TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Jumat, 08 Juni 2012

DIBUAT DARI EMAS MURNI SATU TALENTA

Fatsal VI D

DIBUAT DARI EMAS MURNI SATU TALENTA

Kaki pelita, 7 buah pelita, dan semua alat-alat pelita lainnya seluruhnya dibuat dari satu talenta emas murni.

Satu talenta itu beratnya -+ 45 kg. Kalau 1 gram emas harganya Rp. 22.000,- maka harga pelita itu Rp. 990 juta (1 milyard rupiah).

Kalau kita mempunyai emas satu talenta, apakah yang akan kita buat dengan emas sebanyak itu?

Dalam Alkitab kita melihat 2 macam cara penggunaan yaitu menurut kehendak Tuhan dan kehendak manusia.

1 (SATU) TALENTA EMAS UNTUK APA?

1. Tuhan.

Keluaran 25:39 Dari satu talenta emas murni haruslah dibuat kandil (= pelita) itu dengan segala perkakasnya itu.

Dalam pemikiran Tuhan, satu talenta emas, dijadikannya pelita supaya dapat mengeluarkan sinar di dalam ruangan suci, menjadi berkat.

2. Manusia.

2 Samuel 12:30 Ia mengambil mahkota dari kepala raja mereka, beratnya setalenta emas, bertatahkan sebuah batu permata yang mahal dan itu dikenakan pada kepala Daud. (1 Taw 20:1-2).

Raja Raba orang kafir (yaitu raja orang Ammon) ia mempunyai emas satu talenta, maka ia membuat mahkota bagi dirinya sendiri. Ini pikiran manusiawi yang biasa.

Musa melihat begitu banyak emas terkumpul, sampai disuruhkannya orang-orang Israel berhenti daripada membawa persembahan Kel 36:6. Kemudian Musa membuatnya menjadi pelita seperti firman Tuhan. Ia tidak mengambil bagi dirinya sendiri untuk membuat sebuah mahkota pribadi.
Nyata benar bedanya antara orang yang dipimpin oleh dagingnya sendiri dan orang yang dipimpin oleh Roh.
Raja Raba ialah orang-orang dunia biasa; kalau mereka mempunyai harta, sukses, kemenangan, kemampuan, kuasa, kesempatan, maka mereka berpikir bagaimana selekasnya membuat semua ini menjadi mahkotanya, untuk kemuliaannya sendiri.
Tetapi orang yang dipimpin Roh Tuhan itu lain kerinduannya. Kalau ia mempunyai emas satu talenta, dibuatnya menjadi pelita supaya bersinar dan menjadi berkat dalam pelayanan. Ini kehendak Allah di dalam orang-orang suci. Semua berkat, sukses, talenta/ jabatan yang indah-indah, karunia-karunia Roh Kudus, kuasa pengurapan dan lain-lain semua dipakainya untuk kemuliaan Allah, untuk menjadi pelita, bukan untuk merebut kedudukan menjadi raja atau untuk kepentingan dirinya sendiri (pemakaian untuk dirinya sendiri dengan sepatutnya itu tidak salah, tetapi orang-orang yang dipimpin oleh Roh itu menurut kehendak Tuhan).

KEHENDAK TUHAN.

Tidak ada kebetulan bagi Tuhan dan bagi kita anak-anakNya. Kalau Tuhan melimpahkan berkatNya dalam tangan kita, itu selalu ada maksud-maksud tertentu, yaitu supaya kita menjadi pelita, sehingga menjadi berkat bagi orang lain, berkenan di hadapan Allah dan manusia. Inilah kehendak Allah dalam hidup orang-orang suci, baik dengsn segala talenta-talenta rohani, juga dengan segala talenta-talenta jasmani.
Tuhan memberi kuasa yang limpah bukan untuk kemegahan (mahkota) orang-orang suci, tetapi supaya menjadi berkat, yaitu menjadi saksi/ pelita, sehingga nama Tuhan dipermuliakan.

Kisah Rasul 1:8 Kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Rohulkudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi SAKSI bagiKu .....

