TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Rabu, 09 Juni 2010

Bayangan Salib

Cerita berikut ini diambil dari:
Pengarang Tak Dikenal, "The
Shadow of the Cross,"
Stories for the Extreme
Teen's Heart (Sisters,
Oregon: Mu;tinomah
Publishers, Inc., 2000, hal
89, 90).
Sementara mengikuti
pelatihan terjun dari papan
tinggi di bagian renang untuk
Olimpiade musim panas,
Charles Murray mengikuti
kelas fotografi di Universitas
Cincinnati. Di kelas ini ia
berkenalan dan bersahabat
dengan seorang Kristen.
Setelah beberapa bulan
belajar Alkitab bersama,
sahabat Murray bertanya
kepadanya, "Apakah engkau
sudah siap menerima Kristus
sebagai Juruselamatmu?".
Charles bereaksi keras
dengan mengatakan "Tidak."
Dalam keadaan hatinya
sangat gundah pada suatu
malam, Charles pergi ke
kolam renang untuk berlatih
terjun dan menyelam. Loteng
dari kolam itu terbuat dari
kaca, sehingga sinar bulan
jelas terlihat dari situ.
Charles naik ke papan
tingkat paling tinggi untuk
melompat terjun. Ia melihat
bayangannya berkelap-kelip
di dinding dalam bentuk salib.
Hatinya hancur, dan ia
memohon agar Allah
menyelamatkannya.
Pada saat itu juga, petugas
kolam renang datang untuk
memeriksa kolam dan
menghidupkan lampu. Charles
melihat ke bawah dari atas
papan tertinggi itu, dan ia
melihat bahwa kolam sedang
tidak berisi air karena akan
diperbaiki. Hampir saja ia
terjun untuk menemui
ajalnya, tetapi salib telah
menghentikannya, dan
menyelamatkannya. Tidak ada lambang yang
lebih besar dalam hidup
seorang Kristen dari pada
Salib. Apa yang dilakukan
Yesus bagi kita
memungkinkan kita menjadi
ciptaan baru dalam Dia.
Sebagai orang Kristen,
segala sesuatu yang kita
lakukan, yang kita katakan,
yang kita pikirkan, yang kita
percayai, dan yang kita
rasakan harus menuntun kita
kepada momen penting itu.
Jika bukan Salib, apa lagi
yang bisa diberitakan
mengenai Kristus?
Bagaimanakah engkau
memantulkan Salib Kristus
dalam hidupmu hari ini dan
setiap hari?
Dikutip dari : Pertentangan
Semesta antara Kristus dan
Setan (SS Dewasa, penuntun
Guru - Maret 2002) hal 123.


Blessing Family Centre Surabaya

0 komentar:

Posting Komentar