikan (menyalibkan) semua keinginan untuk kembali dalam hidup yang lama. Tidak mau kembali lagi, sebab sudah memilih bersekutu didalam tubuh Kristus, bukan didalam tubuh setan, bersekutu dengan Tuhan saja.
Harus ada tanda darah dalam hari-hari yang akan datang, ada tanda salib dalam angan-angan dan cita-citanya.
Galatia 5:24 "Tetapi segala orang milik Kristus Yesus itu sudah menyalibkan hawa nafsunya dengan segala cita-cita dan keinginannya" (TL)".
Dengan kata lain dalam masa-masa yang akan datangpun sudah disucikan, semua untuk Kristus dan mati itu untung (Filipi 1:21).
Kalau sidang Tuhan memakai Perjamuan Suci dengan memperhatikan syarat-syarat ini, maka Perjamuan Suci akan memberi hasil yang luar biasa. Lebih-lebih kalau Gereja-gereja sering mengadakan Perjamuan Suci, syarat-syarat ini amat perlu diperhatikan supaya betul-betul mendatangkan faedah besar, bukan hukuman yang dahsyat.
Gereja zaman rasul-rasul penuh dengan Kuasa, mujizat dan tanda-tanda heran, antara lain disebabkan karena setiap hari mereka mengadakan Perjamuan Suci. Dosa-dosa dibereskan, angan-angan dibersihkan, maka hadirat Allah terasa. Dan kuasa-Nya nyata.
C 3. SYARAT-SYARAT LAIN DALAM PERJAMUAN
Syarat-syarat ini juga harus diperhatikan, dan dipegang baik-baik, sebab kalau dilanggar, tentu juga ada hukumannya, meskipun tidak langsung mati. Banyak orang-orang Israel yang lahir di padang belantara dan orang-orang dalam zaman Hizkia melanggar syarat-syarat ini, sebab itu hukuman jatuh atas mereka misalnya bela penyakit dan sebagainya.
Allah tidak menyediakan Paskah (Perjamuan Suci) untuk menjadi berkat yang amat besar, misalnya keluar dari Mesir dan lain-lain faedah yang heran-heran.
Tetapi orang yang menyalahgunakan, yang tidak mau memperhatikan pertobatannya akan kena hukumannya, sebab Perjamuan Suci ini untuk umat Tuhan yang dipanggil hidup dalam kekudusan-Nya.
C 3a. SUNAT HATI
Ini juga syarat untuk makan Paskah.
A. SUNAT
Keluaran 12:43-45 "Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorangpun dari bangsa asing boleh memakannya.
Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia.
Orang pendatang dan orang upahan tidak boleh memakannya."
Keluaran 12:48-49 "Tetapi apabila seorang kafir telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi Tuhan, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli.
Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya. Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap ditengah-tengah kamu.
Orang kafir tidak boleh makan Paskah. Kalau toh orang-orang ini mau makan Paskah, maka mereka sebelumnya sudah harus dikhatankan lebih dahulu. Syarat ini harus dipenuhi untuk dapat makan Paskah.
Sunat berarti Lahir Baru sampai penuh Roh Kudus, seperti bayi laki-laki berumur 8 hari.
C 3b. PINTU KEMAH
Meja Roti Pertunjukan itu terletak di dalam Kemah. Seorang harus melewat pintu Kemah dahulu untuk mencapai Meja Roti Pertunjukan.
Jadi, untuk makan roti Meja Roti Pertunjukan, orang itu haruslah seorang yang boleh masuk lewat Pintu Kemah, yaitu para Imam, (Hanya Imam-imam yang boleh masuk Pintu Kemah). Pintu Kemah adalah bayangan dari baptisan Roh Kudus.
Menurut syarat ini maka hanya orang yang penuh dengan Roh Kudus yang boleh makan dari Meja Roti Pertunjukan.
Sunat hati itulah baptisan Roh Kudus (Roma 2:29; Gal 6:15; Kol 2:11).
Sunat itu seperti meterai, tanda perjanjian bahwa turunan Ibrahim (yang di khatankan itu) adalah bangsa milik Allah (Kej 17:11).
Begitu juga Roh Kudus itu merupakan meterai Allah. Kita dimeteraikan dengan Roh Kudus (Ef 4:30), sehingga kita menjadi milik-Nya (Roma 8:9).
