BAB XII C
KAKI PELITA
Fatsal VI
PEMBUATAN PELITA
A. Dibuat dari emas murni.
B. Emas yang ditempa.
C. Bunga badam.
D. Emas 1 talenta.
Fatsal VI A
DIBUAT DARI EMAS MURNI
Emas = hidup yang suci di hadapan Allah (bukan hanya suci dihadapan manusia). Artinya: suci sejak dari:
masa lalu: sudah beres,
masa kini: dalam hati/pikiran tidak ada dosa,
yang akan datang: angan-angan dan cita-citanya suci.
Allah melihat dan memperhatikan ini semua, barulah itu suci dihadapan Allah.
Kalau seorang hidupnya bukan "emas" (tidak tulus, hidup dalam dosa, ada maksud-maksud tersembunyi dan lain-lain), meskipun kelihatannya ia seolah-olah menjadi berkat, di hadapan Tuhan ia bukan Pelita Emasnya Tuhan.
Ada beberapa orang kafir yang "menolong" pekrjaan Tuhan dan limpah dengan perbuatan-perbuatan baik dalam dunia, tetapi selama mereka tidak menjadi orang suci dalam Tuhan, mereka bukan pelita emasnya Tuhan, mereka hanyalah orang yang dermawan. Tuhan juga memberkati perbuatan baiknya, tetapi mereka bukan Pelita Emas (dan belum terdaftar dalam buku hayat!)
Tanpa kesucian, semua perkara yang dibuatnya itu ada di luar tempat kesucian Tuhan (Mat 7:21-23). Beberapa perbuatannya baik, tetapi masih hidup dalam dosa, maka mereka belum mendapat tempat di dalam tempat kesucian Tuhan. Harus emas, harus suci, baru dapat ditempa menjadi Pelitanya Tuhan.
Seorang yang suci itu mempunyai kerinduan, angan-angan dan cita-cita yang suci (Ams 11:23). Kalau kerinduan/ angan-angannya jahat, itu orang munafik (Mat 23:27). Orang yang suci itu cinta kebenaran (Ibr 1:9), benci dosa (Maz 119:113), dan rindu memperkenankan Tuhan, menjadi alatnya Tuhan, menjadi saluran berkat Tuhan. Selama dipimpin oleh Roh itulah anak-anak Allah yang suci, "emas" (Roma 8:14; Gal 5:16), selama itu mereka dapat diolah menjadi pelita, sebab emas mutunya.
Tetapi kalau orang itu kembali berjalan dalam daging, ia bukan lagi emas, tetapi merosot, ternoda.
Orang yang berjalan dalam daging itu bukan emas, bukan orang suci dan tidak dapat menjadi Pelita Emas, tetapi orang yang berjalan dalam Roh itu ada harapan (kalau mau ditempa terus menerus) menjadi Pelita Emas.
EMAS, TETAPI DIBIARKAN
Kalau seorang hidup suci (itu "emas" dihadapan Allah), tetapi tidak mau ditempa, tidak mau korban, tidak mau diolah menurut kehendak Tuhan, ia tidak menjadi pelita emas, orang itu hanyalah bungkalan-bungkalan emas biasa, bukan pelita emas, belum diolah.
Ada orang yang hidup suci, tetapi tidak mau rugi, tidak mau dihina, tidak mau direndahkan, tidak mau disakiti, ia akan melawan. Ini potongan emas yang suci, tetapi tidak mau diolah, tidak mau ditempa.
Ia tidak dapat menjadi berkat, belum menjadi pelita emas, hanyalah bungkalan-bungkalan emas yang berharga tetapi belum berguna (berfaedah), bahkan menjadi dosa dalam pencobaan dan merosot kembali ke Halaman seperti tanah dan kayu. Jangan hanya menjadi emas, tetapi mau ditempa terus menerus sampai menjadi pelita emas!
Perlu ditempa berapa juta kali? Coba bayangkan!
Pelita itu berasal dari satu potong emas yang besar. Inipun berasal dari banyak bungkalan-bungkalan emas kecil yang ditempa menjadi satu, menjadi satu talenta yang cukup untuk membuat pelita emas dan segala peralatannya.
Begitulah kalau orang-orang suci berkumpul menjadi satu, dan mau diolah Tuhan maka mereka juga dapat menjadi Pelita Tuhan bagi dunia.
Blessing Family Centre
0 komentar:
Posting Komentar