TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Senin, 21 Juni 2010

Yefta (1)

Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan
mendapatkan kekuatan baru. Mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari namun tidak lesu,
mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.( yes
40:31)
Aku Mengenal anak ini dua tahun lalu. Namanya Yefta, usianya sembilan
tahun,tinggal di pondok bekas rumah orang
tuanya. Dia adalah anak
Tunggal dan yatim piatu, orang tuanya
meninggal kecelakaan
kapal teratai prima yang
tenggelam di lautan samarinda kaltim awal tahun 2009,sejak orang tuanya meninggal, Yefta
tetap hidup dengan
semangat dan terus berjuang untuk tetap
sekolah, aku sangat salut ama dia, dia anak
yang baik dan penurut, aku sebagai kakak
pembinanya juga
sebagai kakak
pengasuhnya
membantunya
memberikan makanan yang bergizi tiap hari
kerumah,dan
memberikan Bimbel gratis Bersama
teman2nya, awalnya aku
ajak yefta tinggal di rumah aku, tapi dia
menolak ajakkanku, tiap
hari sepulang sekola sesudah makan, yefta
berjualan Koran
membantu orang2 di
pasar baru mengangkut
barang2, sebenarnya
aku sudah melarangnya
masih saja ditolak setiap
ajakkanku, yefta juga tipe anak yang nggak
mau merepotkan orang lain, selain dia lebih banyak membantu
orang2 di sekitarnya,
Selang waktu beberapa hari kemaren
(tgl13/06/2010) Yefta masuk rumah sakit
karena sakit, dia
diagnosis dokter dengan
leukemia berat (Kanker Darah). Aku tak bisa
membayangkan mengapa
mengapa anak sekecil ini harus mengalami ujian
seberat itu. Setiap hari
hasil laboratium anak ini selalu saja bertambah
buruk dan sekarang ia
semakin pucat, lemas, kurus, dan
bertambah sesak.
Oksigen selalu stand by di dekatnya.
Semua orang yang melihatnya tak akan tahan untuk menahan
airmata,namun dia adalah anak yang istimewa bagiku dan
teman-temanya yang merawatnya dan
menjaganya di Rumah Sakit swasta di
Balikpapan, Sebenarnya
banyak rumah sakit menolaknya karena biaya yang kami siapkan belum mencukupi,akhir
nya usaha kami tidak sia2 untuk
memberanikan diri memasukannya di rumah sakit swasta yang cukup lumayan kapasitasnya
yang canggih karena pemilik rumah sakit
adalah salah Satu keluarga Kristen.
Setiap Pagi walaupun
kondisinya semakin
merosot dia selalu bernyanyi, ?JanjiMU
sperti Fajar? Suara sangat indah khas
suara anak kecil, Namun lagu-lagu yang ia nyayikan selalu memberikan kekuatan
buat orang yang
mendengarnya. Lagunya selalu mengucapkan
rasa syukur atas
kehidupan yang Tuhan berikan. Pagi ini pun aku
lihat hasil laboratium
yang aku terima dari petugas yang bersangkutan tidak
menunjukkan kemajuan
malah semakin mundur, HB yang sisa 3 gr / dl, trobosit yang semakin
menurun, leukosit yang
semakin melambung
tinggi dan pemeriksaan
lainnya yang membuat mata ingin lepas bila
membacanya. Oh? Tuhan? aku gak habis pikir, mengapa anak
sekecil itu harus
mengidap penyakit seperti itu, padahal
semua upaya medis telah dokter lakukan.
Dengan hati yang kacau memikirkan kondisi kedepan anak ini, aku
bertanya kepada dokter yang
bersangkutan, namun dokter hanya diam tapi
dari tatapan matanya dapat kutangkap sebuah pesan ?Nihil?, gak lama
Dokter memanggilku
keruangannya da menjelaskan
kemungkinan2 yang akan terjadi kelak.
Mendengar semua penjelasan dokter, aku
terdiam dan tenggelam
dalam pemikiran, Akupun sangat terpukul namun
aku berusaha untuk tegar. Kami Sadar bahwa
kami adalah manusi biasa, sehebat apapun
kemajuan teknologi
kedokteran soal sembuh atau tidak hanya Tuhan yang Berkuasa, kita
hanya berusaha dan berdoa. Saat ini yang di
butuhkan anak ini adalah support dan doa
serta dukungan dalam Doa., sementara pihak
medis hanya mampu memberi tindakan yang
bersifat supportive
kepada pasien.
Saat Jam mata kuliahan yang kedua, aku masih
mengingat apa yang dikatakan
dokter.sehingga aku gak bisa konsen ama belajar mengikuti mata kuliah
berikutnya, Aku
langsung kerumah sakit
bersama dengan
Temanku dan Aku juga
mengajak anak-anak (Teman2 Yefta). Yefta
tersenyum riang ketika kami datang, Seorang
perawat berdiri di
sampingnya, terlihat ada
sebuah Alkitab yang dipegang oleh perawat.
Rupanya sebelum
kedatangan kami
perawat menceritakan
kisah Daud melawan Goliat. Perawat pamit
kepadaku karena ingin mencari makanan di luar.
Banyak Hal yang kami ceritakan, tertawa bersama dengan berbagai lelucon yang
muncul, asik ? sekali.
Sampai suatu ketika ia bertanya, ? Kak Thessa, apa aku akan mati??,
aku sangat terkejut dengan pertanyaannya,
kutatap temanku dan anak2 yang lain (teman
Yefta) mereka hanya tertunduk diam, aku Terdiam dan tidak bisa
menjawab namun dia bertanya lagi, ? Kak apa aku akan mati??, kali ini pun aku tidak bisa menjawab hanya tertunduk dan semakin
dalam.

Blessing Family Centre Surabaya

0 komentar:

Posting Komentar