Dalam Perjanjian Lama orang yang belum disunatkan, tidak boleh mengambil bagian dalam Paskah. Begitu pula dalam Perjanjian Baru, seorang sudah harus dikhatankan, dilepaskan dari hidup lama, dari kuasa daging, sehingga menjadi baru, dipenuhi dengan Roh Kudus, barulah ia boleh mengambil bagian dari Perjamuan Suci.
Bagaimana pelaksanaanya?
tentu syarat-syarat ini sangat berat! Apakah kita boleh mengubahkan hukum-hukum Tuhan? Pasti tidak boleh! Lalu bagaimana?
Pelaksanaan syarat sunat
Dalam kenyataannya banyak Gereja-gereja zaman ini yang belum menggunakan syarat sunat ini (bahkan juga syarat-syarat lain yang mutlak sudah harus dikerjakan).
Dalam hari-hari yang lalu syarat-syarat hati ini masih dibiarkan oleh Tuhan sesuai dengan 2 perkecualian yang ada dalam Alkitab, tetapi dalam hari-hari yang akan datang, makin lama kita harus makin mengerti kebenaran Firman Tuhan dengan betul dan belajar mencocokan diri dengan Firman Tuhan. Lebih-lebih dalam Gereja yang sering mengadakan Perjamuan Suci (kadang-kadang ada yang setiap minggu) betul-betul perlu memperhatikan syarat ini dan syarat-syarat lainnya.
C 3c PERKECUALIAN SYARAT-SYARAT PERJAMUAN SUCI DALAM ALKITAB
1. Selama 40 tahun dalam padang belantara (Yus 5:2-7,9-11), Israel (yang lahir dalam padang belantara) beredar-edar dalam padang belantara tanpa disunatkan. Meskipun mereka belum bersunat, tetapi makan paskah dan ini sementara dibiarkan Tuhan.
Tetapi pada saat mereka melewati sungai Yordan, mereka kembali diharuskan memegang Paskah dengan bersunat sebelumnya.
Inilah perkecualian yang dengan "tidak disengaja" sudah dipakai hampir semua Gereja-gereja sekarang. Tetapi kalau saatnya sudah sampai ("sesudah menyeberang sungai Yordan"), yaitu pada zaman hujan akhir (dimana Roh Kudus dicurahkan kembali dengan amat limpahnya melebihi dari hujan awal) (Kis 2:17-18, Ul 11:14), syarat ini akan kembali dipegang baik-baik tanpa perkecualian. Pada saat itu syarat-syarat itu betul-betul mutlak sebab dibalik syarat-syarat ini ada faedah-faedah yang sangat penting untuk dapat melangkah maju dengan Allah "menyeberang Yordan", masuk dalam proyek terakhir dari Allah.
Pada zaman ini orang-orqng yang belum dibaptiskan dalam Roh masih dibiarkan Tuhan untuk mengambil bagian didalam Perjamuan Suci. (Tetapi syarat baptisan air mutlak perlu sebagai tanda percaya (bertobat) yang betul Yak 1:17; Mark 16:17; Luk 17:30).
2. Dalam zaman pemerintahan raja Hizkia, banyak orang-orang Israel makan Paskah tanpa disucikan.
2 Tawarikh 30:18-19 "Sebab sebagian besar dari rakyat--terutama dari Efraim, Manasye, Isakhar dan Zebulon--tidak mentahirkan (TL.: menyucikan, KJ. : membersihkan) diri. Namun mereka memakan Paskah, walaupun tidak sesuai dengan apa yang ada tertulis. Tetapi Hizkia berdoa untuk mereka, katanya: "TUHAN, yang baik itu, kiranya mengadakan pendamaian bagi semua orang, yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah, yakni TUHAN, Allah nenek moyangnya, walaupun ketahiran (TL. : kesucian) mereka tidak sesuai dengan tempat kudus."
Akhirnya mereka kena bela dari Tuhan. Tetapi Hiskia mendoakan mereka, minta pengampunan dari Tuhan, dan Tuhan mengampuni dan menyembuhkan mereka.
Penyucian ini harus (Bil 9:10). Orang-orang yang makan dari Perjamuan Suci sudah harus dalam keadaan yang disucikan. Seringkali juga gembala-gembala sidang perlu memintakan ampun dari Tuhanbagi anggota-anggota yang makan Perjamuan Suci dengan salah.
