TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Selasa, 12 Juni 2012

BERBAGAI-BAGAI JABATAN DARI ANAK ALLAH

Fatsal VII B

BERBAGAI-BAGAI JABATAN DARI ANAK ALLAH

1Korintus 12:5 Dan ada berbagai-bagai jawatan (jabatan), tetapi Tuhannya itu satu (TL).

1Korintus 12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan (TL: jawatan/ jabatan), tetapi satu Tuhan..

1. APAKAH JABATAN ITU?

Tubuh Kristus itu banyak anggotanya dan tidak semuanya mempunyai pekerjaan yang sama

Roma 12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas (TL: pekerjaan) yang sama.

Masing-masing mendapat jabatan atau pelayanan yang berbeda-beda dari Tuhan Yesus

Efesus 4:8 Itulah sebabnya kata nats: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."

Ini juga ajaib dab indah-indah. Ini suatu pemberian, bukan berasal dari kita, dan dalam orang-orang yang murtad bisa berangsur-angsur hilang, sebab ini suatu pemberian.
Orang yang mendapat jabatan dari Allah Anak, pelayanannya menjadi luar biasa sangat ajaib dan seolah-olah fantastik (tidak dapat dipercaya oleh akal!). Siapa saja yang menerima jabatan-jabatan ini akan menjadi luar biasa! Tidak tergantung dari siapa dan bagaimana keadaan orang itu, asalkan dia hidup dalam kesucian dan mau taat pada panggilannya (1Kor 7:17) dalam tempat dan jabatan yang diberikan oleh Tuhan.
Sebab itu setiap orang harus mengenali apa kehendak Allah dalam dirinya, apa fungsi dan jabatannya dalam tubuh Kristus. Setiap orang yang lahir baru pasti mendapat "tempat" dan pekerjaan dalam tubuh Kristus. Tidak ada anggota tubuh Kristus yang nganggur, yang tidak mempunyai pekerjaan atau jabatan, sekalipun kecil masing-masing mempunyai pekerjaan yang tertentu, masing-masing di tempatnya.

1Korintus 12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus suatu tempat (pelayanan, jabatan) pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya.

2. ADA MACAM-MACAM JABATAN

Yang mendaftar bersama-sama adalah:

Roma 12:6-8,
nubuat,
pelayanan,
mengajar,
menasehati,
memberi,
membagi-bagikan,
pemerintahan (mengatur kerja sama),
menunjukkan (pemberian)
belas kasihan

1Kor 12:27-31
Rasul,
nabi,
guru,
mujijat,
menyembuhkan,
penolong,
pemerintahan,
jenis-jenis karunia lidah,

Ef 4:11-16
Rasul,
Nabi,
Penginjil,
Gembala,
Guru

5 jabatan ini seringkali disebutkan sebagai jabatan pemimpin-pemimpin, sebab biasanya para pemimpin yang diangkat Tuhan mempunyai salah satu (atau beberapa) dari jabatan ini. Tetapi kalau semua jadi pemimpin, di mana anggota-anggotanya? Hanya sebagian kecil orang yang menjadi pemimpin-pemimpin besar sesuai dengan panggilan Tuhan dan keadaan orang itu. Tetapi setiap orang beriman yang dewasa itu pasti mempunyai salah satu pekerjaan/ pelayanan atau jabatan dalam Gereja Tuhan. Ini tetulis dalam Roma 12:4-8 1Kor 12:28-30.
Jadi hamba-hamba Tuhan yang mendapat jabatan dari Tuhan, (besar atau kecil) lalu setia berdiri di tempatnya, akan berbuah-buah sangat limpah!
Jangan seorang yang mendapat jabatan penginjil lalu menjadi gembala suatu gereja atau kepala sekolah Alkitab, nanti kacau, tidak banyak buahnya, bahkan semua menjadi rusak!
Jangan guru menjadi penginjil. Jangan nabi jadi gembala, dan seterusnya. Masing-masing harus berdiri di tempatnya, setia dan tekun pada panggilannya, pasti berbuat lambat.

1Korintus 7:24 Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil.

