TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Kamis, 01 Juli 2010

Kesaksian Maria Robin : Perjalananku dengan seorang malaikat (1)

Perjalananku dengan seorang malaikat
Yohanes 6: 37 Semua yang diberikan Bapa
kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Waktu itu aku masih duduk di bangku kuliah
dan tinggal di kos-kosan bersama dengan
beberapa temanku. Pada
suatu pagi tidak seperti biasanya entah kenapa
aku mengantuk dan akhirnya aku tertidur di kamarku. Aku bermimpi, dalam mimpiku itu aku
dibawa oleh seorang pria yang tak kukenal
dia memakai jubah berwarna putih, berjenggot dan berambut abu-abu,berumur sekitar 80an th dan tinggi sekali
mungkin sekitar 2 meteran, wajahnya seperti orang-orang
Yunani kuno. Dia
membawaku ke sebuah tempat seperti di tengah-tengah sebuah lingkaran dimana kami
berdiri di tengah-
tengahnya dan kami bisa melihat keadaan di sekitar kami, seperti melihat film 3 dimensi. Dia
mulai menjelaskan
kepadaku tempat-tempat
disitu dan aku melihat sekeliling lalu aku sadar
tempat-tempat yang ada di kanan kiriku itu
berbeda satu dengan lainnya, lalu dia berkata
kepadaku "lihatlah"sambil menunjuk ke
sebuah tempat dan tempat itu terlihat berwarna coklat gelap tak ada tanda-tanda
kehidupan disana lalu dia berkata " itu tempat orang yang sudah
meninggal" lalu aku melihat lebih jauh tempat
tersebut aku merasa ada sebuah kesedihan yang sangat dalam
disana, rasa putus asa, rasa takut semua ada
disana saat itu semua begitu menyedihkan
hatiku rasanya seperti terkoyak-koyak karena
sebab yang tak jelas karena aku tak melihat siapapun disana hanya padang gurun yang
sangat tandus. lalu pria itu berkata kepadaku lagi "lihatlah disana
itulah surga" lalu aku melihat tempat yang
ditunjuk olehnya disana aku melihat tumbuh-
tumbuhan, bunga-bunga
yang sangat indah yang tak pernah kulihat di
bumi disana keadaanya sangat terang meskipun aku tak melihat
matahari, semua
tumbuhan dan bunga disana mereka seperti
"hidup" seperti memiliki jiwa sehingga saat kita melihatnya mereka begitu indah sangat
indah. Dan satu hal lagi disaat aku melihat surga itu semua rasa sedih itu
hilang semua berganti dengan rasa damai,
kedamaian yang tak pernah kurasakan seumur hidupku
terasa sangat-sangat damai sekali, tak ada
rasa lain selain bahagia, suka cita dan damai
dalam jiwaku. Hanya dengan memandang
surga saja terasa
begitu damai bagaimana kalau bisa tinggal di
dalamnya???
lalu pria itu bekata padaku "kita tidak akan
pergi kesana ( ke
surga) tapi kita akan pergi ke tempat lain" lalu
dia menggandeng
tangganku dan kami mulai menyusuri jalanan yang berwarna merah
bata ditengah padang pasir yang sangat luas
dan keadaan disana tidaklah begitu menyenangkan
suasananya seperti saat matahari terbenam tidak terang namun juga tidak gelap. Kami terus berjalan hingga
akhirnya sampailah di
sebuah kota/tempat dan
saat itu aku sadar aku sendirian aku tak
melihat dia lagi dan aku tak tahu kapan dia
meninggalkanku.Dan apa yang kulihat itu seperti
yang ada di kitab suci, wahyu 20 : 5, Tetapi orang-orang mati yang
lain tidak bangkit
sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu.
Inilah kebangkitan
pertama. serta
Wahyu 20 : 12, Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta
itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga
sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan
orang-orang mati
dihakimi menurut
perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu
Lalu aku berjalan-jalan
di kota itu tempatnya
lebih terang dari jalan yang kami lalui tadi, disana aku melihat
bangunan rumah ada yang besar dan ada yang kecil tapi semuanya tertutup rapat
seperti tak pernah dibuka bertahun-tahun. lalu aku terus
berjalan hingga aku melihat banyak orang
berlalu-lalang disana ada yang duduk, ada yang berdiri saja dan
ada yang berjalan bolak-balik, aku coba
untuk berbicara pada mereka berkali-kali aku
mencoba bertanya sesuatu tapi tak bisa, lalu setelah aku perhatikan mereka sesungguhnya mereka tak bisa melihatku. Aku
melihat orang-orang yang kukenal dan
mereka semua telah mati aku mencoba untuk
mengatakan sesuatu pada mereka namun
lagi-lagi tak bisa
merekapun tak bisa melihatku. Wajah mereka
menunjukkan kesedihan yang teramat sangat
rasa sedih yang sangat mendalam di dalam jiwa mereka dan entah bagaimana aku bisa merasakan kesedihan itu, begitu sedihnya tak pernah aku merasa sebegitu pedih dan tak
pernah kulihat wajah-wajah yang sesedih dan
seputus asa itu selama hidupku. Orang-orang
yang kulihat itu tak ada yang berbicara sama
sekali, mereka diam hanya wajah mereka
yang bicara. Dan tempat itu sepertinya tak ada kehidupan di sana,sunyi hanya padang pasir yang sangat luas
dan kelihatan sangat panas meskipun aku tak merasakannya.

Blessing Family Centre Surabaya

0 komentar:

Posting Komentar