Inilah perkecualian dari syarat-syarat Paskah / Perjamuan Suci yang dimintakan ampun oleh Hizkia.
Sidang yang tidak berlayak, yang makan Perjamuan Suci dalam keadaan najis, maka hukuman Allah mulai berlaku atasnya, tetapi oleh doa syafaat ini, Tuhan menyembuhkan mereka. (Kadang-kadang gembala sidang yang berdoa untuk anggota-anggota yang sakit / celaka, tidak sadar bahwa hukuman itu datang karena bersalah terhadap Perjamuan Suci. (I Korintus 11:29-30).
Tentu doa syafaat ini tidak dapat dijadikan rutin, tetapi sidang Tuhan yang harus belajar baik-baik syarat makan Perjamuan Suci dan betul-betul membereskan dirinya lebih dahulu baru boleh makan minum Perjamuan Suci.
C 4. SUATU PERINGATAN
I Korintus 11:24-25 "dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
Suatu peringatan, ini berarti bahwa. :
1. Peristiwanya sudah lewat, dan sekarang hanya memperingatinya, dan
2. Sudah mengalaminya.
A. Jadi Paskah berarti suatu peringatan bahwa dahulu pernah "keluar" dari Mesir dan sekarang sudah ada di negri perjanjian di Kanaan, Israel sudah mengalami "keluaran" itu, bebas dari perhambaan Mesir.
B. Imam-imam sudah dipilih dan dilantik dihadapan Allah. Paa waktu mereka makan roti dari Meja Roti Pertunjukan, itu adalah tanda peringatan bahwa mereka sudah dipilih dan dilantik Tuhan, sehingga layak untuk makan roti yang suci itu. Sugku bangsa lain diperingatkan tidak boleh menghampiri halaman yang suci ini (Bil 16:40). Makan roti berarti Imam-imam. Kita sudah hidup sebagai Imam-imam Allah yang suci.
C. Di dalam Perjamuan Suci orang orang yang dapat memperingati kematian Tuhan itu berarti bahwa ia sendiri sudah mengalami "mati lepas dari dosa" (Roma 6:2) dan sekarang sudah hidup dalam kesucian, bebas dari perhambaan kenajisan dan dosa. Kematian Tuhan sudah bekerja dalam dirinya (II Kor 4:10-12; Roma 8:36). Setiap kali kita mengambil bagian dalam Perjamuan Suci, itu adalah peringatan kesekian kalinya bahwa kematian Tuhan itu sudah ada di dalam dirinya.
Adakah kita sudah mengalami mati lepas dari dosa dan sekarang tetap dalam kesucian?
Mungkinkah kita lepas dari dosa dengan seketika? Ya, dapat! Dengan iman kita menghisabkan diri kita mati lepas dari dosa dan hidup dalam kesucian bagi Allah (Roma 6:11 TL). Ini dapat dialami dengan seketika dengan iman, sebab kelepasan dan pengampunan itu sudah selesai dibuat oleh Tuhan bagi kita.
PASKAH : Kel 12:24-27 sudah lepas dari perhambaan Mesir, sekarang merdeka di Kanaan.
MEJA ROTI PERTUNJUKAN : Kel 25:30 sudah dilantik, sekarang dalam Ruangan Suci (sebagai Imam-imam Allah).
PERJAMUAN SUCI : I Kor 11:24-25 sudah mati lepas dari dosa sekarang hidup dalam kesucian.
Orang-orang yang tidak mengerti bahwa kita dapat "mati lepas dari dosa", dapat hidup dalam kesucian, akan sukar juga mengerti kebenaran-kebenaran yang mendalam tentang Perjamuan Suci.
Memang Perjamuan Suci bukan untuk orang-orang yang masih hidup dalam dosa (sebab tidak mau bertobat atau sebab bodoh, tidak mengerti! Ams 10:21b).
Jadi orang yang makan minum dari Perjamuan Suci haruslah orang yang sudah dimerdekakan dari segala dosa dan sekarang ini (untuk makan Perjamuan Suci) masih tetap tinggal dalam kesucian itu.
Betul-betul kelepasan atau kemrdekaan itu sudah dialami dan sekarang menjadi suatu peringatan lagi, hasil kematian Tuhan Yesus.
Blessing Family Centre
0 komentar:
Posting Komentar