Orang yang berdiri tidak pada tempatnya, bukan pada jabatannya, bukan saja tidak dapat berbuah-buah dengan sepatutnya (= gagal total), tetapi merugikan dan merusakan seluruh tubuh Kristus.

Misalnya:
Mata hendak mendengar.
Telinga hendak bernafas.
Mulut hendak melihat.
Hidung hendak berkata, maka tubuh itu kacau, rusak, bisa-bisa binasa!
Sebab itu masing-masing harus tinggal setia dalam tempat dan jabatannya masing-masing, baru ia dapat berbuah-buah lebat dan tumbuh dalam imannya dengan pesat, ini paling baik baginya.
Inilah jabatan-jabatan pokok (tetapi tentu masih ada jabatan-jabatan lain lagi, misalnya penyanyi dan lain-lain). Jabatan-jabatan ini tidak berubah, tetap dalam tiap-tiap orang. Karunia-karunia Rohulkudus dapat berubah-ubah sebagaimana dikehendaki oleh Roh Tuhan, tetapi jabatan-jabatan ini sifatnya permanen dan masing-masing kita harus belajar tetap di dalam jabatannya masing-masing sebab hanya dengan demikian ia dapat bertumbuh menjadi sempurna dalam pelayanannya.

3. BEDANYA JABATAN DARI TUHAN DAN DARI MANUSIA

Misalnya pelayanan guru dalam Gereja Tuhan. Ada orang menjadi guru sebab banyak belajar dari buku-buku (text book). Zaman sekarang ada begitu banyak buku-buku (yang baik, yang setengah keliru dan yang sesat) yang mengupas setiap ayat dari Alkitab. Sebab banyak belajar dan menghafalkannya, maka orang ini tahu banyak perkara dan mulai mengajarkannya apa yang diketahuhinya dan yang dihafalkannya. Ini bukan jabatan guru, ini belajar menjadi guru Alkitab.
Tetapi orang yang mendapat jabatan guru dari Tuhan (Ef 4:11), sekalipun ia tidak belajar dari banyak buku-buku, ia tahu banyak karena Roh Kudus membukakan banyak Firman Tuhan yang dipelajarinya dengsn tekun (Mark 6:23). Tentu ada permulaan ia harus dibimbing dan dididik oleh orang-orang suci lainnya; Tetapi dengan cepat ia mengetahui banyak kebenaran Firman Tuhan dan dapat mengajar banyak bukan karena belajar dari buku-buku lainnya, bukan dari guru-guru lainnya tetapi sebab Roh Kudus terus berbicara membukakan ayat-ayat Firman Tuhan kepadanya!

Galatia 1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.

Galatia 1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.