Diberi kuasa untuk melayani, bukan untuk menjadi raja. Lihat PETRUS yang begitu penuh dengan kuasa. Dengan kata-katanya saja Ananias dan Safira jatuh mati (Kis 5:5, 10). Bayangannyapun cukup untuk menyembuhkan orang yang sakit, sakit apapun! (Kis 5:15). Tetapi waktu ia ditangkap, keadaannya seperti orang biasa. Dimana kuasanya?? Tiadakah Petrus bermahkota kuasa? Tidak! Lain dengan YOHANES dan YAKOBUS (sebelum baptisan Roh), waktu mereka ditolak orang-orang Samaria, mereka marah dan mau menunjukkan kuasanya (Luk 9:54-56). Bukankah ada "mahkota kuasa" diatas kepalanya? Tetapi hal ini ditegur Tuhan Yesus. Tuhan tidak suka kalau kuasa yang kita peroleh itu menjadi mahkota kita, tetapi supaya kita melayani sebagai pelita yang penuh dengan kuasa!
Juga PAULUS, diapun yang penuh kuasa Allah. Secarik kain bekas bajunyapun cukup untuk menyembuhkan segala penyakit dan mengusir setan (Kis 19:12). Tetapi pada waktu ia dilawan, ditangkap, diadili, bahkan akhirnya dibunuh, dimana kuasanya? Apakah ia tidak mempunyai mahkota-kuasa? Ia mempunyai kuasa yang besar dari Tuhan, tetapi itu tidak menjadikan mahkotanya. Ia tidak mempunyai "mahkota kuasa", tetapi Paulus merupakan "pelita yang penuh dengan kuasa"! Lebih-lebih ANAK MANUSIA YESUS, dengan segala mujizat, khotbah dan kuasaNya, ia sanggup menjadi raja bahkan raja yang paling besar diseluruh dunia. Tetapi Anak Manusia tidak mau dijadikan raja, ia menolak mahkota.

Yohanes 6:15 Serta Yesus mengetahui mereka itu berniat datang berebut akan Dia hendak menjadikan Dia raja (mahkota), maka undurlah Ia pula ke atas gunung, seorang diriNya.

Tuhan memberi kita pengurapan dan kuasa yang besar supaya di dalam pelayanan, kita menjadi berkat yang besar untuk menjadi pelita. Bukan untuk menjadi kepujian bagi diri kita sendiri, bukan untuk menjadi raja tetapi untuk menjadi berkat, menjadi pelita. Bukan untuk kemuliaan diri sendiri, tetapi untuk memuliakan Allah.

Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.

Juga demikian dengan segala karunia-karunia, segala jabatan, visioen-visioen, pembukan Firman Tuhan, kuasa kesembuhan, dan sebagainya, itu bukan yang dimaksudkan Allah sebagai mahkota kita, tetapi untuk membuat kita menjadi pelita yang makin bersinar-sinar dengan kuasa Allah bagi sekitar kita.

Talenta jasmani

Juga dalam perkara-perkara jasmani, harta, waktu, kesempatan dan sebagainya. Orang-orang yang cinta Tuhan, makin beroleh lebih banyak, makin banyak dipakai di dalam pelayanan, sehingga makin menjadi berkat, makin terang sinar pelitanya.
Segala sukses, kuasa dan perkara-perkara besar yang kita peroleh, itu semua dari Tuhan (2 Kor 4:7) wajiblah kita memakainya menurut kehendak Tuhan untuk kemuliaan namaNya.

Mahkota yang layu dan yang kekal

Untuk apa membuat mahkota dalam dunia, itu sementara, akan layu dan sia-sia (Roma 2:29).

Memang dalam dunia tidak ada "mahkota" yang sebenarnya.
Semua orang-orang suci tahu, bahwa mahkota yang sebenarnya, yang kekal, ada di seberang sana (Wah 13:14; 2:10; 1Pet 5:4).

KEHENDAK MANUSIA.

Alkitab menceritakan dengan jelas bahwa manusia (daging) akan membuatnya menjadi mahkotanya sendiri seperti pada Raja Ammon. Tetapi akhirnya sia-sia, ia dikalahkan dan mahkotanya direbut orang lain.

1 Tawarikh 20:2 maka diambil Daud akan mahkota raja mereka itu dari atas kepalanya, didapatinya akan berat emasnya setalenta dan adalah pula permata intan padanya, maka mahkota itu (emas satu talenta) dikenakan ORANGLAH kepada kepala Daud,

Orang kafir membuat emasnya menjadi mahkotanya sendiri, menjadi kemuliaannya, seperti pada bangsa Ammon ini.
Tetapi Daud lain.

