MUNAFIK ATAU KEPURA-PURAAN

Munafik atau kepura-puraan sudah menjadi sebuah tradisi dalam kehidupan ini. Bila kita mau jujur, sangat sulit mnecari sebuah hati yang tulus dalam mengasihi. Persahabatan saja bisa ditunggangi oleh berbagai macam maksud tertentu. Begitu juga persaudaraan, jika mau dibuat perbandingan ini bisa ditulis 1:10 artinya, satu ketulusan ditengah 10 kemunafikan. Bicara selalu firman Tuhan, tetapi jika sudah berurusan dengan soal mamon, wah bisa berubah menjadi seorang yang licik dan menghalalkan segala cara. Berteman hanya untuk kepentingan/keuntungan pribadi semata. Mengelebaui adik/kakak untuk kepuasan diri. Di depan orang sangat ramah dan royal, tetapi dengan keluarga begitu penuh perhitungan (pelit). Sepertinya mengasihi pasangan, padahal menyimpan yang lain, Ini hanya sebagian contoh orang-orang yang penuh kepura-puraan.

Mungkin Anda tidak percaya, ini semua bukti nyata kehidupan. Dan terpampang jelas di depan mata. Bukan cuma hubungan dengan sesama saja yang munafik. Dengan Allah juga demikian. Secara kasat mata terlihat sangat cinta Tuhan, terdengar begitu rohani, tetapi semua hanya sebatas di bibir saja.Merayu Tuhan dengan rayuan gombal, padahal hatinya berada pada allah lain, pada kenikmatan dunia, pada hartanya, dll.

Yesaya 29:13 Dan Tuhan berfirman : Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan AKU dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari padaKU , dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.

Roma 12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.


Jangan ada pada kita kepura-puraan, baik hubungan dengan sesama maupun dengan ALLAH. Lakukan semuanya dengan tulus hati. Tuhan sangat mengenal isi hati kita.
Biarlah Ia bergembra oleh karena ketulusan kita. TUHAN SANGAT BERKENAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TULUS.

TUHAN MEMBERKATI SELALU