Aku pernah membaca
perjanjian lama, begitu
banyak dan besar
kedashyatan Tuhan
digamabarkan disitu.. ketika
manusia berbuat dosa..
langsung diusir.. masih
buat dosa lagi.. tenggelemin
sekalian semua biar rata.
Tapi krn kasihNya, Dia
berjanji ga maen air lagi.
Masih juga buat dosa para
manusia, lemparin meteor
sekalian... 2 kota lebur.
Waktu membebaskan
bangsa israel juga Tuhan ga
segan2 bikin mesir
sengsara, eh mesir masih
ngeyel padahal dah jelas2
liat air laut kebelah. Ya kita
dah pada taulah apa yg
terjadi selanjutnya. Bahkan
untuk bangsa pilihannya
pun Tuhan ga segan. Begitu
dosa sedikit langsung
Gempa 10 SR, kuburin
hidup2 yang tegar tengkuk
dalam tanah yg terbelah..
masih ga nyadar juga?
patuk ular, kalah perang,
kasih penyakit biar
bertobat!... pernah juga tuh
ada kejadian dalam alkitab
dimana tabut perjanjian
salah pegang. BLARRR!!
kena listrik 1 juta volt dari
langit!
Hebat ya. Plus
kereennnnnnnnnnnnnnnnn.
Tapi kita lihat sekarang.
Bagaimana kita sering
merendahkan dan
meremehkan Tuhan. Ya,
kita sering
MEMANFAATKAN kebaikan
dan kasihNya. Ketika kita
datang ke gereja pun kita
sering mengacuhkanNya.
AKu mengakui juga betapa
seringnya aku
merendahkan Tuhan, aku
datang ke gereja krn
pengen ketemu teman-
teman, pengen sibuk dan
kerjain pelayanan, bahkan
mungkin pengen dekat
dengan lawan jenis sang
pujaan hati. Bagaimana
dengan Tuhan? aku rasa
Tuhan dah cukup
terhiburlah dengan 2 lagu
pujian dan 2 lagu
penyembahan yang kadang
dinyanyikan dengan
setengah hati atau becanda
sambil lirik sana-lirik sini, tak
lupa online lewat
handphone dan banyak hal
deh. AKu rasa Tuhan dah
cukup senang dengan kita
duduk manis berjamaah
mendengar khotbah yang
begitu pulang 70% sudah
lupa atau sengaja dilupakan
krn terlalu tajam menegur.
Aku rasa Tuhan dah cukup
puas ketika aku
menyisipkan beberapa
lembar duit dalam amplop
persembahan. Aku rasa
Tuhan dah bangga banget
dan berhutang banyak
berkat ketika aku sukses
dan terlihat keren
melakukan pelayanan. Dan
pulang sambil tersenyum
dan dan menyalam
antusias mengatakan "God
Bless You" plus "Happy
Sunday". Pulang??!?! Eit
tunggu dulu... hari masih
panjang... kita masih punya
waktu untuk pergi
bertamasya.. jalan2 Ke Mall,
makan bareng sambil
nongkrong di tempat oke
plus foto2... dsb. dan kitaq
mengakhiri hari minggu
dengan rasa cape..
mending krn pelayanan,
tapi seringnya krn jalan dan
aktivitas lainnya.
Tidak apa-apa deh...
Setidaknya aku masih lebih
baik dari yang lainnya
seperti beberapa temanku
yang tidak ke gereja, karena
malas.. karena sibuk, krn
pengen istirahat, krn pulang
atau karena kepaitan ngeliat
monyet di gereja ( di gereja
ada monyet? sebenarnya
manusia tapi karena
nyakitin dan nyebelin ga
layak disebut manusia),
bahkan ada yang kepaitan
sama Tuhan lagi. Beberapa
dari mereka kalau ditegur
ga datang ke gereja pasti
punya banyak alasan
"seperti karena kamu ga
berada di posisi aku
aja!!!!!!!!" (buat yang lagi
sibuk), atau "buat apa ke
gereja toh, kalo karakternya
jelek" (buat orang yg sering
liat monyet neh), "Lain kali
aja atau minggu
depan" ( buat yang malas
atau ga mood), "kamu ga
ngerti", atau banyak alasan
klasik lainnya mulai dari yg
ga masuk akal, rasional atau
meyayat hati.
Sebagai apakah Tuhan
dalam hidupmu? Semua
pasti punya jawaban rohani
yang saya tidak perlu
beberkan. Tapi pada
kenyataannya, kita sering
merendahkannya lewat
perlakuan kita. Bahkan kita
sering menganggap Tuhan
sebagai pembantu atau
satpam atau orang kaya
tapi pelit yang kita harus
meminta-minta dalam doa
kita. Beberapa dari kita
mungkin menyadarinya..
ada yang lagi dekat sebagai
Tuhan krn dia sahabatnya
atau kekasih atau juga
papa :)
Tapi sebagai raja? mungkin
hanya terucap di bibir.
Kadang kita melakukan apa
yang diperintahkanNya, tapi
kita juga lebih sering
kompromi dan menunda-
nunda krn kita
menganggap Dia sebagai
bapa yang baik, Sahabat
yang pengertian, atau
Kekasih yang Sayang.
Sebagai Raja? Daud banyak
menggambarkan posisi
Tuhan sebagai Raja dalam
kehidupannya. Dimana
ketika Tuhan berbicara
maka saat itu juga daud
akan melaksanakannya,
bahkan di saat berdosa dia
langsung segera minta
ampun. Tapi kita? jika
berbuat dosa pun masih
menunda-nunda,
tenggelam atau bahkan
masih menikmati dosa
dolo.. ntar bertobatnya..
Tuhan baik ini koq.
Kita sering
merendahkanNya sebagai
satpam. Tuhan tolong jaga
keluargaku ya, jaga
perjalananku, jaga si anu,
jaga rumahku dan hartaku.
atau sebagai pembantu,
Tuhan bantu aku dunk
degan dia, bantu
masalahku, bantu
kerjaanku. dan banyak
permintaan lainnya... yang
meminta berkat-berkat,
solusi, kesembuhan dsb,
yang jika tidak dikabulkan
bisa2 kita akan kecewa,
menganggap Tuhan ga adil,
kepahitan sama Tuhan
yang ga pengertian dan
banyak hal.
Apa yang kau cari pada
Tuhan? berkat? Penjagaan?
Hikmat? atau ??? pernahkah
kita merindukan
pribadiNya? atau justru kita
menagih2 janji Tuhan yang
tak kunjung datang.. atau
memaksa Tuhan
memberikannya krn itu
tugasNya.. yaitu untuk
menjaga dan memelihara
serta mengayomi, tak lupa
memberkati dan menjamin
hidup kita bahagia di
akhirat.
Adakah orang yang
membutuhkan hadiratNya?
atau pribadiNya? aku
diingatkan akan kisah
abraham.. bapa orang
percaya. abraham adalah
orang yang membutuhkan
pribadi Tuhan dari
segalanya.. aku percaya,
seandainya pun janji Tuhan
tidak digenapi pada
abraham, dia pasti akan
tetap percaya pada Tuhan.
Dikatakan abraham
menunggu 25 tahun untuk
keturunan yang dijanjikan
bahkan hingga istrinya
menopause, tapi abraham
tetap percaya.. krn dia tidak
mengingkan berkat atau
keturunan.. dia hanya
menginginkan dekat
dengan Tuhan.. bahkan
masa penantian 25 tahun
tiada berarti buat abraham
apalagi jia harus menunggu
100 tahun atau tidak
digenapi sama sekali.. yan
penting dekat aja dengan
Tuhan. Hal itu terbukti
dengan ketika abraham
disuruh untuk
mengorbankan anaknya,
dia taat, dan mau
melakukannya.. karena
yang terpenting adalah
dekat dengan Tuhan.
