TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Kamis, 07 Juni 2012

BUNGA BADAM

Fatsal VI C

BUNGA BADAM

Tempaan yang berulang-ulang kali itu bukan sekedar menempa, tetapi ada tujuan tertentu, yaitu sampai keluar bentukan dari bunga badam.

Semua pukulan-pukulan itu diatur Allah sesuai dengan kekuatan kita dan diarahkanNya supaya akhirnya membentuk suatu perkara yang indah, yaitu:
1. Tabiat dan sifat dari kelemahan manusiawi dipukul terus menerus sehingga segala keinginan dagingnya mati.
2. Keluar kelopak, kuncup dan bunga badam, suatu hidup yang indah seperti Tuhan Yesus.

BUAH BADAM :
Mengapa Allah mengambil bentuk bunga buah badam?

A. BUAH TERBAIK MENURUT ALLAH
sebab itu model buah inilah yang diletakan dalam kesempurnaan (Tabut).

Bilangan 17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.

B. BUAH TERBAIK MENURUT MANUSIA

Kejadian 43:11 Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Jadi buah badam ini adalah buah yang diperkenan oleh Allah dan oleh manusia.

Orang-orang suci yang mau ditempa akan diolah Allah sehingga hidupnya berkenan di hadapan Allah dan manusia.

Lukas 2:52 Maka Yesuspun makin bertambah-tambah hikmat dan besarNya, dan makin diperkenan Allah dan manusia. (1Sam 2:26; Ams 3:4 - TL).

Hasil dari tempaan

Kalau tidak mau ditempa, tidak mungkin keluar bentuk-bentuk yang indah dari badam. Orang yang tidak mau ditempa "dagingnya", tidak mungkin menjadi berkat, tidak dapat menjadi garam atau terang.

Roma 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Seorang yang tidak mau mematikan tabiat dagingnya, tidak mungkin memperkenankan Allah, melainkan menjadi seteru Allah.

Roma 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Begitu pula untuk menjadi berkat bagi manusia, kita harus bersedia menjadi korban, rela dirugikan, rela menderita, rela ditempa, sehingga kita tidak membalas jahat dengan jahat, tetapi dengan baik (Roma 12:17,21). Ini berkenan kepada Tuhan seperti bunga-bunga buah badam. Jangan takut dirugikan, mengalah dan menderita karena kebenaran.

Jangan takut "tidak kuat"
Tanpa Allah maka tempaan-tempaan membuat kita makin celaka, makin miskin dan binasa! Tetapi karena Allah dan dengan Allah akan jadi lain! Dalam dunia mengalah berarti kalah dan yang tunduk akan tambah diinjak-injak, tetapi kalau karena Allah, dengan ijin Allah (emas-emas, anak-anak Allah yang ditempa) itu akan menjadi lain!
Misalnya: Yusuf yang banyak menderita karena kebenaran dan kesuciannya. Kalau tidak ada Allah, ia sudah lama mati, dan orang-orang akan berkata bahwa nasibnya sial dan celaka. Tetapi Allah hidup dan menguasai segala keadaan! Sebab itu Allah bahkan sanggup meninggikan dan mempermuliakannya. Akhirnya Yusuf menjadi luar biasa, sangat mulia secara jasmani dan rohani.
Jangan takut menderita karena Kristus, itu membuat hidup kita sangat indah dan mulia seperti bunga badam.

Hasil akhir: seperti Yesus

Jadi arah tempaan itu ialah menjadi seperti Yesus/ buah badam, berkenan kepada Allah dan manusia. Ini berarti menjadi sempurna seperti Anak Manusia Yesus. Memang dalam pelayanan yang tulus dan suci kita ditempa menjadi sempurna.
Di hadapan Allah Yusuf akhirnya menjadi seindah buah badam, hasil tempaan-tempaan yang nampaknya mengerikan.

Jangan tunggu sempurna baru melayani
Justru dalam pelayanan kita digembleng dan orang suci yang tulus (emas!) akan disempurnakan dalam pelayanannya
Misalnya: Elia diperintahkan Tuhan pergi dan melayani Akhab yang jahat. Perintah ini dahsyat dan menakutkan. Tetapi justru Elia yang lemah inidisempurnakan dalam pelayanan. Di bawah pokok arar ia putus asa, sudah tidak kuat lagi, tetapi justru Allah menyempurnakan dia di dalam pelayanan, sehingga ia diangkat hidup-hidupan. Kalau Elia menolak untuk pergi ke Akhab, ia tidak akan sampai di bawah pokok arar, tidak sampai dikuatkan sehingga datang ke gunung Allah, dan tidak menjadi sempurna. Setia dalam pelayanan, maka kita akan tumbuh.

Justru dengan pelayanan yang tulus dan tekun kita tumbuh dengan cepat, meningkat sampai pada rencana kesempurnaan Allah.
Jangan pelayanan diwakilkan dengan uang, atau lain-lainnya (Yhz 44:8). Kerjakan sendiri pekerjaan Tuhan yang sudah diletakkan di atas bahu kita. Kerjakanlah pelayanan masing-masing dengan hati yang betul, menurut cara-cara Allah. Menurut cara Allah (dalam kesucian dan kasih, sesuai Firman Tuhan) itu tidak mudah dan ini dapat menimbulkan beberapa kesukaran, tetapi justru dalam kesukaran itu, dalam salib itu segala kelamahan dan kedagingan, misalnya sombong, tidak mau kalah, tidak kena tersinggung, tabiat-tabiat yang iri, ingin akan uang, kecintaan-kecintaan perkara-perkara dosa dan lain-lain akan ditempa dan dikikis sampai habis sehingga keluar bunga badam. Emas-emas yang tahan ditempa, akan diolah Allah menjadi bunga-bunga badam dan Pelita Emas. Belajar tetap hidup suci dan setia, tekun dalam pelayanan sekalipun menghadapi beberapa banyak hal yang pahit, terus korban dengan tulus menurut cara-cara Allah, maka emas-emas akan berubah menjadi pelita Tuhan.


Blessing Family Centre

0 komentar:

Posting Komentar