TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Selasa, 13 Juli 2010

Pembusukan Rohani part 1

kegagalan untuk bertumbuh secara rohani dapat
disebabkan oleh karena kita sudah merasa puas dengan kondisi tanpa pertumbuhan itu! akan tetapi, musuh dari suatu pola pikir rohani yang lebih besar dibandingkan
dengan kemalasan sekalipun, bukanlah sekedar suatu kegagalan bertumbuh,
melainkan suatu pembusukan rohani yang sebenarnya.
banyak, kalau bukan semua,
petobat baru yang memulai hidup kekristenan mereka dengan penuh semangat.
Allah senang melihat cinta
pertama ini. tetapi
kadangkala semangat tersebut timbul dari jiwa yang
telah diperbaharui oleh Roh Kudus. sebagian diantaranya
sekedar merupakan luapan
imajinasi semata, sehingga ketika orang-orang semacam ini tumbuh dewasa dan mempelajari hikmat duniawi,
pola pikir rohani mereka mulai membusuk.
kelemahan rohani ditimbulkan oleh adanya pencobaan.
ketika menghadapi suatu
ujian atau permasalahan,
orang percaya berpikir bahwa Allah telah meninggalkan mereka (Yesaya 49:14), padahal Allah tidak meninggalkan mereka (Yesaya 49:15). orang
percaya tersebut bagaikan seorang petualang yang
karena gelapnya malam merasa kuatir kalau-kalau
salah jalan, padahal ia telah
berada di jalur yang benar,
meski ia tidak menyadarinya.
ini bukanlah salah satu dari sekian banyak pembusukan rohani.
demikian pula, menurunnya
kemampuan fisik dapat membuat orang percaya tidak mampu menyatakan kasih
rohani. hal ini tampaknya
merupakan masalah yang
lebih serius dan sering terjadi ketika orang percaya telah memasuki usia tua.
tetapi bila mereka adalah orang percaya sejati, maka masalah kehilangan ini
seharusnya membuat mereka
prihatin. ketidakmampuan
melakukan sesuatu yang pernah dapat mereka lakukan memang akan terasa sangat membebani mereka, tetapi berkurangnya kegiatan di luar rumah tidak harus
berarti berkurangnya
sukacita dalam kekudusan!
ciri-ciri lain seperti hikmat dan ketajaman pemikiran, akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu dan dengan demikian, sekedar kehilangan aktivitas di luar
rumah tidak akan lagi menjadi suatu masalah serius.

0 komentar:

Posting Komentar