Rupa-rupanya Daud tidak suka memakai mahkota yang besar dan berat dari raja Ammon ini, sebab untuk selanjutnya tidak pernah diceritakan Daud memakainya. Bahkpan untuk membangun Bait Allah Daud menyediakan 100 talenta emas (1Taw 22:14). Mungkin juga mahkota ini dusucikan bagi Tuhan sebab dalam 1Taw 18:11 tertulis bahwa emas, perak dari Ammon disucikan bagi Tuhan. Memang adalah manusiawi kalau seorang bangga akan prestasi dan sukses-suksesnya, apalagi sukses yang besar, lalu memakai sebagai mahkotanya. Baik sukses dalam hal uang, pangkat, kuasa, nama, kepintaran dan sebagainya, tetapi....

JANGAN SOMBONG


Allah memperingati orang-orang yang sukses untuk tidak bermegah-megah dan sombong karena sukses dan miliknya yang besar itu.

Yeremia 9:23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karna kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya.

Mengapa Tuhan menasehati demikian?sebab semua itu dari Tuhan.

Ulangan 8:17-18 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

SEMUA DARI TUHAN

Bahkan orang kafir seperti Nebukadnezar yang menjadi besar, itupun dari Tuhan. Jangan bangga, sombong dan memakai semua talenta itu sebagai mahkota, sebab semua itu berasal dari Tuhan dan orang sombong akan direndahkan Allah (Mat 23:13).
Tuhan memberikan kuasa itu kepada kita, bukan untuk menuruti hawa nafsu kita sendiri seperti Yakobus dan Yohanes (Luk 9:54), tetapi semua untuk kemuliaan nama Tuhan (Rm 11:36).
Lebih mampu, lebih pintar, lebih kaya, lebih mulia, semua untuk Tuhan. Orang yang makin heran dipakai Tuhan akan mendapat macam-macam kesempatan yang lebih banyak, tetapi jangan lupa, biarlah emas-emas itu untuk kemuliaan nama Tuhan saja.

PAULUS

2 Korintus 2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Kemahiran dan pengurapan Paulus menyampaikan firman Tuhan sudah terkenal. Tetapi ia tidak membuat "emas satu talenta" ini untuk popularitas atau keuntungannya (mahkotanya) melainkan untuk menjadi pelita yang lebih terang bersinar.

SOLAIMAN

1 Raja 3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.

Ia mendapat "emas satu talenta"! Suatu pemberian dan kesempatan yangbluar biasa. Ia dapat meminta kematian segala musuhnya, uang sebanyak-banyaknya, macam-macam kehendak hatinya, tetapi ... Solaiman tidak membuat mahkotanya sendiri.
Dibuatnya "emas satu talenta" ini menjadi pelita yang bersinar terang untuk seluruh umat Tuhan. Tuhan amat berkenan pada kerinduan yang tulus dari Solaiman, dan diberkatinya Solaiman dengan limpah.

Ada cerita, sepasang suami-istri yang jujur dan bertemu malaikat, diberi 2 coin (uang logam) dari Surga. Pesan malaikat itu, coin ini hendaknya dilempar ke atas sambil mengatakan sesuatu, segera coin itu jatuh di tanah, kata-katanya akan terjadi.
Suami-istri itu berpikir lalu sesudah sepakat sang suami melempar coin itu ke atas sambil katanya: "semua yang kejatuhan coin ini menjadi emas!" (mereka mengharapkan rumahnya akan menjadi emas, tentu kaya sekali) apa jadi, coin itu jatuh pada hidung sang istri, hidungnya jadi emas, nafasnya sesak tidak bisa mencium bau apa-apa lagi.
Sang istri menangis ketakutan sambil meraba hidungnya yang kaku itu. Tanpa pikir lagi sang suami melempar coin satunya, sambil katanya: "hidung kembali seperti semula", coin itu jatuh, hidung sang istri kembali seperti semula, dan duduklah mereka berdua tanpa berkata-kata, merenungi nasibnya. Mereka mau membuat mahkota, hasilnya sia-sia!

