TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Sabtu, 16 Juni 2012

PEKERJAAN ALLAH TRINITAS (KESIMPULAN)

Fatsal VII D
Pekerjaan Allah Trinitas
(KESIMPULAN)

Kalau orang-orang suci mengalami pekerjaan yang heran dari ketiga oknum Allah, yaitu mendapat jabatan dari Tuhan, karunia-karunia Roh Kudus dari Roh Allah dan mengalami rencana-rencana yang ajaib dari Allah Bapa, bagaimana jadinya orang ini? Luar biasa!
Hebat, dahsyat, bukan main, menjadi suatu ajaib!. Lebih-lebih kalau seumur hidupnya ia tetap tinggal dalam kesucian dan setia pada tempat dan panggilannya, maka makin lama buah-buahnya makin lebat dan hidupnya makin memperkenankan Tuhan dan luar biasa.
Memang beginilah rencana Allah dalam setiap orang-orang percaya! Allah ingin melakukan perkara-perkara besar dalam kita yang mau hidup dalam kesucian, taat berbuat kehendak Roh, setia pada tempat dan panggilannya. Apa lagi kalau dalam Gereja, semua anggota-anggotanya hidup seperti ini, maka betul-betul Gereja itu akan menjadi suatu ajaib, baik dalam dunia sehari-hari, juga dalam dunia roh ("di langit") sehingga menjadi seperti Wah 12:1 yang sudah dinubuatkan Tuhan (perempuan ini melambangkan Gereja, bukan hanya Israel jasmani!) luar biasa.

Wahyu 12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Pekerjaan Roh Kudus nyata di atas kepala perempuan ini, pekerjaan Allah Bapa dinyatakan sebagai matahari yang membungkus tubuh perempuan ini dan pekerjaan Allah Anak sebagai bulan di bawah kakinya.

Gereja seperti ini: Luar biasa! Gereja dan anak-anak Allah menjadi suatu ajaib yang besar.
Begitulah pelita ini yang terdiri dari unit-unit yang merupakan kesatuan dari 3 bagian tersebut (kelopak, kuntum, bunga) pada seluruh cabang-cabang dan polanya. Di mana-mana saja ada kelopak, kuncup dan bunga, sangat indah dan heran.
Begitu pula Gereja yang menjadi pelita bagi dunia ini harus penuh dengan pekerjaan dari ke 3 oknum di dalam semua anggota-anggotanya, dalam segala waktu, barulah nampak Gereja sebagai sebuah pelita dari emas yang bercahaya gilang gemilang di tengah-tangah dunia yang gelap ini.

Inilah pola dasar dari pelita yang terdiri dari 3 bagian di seluruh cabang-cabang dan pokoknya. Biarlah kita belajar mencocokan diri kita dengan Firman Tuhan maka pasti semua yang sudah di janjikan Allah dalam FirmanNya juga akan nyata, berlaku dan digenapkan dalam hidup kita.

KEHIDUPAN DI HALAMAN DAN DI RUANGAN SUCI

Seseorang yang terus menerus hidup di Halaman, itu suatu hidup Kristen yang parah. Dalam pertumbuhan iman memang kita harus melewati tingkat halaman, tetapi jangan macet disini terus.

Ulangan 8:15 dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras.

Hidup di padang gurun itu seperti tingkatan hidup rohani di halaman. Kalau orang-orang ini melayani Tuhan, mereka melayani hanya dengan akal dan kekuatannya sendiri. Misalnya mencari jiwa dengan macam-macam taktik dan cara, menurut akal dan kekuatannya sendiri.
Tetapi orang-orang yang berjalan dalam Roh (tingkatan Ruangan suci) memakai kuasa Rohulkudus, tidak bergantung pada kekuatan dan akalnya sendiri.
Hasil berjalan dalam Roh dengan pimpinan dan kuasa Roh Kudus itu jauh lebih indah daripada dengan kekuatan sendiri.
Mengapa? Sebab kita disertai Allah yang maha besar itu. Sekalipun disertai dengan "kebodohan Allah", itu tetap jauh lebih besar daripada hikmat manusia (1Kor 1:25).
Sebab itu baik dalam hidup iman maupun dalam pelayanan, kita harus belajar berjalan dalam Roh (meningkat hidup dalam tingkatan ruangan suci), taat akan pimpinanNya, itu heran sekali.
(Yang paling indah ialah orang yang hidup dalam tingkatan Ruangan Maha suci, dalam kesempurnaan, maka pelayanannya adalah pela-yanan orang sempurna yang sangat heran sebab orang itu sendiri sudah sempurna seperti Henokh, Elia dan lain-lain).
Dengan Roh Kudus, maka pelayanan orang yang paling bodoh (Kis 4:13) dan paling lemah (2Kor 12:9) hasilnya akan jauh melebihi orang yang paling kuat dan paling pandai tanpa Rohulkudus.
Ingat Rohulkudus menempa emas (bukan tanah liat) untuk menjadi pelita. Biarlah kita tinggal dalam kesucian dan meningkat serta menyerah dalam pengolahan tangan Allah, dalam tempaan-tempaanNya, sehingga pemberian-pemberian Allah (karunia, jabatan dan pekerjaan ajaib) boleh nyata dalam hidup, ibadat dalam pelayanan kita, sehingga boleh menjadi berkat besar bagi dunia dan nama Tuhan dipermuliakan.


Blessing Family Centre

0 komentar:

Posting Komentar