2 Korintus 12:7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Predikat "Guru" karena belajar dari buku-buku, mengajarkan apa yang telah ia baca dalam buku-bukunya, ini tidak salah, mala-han semua Gembala-gembala Sidang perlu belajar dari buku-buku atau langsung dari orang-orang yang diangkat Tuhan sebagai guru, supaya makin banyak mengerti dan dapat memberi domba-domba Tuhan makanan rohani yang bermutu; tetapi guru sebagai jabatan dari Anak Allah itu mengajarkan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang didapatnya langsung dari Roh Kudus.
Ini berbeda! Guru-guru yang belajar dari buku atau hamba-hamba Tuhan lainnya itu sangat tergantung dari buku-buku atau ajaran yang didengarnya. Tetapi guru-buru yang mendapatkan jabatannya dari Anak manusia itu mudah sekali mengerti Alkitab sebab diajar langsung oleh Roh Kudus.
Juga didalam menimbang pelajaran-pelajaran baru/ sesat, guru-guru yang belajar sendiri itu bersandar pada banyak pendapat-pendapat manusia lainnya, (sebetulnya Roh Kudus sudah siap memberikan karunia membedakan Roh dalam hal-hal semacam ini, mintalah!) tetapi jabatan guru dari Tuhan itu menunggu pembukaan Firman Tuhan oleh Roh Kudus sebab itu "guru-guru" karena belajar itu lebih mudah keliru atau sesat, itu tergantung dari buku-buku yang dipelajarinya (2Pet 3:16). Tetapi guru-guru yang dipimpin Roh, yang setia pada tempat dan jabatannya dalam tubuh Kristus itu tidak mudah keliru, lebih-lebih bila didampingi oleh jabatan-jabatan lainnya dalam Gereja Tuhan.
Nikodemus adalah guru karena belajar (tetapi Nikodemus ini tulus dan sungguh-sungguh mencari Tuhan), ia tidak dapat mengerti kata-kata Anak manusia yaitu guru dari Allah (Mark 6:2-3; Yoh 3:10).
Dalam hidup sehari-hari kita dapat melihat suatu perbandingan yang agak mirip dengan ini:
Orang yang berbakat menggambar, sekalipun tidak belajar ia dapat menggambar dengan indah-indah. Kalau orang ini belajar menggambar, itu langsung membuatnya menjadi sempurna. Tetapi kalau orang yang tidak mempunyai bakat menggambar, ia dapat sekolah menggambar, dan dapat menggambar secukupnya. Tetapi 10 tahun belajar, hasilnya masih tidak dapat melampaui orang-orang yang sungguh-sungguh berbakat. Bakat ini sudah ada sejak lahir dari turunan.
Jabatan itu mirip seperti bakat, tetapi bukan sejak lahir, bukan turunan (meskipun Allah sudah tahu lebih dahulu sejak lahir), tetapi ini suatu pemberian dari Anak Allah untuk GerejaNya bagi beberapa orang. Meskipun seorang tidak punya "potongan penginjil" tidak punya bakat berkhotbah, tetapi waktu ia bertobat dan menjadi dewasa rohani, ternyata ia dapat menjadi seorang penginjil dan pengkhobah yang heran, sebab Anak Allah memberinya jabatan ini kepadanya. Uhan sendiri yang tahu jabatan apa yang paling baik untuk masing-masing kita.
Kadang-kadang jabatan itu tidak cocok dengan sifat, tabiat atau keadaan kita, tetapi Tuhan yang paling tahu jabatan apa yang paling baik. Musa, Paulus tidak petah lidah (tidak pintar bicara), tetapi melalui mereka Allah berbicara sangat banyak untuk umatNya.

Keluaran 4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hambaMupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."

1Korintus 2:1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.

1Korintus 2:3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.

1Korintus 2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (TL: dengan penunjukan Roh dan kuasa Allah).

Seolah-olah Tuhan salah pilih kalau memilih Musa/ Paulus untuk menjadi juru bicara dari Firman Tuhan. Tetapi Allah tidak dapat gagal, siapa yang membuat mulut? (Kel 4:11), sebab Tuhan dapat memberikan jabatan ini di dalam hamba-hambaNya.
Sama seperti sebuah mesin yang semula tidak dapat mendeteksi (menemukan) adanya racun dalam air susu, tetapi sesudah dipasang sebuah perangkat komputer, tiba-tiba mesin ini dapat menemukan adanya racun dalam air susu di pabrik pengalengan itu.
Begitu hamba-hamba Allah yang setiawan, pada waktu Tuhan memberinya jabatan itu, maka mulailah ia dapat melayani dalam bidang itu dengan sangat mudah, lancar dan berbuah-buah.
Sebab itu orang-orang beriman yang sudah dewasa rohaninya harus mengenali di mana tempatnya dalam tubuh Kristus dan apa fungsi dan jabatannya. Mungkin bukan jabatan yang populer dan dikenal banyak orang, tetapi pasti ada satu pekerjaan dalam tubuh Kristus yang dipercayakan kepadanya.
Misalnya kuku itu sangat sederhana, tetapi "jabatan" ini tidak dapat digantikan oleh bagian tubuh yang mana juga, dan kalau kukunya sakit, copot atau terganggu, seluruh tubuh merasakan kepincangan akibat gangguan pada kuku ini!
Setiap orang-orang beriman yang dewasa pasti mempunyai tempat dan pekerjaan dalam Gere-janya masing-masing sebagai ang-gota tubuh Kristus. Pasti Allah sudah menyediakan suatu tugas, suatu pelayanan atau jabatan tertentu.

1 Korintus 12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

Setialah dalam panggilan untuk jabatan dan tempat ini, jangan pandang kepujian manusia, tetapi kerjakanlah jabatan ini dengan setia dan sungguh-sungguh sehingga berbuah-buah banyak bagi Tuhan.

4. TIDAK MENGETAHUI JABATANNYA.

Ada banyak orang Kristen yang tidak mengetahui jabatannya di dalam tubuh Kristus. Mengapa?

Sebab:

a. Belum lahir baru.

Ia "belum ada" di dalam Surga, belum ada di dalam tubuh Kristus. Seorang yang belum lahir baru itu "mati" di hadapan Allah (Ef 2:1) belum ada dalam daftar buku hayat dan dalam daftar keluarga Allah. Tidaklah heran orang seperti ini tidak punya dan tidak tahu apa jabatannya dalam Gereja Tuhan.

b. Masih kanak-kanak dalam imannya.

Biasanya jabatan itu menjadi jelas kalau seorang sudah dewasa rohaninya, sudah melepaskan ciri-ciri kekanak-kanakannya (1Kor 13:11), mempunyai pendirian sendiri sebagai murid Kristus sehingga tidak tergantung pada orang lain (Bil 11:12). Kanak-kanak itu harus dilayani (Gal 4:2) belum dapat melayani dengan baik, masih suka bermain-main (Zakh 8:5), ikut-ikutan (Mat 11:17), berkelahi (1Kor 3:1-3). Tidak dapat mengerti kebenaran-kebenaran Firman Tuhan (Ef 4:14; Ibr 5:12-13), lebih-lebih mengetrapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia masih bodoh untuk berbuat kehendak Tuhan (Yer 4:22; 1Kor 14:22). Tidak dapat menanggung beban (Yoh 16:12), lebih-lebih menanggung kesukaran dan kegagalan-kegagalan.

c. Tidak mengerti sehingga kacau.

Seringkali kalau ada seorang dipakai Tuhan dengan luar biasa, maka banyak orang lain ingin menjadi seperti dia. Dalam tubuh Kristus ada bermacam-macam jabatan.

1 Korintus 12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

Kalau semua menjadi mata, maka tubuh itu menjadi monster dan tidak dapat berfungsi baik. Bayangkan kalau seluruh tubuh terdiri dari mata, bagaimana ia berjalan, bagaimana ia mendengar, bagaimana ia berkata, tubuh ini cepat mati. Masing-masing harus menjadi sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Allah. Tuhan mempunyai suatu fungsi atau jabatan khusus bagi masing-masing kita di dalam tubuh Kristus. Jangan ingin menjadi seperti orang lain, tetapi belajarlah menjadi seperti yang Tuhan kehendaki dalam diri kita. Tangan yang mau berfungsi sebagai mata akan mengalami kegagalan total, rusak. Begitu dengan yang lainnya, masing-masing harus tetap pada fungsi atau jabatannya sendiri-sendiri (Hos 4:6a; Ams 10:21).

Seringkali diperlukan waktu yang panjang untuk mengerti jabatan kita. Tetapi kita harus mengerti bahwa tempat dan fungsi kita dalam tubuh Kristus berbeda satu sama lain, dan saling melengkapi.

d. Ingin puji.

Ini salah satu sebab mengapa beberapa orang tidak mengenali jabatannya, sebab ia selalu menunggu dan mencari jabatan-jabatan yang "besar" dihadapan manusia, yang paling banyak puji, misalnya jabatan-jabatan pemimpin seperti dalam Ep 4:11.
Kalau Tuhan tidak memberikan jabatan ini, maka ia terus-menerus tidak tahu jabatannya, sebab tidak mau melihat pelayanan lain, hanya 5 jabatan pimpinan ini atau jabatan-jabatan lain yang besar-besar saja. Jangan ingin pujian manusia, itu sia-sia dan menyesatkan (Rom 2:29; Yoh 14:23; Gal 1:10). Terimalah jabatan apapun yang Tuhan berikan dan setialah mengusahakannya sehingga banyak berbuah-buah, maka kita akan menerima upah, pahala dan mahkota dari Tuhan, bukan dari manusia. Jangan mencari hormat manusia, pasti bingung tidak tahu jabatannya bahkan ia akan sesat (Luk 5:26)

e. Tidak tulus.