Jangan kita tergoda oleh kemuliaan dunia ini. Berapa banyak orang yang menggunakan segala kelebihannya yang membuat mahkotanya sendiri supaya makin terpuji, makin kaya, makin berkuasa, supaya mahkotanya makin besar, tetapi justru orang-orang ini tidak tahan lama, lama-lama makin kecil dan akhirnya hilang (Mat 23:12).
Ini rahasianya mengapa sebagian orang-orang suci terus menerus makin mulia, makin bertambah-tambah jasmani dan rohani, sebab semua emas yang didapatnya ditambahkannya untuk menjadi pelita bagi Tuhan. Orang ini mengerti maksud Tuhan dengan emas-emasnya itu.

DAUD

Ia mendapat kekayaan amat banyak, itu haknya, miliknya pribadi. Tetapi hatinya cinta Tuhan, sehingga sebagian besar dipakainya untuk Tuhan (1Taw 29:2-3; 22:7,14). Sebab itu Tuhan berkata tentang Daud, bahwa ialah "seorang yang amat berkenan," sebab hati dan pikirannya selalu merindu melakukan segenap kesukaan (kehendak) Allahnya.

Kisah 13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKu dan yang melakukan segala kehendakKu.

YOHANES PEMBABTIS

Ia penuh dengan karunia dan kuasa, ialah nabi yang terbesar dari Perjanjian Lama. Tetapi ia sedikitpun tidak pernah mau berpikir untuk membuat suatu kerajaan dan mengangkat dirinya sendiri menjadi raja. Perkara-perkara besar yang ada dalam dirinya tidak berharga bagi kepentingannya sendiri, tetapi seluruhnya dipakai untuk menjadi pelita dari Tuhan, sehingga cahayanya yang begitu indah menjadi berkat bagi semua orang (Yoh 5:35). Bahkan ia menganggap dirinya sendiri hanya sebagai suatu suara saja, bukan lagi suatu oknum, sebab segala-galanya bagi Tuhan saja.

Yohanes 1:23 Maka katanya (Yohanes Pembabtis), aku inilah suara orang yang berseru-seru...

Yohanes itu seperti lilin yang bersinar terus sampai habis, dan tidak ada sisa lagi bagi dirinya sendiri.

Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

GEHAZI

Orang ini lain. Kesempatan emas baginya tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Setiap emas yang jatuh dalam tangan Gehazi pasti tidak disia-siakannya. Semuanya dipakai untuk membuat mahkota yang cemerlang bagi dirinya sendiri, aji mumpung! Akibatnya pelayannya rusak dan lenyap. Ia menjadi kusta (2Raja 5:27). Padahal Gehazi ialah wakil penting dari nabi Elisa. Kemana-mana saja Elisa pergi Gehazi selalu ada dan dalam hal-hal penting, selalu Gehazi yang dipercayainya. Nampaknya kalau Elisa mati, besar kemungkinan Gehazilah yang akan menjadi gantinya sehingga orang akan berkata: Elia, Elisa dan Gehazi. Tetapi sebab membuat "satu talenta emas" menjadi mahkotanya sendiri, Gehazi kehilangan pelayanan dan semua rencana Allah yang indah-indah dalam hidupnya. Sayang!.
Kemuliaan kekal di tukarnya dengan mahkota emas yang layu.

GEHAZI "MODERN"

Ada seorang Penginjil datang pada seorang ibu yang sudah disembuhkannya dari penyakit berat. Ia bertanya: "Tuhan sudah menolong ibu, sekarang apa balas ibu bagi Tuhan?" ibu itu melepaskan semua gelang keroncong yang ada di tangannya begitu banyak, dengan sukacita dan penuh terima kasih diberikannya pada "Gehazi" ini. Mulai saat itu pengurapan Allah pada penginjil itu lenyap dan tidak ada lagi mujijat atau kesembuhannya yang terjadi dalam pelayanannya.

Jangan pandang atau tuntut hal-hal itu. Tetapi kalau toh datang hal-hal ini, berkat, pujian, penghargaan, kepercayaan, kedudukan dan sebagainya dalam pelayanan kita, pakailah semua itu untuk lebih bersinar bagi Tuhan, supaya menjadi berkat yang lebih besar. Buatlah pelita jangan mahkota!

Biarlah kita belajar memakai segala yang Tuhan percayakan pada kita untuk kemuliaan namaNya. Jadikanlah satu talenta emas itu menjadi pelita, maka Tuhan berkenan dan akan memberkatinya makin berlebih-lebih lagi.


Blessing Family Centre

0 komentar:

Posting Komentar