Sama seperti rasa rendah diri, kesombongan pun memiliki efek sama merusaknya bagi kehidupan. Kesombongan berasal dari perasaan tinggi hati yang matikan. Sikap sombong menuntun orang pada hilangnya keinginan untuk belajar dan ketidakmampuan untuk berubah.
Kesombongan adalah sebuah halangan yang begitu besar bagi keberhasilan dan perkembangan kehidupan seseorang, untuk itu hal ini sangat penting untuk diwaspadai. Seringkali kesombongan mulai tumbuh tanpa kita sadari, dia seperti racun yang di kemas dalam tampilan yang sangat lezat. Ketika memakannya, sepertinya efek racun itu tidak begitu terasa, hingga suatu saat, tanpa disadari kesombongan sudah menghancurkan hidupnya.
Berikut ini beberapa pengaruh kesombongan berhubungan dengan sikap tidak bisa diajar:
*Kesombongan menutup pikiran dari ide-ide baru.
Tidak ada orang yang congkak, angkuh, atau sombong yang mempunyai roh yang lemah lembut dan mau diajar. Penulis kitab Amsal berkata, "Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu." (Amsal 26:12). Dengan kesombongan, seseorang seringkali menutup kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.
*Kesombongan menutup pikiran dari pendapat orang lain.
Sebuah nasihat bijak pernah diungkapkan oleh Steven Covey, "Diperlukan kerendahan hati untuk mencari pendapat orang lain. Di perlukan kebijaksanaan untuk memahaminya, menganalisisnya dan dengan layak bertindak sesuai dengan hal tersebut."
Menerima masukan dan kritikan adalah sebuah awal keberhasilan di bidang apapun. Selama Anda tidak belajar untuk menerima umpan balik dari orang lain, Anda tidak akan pernah bertumbuh. Kesombongan seringkali membuat seseorang tuli untuk mendengarkan hal penting tersebut.
*Kesombongan mencegah kita untuk mengakui kesalahan.
Ketakutan mungkin mencegah seseorang untuk mengakui kesalahan yang dibuatnya, tetapi lebih sering yang menjadi penyebabnya. Pada hal salah satu cara Anda untuk bisa bertumbuh dan naik selevel lebih tinggi dalam kehidupan adalah dengan mengakui kesalahan.
Kesombongan sering muncul di saat-saat yang tidak pernah Anda sangka, namun Anda jangan pernah menyerah untuk mengalahkannya. Anda harus melumpuhkan kesombongan itu begitu dia muncul, jangan ijinkan dia berakar dan bertumbuh. Untuk melakukannya, ikutilah beberapa langkah berikut ini:
*Kenalilah dan akuilah kesombongan Anda.
Langkah pertama dan paling sukar dalam mengatasi kesombongan adalah mengenali bahwa itu adalah suatu masalah karena orang-orang yang terikat dengannya sering tidak menyadari. C.S. Lewis, seorang penulis legendaris pernah berkomentar, "Jika seseorang mau mendapatkan kerendahan hati, saya kira, saya bisa, memberitahukan langkah pertama kepadanya. Langkah pertama itu adalah menyadari bahwa Anda memang sombong. Paling tidak, tidak ada apapun yang bisa dilakukan sebelum hal itu diakui. Jika Anda mengira bahwa Anda tidak sombong, Anda memang sangat sombong sebenarnya."
* Seringlah mengucap syukur.
Orang sombong tidak pernah mengucap syukur karena mereka tidak pernah berpikir bahwa mereka mendapatkan sebanyak yang mereka layak terima. Dia tidak pernah merasa cukup atas apa yang diterimanya, karena yang menjadi fokus perhatiannya adalah apa yang belum dia dapatkan. Satu-satunya cara mematahkan kesombongan jenis ini adalah sering-sering mengucap syukur.
* Tertawailah diri Anda sendiri.
Orang yang sombong jarang bisa menertawakan kehidupannya sendiri. Mereka terlalu serius dengan kehidupan, sehingga tidak bisa melihat sisi humor dari kehidupannya sendiri. Belajar untuk menertawakan diri sendiri adalah salah satu cara yang efektif untuk mematahkan kesombongan.
Jika Anda ingin kehidupan Anda bahagia, diberkati dan penuh dengan sukacita, hiduplah dengan rendah hati. Yesus meminta kita belajar dari-Nya dalam hal yang satu ini, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." (Matius 11:29). Jika Yesus, Tuhan dan Raja segala raja saja adalah pribadi yang rendah hati, apa yang bisa disombongkan dari manusia seperti kita. Mari kita bertumbuh semakin seperti Yesus Kristus .
Sumber : BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
0 komentar:
Posting Komentar