Ada beberapa jabatan-jabatan yang secara manusiawi sangat mulia, penuh kepujian atau untung sehingga beberapa orang menginginkan jabatan tersebut karena maksud-maksud yang tidak tulus!, ini menjadi jahat (Kis 8:19-21). Sebab itu orang-orang yang tidak tulus ini sulit untuk mengenali jabatannya; lebih-lebih kalau jabatannya itu tidak menguntungkan baginya, ia tidak dapat mengerti atau tidak mau mengerti. Inilah beberapa sebab mengapa seorang tidak dapat mengenali jabatannya. Jangan lupa, seringkali pada permulaannya kita belum yakin dan belum jelas akan jabatan kita, itu wajar. Tetapi kalau kita tumbuh dengan tulus, makin lama jabatan itu akan makin nyata dengan jelas.
pada permulaan kerjakanlah apa saja yang dapat kita bantu, gunakan setiap kesempatan pelayanan yang ada, dan lama-lama Roh Tuhan akan memimpin dan mengarahkan masing-masing kita ke tempatnya sendiri-sendiri.

5. PERLUNYA MACAM-MACAM JABATAN

Macam-macam jabatan itu memperkaya Gereja dan memperlengkapinya sehingga Gereja boleh tumbuh kepada kesempurnaan (Ef 4:11). Tanpa pembagian-pembagian tugas, Gereja tidak dapat masuk dalam kesempurnaanNya sebab tiap-tiap orang saling membutuhkan yang lain (1Kor 12:16-17).
Setiap jabatan harus dihormati sekalipun yang paling lemah/ kecil (1Kor 12:23-24), sebab kepujian semua orang bukannya dari manusia, tetapi dari Tuhan. Kalau ada kerjasama yang baik, dengan rendah hati, saling mengerti, ada kasih, ada pengampunan, maka Gereja ini akan tumbuh dan berkembang, sehingga Injil dapat dikabarkan dengan kuasa yang besar dan efektif sebab masing-masing berdiri di tempatnya.

Kesimpulan:

1. Tiap-tiap orang beriman adalah seorang hamba Allah (1Kor 6:19-20; 1Pet 2:5,9). Bukan hanya pendetayang harus tahu hal ini, tetapi tiap-tiap orang beriman, lebih-lebih yang dewasa rohani.

2. Masing-masing kita harus bertanya pada Tuhan, di mana tempatnya di dalam tubuh Kristus. Bertanya-tanyalah terus sampai mengerti dan mulailah melakukan jabatannya masing-masing.

3. Tiap-tiap Gereja Tuhan harus memberi tempatnya pada orang-orang yang sudah ditempatkan Tuhan. Bukan hanya full-timers atau profesional, tetapi orang awam juga (sebab istilah awam dan profesional itu adalah istilah duniawi, bukan Alkitabiah. Firman Tuhan berkata: semua orang yang ditebus oleh Darah Yesus adalah hamba-hamba Allah, bukan penonton, bukan awam kecuali tidak mengerti, malas dan cinta dunia).

4. Sekalipun jabatan seseorang nampaknya kecil dan tersembunyi, itu yang paling tepat baginya; Tuhan lebih mengetahui apa yang paling baik dan cocok bagi kita dari pada kita sendiri. Hanya di dalam jabatan kita ("di tempatnya" masing-masing) kita bisa berbuah-buah paling lebat bahkan sempurna. Mengapa? Sebab itu yang paling sesuai baginya, seperti mata disuruh melihat, telinga disuruh mendengar, paling tepat dan paling banyak berhasil dan ia sendiri akan puas. Jangan menginginkan tempat orang lain yang tidak diberikan Tuhan kepada kita.

5. Harus ada kerja sama antara semua jabatan-jabatan ini. Pemimpin-pemimpin Kristen harus melihat hal ini dan mengkoordinir kerjasama didalam Gereja, maupun antar Gereja, dan dalam tubuh Kristus dalam daerah yang lebih luas, sampai seluruh bumi. Maka hasilnya akan luar biasa, sangat efektif (spesialistis) pekerjaan Allah akan mencapai kesempurnaannya.


Blessing Family Centre

0 komentar:

Posting Komentar