Masa lalu Endah yang buruk karena perlakuan mama papanya membuatnya sakit hati telah membentuk hidupnya menjadi seorang wanita yang kasar dan ingin mendominasi keluarganya. Misal saat ujian matematika, dia mendapat nilai merah di rapotnya, papanya langsung menyuruhnya duduk dan minta catatan, latihan, bukunya tetapi bukan untuk mengajarinya malah menyuruhnya mengerjakan soal yang dia tidak bisa. Seandainya dia benar-benar tidak bisa mengerjakannya, papanya akan langsung mengeluarkan ikat pinggangnya dan mulai menghajarnya habis-habisan seperti memukuli seorang pencuri. Sehingga kepalanya pasti menjadi penuh dengan benjolan. Dia tidak boleh menangis karena kalau menangis dia akan dihajar lebih parah lagi. Hati siapa yang tidak akan hancur jika di usianya yang masih muda, dia harus merasakan kerasnya didikan orang tuanya. Sampai suatu saat karena dia ingin terlepas dari siksaan fisik dan bathin yang sering dia terima. Ketika di SMA, dia mencoba kabur ke rumah temannya dan bilang kepada temannya supaya jangan memberitahukan kepada orang tuanya tentang keberadaannya. Namun usahanya untuk melarikan diri dari kekejaman sang ayah sepertinya sia-sia karena papanya terus mencarinya Endah kemanapun dia pergi. Suatu saat papanya melihatnya sedang berjalan bersama temannya. Endah dan temannya segera bersembunyi di sebuah warung warteg yang ada di pinggir jalan. Papanya segera mencari ke warteg itu. Ketika mengetahui keberadaan Endah, papanya langsung memukul mukanya, menarik rambutnya dan menendangnya menuju taksi. Dalam taksi pun dia menerima pukulan dan kepalanya dibenturkan ke jendela taksi. Endah ingat pada waktu itu papanya memakai sebuah cincin dari batu di tangannya. Sejak kejadian itu dia sangat dendam kepada papanya. Kebencian itu dipendam rapat-rapat dalam hatinya, terbawa sampai dewasa dan siap untuk dilampiaskannya. Hal itu membuat dia merasa bahwa laki-laki itu tidak ada apa-apanya, harus direndahkan, bertekuk lutut. Laki-laki itu bejat, merupakan mahluk yang paling menjijikkan di dunia ini. Kurang lebih 60 laki-laki sudah bertekuk lutut kepadanya dan semuanya berakhir dengan luka sakit hati. Karena kebenciannya kepada papanya dia jadi ingin mempermainkan laki-laki. Seperti pada saat dia kuliah, dia membuat laki-laki suka sampai ada yang mengajaknya menikah tetapi kemudian dia tinggalkan begitu saja. Dia senang jika ada laki-laki yang sakit hati. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menikah dengan suaminya, Budi. Pernikahan ini sebenarnya hanya dipakai sebagai sebuah pelarian agar terbebas dari orang tuanya. Dia sebenarnya tidak mencintai Budi ,tujuannya hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Suatu saat dia dan suami berkunjung ke seorang saudara suaminya, di tempat tersebut sebuah perkataan dari kerabatnya mengusik hidupnya. Saudara suaminya sering memberitakan bahwa Tuhan Yesus itu kasih dan baik. Tapi dia malah menantang jika Tuhan Yesus ada, pulang dari situ dia ingin Tuhan mendatanginya. Tapi keinginannya itu tidak pernah terjawab. Sepulang dari rumah kerabatnya kegelisahan melanda dirinya, akhirnya dia menelpon saudara suaminya itu untuk datang ke rumah dan menjelaskan apa yang terjadi. Saudara suaminya menjelaskan tentang kasih dan penundukan diri kepada suami, juga kelembutan sebagai istri. Sementara saudara suaminya berbicara dia merasa seperti ada beban yang mulai diangkat dari dirinya. Bebanitu seperti terlepas dari dirinya. Pada saat itu juga dia memutuskan untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Akhirnya dia mendapatkan jawaban atas kegelisahannya. Setelah itu dia pun mulai mengingat perbuatan-perbuatan masa lalunya yang begitu jahat kepada suaminya, anak, mertua dan orang lain. Dia merasa kotor dan bersalah yang berlebihan. Sama sekali tidak mengasihi dan menghargai dirinya sendiri. Saat dia menerima Tuhan Yesus dalam hatinya, kehidupannya mulai berubah, yang sebelumnya hanya ada dendam, tidak mengasihi diri sendiri dan orang lain, tidak menghargai hidup tetapi sekarang bersama Tuhan Yesus dia bisa mengasihi dirinya sendiri dan menghargai diri sendiri dan orang lain. Dia akhirnya bisa mengampuni orang tuanya, juga meminta maaf kepada suami dan anak-anaknya atas perilaku kasarnya. Berangsur-angsur Tuhan membentuk hidupnya, karakternya mulai berubah. Sekarang Endah telah mengalami perubahan yang sempurna, dari seorang yang buas dan kasar menjadi seorang istri yang tunduk kepada suami, menurut pada suami dan mau mendengarkan suaminya. Kini dia dapat memposisikan dirinya sebagai seorang istri dan ibu yang baik bagi suami dan anak-anaknya. Dia menyadari karena kasih Tuhan yang telah membentuk dan mengubah kehidupannya menjadi lebih berharga dan lebih berarti.(Kisah ini ditayangkan 26 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel). Sumber Kesaksian :Endah | |
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini : | |
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin! |
0 komentar:
Posting Komentar