TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Jumat, 01 Oktober 2010

BAJU-BAJU YANG MENIPU

Seorang wanita yang
mengenakan gaun
pudar menggandeng
suaminya yang
berpakaian sederhana
dan usang, turun dari
kereta api di Boston,
dan berjalan dengan
malu-malu menuju
kantor Pimpinan
Harvard University.
Mereka meminta janji
untuk bertemu
pimpinan Harvard
University.
Melihat penanpilan
pasangan suami0isteri
itu, sang sekretaris
Universitas langsung
mendapat kesan
bahwa mereka adalah
orang kampung, udik,
sehingga tidak
mungkin ada urusan
di Harvard dan
bahkan mungkin tidak
pantas berada di
Cambridge.
" Kami ingin bertemu
Pimpinan Harvard",
kata sang pria lembut.
" Beliau hari ini sibuk,"
sahut sang Sekretaris
cepat.
" Kami akan
menunggu," jawab
sang Wanita.
Selama 4 jam
sekretaris itu
mengabaikan mereka,
dengan harapan
bahwa pasangan
tersebut akhirnya
akan patah semangat
dan pergi. Tetapi
nyatanya tidak. Sang
sekretaris mulai
frustrasi, dan akhirnya
memutuskan untuk
melaporkan kepada
sang pemimpinnya.
"Mungkin jika Anda
menemui mereka
selama beberapa
menit, mereka akan
pergi, " katanya pada
sang Pimpinan
Harvard.
Sang pimpinan
menghela nafas
dengan geram dan
mengangguk. Orang
sepenting dia pasti
tidak punya waktu
untuk mereka. Dan
ketika dia melihat dua
orang yang
mengenakan baju
pudar dan pakaian
usang diluar
kantornya, rasa tidak
senangnya sudah
muncul.
Sang Pemimpin
Harvard, dengan
wajah galak menuju
pasangan tersebut.
Sang wanita berkata
padanya, "Kami
memiliki seorang
putra yang kuliah
tahun pertama di
Harvard. Dia sangat
menyukai Harvard
dan bahagia di sini.
Tetapi setahun yang
lalu, dia meninggal
karena kecelakaan.
Kami ingin mendirikan
peringatan untuknya,
di suatu tempat di
kampus ini,
bolehkan ?" tanyanya,
dengan mata yang
menyorotkan
harapan.
Sang Pemimpin
Harvard tidak
tersentuh, wajahnya
bahkan memerah. Dia
tampak terkejut.
" Nyonya, kami tidak
bisa mendirikan tugu
untuk setiap orang
yang masuk Harvard
dan meninggal. Kalau
kami lakukan itu,
tempat ini sudah akan
seperti kuburan,"
katanya dengan kasar.
"Oh, bukan," Sang
wanita menjelaskan
dengan cepat, "Kami
tidak ingin mendirikan
tugu peringatan. Kami
ingin memberikan
sebuah gedung untuk
Harvard. "
Sang Pemimpin
Harvard memutar
matanyadengan
cepat. Dia menatap
sekilas pada baju
pudar dan pakaian
usang yang mereka
kenakan dan berteriak,
" Sebuah gedung?!
Apakah kalian tahu
berapa harga sebuah
gedung ?! Kami
memerlukan lebih dari
7,5 juta dolar hanya
untuk bangunan fisik
Harvard."
Untuk beberapa saat
sang wanita terdiam.
Sang Pemimpin
Harvard senang.
Mungkin dia bisa
terbebas dari mereka
sekarang. Sang
wanita menoleh pada
suaminya dan berkata
pelan, "Kalau hanya
sebesar itu biaya
untuk memulai
sebuah universitas,
mengapa tidak kita
buat sendiri saja ?"
Suaminya
mengangguk.
Wajah sang
Pemimpin Harvard
menampakkan
kebingungan.
Mr. dan Mrs. Leland
Stanford bangkit dan
berjalan pergi,
melakukan perjalanan
ke Palo Alto,
California, di sana
mereka mendirikan
sebuah Universitas
yang menyandang
nama mereka, sebuah
peringatan untuk
seorang anak yang
tidak lagi diperdulikan
oleh Harvard.
Universitas tersebut
adalah Stanford
University, salah satu
universitas favorit
kelas atas di AS.
Saudaraku terkasih,
Kita, seperti pimpinan
Hardvard itu, acap
silau oleh baju, dan
lalai. Padahal, baju
hanya bungkus, apa
yang
disembunyikannya,
kadang sangat tak
ternilai. Jadi, janganlah
kita selalu terpesona
oleh penampilan,
karena baju-baju
seringkali menipu.
LORD JESUS bless
you and me, now
and forever.
AMEN.
Sumber: Renungan
Harian

0 komentar:

Posting Komentar