TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Selasa, 21 September 2010

~~~ Dosa Lucifer ~~~

Allah sangat
merendahkan orang
congkak (Maz. 18:28).
Namun, kita perlu
tahu bahwa penyebar
" virus" kecongkakan
adalah Lucifer. Jadi,
jika ada orang
congkak, artinya dosa
Lucifer telah
menguasainya.
Sebelum jatuh, Lucifer
adalah malaikat
terhormat. Dalam
Alkitab berbahasa
Indonesia, ada pesan
yang tidak tertera
tetapi terdapat dalam
King James, ...the
workmanship of thy
tabrets and of thy
pipes... Tabrets
sejenis alat musik
perkusi. Pipes sejenis
alat musik tiup (Yeh.
28:13). Selain itu, ada
juga viols, sejenis alat
musik berdawai (Yes.
14:11). Namun karena
kecongkakannya
dalam bermusik dan
keinginannya agar
pujian itu ditujukan
kepadanya bukan
kepada Allah, akhirnya
Lucifer dilemparkan ke
bumi.
Setelah kejatuhan
Lucifer, setidaknya
ada dua orang yang
terbawa dosa Lucifer.
Mereka adalah
Nebukadnezar dan
Daud. Nebukadnezar
suatu sore sedang
mengagumi
keindahan kota Babel.
Ia bangga dengan
usaha yang telah
dicapainya. Semua itu
berasal dari kekuatan,
kuasa dan kemuliaan
dirinya. Belum selesai
katakata itu keluar,
Tuhan langsung
mengutuk dirinya.
Kutukannya langsung
terwujud saat itu
juga. Tubuhnya
menjadi sama seperti
rajawali (Dan.
4:28-33).
Pada akhir kejayaan
Daud, Iblis membujuk
Daud untuk
menghitung kekuatan
militer dan
persenjataannya.
Apalagi, jika ditambah
dengan prestasi
militer mereka. Saat
itu, misalnya, kerajaan
Kanaan, Siria, dan
Funisia sudah berada
di bawah
kekuasaannya. Setelah
penghitungan selesai,
Allah mengukum
mereka dengan
penyakit sampar
sehingga menelan
korban 70.000 orang
(2 Sam. 24:15; 1 Taw.
21:1). Kira-kira, inilah
sikap bangsa Israel
setelah pra
pemusnahan, yakni
terlalu mengandalkan
kekuatan manusia
sehingga tidak lagi
mengandalkan
kekuatan Allah.
Mereka tidak sadar
bahwa prestasi militer
mereka karena
campur tangan-Nya.
Kira-kira inilah sikap
mereka pasca
pemusnahan. Mereka
sudah tidak dapat lagi
mengandalkan
kekuatannya karena
dengan tewasnya
banyak orang,
kekuatan militer pun
berkurang. Jika
bangsa lain
menyerang, mereka
tidak siap
menghadapi. Jika
Allah mendatangkan
sampar, Dia
menghendaki supaya
mereka bertobat dari
kecongkakan (band.
Yeh. 28:17).
Dengan semua
peristiwa itu, kita tahu
bahwa kecongkakan
hanya akan membuat
Allah turun tangan
untuk menghukum
orang congkak
tersebut.
Sumber: Renungan
Malam, September
2010

0 komentar:

Posting Komentar