TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Rabu, 16 Juni 2010

KEHENDAKMU-LAH YANG JADI

Lukas 22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."


Manusia punya kehendak dan selalu ingin dipuaskan. Segala angan-angan dan keinginannya sering harus diwujudkan. Ada begitu banyak orang berpikir dan berkata bahwa setiap hal yang diinginkan akan dapat terlaksana apabila diimani dengan sungguh-sungguh. Apapun yang dipikirkan maka akan dapat terlaksana, hal ini dianggap sebagai iman oleh banyak orang. Sebenarnya hal ini sama saja dengan mengatakan bahwa kehendakku-lah yang jadi. Apakah memang benar demikian? Apakah itu yang dinamakan sebagai iman bahwa semuanya akan diperoleh apabila dipikirkan dengan sungguh-sungguh?


Yesus dalam segala hal adalah seorang yang luar biasa. Dia begitu setia dan taat kepada Bapa yang mengutusNya. Sebagai Tuhan yang berinkarnasi sebagai manusia, yang mengemban misi dari Sorga, Dia mengalami juga yang namanya kehendak dan keinginan. Sebagai Tuhan, Dia tahu bahwa masanya akan tiba dan Dia sebenarnya menginginkan agar segala penderitaan yang akan dialamiNya dapat dihalaukan dari diriNya. Dia dapat saja melakukan hal-hal yang bisa menghindarkan penderitaan itu dari diriNya karena Dia berkuasa atas hal itu. Tapi, sebagai Tuhan yang berperan sebagai manusia, Dia tidak memaksakan kehendak dan keinginanNya yang harus dilaksanakan. Yesus menyerahkan sepenuhnya otoritas pelaksanaan misi itu kepada Bapa dan bukan kepada keinginanNya sendiri sebagai manusia. Yesus berkata bahwa biarlah kehendak Bapa yang jadi.


Dalam Ibrani 11:1 disebutkan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Pengertian iman yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah segala sesuatu berdasarkan penyertaan Tuhan dan bukan berdasarkan kehendak sendiri. Kita dapat melihat bahwa contoh-contoh pelaku iman yang disampaikan seperti Abraham yang keluar dari Tanah kelahirannya ke tanah perjanjian adalah berdasarkan keinginan dan petunjuk Tuhan dan bukan karena keinginannya sendiri, Musa yang menjadi pemimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir bukanlah karena keinginannya sendiri tapi karena Tuhan, dan ada banyak lagi contoh pelaku iman ditulis untuk memberikan pengertian kita mengenai hal tersebut. Jadi, apabila ada seseorang berkata bahwa segala sesuatu keinginan dan kehendaknya ditaruh dalam pikirannya dan dipikirkan dengan sungguh serta dilaksanakan, maka akan terpenuhi semuanya, bukanlah sama dengan iman yang dinyatakan dalam firman Tuhan ini. Dalam hal ini, Tuhan bukan lagi yang berotoritas sepenuhnya atas hidup kita, sebaliknya kitalah yang berotoritas atas diri kita sendiri. Kita menjadi Tuhan atas diri sendiri karena segala kehendak dan keinginan kita bisa dikabulkan dengan kekuatan pikiran sendiri. Apabila kita mengatakan bahwa hal tersebut juga bersumber dari Tuhan dan segala yang kita pikirkan bisa terwujud berkat campur tangan dari Tuhan, berarti dalam hal ini kita bisa mengatur Tuhan sehingga semua keinginan dan kehendak kita bisa terwujud. Inilah yang perlu diluruskan, agar kita memiliki pemahaman yang benar mengenai iman. Iman yang benar bukanlah kehendak dan keinginan yang ada dalam diri kita yang harus terpenuhi, tapi kehendak Tuhanlah yang harus dinyatakan dalam kehidupan kita. Kita harus memiliki pengertian bahwa Segala sesuatu yang akan terjadi di dalam kehidupan kita, karena kehendak Tuhan yang jadi di bumi seperti di Sorga (Matius 6:10). Bukan kehendakku yang jadi, tetapi kehendak Tuhan. Bukan keinginanku yang jadi, tapi keinginan Tuhan. Bukan rencanaku yang jadi, tapi rencana Tuhan. Rencana Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11). Mari kita menyerahkan sepenuhnya keinginan dan kehendak kita kepada Tuhan dan biarkan Dia sepenuhnya yang berkarya atas kehidupan kita. Biarlah kehendak Tuhan yang jadi. Puji nama Tuhan. Haleluyah. Amin.

Blessing Family Centre Surabaya

0 komentar:

Posting Komentar