TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Kamis, 17 Juni 2010

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (9)

Akan tetapi segala
sesuatunya tidak berpihak
pada dia, dia sama sekali
tidak layak untuk meminta
kesembuhan itu. Di dalam
Matius 15:22, dikatakan
bahwa perempuan ini adalah
orang Kanaan. Tahukah Anda
arti penting dari hal ini? Nah,
kita tadi baru saja berbicara
tentang penaklukan sebuah
negeri oleh umat Israel.
Negeri apakah itu? Itulah
tanah Kanaan. Musuh orang
Israel adalah orang Kanaan.
Perempuan ini adalah bagian
dari musuh turun temurun
bangsa Israel. Mungkin pada
zaman ini, ia dapat
disejajarkan sebagai
seorang Palestina yang
dipandang sebagai musuh
ketat orang Yahudi.
Hal kedua yang juga tidak
menguntungkannya adalah
bahwa Yesus di dalam Matius
15:24 berkata bahwa
pelayanan-Nya pada waktu
itu dibatasi hanya kepada
umat Israel, yaitu hanya
kepada orang-orang Yahudi.
Jadi perempuan ini berada di
luar parameter atau di luar
cakupan pelayanan Yesus.
Hal yang ketiga adalah bahwa
Yesus pada waktu itu sedang
mengundurkan diri dari
pelayanan umum-Nya.
Malahan Matius 7:24
memberitahu kita bahwa Dia
tidak menginginkan ada
orang yang tahu di mana Dia
berada, itu adalah saat
untuknya berdiam diri.
Dengan kata lain, perempuan
itu datang di luar jam kerja-
Nya. Mungkin jawaban yang
diberikan kepadanya adalah,
"Datanglah nanti saat kantor
sudah di buka lagi." Namun
sekalipun dia datang pada
jam kerja, tetap saja dia
tidak memenuhi syarat
karena dia tidak terdaftar
sebagai bagian dari orang
yang akan dilayani. Dengan
kata lain, dia tidak memenuhi
syarat untuk meminta
pertolongan yang dia
perlukan itu. Nah, bagaimana
perasaan Anda jika Anda
yang berada di dalam posisi
tersebut?
Akan tetapi, memenuhi syarat
atau tidak, dia tidak mau
mundur. Dan perikop ini
memberitahu kita bahwa dia
tetap teguh. Dia tidak mau
pergi. Para murid berkata,
"Jangan ganggu guru kami.
Dia tidak akan berbicara
kepadamu. Pergi sajalah."
Akan tetapi apakah yang dia
lakukan? Dia mulai berseru
keras, "Tuhan, tolonglah
aku! Tolonglah aku!" Dia
berteriak sekeras-kerasnya.
Anda dapat melihat itu di
dalam ayat 23, "ia mengikuti
kita dengan berteriak-
teriak". Saat itu perempuan
ini sudah ditolak. Yesus
berkata, "Saat ini Aku tidak
diutus untuk menolong
orang-orang asing." Jika
Yesus berkata seperti itu
kepada Anda, apakah yang
akan Anda lakukan?
Apa Reaksi Anda?
"Yah, sayang sekali, Dia
tidak mau menolongku.
Sudahlah." Lalu Anda duduk
di pojok dan menangis. Oh,
perempuan ini bukan tipe
yang begitu. Perempuan ini
belum selesai. Penolakan
tidak akan menghentikan dia.
Lalu dia berteriak sekeras-
kerasnya, dan apakah yang
dia dapatkan? Dia
mendapatkan penolakan yang
kedua. Yesus berkata,
"Tidak baik mengambil roti
untuk anak-anak dan
melemparkannya kepada
anjing." Waah, Anda mungkin
berkata, "Tolong, jika
Engkau tidak mau
menolongku, tidak perlu
Engkau sampai bersikap
sekasar itu terhadapku! Aku
sudah cukup banyak dilanda
masalah. Anak perempuanku
sedang sakit. Tapi Engkau
menyamakan aku dengan
anjing. Manusia macam
apakah Engkau ini?
Seharusnya Engkau penuh
dengan belas kasihan. Tapi
bukan saja Engkau tidak
berbelas kasihan, Engkau
bahkan menyebutku anjing.
Sudah, ini batasnya. Cukup
sudah!" Akan tetapi
perempuan ini tidak demikian.
Sikap hati yang Kritis
Renungkanlah hal itu. Paling
tidak, ada 3 reaksi yang
mungkin timbul dari sini. Salah
satu reaksinya adalah sikap
hati yang mengecam. "Yesus
begitu terkenal. Dia adalah
guru yang luar biasa,
mengajarkan tentang hal
mengasihi musuhmu. Aku
orang Kanaan, tetapi
ternyata Dia tidak dapat
mengasihi aku. Bukan saja
Dia tidak memiliki belas
kasihan. Dia begitu kasar, Dia
menyebutku anjing. Guru
macam apakah ini? Ah,
lupakan saja, aku pergi."
Apakah Anda akan bereaksi
seperti ini?
Banyak orang Kristen yang
bereaksi seperti ini. Mereka
berdoa, lalu kemudian
mereka berkata, "Tuhan
tidak menjawab. Dia tidak
berbelas kasihan. Dia
berbicara tentang hal
mengasihi sesama manusia.
Tetapi Dia tidak mengasihiku.
Sekalipun aku ini bukanlah
orang Kristen yang baik,
sekalipun aku ini musuh-Nya,
tidak seharusnya Dia
memperlakukan aku seperti
ini. Dia benar-benar
memperlakukan aku seperti
anjing." Banyak orang yang
menyebut dirinya sebagai
orang Kristen namun menjadi
orang Kristen yang kalah,
karena memiliki sikap hati
yang semacam ini. Bahaya
dari kekalahan adalah bahwa
Anda akan menjadi kristis.
Anda menyalahkan Tuhan
dalam setiap hal.
Mengasihani diri sendiri
Reaksi kedua adalah
mengasihani diri sendiri.
Mereka bukan saja kesal
tetapi juga mengasihani diri
sendiri. Wajah mereka begitu
sendu, menggambarkan
orang Kristen yang sangat
menderita. "Allah tidak peduli
denganku. Dia peduli dengan
orang lain. Dia
menyembuhkan anak orang
lain. Lihat, Dia menyembuhkan
orang buta. Dia bahkan
membangkitkan orang mati.
Tapi Dia bahkan tidak mau
melirik aku." Reaksi yang
membuat Anda sibuk
mengasihani diri sendiri dan
berkubang dalamnya.

Blessing Family Centre Surabaya

0 komentar:

Posting Komentar