Malam itu, Pradjarto dan
Titik yang sedang menonton
sebuah program di televisi
dikagetkan oleh sebuah
telepon yang berasal dari
anaknya yang ada di
Belanda.
"Anak saya memberitahukan
kalau si Aas sakit, sakitnya
bukan main-main. Sakitnya
keras," ujar Titik.
Aas adalah seseorang yang
dikirim Titik dan Pradjarto ke
Belanda untuk membantu Mia
dan Heru, anak dan menantu
yang baru dikarunai anak
seorang putera.
"Disana baru seminggu,
langsung sakit. Padahal dari
sini sehat sekali, tidak ada
masalah," kata Pradjarto
dengan wajah keheranan.
"Permulaan biasa aja, panas
sedikit, panas sedikit lama-
lama 3 hari dia sudah tidak
bisa apa-apa. Ya, dalam
keadaan seperti koma ya
sehingga waktu dibawa ke
rumah sakit di Belanda, udah
langsung masuk di ICU dan
diperiksa HB-nya hanya 3,"
tambah Titik.
Beruntung bagi Aas,
nyawanya tetap tertolong
walaupun sebenarnya pihak
dokter di Belanda bingung
dengan virus yang diderita
oleh Aas. Menurut mereka,
virus ini belum pernah
diketemukan di Belanda.
Dalam kebingungan dan
kepanikannya, Pradjarto
teringat akan program Solusi
yang pernah ia tonton dan
saat itu Pradjarto pun
mencari program Solusi
melalui tv kabel.
"Kebetulan saya coba setel-
setel, dapat Solusi itu. Ada
nomor teleponnya. Langsung
saya telepon. Beberapa lama
saya coba sms ke Solusi dan
mendapat jawaban, 'Jangan
khawatir karena dia akan
sembuh, tidak akan terjadi
apa-apa'. Akhirnya saya
agak tenang dan begitupun
dengan istri saya" ujar
Pradjarto.
Keesokkan harinya,
Pradjarto dan Titik mendapat
berita yang mengagetkan
dari anaknya di Belanda.
Kondisi Aas mulai membaik
dan membaik. Hanya dalam
waktu sepuluh hari, ia sudah
bisa dibawa pulang ke
rumah.
"Saya mengucap syukur
betapa besarnya kuasa
Tuhan Yesus. Terima kasih
Tuhan atas mukjizat yang
kamu berikan kepada kami
sekeluarga," kata Titik
menutup kesaksiannya.
(Kisah ini ditayangkan 3
Mei 2010 dalam acara Solusi
Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:
Pradjarto dan Titik Palupi
Blessing Family Centre Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar