Saat ini apakah ada diantara kita yang merasa bahwa Allah terasa begitu jauh? Seakan-akan Ia sedang memalingkan wajah-Nya dari kita. Padahal saat ini mungkin kita sedang berada dalam masalah yang begitu membebani hati kita, namun justru di saat kita merasa lemah Tuhan seakan pergi menghindar dari diri kita.
Mungkin jika ada yang merasa seperti itu saat ini coba pertanyakan apakah kesalahan yang telah kita perbuat dihadapan Bapa. Selidiki hati kita lebih dalam, namun jangan sampai kita menghakimi diri sendiri dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan karena perasaan seperti itu asalnya dari iblis. Jika kita merasa tidak melakukan kesalahan, bertanyalah pada Bapa mengapa kita merasa Ia begitu jauh dari kita.
Mari kita lihat kehidupan Ayub yang dicobai begitu keras oleh iblis. Di depan matanya sendiri ia kehilangan anak-anaknya, seluruh harta bendanya habis, ditimpa penyakit berupa borok di sekujur tubuh, ditambah lagi istrinya yang menyuruh dia untuk mengutuki Allah. Ditengah penderitaannya yang begitu berat Allah tampaknya acuh tak acuh terhadap Ayub. Benarkah demikian? Sekali-kali tidak. Namun sebaliknya Allah ingin menunjukkan pada Ayub bahwa ada berkat tersembunyi yang jauh lebih besar dibalik penderitaanya. Bahkan ketika iblis datang pada Allah, Allah malah membanggakan Ayub dihadapan iblis yang membuat iblis iri hati. Dan di akhir kisahnya Ayub menunjukkan ketaatan dari imannya yang berhasil melewati penderitaannya, sehingga ia mendapat berkat yang lebih besar lagi dari sebelumnya.
Jika saat ini teman-teman merasa sedih dan putus asa dengan masalah yang sedang dihadapi, jangan pernah lari dan mengandalkan orang lain disekitar kita. Andalkanlah Tuhan baik dalam suka maupun duka. Sebab Tuhan adalah pencemburu, Ia tidak ingin menjadi yang kedua ataupun yang terakhir dalam hidup kita, namun Ia ingin menjadi yang pertama dalam hidup kita. Datanglah pada Tuhan selayaknya seorang anak yang datang mengadu pada ayahnya. Ia sendiri mengundang kita datang mendekat pada-Nya saat kita merasa lemah (Matius11:28)
Janganlah kita berharap pada manusia ataupun diri sendiri karena Tuhan tidak menyukai orang yang demikian (Yesaya 2:22, Yeremia 17:5) Tetapi datanglah pada Tuhan maka kita sendiri dapat merasakan pada saat kita mencari dan mengandalkan Tuhan, ada kasih yang dengan lembut menyejukkan hati kita. Hati kita akan dipuaskan dan tidak akan merasa haus lagi karena itulah janji yang Ia berikan bagi semua yang haus akan Dia (Yohanes 7:37-38)
Yohanes 4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan padanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Datanglah pada Yesus saat suka maupun duka, ungkapkanlah seluruh isi hatimu pada-Nya, taruhlah seluruh masalahmu dibawah kaki-Nya, dan biarkan kasih-Nya mengalir menjamah dan menyejukkan hati kita. Nikmatilah kasih yang Ia sediakan bagi semua yang berharap dan mengasihi Dia.
Tuhan Yesus memberkati.
0 komentar:
Posting Komentar