Abraham tidak
menginginkan berkat. Dia
hanya mengiginkan hadirat
Tuhan. Juga kisah daniel
yang berani berkata
ditolong atau tidak ditolong
oleh Tuhan pun dia mau
tetap setia... krn daniel tidak
butuh apapun bahkan tidak
sayang nyawanya krn
hanya ingin dekat dengan
Tuhan.
Tapi lihatlah kenyataan
sekarang.. Jika Tuhan tidak
memberi sesuatu kita
sering ngambek, kecewa,
sedih, dan memilih untuk
ga ketemu Tuhan dulu,
apalagi ketika berbuat
dosa... ga buru2 bertobat
tapi mau lebih lama
tenggelam dulu dalam
dosa. Kedekatan dengan
Tuhan kurang begitu
penting kita rasa.
Padahal Yesus sampai
menangis begitu rupa
bahkan keringat darah..
bukan karena penyiksaan
dan penghinaan yang akan
dia hadapi, tapi ketika Allah
di surga meninggalkan Dia
di saat2 itu. Sementara kita?
mungkin lebih memilih
untuk dekat dengan lawan
jenis, atau atasan atau
sahabat. yang kalau jauh
dari mrk bisa stress,
kepahitan, sedih. Kalo jauh
dari Tuhan? biasa aja tuh.
dan ketika ditanya dengan
santai serta tertawa
menjawab "lagi down neh",
atau justru menyalah
Tuhan yang menjauh tanpa
koreksi diri ~_~
Beberapa hari yang lalu..
aku banyak diajar oleh
Tuhan.. aku ditegur dalam
hal ketaatanku.. akhir2 ini
aku diingatkan akan
menyembah Tuhan sebagai
Raja.. karena sebelum-
sebelumnya aku
menganggap Tuhan itu
sebatas Bapa, Kekasih, atau
sahabat.. tapi Raja? kalo
ingat saja ya Tuhan... atau
lagi in the mood -_-
Ya.. Tuhan sebagai Raja..
Pernah suatu pagi ketika
ketika Tuhan menyuruh aku
segera bangun.. aku masih
bermalas-malasan.. dan
dengan santainya aku
bilang beberapa menit lagi
deh Tuhan. Padahal saat itu
Tuhan begitu kangen
rasanya untuk aku
berjumpa dalam
hadiratNya.
ada banyak hal yang Tuhan
suruh aku kerjakan tapi aku
menundanya, bahkan
untuk beresin kamar pun
aku masih menundanya
padahal dah dimotivasi
sama Tuhan.. aku berpikir
bahwa selama liburan
waktu masih banyak
waktu..
Hingga ketika aku mau
berangkat pergi.. Hujan
datang. Aku menyadari,
coba kalo aku taat untuk
melakuakn aktivitasku..
pasti aku akan punya waktu
lebih dari 1jam dan itu
sudah cukup untuk
membuatku sampai tujuan
tanpa kena hujan. Aku
menydari betapa aku
kurang taat pada Tuhan dan
tidak menjadikan Dia
sebagai Raja.. saat itu di
parkiran.. aku langsung
sujud dan berdoa minta
ampun pada Tuhan krn
kurang taat. Syukur pada
saat itu ga ada yg lalu lalang
ngeliatin gw sujud di
samping motor. :)
Ah... siapakah yang masih
menantikan Tuhan? Rindu
akan hadiratnya? Tidak ingin
apa2 selain Dia, hanya Dia
dan Dia.
Atau jangan2 kita lebih
pengen apa yang dia
punya...
Yesus masih menunggu.....
menunggu di seumur
hidupmu, menunggu
dengan cintaNya yang
begitu besar.
Ampuni aku Tuhan dan
ajari aku untuk semakin
mencintaiMu dan
menghargaimu sebagai
Raja atas hidupku...
Sebab lebih satu hari di
pelataran-Mu dari pada
seribu hari di tempat lain.
Mazmur 84:10
0 komentar:
Posting Komentar